Anda di halaman 1dari 7

1.

4 Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada Lansia

No DIAGNOSA NOC NIC RASIONAL


1 Gangguan rasa Tujuan: Intervensi :
nyaman nyeri Menghilangkan  Pertahankan  Meminimalka
b.d rasa nyeri tirah baring n stimulasi
peningkatan Kriteria hasil : selama fase dan
tekanan intra  Melaporkan akut. meningkatkan
kranial ketidakyam relaksasi.
anan hilang
atau  Berikan  Tindakan yang
terkontrol. tindakan menurunkan
 Mengikuti nonfarmakolog tekanan
regimen i untuk vaskuler
farmakologi menghilangkan serebral,efektif
yang sakit kepala, dalam
diresepkan. misalnya menghilangkan
kompres dingin sakitkepala dan
padadahi, pijat komplikasinya.
punggung dan
leher.

 Hilangkan/mini  Aktifitas yang


malkan meningkatkan
aktifitas vasokontraksi
vasokontraksi menyebabkan
yang dapat sakit kepala
meningkatkan pada
sakit adanyapening
kepala,misalny katan vaskuler
a batuk serebral.
panjang,
mengejan saat
BAB.
 Meminimalka
 Bantu pasien n penggunaan
dalam ambulasi oksigen dan
sesuai aktivitas yang
kebutuhan. berlebihan
yang
memperberatk
ondisi klien.

 Analgetik
 Kolaborasi menurunkan
dengan dokter nyeri dan
dalam menurunkan
pemberian obat rangsangan
analgetik, anti saraf simpatis.
ansietas,
diazepam dll.

2 pemenuhan Tujuan: kebutuhan Intervensi:


kebutuhan nutrisi terpenuhi  Bicarakan  Kesalahan
nutrisi kurang pentingnya kebiasaan
dari kebutuhan Kriteria hasil: menurunkan makan
tubuh b.d  Klien masukan menunjang
intake nutrisi menunjukk lemak, garam terjadinya
inadekuat an dan gula sesuai aterosklerosis,
peningkatan indikasi. kelebihan
berat badan masukangara
 Menunjukk m
an perilaku memperbanya
meningkatk k volume
an atau cairan intra
mempertah vaskuler dan
ankan berat dapat merusak
badan ideal ginjal yang
lebihmemperb
uruk
hipertensi.

 Mengidentifik
 Kaji ulang asi
masukan kalori kekuatan/kele
harian dan mahan dalam
pilihan diet. program diit
terakhir.

 Memberikan
 Dorong klien data dasar
untuk tentang
mempertahank keadekuatan
an masukan nutrisi yang
makanan dimakan dan
harian kondisi
termasuk kapan emosisaat
dan makan,
dimanamakan membantu
dilakukan, untuk
lingkungan dan memfokuskan
perasaan perhatian
sekitar saat pada factor
makanan mana pasien
dimakan. telah/dapatme
ngontrol
perubahan.
 Intruksikan dan  Menghindari
bantu memilih makanan
makanan yang tinggi lemak
tepat, hindari jenuh dan
makanan kolesterol
dengan penting dalam
kejenuhan mencegahperk
lemak tinggi embangan
(mentega, keju, aterogenesis.
telur, es krim,
daging dll) dan
kolesterol
(daging
berlemak,
kuning telur,
produk
kalengan,
jeroan).
 Memberikan
 Kolaborasi konseling dan
dengan ahli bantuan
gizi sesuai dengan
indikasi. memenuhi
kebutuhan
diet individual

3 Intoleransi Tujuan : tidak Intervensi :


aktifitas b.d terjadi Intoleransi  Kaji toleransi  Parameter
kelemahan aktifitas. pasien terhadap menunjukan
umum. aktivitas respon
Kriteria Hasil : dengan fisiologis
 Klien dapat menggunkan pasien
berpartisipa parameter : terhadap
si dalam frekwensi nadi stress,
aktivitas 20x/menit aktivitas dan
yang di diatas indikatorderaj
inginkan frekwensi at pengaruh
atau istirahat, catat kelebihan
diperlukan peningkatan kerja jantung.
 Melaporkan TD, dipsnea,
peningkatan atau nyeri
dalam dada, kelelahan
toleransi berat dan
aktivitas kelemahan,
yang dapat berkeringat,
diukur. pusing atau
pingsan.
 Stabilitas
 Kaji kesiapan fisiologis
untuk pada istirahat
meningkatkan penting untuk
aktivitas memajukan
contoh : tingkat
penurunan aktivitasindivi
kelemahan/kele dual.
lahan, TD
stabil,
frekwensi nadi,
peningkatan
perhatian pada
aktivitas dan
perawatan diri.
 Konsumsi
 Dorong oksigen
memajukan miokardia
aktivitas/tolera selama
nsi perawatan berbagai
diri. aktivitas dapat
meningkatkan
jumlahoksige
n yang ada.
Kemajuan
aktivitas
bertahap
mencegah
peningkatan
tiba-tiba pada
kerja jantung.

 Teknik
penghematan
 Berikan energi
bantuan sesuai menurunkan
kebutuhan dan penggunaan
anjurkan energi dan
penggunaan sehingga
kursi mandi, membantukes
menyikatgigi/r eimbangan
ambut dengan suplai dan
duduk dan kebutuhan
sebagainya. oksigen.

 Jadwal
 Dorong pasien meningkatkan
untuk toleransi
berpartisipasi terhadap
dalam memilih kemajuan
periode aktivitas dan
aktivitas. mencegah
kelemahan.
4 Resiko tinggi Tujuan : Tidak Intervensi:
penurunan terjadi penurunan  Observasi  Perbandingan
curah jantung curah jantung tekanan darah. dari tekanan
berhubungan darah
dengan Kriteria Hasil : memberikan
vasokontriksi  Klien gambaran
pembuluh berpartisipa yang lebih
darah. si dalam lengkap
aktivitas tentangketerli
yang batan
menurunka vaskuler.
n tekanan
darah/beban  Catat  Denyutan
kerja keberadaan, karotis,
jantung kualitas jugularis,
 Mempertah denyutan radialis dan
ankan TD sentral dan femoralis
dalam perifer mungkin
rentang teramati saat
individu palpasi.Denyu
yang dapat t pada tungkai
diterima, mungkin
 Memperliha menurun,
tkan normal mencerminka
dan n efek dari
frekwensi vasokontriksi
jantung dan
stabil dalam kongestivena.
rentang
normal  ICS4 umum
pasien.  Auskultasi terdengar
tonus jantung pada pasien
dan bunyi hipertensi
napas. berat karena
adanya
hipertropi
atrium,perke
mbangan
ICS3
menunjukan
hipertropi
ventrikel dan
kerusakan
fungsi, adanya
krakels,
mengidapat
mengindikasi
kan kongesti
paru sekunder
terhadap
terjadinya
atau gagal
jantung
kronik.

 Adanya pucat,
 Amati warna
dingin, kulit
kulit,
lembab dan
kelembaban,
masa
suhu, dan masa
pengisian
pengisian
kapiler lambat
kapiler.
mencerminka
ndekompensa
si/penurunan
curah jantung.

 Membantu
untuk
 Berikan
menurunkan
lingkungan
rangsangan
yang nyaman,
simpatis,
tenang, kurangi
meningkatkan
aktivitas atau
relaksasi.
keributan
ligkungan,
batasi
jumlahpengunj
ung dan
lamanya
tinggal.
 Dapat
menurunkan
 Anjurkan rangsangan
teknik yang
relaksasi, menimbulkan
panduan stress,
imajinasi dan membuat efek
distraksi. tenang,sehing
ga akan
menurunkan
tekanan darah.

 Menurunkan
tekanan darah.
 Kolaborasi
dengan dokter
dalam
pembrian terapi
anti hipertensi
dan diuretik.

Anda mungkin juga menyukai