Anda di halaman 1dari 6

KONSEP TEORI

1. DEFINISI
Sifilis adalah salah satu penyakit menular seksual yang ditularkan melalui
hubungan seksual, yang bersifat laten atau dapat kambuh lagi sewaktu-waktu selain itu
juga bisa bersifat akut dan kronis.
Sectio caesarea adalah suatu persalinan buatan dimana janin dilahirkan melalui
suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding rahim dengan syarat rahim dalam
keadaan utuh serta berat janin diatas 500gram.
2. ETIOLOGI
Penyebab sifilis ditemukan oleh Schaudinn dan Hofman ialah Trepomena
Palidum yang termasuk ordo, spirochaetaceae dan geus Treponema bentuknya spiral
panjang antara 6-15 um dan lebar 0,15 um terdiri atas 8-24 lekukan. Geraknya berupa
rotasi sepanjang aksis dan maju seperti gerakan pembuka botol membiak secara
pembelahan melintang, pada stadium aktif terjadi setiap 30 jam. Pembiakan pada
umumnya tidak dapat dilakukan diluar badan. Diluar badan kuman tersebut mudah mati
sedangkan dalam darah untuk tranfusi dapat hidup sampai 72 jam.
3. MANIFESTASI KLINIS
a. Sifilis primer mengalami gejala yang dimulai dengan lesi atau luka pada alat
kelamin atau didalam dan si sekitar mulut, jika orang yang terinfeksi berhubungan
seksual dengan orang lain maka penularannya sangat mudah terjadi.
b. Sifilis sekunder akan mengalami ruam merah seukuran koin kecil dan biasanya
ruam ini muncul pada telapak tangan dan telapak kaki, dimana fase ini bertahan
selama satu hingga tiga bulan.
c. Sifilis laten seakan-akan menghilang dan tidak menimbulkan gejala sama
seklaidan bisa bertahan sekitar dua tahun sebelum kemudian lanjut ke masa yang
paling berbahaya dalam infeksi.
d. Sifilis tersier bisa memberi efek yang serius pada tubuh.

4. KOMPLIKASI PENYAKIT
a. Benjolan kecil atau tumor
b. Masalah neurologis : stroke, meningitis, koordinasi otot yang buruk, dan mati rasa
c. Masalah kardiovaskular : inflamasi aorta, arteri mayor dan pembuluh darah
lainnya
d. Infeksi HIV
5. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
Memberikan pendidikan kepada pasien dengan menjelaskan hal-hal sebagai barikut :
a. Bahaya PMS dan komplikasi
b. Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
c. Cara penularan PMS dan pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
d. Hindari hubungan seks sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat
dihindar lagi
e. Pentingnya personal hygiene khususnya pada alat kelmain
f. Cara-cara menghindari PMS di masa mendatang
6. PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. Pemeriksaan laboratorium (kimia darah, ureum, kreatinin, GDS, analisa urin dan
darah ruitn)
b. Sinar rontgen
7. PATHWAY

Sex beresiko
tinggi Pajajaran
Hygiene rendah,
treponema paldium
virulensi kuman
tinggi

Masuk ke mukosa

Troponema masuk ke saluran limfatik

sifilis

Limfatik mukosa Plasenta

Infeksi primer

Papula jadi ulkus bersih,


tidak nyeri, dan menonjol

Ulserasi soliter dan keras, yang


Kerusakan integritas
tidak nyeri
kulit

diobati

sembuh

Nyeri
nyeri
Infeksi kepala
sekunder

Kenaikan hipertermi
suhu tubuh
ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

1. PENGKAJIAN
a. Biodata : identitas pasien
b. Riwayat kesehatan : keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
keluarga, dan riwayat penyakit dahulu
c. Pemeriksaan fisik
d. Pengkajian 11 fungsional Gordon
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Gangguan integritas jaringan kulit b/d adanya infeksi b/d ulkus
b. Nyeri akut b/d kerusakan jaringan sekunder
c. Hipertermi b/d respon sistemik ulkus mole
3. INTERVENSI
a. Gangguan integritas jaringan kulit b/d adanya infeksi b/d ulkus
Intervensi :
1) Kaji kerusakan kulit yang terrjadi pada klien
2) Catat ukuran atau warba, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka
3) Lakukan perawatan luka dengan teknik steril
4) Bersihkan area perianal dengan membersihkan feses menggunakan air
5) Tingkatkan asupan nutrisi
b. Hipertermi b/d respon sistemik ulkus mole
Intervensi :
1) Pantau suhu pasien
2) Berikan kompres hangat
3) Anjurkan pasien untuk banyak minum 1500-2000cc/hari
4) Anjurkan pasien untuk menggunakan pakaian yang tipis dan mudah
menyerap keringat
5) Kolaborasi dalam pemberian cairan intravena dan antipretik
c. Nyeri akut b/d kerusakan jaringan sekunder
Intervensi :
1) Kaji tanda-tanda vital
2) Kaji keluhan, lokasi, intesitas, frekuensi dan waktu terjadinya nyeri
(PQRST)
3) Lakukan dan awasi latihan rentang gerak aktif dan pasif
4) Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri
5) Ajarkan teknik relaksasi. Distraksi, massage
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/sifilis&hl=id-ID diakses pada tanggal 11 Mei 2019


http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/2011/08/laporan-pendahuluan-
sifilis.html diakses pada tanggal 11 Mei 2011

Anda mungkin juga menyukai