Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN


GANGGUAN SISTEM MUSKULOSKELETAL :
OSTEOMIELITIS DI RUANG MARWAH
RS ISLAM SITI KHADIJAH
PALEMBANG

Diajukan sebagai salah syarat tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
(KMB)

Dosen Pembimbing : Nur Intan H.K.H, S.Kep., Ners., M.Kep

Disusun oleh:
Lani Ana Fauziah
201FK04030

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA
BANDUNG
2020
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur saya panjatkan atas kehadilan Allah SWT karena atas
rahmat dan kehendak-Nya penulis masih diberi kesempatan, kekuatan, serta
pikiran sehingga dapat menyelsaikan Laporan Kasus dengan judul “Asuhan
Keperawatan Pada Tn. M Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal :
Osteomielitis di Ruang Marwah RS Islam Siti Khadijah Palembang”.
Dalam penelitian ini tidak terlepas dari pihak-pihak yang telah
memberikan bantuan, dukungan, masukan serta bimbingan kepada penulis. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. H. Mulyana, S.Pd., S.H., M.Pd., MH.Kes selaku ketua Yayasan Adhi
Guna Kencana Bandung
2. Dr. Entris Sutrisno, MH. Kes., Apt. selaku Rektor Universitas Bhakti
Kencana Bandung
3. Rd. Siti Jundiah, S.Kp., M.Kep selaku Dekan Universitas Bhakti Kencana
Bandung
4. Lia Nurlianawati, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku ketua Program Studi
Fakultas Keperawatan Universitas Bhakti Kencana Bandung
5. Nur Intana H.K.H, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing 1 yang telah
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan, masukan
serta motivasi yang berharga kepada penulis
6. Seluruh dosen, Staff pengajar dan karyawan program studi Profesi Ners
Universitas Bhakti Kencana Bandung
Peneliti menyadari bahwa penyusunan laporan kasus ini masih banyak
kekurangan, dengan demikian peneliti mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak dalam rangka penyempurnaan laporan ini dan
semoga bermanfaat bagi semua yang berkepentingan.
Bandung, 11 November 2020

i
Lani Ana Fauziah

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
I. ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOMIELITIS...........................................1
1.1 Pengkajian.................................................................................................1
1.2 Diagnosa Keperawatan............................................................................15
1.3 Intervensi Keperawatan...........................................................................18
1.4 Implementasi Keperawatan.....................................................................26
1.5 Evaluasi Keperawatan.............................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................35

ii
I. ASUHAN KEPERAWATAN OSTEOMIELITIS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. M DENGAN GANGGUAN


SISTEM MUSKULOSKELETAL ; OSTEOMIELITIS
DI RUANG MARWAH RS SITI KHADIJAH
PALEMBANG

1.1 Pengkajian

1. Pengumpulan Data
a. Identitas Pasien
Nama : Tn. M
Umur : 51 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Wiraswasta
Suku Bangsa : Sunda/Indonesia
Status : Sumatera/Indonesia
No. CM : 200219
Tanggal Masuk : 17 Mei 2016
Tanggal Pengkajian : 17 Mei 2016
Alamat : Padang Bindu, Muaradua OKU Selatan
Diagnosa Medis : Osteomielitis Femur Dextra

b. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Ny. S
Umur : 31 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan dengan Pasien : Saudara Kandung
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

iii
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. AMD, Sugiwaras Lr. Nangka 1
RT 06 RW 02 No. 14 Kel. Talang
Jambe Kec. Sukarame

c. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri.

d. Riwayat Kesehatan
1) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang ke rumah sakit dengan keluhan nyeri bersifat
menusuk pada paha bagian kanan bekas operasi osteomyelitis 1
tahun yang lalu, skala nyeri 3 dan sering timbul pada siang maupun
malam hari

2) Riwayat Kesehatan Dahulu


Klien pernah dirawat 1 tahun yang lalu di RS Islam Siti
Khadijah Palembang dengan riwayat osteomyelitis.

3) Riwayat Kesehatan Keluarga


Hanya pasien yang menderita penyakit ini di dalam
keluarganya.

e. Pola Aktifitas Sehari-hari


No ADL Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Nutrisi
a. Makan
 Jenis Nasi dan lauk pauk Nasi dan lauk pauk
 Frekwensi/Jumlah 3 x/hari ½ porsi 3 x/hari 3 sendok
makan

iv
 Keluhan Nafsu makan Nafsu makan
berkurang berkurang

b. Minum
Air putih Air putih
 Jenis
8 gelas/hari 1600 6 gelas/hari 1000
 Frekwensi/Jumlah
cc/hari cc/hari
Tidak ada masalah Tidak ada masalah
 Keluhan
c. Parenteral
 IVFD
RL Gtt 20 tetes/menit
2. Istirahat dan Tidur
a. Tidur malam 8 jam 7 jam
b. Tidur siang - 2 jam
c. Keluhan Tidak ada Tidak ada
3. Eliminasi
a. BAK
 Frekwensi 5 x/hari 3 x/hari
 Warna Kuning Kuning

 Jumlah 1250 cc/hari 1200 cc/hari

 Keluhan Tidak ada Tidak ada

b. BAB
1 x/hari 1 x.hari
 Frekwensi
Lembek Lembek
 Konsistensi
Kuning Kuning
 Warna
Tidak ada Tidak ada
 Kesulitan
4. Personal Hygiene
a. Mandi 2 x/hari 2 x/hari hanya di lap
b. Ganti pakaian 2 x/hari 1 x/hari dibantu
c. Gosok gigi 2 x/hari 2 x/hari dibantu
d. Potong kuku 1 x/minggu -
e. Keluhan Tidak ada Tidak ada

v
vi
f. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum :
 Kesadaran : Compos mentis
 GCS : 14
E :4
M :5
V :5

 TTV : T : 100/70 mmHg


N : 80 x/menit
R : 22 x/mnt
S : 36,50C
 Berat Badan : Sebelum Sakit (48 kg). saat sakit (45 kg)
 Tinggi Badan : 160 cm
 BMI : 45 / (1,6)2 = 45 / 2,56 = 17,6 < 18,5.
Kekurangan berat badan

2) Sistem Pernafasan
Pada saat dilakukan pengkajian, Inspeksi thorax didapatkan
inspirasi dan ekspirasi normal, bentuk dada simetris, pergerakan
simetris, ritme pernafasan normal dengan frekuensi 22 x/menit.
Saat dipalpasi, tidak ada nyeri tekan maupun pembengkakan. Saat
di perkusi, suara sonor. Dan saat di auskultasi, suara nafas
vesikuler.

3) Sistem Kardiovaskular
Pada saat dilakukan pengkajian, konjungtiva anemis, bunyi
jantung murni reguler S1 dan S2, tidak terdapat bunyi tambahan.

vii
4) Sistem Pencernaan
Pada saat dilakukan pengkajian, saat di inspeksi, bentuk
abdomen datar. Saat dipalpasi, lemas dan tidak ada nyeri tekan.
Saat diperkusi, tidak kembung. Dan saat di auskultasi, bising usus
meningkat.

5) Sistem Persarafan
Klien tidak mengalami keluhan dalam system inderanya.
Klien dapat melihat dengan jelas, menghidu dengan jelas dan
merasakan rasa dengan baik. Wajah simetris dan reflek menelan
baik.

6) Sistem Endokrin
Pada saat dilakukan pengkajian, tidak ada pembesaran pada
kelenjar tiroid maupun kelenjar limfe.

7) Sistem Genitourinaria
Pada saat dilakukan pengkajian, tidak ada keluhan.

8) Sistem Muskuloskeletal
Pada ekstremitas atas, didapatkan akral hangat, tidak ada
oedem, tidak ada nyeri tekan dan pergerakan bebas terbatas karena
terpasang IVFD di tangan kanan klien.
Pada ekstremitas bawah, didapatkan akral hangat, tidak ada
oedem, ada nyeri tekan dan pergerakan kaki kanan sulit digerakkan
karena adanya nyeri pada daerah osteomyelitis.

viii
Kekuatan Otot : 4 5

2 5

9) Sistem Integumen
Pada saat dilakukan pengkajian, warna kulit sawo matang,
tidak ada luka, turgor kulit elastis, lembab dan cukup bersih.
10) Sistem Wicara dan THT
Pada saat dilakukan pengkajian, kedua telinga simetris, cukup
bersih (tidak ada serumen) dan fungsi pendengaran baik (mampu
berkomunikasi dengan baik).
Bentuk hidung normal, tidak ada secret, cukup bersih dan
fungsi penciuman baik.
Warna bibir pucat, mukosa bibir kering, lidah bersih, gigi
tidak ada caries dan cukup bersih.

g. Data Psikologis
Klien khawatir dengan keadaan sekarang. Klien berharap cepat
sembuh sehingga bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di
rumah.

h. Data Sosial
1. Bicara
Klien sangat respon dengan lawan bicara dan lingkungan sekitar
dank lien menjawab dengan jelas ketika perawat melakukan
anamneses.
2. Kehidupan keluarga
Klien mengatakan hubungannya dengan keluarganya sangat
harmonis dan terjalin baik dan di lingkungannya klien mampu

ix
beradaptasi dengan baik. Selama di rumah istrinya selalu
menamaninya.
3. Pertahanan koping
Klien dan keluarganya terlihat bersabar dan tegar dengan
keadaannya sekarang. Klien mengambil keputusan bersama dengan
keluarganya.

x
i. Data Spiritual
Klien percaya dan yakin pada Allah SWT. Klien selalu berdoa
untuk diberikan ketabahan dalam menghadapi penyakitnya.

j. Data Penunjang
1) Laboratorium
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Tanggal: 17 Mei 2016
Jenis
No. Hasil Nilai Rujukan Interpretasi
Pemeriksaan
1. Masa 2 1-3
Perdarahan/BT
2. Masa 12 5-15
pembekuan/CT
3. Hemoglobin 12,6 g/dL 14,0-18,0 Beresiko anemia
4. Leukosit 8,6 103 ul 5,0-10,0
5. Basophil 0,0 % 0,0-2,5
6. Eusinofil 1,0 % 0,0-7,0
7. Neutrofil batang 3,0 %
8. Neutrophil 58,0 % 50,0-70,0
segmen
9. Limfosit 24,0 % 20,0-60,0
10. Monosit 14,0 % 2,0-15,0
11. Led I jam 8 mm 2-10
12. Hematokeit 35% 40-54
13. Trombosit 264 K/ul 150-450
14. Glikosa Darah 73 mg/dL 70-105
Sewaktu
15. Ureum 30 mg/dL 15-39
16. Kreatinin 1,1 mg/dL 0,9-1,3
17. Natrium 140,5 136,0-145,0
mmol/L
18. Kalium 3,52 3,50-5,10
mmol./L
19. Globulin 3,5 g/dL 1,8-3,2
20. Protein total 6,3 g/dL 6,4-8,3
21. Albumin 2,8 g/dL 3,5-5,0
22. CRP Positif Negatif

xi
23. CRP Kuantitatif 16 mg/L <8

k. Pemeriksaan penunjang lainnya:


2) Thorax CR
Klinis : osteomyelitis
Saat ini kami dapatkan sebagai berikut:
Sinus diafragma baik
Cor dbn
Tulang-tulang baik
Kesan : Sups TB pilm dextra DD/infected bronchiectasis
3) Femur dextra
Saat ini kami dapatkan sebagai berikut:
Tampak bayangan osteolitik dengan scleritik pada 1/3 distal
femur dextra
Reaksi periosteal minimal
Pembengkakan jaringan lunak sekitar distal femur
Kesan : choronic osteomielitis pada distal femur dextra
dengan minimal seiuester
4) Kultur darah
Bahan pemeriksaan : pus
Tes yang diminta : kultur resistensi
Hasil pemeriksaan
1. Sediaan langsung : gram (-), bacil (+), leukosit : 0-1 /lp
Epitbd : 0-1 /lp
2. Jenis kuman : Escherchia coli
3. Uji kepekaan/resistensi :
Jumlah kuman : > 1 x 106 cfu/mL, hasil pemeriksaan
kepekaan (sensitivity test)
No. Antibiotika Konsentrasi Obat 1 2 3
1. Amikacin 30 mcg S
2. Ampicilin 30 ug R

xii
3. Cefotaxime 30 mcg S
4. Co-Trimoxazol 25 mcg R
5. Ceftriaxone 3 ug S
6. Gentamicin 10 ug S
7. Kanamycin 10 ug S
8. Ciproftoxacin 5 mcg S
9. Tetracyline 30 ug R
10. Meropenem 10 ug S
11. Chloramphenicol 30 ug R
12. Penicilin 10 ug R
13. Erythromycin 10 ug I
14. Cefeoime 30 ug S

R ; Resistensi S : Sensitive I : Intermediate

xiii
l.

m. Program dan Rencana Pengobatan (tidak terdapat dalam kasus)


No Waktu Cara
Nama Obat Dosis I
. Pemberian Pemberian
Obat yang digunakan u
napas atas dan bawah, sa
dan jaringan lunak. An
1. Anbacim 2x1 Pagi & Sore yang digunakan untuk me
Obat ini termasuk golon
antibiotik sefalosporin.
menghentikan pertumbuh
Obat untuk mengatasi i
tersedia dalam bentuk inj
dan salep. Obat ini hany
2. Gentamicin 2x1 Pagi & Sore dokter. Gentamicin ter
antibiotik aminoglikosida
membunuh sekaligus m
sehingga infeksi bisa diata
Membantu proses pem
kekurangan vitamin k,
3. Vit K 2x1 Pagi & Sore
Akibatnya, orang yang ke
mengalami perdarahan.
Obat untuk menghentik
Asam kondisi, seperti mimisan
4. 2 x 500 Pagi & Sore
tranexamat menorrhagia, cedera, pros
pascaoperasi.
Obat pereda rasa sakit, m
setelah operasi. Obat in
5. Tramadol Drip
(suntik), serta tablet d
dikonsumsi berdasarkan r

xiv
Cairan infus yang biasa s
Gtt 22 x/menit =
Biasanya, cairan o
6. IVFD RL 500 cc/6 jam, IV Line
penderita dehidrasi yang
jumlah 2000/24 jam
elektrolit di dalam tubuh.

xv
2. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1. DS : Faktor predisposisi : usia, Nyeri kronis
- Klien virulensi kuman, riwayat
mengatakan nyeri trauma, nutrisi dan lokasi
pada bagian paha infeksi
bekas operasi
osteomielitis Invasi mikroorganisme dari
tempat lain yang beredar
DO : melalui sirkulasi darah
- Keadaan umum
lemah Masuk ke juksta epifisis
- Ekspresi wajah tulang panjang
meringis
- Inspeksi : Invasi kuman ke tulang dan
kemerahan di sendi
sekitar luka,
adanya pus, osteomyelitis
bengkak.
- Palpasi : terdapat fagositosis
nyeri tekan
- Skala nyeri 3 proses inflamasi :
- TTV: hyperemia, pembengkakan,
TD : 100/70 gangguan fungsi,
mmHg pembentukan pus dan
N : 80 x/menit kerusakan integritas
R : 22 x/menit jaringan
Suhu : 36,50C
- Hasil X-Ray peningkatan jaringan
femur dextra tulang medula

16
tampak bayangan
osteolitik dengan iskemia dan nekrosis
skleritik pada 1/3 tulang
distal femur
dextra. pembentukan abses tulang
- Hasil X-Ray
pembengkakan Nyeri kronis
jaringan lunak
sekitar distal
femur dextra
- CRP (+) = 16 > 8
- Tramadol drip
- Anbacin &
Gentamicin
2. DS : Osteomielitis Ketidakseimbangan
- Klien nutrisi kurang dari
mengatakan Fagositosis kebutuhan tubuh
tidak nafsu
makan Proses inflamasi :
- Klien mengeluh hiperemia, pembengkakan,
mual saat makan gangguan fungsi

DO : Kemampuan tonus otot


- Keadaan umum menurun
lemah
- Warna bibir Nafsu makan menurun
pucat
- Mukosa bibir Ketidakseimbangan
kering nutrisi kurang dari
- Klien hanya kebutuhan tubuh
menghabiskan 3

17
sendok makan
- BMI = 17,5 <
18,5
3. DS : Kerusakan jaringan tulang Hambatan
- Klien mobilitas fisik
mengatakan ganti Infeksi berlebihan
pakaian, mandi
dan gosok gigi Abses tulang
dibantu
Perubahan bentuk tulang
DO :
- Keadaan umum Penurunan kemampuan
lemah pergerakan tulang
- Aktivitas dibantu
oleh keluarga Hambatan mobilitas fisik
- Kekuatan otot 4/5
2/5
- Ada nyeri tekan
dan pergerakan
kaki kanan sulit
digerakkan
karena adanya
nyeri pada daerah
osteomyelitis
- Hasil X-Ray
femur dextra
tampak bayangan
osteolitik dengan
skleritik pada 1/3
distal femur
dextra.

18
- Hasil X-Ray
pembengkakan
jaringan lunak
sekitar distal
femur dextra
- Anbacin &
Gentamicin

1.2 Diagnosa Keperawatan


Daftar diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah
Tanggal
Ditemukan
No. Diagnosa Keperawatan Nama
Perawa Paraf
t
1. Nyeri kronis b.d pembentukan abses tulang d.o : Perawat
DS : L
- Klien mengatakan nyeri pada bagian paha
bekas operasi osteomielitis

DO :
- Keadaan umum lemah
- Ekspresi wajah meringis
- Inspeksi : kemerahan di sekitar luka, adanya
pus, bengkak.
- Palpasi : terdapat nyeri tekan
- Skala nyeri 3
- TTV:
TD : 100/70 mmHg
N : 80 x/menit
R : 22 x/menit
Suhu : 36,50C

19
- Hasil X-Ray femur dextra tampak bayangan
osteolitik dengan skleritik pada 1/3 distal femur
dextra.
- Hasil X-Ray pembengkakan jaringan lunak
sekitar distal femur dextra
- CRP (+) = 16 > 8
- Tramadol drip
Anbacin & Gentamicin
2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh b.d kemampuan tonus otot menurun,
penurunan nafsu makan d.o:
DS :
- Klien mengatakan tidak nafsu makan
- Klien mengeluh mual saat makan

DO :
- Keadaan umum lemah
- Warna bibir pucat
- Mukosa bibir kering
- Klien hanya menghabiskan 3 sendok makan
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan jaringan Perawat
tulang d.o: L
DS :
- Klien mengatakan ganti pakaian, mandi dan
gosok gigi dibantu

DO :
- Keadaan umum lemah
- Aktivitas dibantu oleh keluarga
- Kekuatan otot 4/5 2/5
- Ada nyeri tekan dan pergerakan kaki kanan

20
sulit digerakkan karena adanya nyeri pada
daerah osteomyelitis
- Hasil X-Ray femur dextra tampak bayangan
osteolitik dengan skleritik pada 1/3 distal femur
dextra.
- Hasil X-Ray pembengkakan jaringan lunak
sekitar distal femur dextra
- Anbacin & Gentamicin

21
1.3 Intervensi Keperawatan
No Intervensi
Diagnosa Keperawatan
. Tujuan Intervensi Rasional
1. Nyeri kronis b.d pembentukan Setelah dilakukan Mandiri
abses tulang d.o : tindakan keperawatan 1. Kaji tingkat nyeri yang 1. Sebagai acuan untuk
DS : selama 2x24 jam dirasakan klien memberikan intervensi yang
- Klien mengatakan nyeri pada diharapkan nyeri paling tepat
bagian paha bekas operasi berkurang atau hilang. 2. Observasi TTV 2. Sebagi acuan untuk mengetahui
osteomielitis Dengan kriteria hasil: keadaan umum dan status
1. Klien mengatakan vitalitas klien
DO : nyeri di bagian paha 3. Atur posisi imobilisasi 3. Imobilisasi yang adekuat dapat
- Keadaan umum lemah hilang pada daerah nyeri sendi mengurangi nyeri pada daerah
- Ekspresi wajah meringis 2. Keadaan umum atau nyeri tulang yang nyeri sendi atau nyeri tulang
- Inspeksi : kemerahan di membaik mengalami infeksi yang mengalami infeksi
sekitar luka, adanya pus, 3. Ekspresi wajah 4. Bantu klien dalam 4. Nyeri dapat dipengaruhi oleh
bengkak. tenang mengidentifikasi faktor kecemasan dan pergerakan
- Palpasi : terdapat nyeri tekan 4. Inspeksi : kemerahan pencetus sendi.
- Skala nyeri 3 di sekitar luka 5. Jelaskan dan bantu 5. Pendekatan dengan
- TTV: hilang, pus dan pasien terkait dengan menggunakan relaksasi dan

22
TD : 100/70 mmHg bengkak hilang tindakan pereda nyeri tindakan non farmakolodi lain
N : 80 x/menit 5. Palpasi : nyeri tekan non farmakologi dan menunjukkan keefektifan dalam
R : 22 x/menit hilang non invasive mengurangi nyeri.
Suhu : 36,50C 6. Skala nyeri 1 6. Ajarkan relaksasi, 6. Teknik ini melancarkan
- Hasil X-Ray femur dextra 7. TTV normal: teknik mengurangi peredaran darah sehingga
tampak bayangan osteolitik T : 120/80 mmHg ketegangan otot rangka kebutuhan O2 pada jaringan
dengan skleritik pada 1/3 N : 80 x/menit yang dapat mengurangi terpenuhi dan nyeri berkurang
distal femur dextra. S : 360C intensitas nyeri dan
- Hasil X-Ray pembengkakan R : 24 x/menit meningkatkan relaksasi
jaringan lunak sekitar distal masase
femur dextra 7. Ajarkan metode 7. Mengalihkan perhatian klien
- CRP (+) = 16 > 8 distraksi selama nyeri terhadap nyeri ke hal-hal yang
- Tramadol drip dengan mengalihkan menyenangkan
Anbacin & Gentamicin perhatian pada saat
nyeri tinbul seperti
mengobrol, menonton
tv, membaca dan
mendengarkan music
8. Tingkatkan

23
pengetahuan tentang 8. Pengetahuan tersebut
penyebab nyeri dan membantu mengurangi nyeri
hubungan dengan dan dapat membantu
berapa lama nyeri akan meningkatkan kepatuhan klien
berlangsung terhadap rencana terapeutik
9. Libatkan keluarga
dalam memenuhi 9. Mempermudah dalam
kebutuhan klien memenuhi kebutuhan klien
Kolaborasi
10. Pemberian analgetik
10. Analgetik memblok lintasan
nyeri sehingga nyeri akan
Intervensi EBP berkurang
11. Pemberian metode
Feldenkrais (Metode ini 11. Metode Feldenkrais membantu
menekankan pada self- untuk belajar menjadi lebih
awarness melalui suatu sadar terhadap diri sendiri dan
proses pembelajaran membuat tubuh bergerak lebih
(learning) dengan efisien dengan cara yang tidak

24
memberikan stimulasi menyakitkan. Metode ini dapat
pada penginderaan membantu dalam mengurangi
(sensing), gerakan keterbatasan atau
(moving), perasaan ketidaknyamanan sehingga
(feeling), dan pikiran dapat diterapkan pada berbagai
(thinking) 40 – 60 kondisi secara luas (Wijayanti,
menit 2018)
2. Ketidakseimbangan nutrisi Setelah diberikan 1. Kaji intake nutrisi klien 1. Sebagai pengukuran
kurang dari kebutuhan tubuh b.d tindakan keperawatan 3 keefektifan asupan nutrisi klien
kemampuan tonus otot menurun, x 24 jam kebutuhan 2. Kaji adanya alergi 2. Sebagai cara dalam
penurunan nafsu makan d.o: nutrisi klien terpenuhi makanan menghindari kesalahan dalam
DS : dengan kriteria hasil: pemberian makanan
- Klien mengatakan tidak 1. Nafsu makan 3. Jelaskan pentingnya 3. Sebagai tambahan pengetahuan
nafsu makan meningkat mengkonsumsi jumlah klien tentang pentingnya
- Klien mengeluh mual saat 2. Mual hilang nutrisi yang cukup asupan nutrisi yang adekuat
makan 3. Keadaan umum 4. Anjurkan klien makan 4. Sebagai cara untuk
membaik makanan dalam porsi emnghindari muntah apabila
DO : 4. Warna bibir merah kecil tapi sering dipaksakan
- Keadaan umum lemah 5. Mukosa bibir 5. Anjurkan klien makan

25
- Warna bibir pucat lembab makanan yang 5. Sebagai cara untuk
- Mukosa bibir kering 6. Klien menghabiskan mengandung tinggi menghindarkan konstipasi
- Klien hanya menghabiskan diet 1 porsi serat
3 sendok makan 6. Pelihara kebersihan 6. Menurunkan rasa tidak enak
mulut yang baik (sikat karena sisa makanan
gigi dan kumur-kumur)
sesudah mengunyah
makanan
Kolaborasi
7. Pemberian jumlah 7. Merencanakan diet denga
kalori dan nutrisi yang kandungan gizi yang cukup
dibutuhkan klien untuk memnuhi peningkatan
kebutuhan energy
Intervensi EBP
8. Ajarkan keluarga dan 8. Konsistensi dalam pengaturan
pasien pemeliharaan makanan dan pola makan dapat
makanan yang tepat membantu proses
yang konsistensi penyembuhan (Charisma,
dengan asupan kalori 2018)

26
dan zat gizi. Contoh:
untuk pengaturan pola
makan pasien sebaiknya
menggunakan prinsip
3J (tepat jadwal, tepat
jenis, dan tepat jumlah).

Keterbaruan Penelitian
9. Dorong klien untuk
makan dan 9. Membantu menjaga pemasukan
meningkatkan jumlah kalori cukup tinggi untuk
makan dan juga menambahkan kalori tetap
makanan kecil, dengan tinggi pada penggunaan kalori
menggunakan makanan yang disebabkan oleh adanya
tinggi kalori yang hipermetabolik
mudah dicerna

3. Hambatan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan Mandiri

27
kerusakan jaringan tulang d.o: tindakan keperawatan 1. Kaji kemampuan klien 1. Seba
DS : selama 3x24 jam, dalam mobilisasi gai acuan untuk mengetahui
- Klien mengatakan ganti aktivitas kembali tingkat mobilisasi klien
pakaian, mandi dan gosok maksimali dengan 2. Monitoring TTV 2. Seba
gigi dibantu kriteria hasil: sebelum dan sesudah gai acuan untuk mengetahui
1. Kaki klien bisa latihan dan lihat respon keadaan umum klien
DO : digerakkan klien saat latihan
- Keadaan umum lemah 2. Keadaan umum 3. Ajarkan klien 3. Seba
- Aktivitas dibantu oleh membaik bagaimana merubah gai bantuan dalam memberikan
keluarga 3. Klien dapat posisi dan berikan posisi nyaman
- Kekuatan otot 4/5 2/5 melakukan aktivitas bantuan jika diperlukan
- Ada nyeri tekan dan secara mandiri 4. Ajarkan klien atau
pergerakan kaki kanan sulit 4. Kekuatan otot 5/5 tenaga kesehatan lain 4. Dapa
digerakkan karena adanya 5/5 tentang teknik ambulasi t membantu proses
nyeri pada daerah 5. Berikan alat bantu jika penyembuhan
osteomyelitis klien memerlukan
- Hasil X-Ray femur dextra 5. Seba
tampak bayangan osteolitik 6. Bantu klien untuk gai bantuan dalam melakukan
dengan skleritik pada 1/3 menggunakan tongkat aktivitas

28
distal femur dextra. saat berjalan dan cegah 6. Seba
- Hasil X-Ray pembengkakan terhadap cedera gai cara untuk emncegah cedera
jaringan lunak sekitar distal 7. Latih klien dalam dan memperparah penyakit
femur dextra pemenuhan kebutuhan
- Anbacin & Gentamicin ADL secara mandiri 7. Agar
sesuai kemampuan klien dapat memenuhi
Kolaborasi kebutuhan ADL secara mandiri
8. Konsultasikan dengan tanpa bantuan
terapi fisik tentang
rencana ambulasi sesuai
kebutuhan 8. Agar
klien mendapatkan pengobatan
optimal

29
1.4 Implementasi Keperawatan
Hari Tanggal Jam No Dx Tindakan Paraf
17 Mei 2016 14.00 1 1. Mengkaji tingkat nyeri yang dirasakan klien dengan menggunakan Perawat L
WIB penilaian mimik wajah klien dengan menggunakan skala nyeri
Hasil : skala nyeri 3
2. Mengobservasi tanda-tanda vital
Hasil : TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, R : 22 x/menit, 36,50C
3. Mengatur posisi imobilisasi pada daerah nyeri sendi atau nyeri tulang
yang mengalami infeksi dengan cara meletakkan gulungan handuk atau
bantal di area bawah paha yang terkena infeksi
Hasil : posisi lebih nyaman
4. Membantu klien dalam mengidentifikasi faktor pencetus seperti adanya
trauma, nyeri dan penyakit yang melemahkan tubuh
Hasil : penyebab nyeri kronis adalah bekas operasi osteomyelitis 1
tahun yang lalu
5. Mengajarkan relaksasi, teknik mengurangi ketegangan otot rangka yang
dapat mengurangi intensitas nyeri dan meningkatkan relaksasi masase
dengan cara meninggikan kaku yang terinfeksi lebih tinggi dari posisi
tubuh untuk menggunakan otot rangka serta mengajarkan klien teknik

30
relaksasi nafas dalam dengan menarik nafas yang dalam melalui hidup
dengan hitungan 1, 2, 3 kemudian tahan selama 3 detik lalu hembuskan
melalui mulut secara perlahan-lahan anjurkan mengulangi prosedur
tersebut hingga nyeri berkurang, ulangi sampai 15 kali dengan selingi
istirahat setiap 5 kali.
Hasil : klien lebih nyaman dan nyeri lebih dapat teradaptasi. Terlihat
dari ekspresi klien yang lebih tenang
6. Mengajarkan metode distraksi selama nyeri dengan mengalihkan
perhatian selama nyeri dengan mengalihkan perhatian pada saat nyeri
timbul seperti mengobrol, menonton tv, membaca dan mendengarkan
music
Hasil : klien mengatakan nyeri teralihkan dengan mengobrol dan
menonton tv
7. Meningkatkan pengetahuan tentang penyebab nyeri dan hubungan
dengan berapa lama nyeri akan berlangsung dengan menjelaskan
kepada klien apa saja yang dapat menyebabkan nyeri tersebut timbul
dan berapa lama nyeri tersebut akan berlangsung, missal : lokasi
operasi, jenis operasi dan lamanya operasi serta seberapa besar
kerusakan akibat operasi tersebut

31
Hasil : klien mengetahui bahwa nyeri itu berasal dari penyakit
osteomielitis
8. Melibatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien dengan
membantu klien melakukan aktivitasnya seperti makan, minum, mandi,
BAB, BAK, dsb.
Hasil : klien mendapatkan bantuan untuk aktivitas sehari-harinya
9. Melakukan kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
analgetik untuk membantu mengurangi rasa nyeri
Hasil : obat masuk sesuai anfis dokter
17 Mei 2016 16.00 2 1. Mengakaji intake nutrisi klien dengan menanyakan kepada klien
WIB seberapa banyak porsi makan yang dihabiskan setiap harinya
Hasil : klien makan hanya masuk 3 sendok tiap porsinya dikarenakan
mual dan tidak nafsu makan
2. Mengkaji adanya alergi makanan dengan menanyakan kepada klien
apakah klien memiliki alergi apabila mengkonsumsi makanan tertentu
Hasil : klien mengatakan tidak ada alergi makanan
3. Menjelaskan pentingnya mengkonsumsi jumlah nutrisi yang cukup
seperti mengkonsumsi makanan yang bergizi dan mengkonsumsi buah-
buahan dikarenakan jika tubuh memiliki nutrisi yang cukup maka akan

32
membantu proses penyembuhan
Hasil : nutrisi masuk sesuai rekomendasi dari ahli gizi
4. Menganjurkan klien makan makanan dalam porsi kecil tapi sering
dengan menganjurkan keluarga klien menyediakan makanan selingan
selain nasi, seperti roti dan buah
Hasil : klien mengatakan cemilan ringan selalu masuk sedikit tapi
sering
5. Menganjurkan klien makan-makanan yang mengandung tinggi serat
untuk mencegah konstipasi dengan mengkonsumsi sayur-mayur serta
buah-buahan
Hasil : nutrisi masuk sesuai rekomendasi dari ahli gizi
Memelihara kebersihan mulut yang baik (sikat gigi dan kumur-kumur)
sesudah mengunyah makanan
Hasil : klien menggosok gigi 2 x/hari dibantu keluarganya
Melakukan kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori
dan nutrisi yang dibutuhkan klien
Hasil : nutrisi masuk sesuai rekomendasi dari ahli gizi

17 Mei 2016 16.00 3 1. Mengkaji kemampuan klien dalam mobilisasi dengan menginstruksikan

33
WIB klien untuk melakukan posisi miring kanan dan kiri
Hasil : klien melakukan mika-miki sesuai anjuran perawat
2. Memonitoring TTV sebelum/sesudah latihan dan lihat respon klien saat
latihan
Hasil : TD 120/80 mmHg, N 80 x/menit, R 24 x/menit, S 360C
3. Mengajarkan klien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika
diperlukan dengan cara memberitahu klien untuk bergerak perlahan dan
hati-hati terutama pada bagian yang sakit
Hasil : klien menunjukkan persetujuan untuk tindakan tersebut
4. Memberikan alat bantu jika klien memerlukan seperti tongkat atau kruk
untuk membantu klien dalam aktivitas
Hasil : klien mengatakan masih bisa berjalan dengan bantuan
keluarganya
5. Melatih klien dalam pemenuhan ADL secara mandiri sesuai
kemampuan seperti melatih penggunaan tongkat supaya klien bisa
melakukan BAB dan BAK sendiri
Hasil : klien mulai membiasakan pemenuhan ADL secara mandiri
6. Mengkonsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi sesuai
kebutuhan

34
Hasil : klien mendapatkan terapi fisik sesuai rekomendasi dari ahli
fisioterapis

35
1.5 Evaluasi Keperawatan
Nama : Tn. M Diagnosa Medis : Osteomielitis
Umur : 51tahun No. RM : 20022019
Ttd Nama
Hari Tanggal Jam No DX Catatan Perkembangan
Jelas
18 Mei 2016 13.00 WIB 1 S : klien mengatakan masih nyeri pada bagian bekas operasi Perawat L
osteomielitis
O:
- Keadaan umum mulai membaik
- Ekspresi wajah sedikit meringis
- Inspeksi : kemerahan di sekitar luka, adanya pus dan
bengkak
- Palpasi : terdapat nyeri tekan, skala nyeri 2
- TTV : T 120/80 mmHg N 80 x/menit R 22 x/menit S
360C
A : masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
I:
- Kaji tingkat nyeri yang dirasakan klien

36
- Observasi TTV
- Atur posisi imobilisasi pada daerah nyeri sendi atau nyeri
di tulang yang mengalami infeksi
- Ajarkan relaksasi, teknik mengurangi ketegangan otot
rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri dan
meningkatkan relaksasi masase
- Ajarkan metode distraksi selama nyeri dengan
mengalihkan perhatian pada saat nyeri timbul seperti
mengobrol, menonton tv, membaca dan mendengarkan
music
- Libatkan keluarga dalam memenuhi kebutuhan klien
- Kolaborasii dengan tim medis dalam pemberian obat
E : skala nyeri 0
R : pertahankan semua intervensi
18 Mei 2016 13.00 2 S : keluarga nafsu makan mulai meningkat dan tidak mual saat Perawat L
makan
O:
- Keadaan umum membaik
- Warna bibir merah

37
- Mukosa bibir lembab
- Klien menghabiskan 1 porsi diet yang diberikan
A : masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
18 Mei 2016 13.00 3 S : klien mengatakan kakinya sudah bisa digerakan
O:
- Keadaan umum membaik
- Aktivitas dilakukan secara mandiri
- Kekuatan otot 5/5 5/5
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
DAFTAR PUSTAKA
Charisma, Nurhayati. 2018. Asuhan Keperawatan Keluarga Pada Tn. Sa Dan Tn. Su Yang Mengalami Diabetes Mellitus Dengan
Masalah Keperawatan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh Di Wilayah Kerja Puskesmas Randuagung
Tahun 2018. Karya Tulis Ilmiah Universitas Jember
Doengoes, Marilyn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta : EGC
Soe Moorhead dkk, 2016. Nursing Interventiond Classification (NIC) Edisi ke 5. Singapore : Elsevier
.-, 2016. Nursing Outcomes Classification (NOC) Edisi ke 5. Singapore : Elsevier
Sumber Kasus : http://repository.stik-sitikhadijah.ac.id/753/1/11320004.pdf

38
Wijayanti, Ida Ayu Sri. 2018. Peranan Metode Feldenkrais Sebagai Alternatif Panatalaksanaan Nyeri. E-Jurnal Medika Udayana Vol
7 No. 4 ISSN : 2303-1395

39

Anda mungkin juga menyukai