Sumber dana seluruhnya murni 100% pemasukan dari pasien yang masuk
ke IGD, ruang rawat inap, ruang OK, ruang ICU, ruang hemodialisa bahkan
sampai unit seperti parkir dan kantin. Semua itu digabungkan menjadi satu
jasa layanan (meliputi alat dan bahan habis pakai, SDM dan tenaga
cleaning service dll). Selain itu juga ada saving dana untuk pengembangan
Biasanya cash flow untuk alat habis pakai dan SDM memakan 70% dari
total anggaran.
Begitu pula sebaliknya. Ketentuan dari pemberian insentif itu sama seperti
tahun, naik menjadi 3B 3C dst. Sehingga akan terlihat jenjang pendidikan dari
tiap pegawai lalu akan dijadikan ketentuan untuk memberikan gaji pokoknya.
Besaran gaji pokok sesuai dengan UMR dan UMK yang ditetapkan oleh
pemerintah.
B. Anggaran Belanja
Penyusunan anggaran belanja biasanya diikuti oleh karu, kepala unit,
kepala instalasi dan kepala bidang. Setiap 6 bulan sekali diadakan rapat untuk
bertahan saja. Masih bisa menggaji karyawan secara penuh, jasa pelayanan,
Dana yang dihasilkan RS, digunakan untuk operasional (alat dan SDM).
Jika ada sisa, dibagi 60% untuk pengembangan RS dan 40% untuk yayasan.
C. Jaminan Kepegawaian
wajib didaftarkan BPJS kesehatan. Akan tetapi, jika tidak semua tercover
BPJS, maka pihak rumah sakit akan menanggung resiko kesehatan dari para
Kencana.
D. Pembayaran Pasien
Seluruh jasa pelayanan seperti tindakan medis dan non medis ada