STIKes Kuningan
Ujengkas986@gmail.com
Abstrak
Kata Kunci : Foot massage, hand massage, kualitas tidur, congestive heart
failure
PENDAHULUAN CHF di ICU, pasien bisa mendapatkan
pengobatan baik farmakologi maupun non-
Congestive Heart Failure (CHF) atau farmakologi. Penanganan non farmakologis
sering disebut gagal jantung kongestif adalah termasuk penanganan yang aman, efektif, dan
kegagalan dalam memompa darah sebagai tanpa efek samping seperti terapi
akibat adanya peregangan ruang jantung komplementer. Menurut Smith, et al.dalam
(dilatasi) karena otot jantung melemah dan Widyatuti (2008), terapi komplementer bisa
tidak dapat memompa darah dengan kuat dikategorikan meliputi gaya hidup,
dalam waktu yang singkat. (pengobatan holistik, nutrisi), botanikal
Berdasarkan data (AHA) penderita CHF (homeopati, herbal, aromaterapi); manipulatif
di Amerika Serikat pada tahun 2008 sekitar (kiopraktik, akupresur & akupuntur, refleksi,
5,7juta jiwa, pada tahun 2010 terjadi massage) yang termasuk didalamnya foot
peningkatan menjadi 6,6 juta jiwa, dan massage, dan hand massage. Foot Massage
diperkirakan pada tahun 2030 akan bertambah adalah bentuk massage pada kaki yang
sebanyak 3,3 juta jiwa dari tahun 2010. CHF didasarkan pada premis bahwa
juga menimbulkan berbagai gejala klinis ketidaknyamanan atau nyeri diarea spesifik
diantaranya; dypsnea, ortopnea, Paroxysmal kaki berhubungan dengan bagian tubuh atau
Nocturnal Dyspnea (PND), dan gejala yang gangguan (Stillwell,2011). Hand massage
paling sering dijumpai adalah sesak nafas adalah bentuk massage pada tangan yang
pada malam hari, yang mungkin muncul tiba- didasarkan pada premis bahwa
tiba dan menyebabkan penderita terbangun Ketidaknyamanan atau nyeri diarea spesifik
(Udjianti, 2011) Munculnya berbagai gejala tangan berhubungan dengan bagian tubuh
klinis pada pasien gagal jantung tersebut akan atau gangguan (Stillwell,2011).
menimbulkan masalah keperawatan dan Berdasarkan studi pendahuluan yang
mengganggu kebutuhan dasar manusiasalah dilakukan tanggal 5 april 2019 terhadap 8
satu diantaranya adalah tidur seperti adanya pasien CHF di ruang ICU RSUD 45
nyeri dada pada aktivitas, dyspnea pada Kuningan ditemukan bahwa 4 dari 8 pasien
istirahat atau aktivitas, dan gangguan mengatakan terjaga saat tidur dikarenakan
tidur.Kebutuhan tidur sangat dibutuhkan bagi nyeri dada, 3 dari 8pasien mengatakan terjaga
tubuh untuk penyembuhan dan perbaikan karena lingkungan yang kurang nyaman
sistem tubuh. Jika masalah tidur tidak teratasi seperti suhu yang terlalu panas atau dingin,
maka akan menimbulkan masalah yang lain, kebisingan yang berasal dari pasien lainnya
seperti penyakit yang serius (Gilang Gumiral atau dari aktivitas perawat dan 2 dari 8 pasien
Permandy, 2015). Penyakit pada gangguan mengatakan gelisahdan cemas karena
sistem kardiovaskuler umumnya rentan memikirkan penyakitnya.
terhadap berbagai stressor dan harus Berdasarkan uraian latar belakang di
mendapatkan perawatan khusus di ruang atas peneliti tertarik untuk melakukan
intensif care unit salah satu diantaranya penelitian tentang “Efektivitas Terapi Foot
adalah pasien CHF yang mengalami Massage dan Hand Massage Terhadap
perawatan di ruang ICU banyak pasien yang Kualitas Tidur Pada Pasien CHF Di Ruang
memiliki pengalaman gangguan tidur, ICU RSUD 45 Kuningan Tahun 2019”.
penyebab diantaranya akibat kebisingan,
intervensi yang diberikan serta pengobatan TUJUAN
(Elliott, McKinley, Cistulli&Fien, 2013). Tujuan umum pada penelitian ini
Untuk meningkatkan kualitas tidur pasien adalah untuk mengetahui perbedaan
efektivitas pemberian terapifoot massage dan selama 10 menit. Pada kelompok kontrol
hand massage terhadap kualitas tidur pada diberikan terapi hand massage dalam
pasien CHF di ruang ICU RSUD 45 meningkatkan kualitas tidurnya selama 15
Kuningan Tahun 2019. menit. Intervensi dilakukan sebanyak 3 kali
dalam waktu 3 hari. Pada tahap posttest
METODE Peneliti mengukur kembali kualitas tidur yang
Jenis penelitian yang digunakan dalam dirasakan oleh kelompok perlakuan dan
penelitian ini adalah eksperimen semu (quasy kontrol.
eksperimen) dengan rancangan penelitian Analisa yang digunakan adalah analisa
yang digunakan yaitu pre-test post-test with univariat dan bivariat. Analisa univariat
control group design. Rancangan ini digunakan untuk
melibatkan dua kelompok, yaitu kelompok menjelaskan/mendeskripsikan tentang
perlakuan dan kelompok kontrol. Penelitian karakteristik responden (data umum) untuk
dilakukan dengan memberikan intervensi memperoleh gambaran dari variabel yang
pada kelompok perlakuan berupa terapi foot diteliti yaitu variabel kualitas tidur. Analisa
massage, sedangkan pada kelompok kontrol bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
diberikan terapi hand massage. beda dua mean dengan menggunakan uji
Populasi dalam penelitian ini adalah alternative Wilcoxon untuk menganalisa
semua pasien CHF di ruang ICU RSUD 45 selisih antara dua meanpada subjek sebelum
Kuningan dengan jumlah sampel sebanyak 30 dan setelah diberikan terapifoot massage dan
responden dalam 2 kelompok dengan rincian hand massage. Setelah itu dilakukan uji
15 orang sebagai kelompok perlakuan dan 15 independent t test untuk menganalisa
orang sebagai kelompok kontrol. perbedaan mean antara kelompok perlakuan
Semua sampel yang terdapat dalam dengan kelompok kontrol setelah diberikan
penelitian ini memenuhi kriteria inklusi, dan terapi foot massage dan hand massage.
bersedia menjadi responden. Instrumen dalam
penelitian ini adalah kuesioner kualitas tidur
(PSQI).
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan HASIL PENELITIAN
dengan tiga tahap, yaitu pretest, pelaksanaan, Hasil penelitian yang telah dilakukan
dan posttest. Pada tahap pretest peneliti pada bulan Juli 2019 dengan melibatkan 30
mengukur kualitas tidur yang dirasakan responden tentang efektivitas terapi foot
pasien ketika dirawat di ruang ICU pada massage dan hand massage terhadap kualitas
kelompok perlakuan dan kelompok kontrol tidur pada pasien CHF di ruang ICU RSUD
dengan menggunakan kuesioner pittsburgh 45 Kuningan.
sleep quality index(PSQI). Pada kelompok Adapun hasil yang diperoleh adalah sebagai
perlakuan, pasien chf yang mengalami berikut:
gangguan tidur diberikan terapi foot massage
ANALISA UNIVARIAT
Tabel 5.1 GambaranKualitas Tidur pada pasien CHF Sebelum Diberikan Intervensi Terapi
Foot Massage dan Hand Massage di ruang ICU RSUD 45 Kuningan Tahun 2019
Std.
Kategori N Range Min Max Mean Variance
Deviation
Kelompok
Foot 15 8 10 18 13,13 2,774 7,695
Massage
Kelompok
Hand 15 7 9 16 13,47 2,560 6,552
Massage
Sumber :HasilPenelitian Primer Tahun 2019
Berdasarkantabel 5.1 dapat dijelaskan standar deviasi 2,560,kualitas tidur minimal-
bahwa dari 2 kelompok sebelum diberikan maksimal adalah 9-16. Sebagian besar
intervensi, rata-rata kualitas tidur sebelum responden masih merasakan kualitas tidur
dilakukan intervensi footmassage adalah buruk.
13,13 dengan standar deviasi 2,774, kualitas
tidur minimal-maksimal adalah 10-18 dan
rata-rata kualitas tidur sebelum dilakukan
intervensi hand massage adalah 13,47 dengan
Tabel 5.2 GambaranKualitas Tidur pada pasien CHF SesudahDiberikan Intervensi Terapi
Foot Massage dan Hand Massage di ruang ICU RSUD 45 Kuningan Tahun 2019
Std.
Mi Ma Me Varianc
Kategori N Range Deviati
n x an e
on
Kelompo
k 1 7,3
13 2 15 3,754 14,095
Foot 5 3
Massage
Kelompo
1 9,4
k Hand 11 3 14 3,962 15,695
5 7
Massage
Sumber :HasilPenelitian Primer Tahun 2019