A. Pengertian
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel), yang sangat sering
ditemukan, terutama pada anak-anak atau inflamasi dari tonsil yang disebabkan oleh infeksi.
Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus beta
hemolyticus, streptococcus viridons dan streptococcus pygenes, dapat juga disebabkan oleh virus
dan Tonsilitis kronik merupakan hasil dari serangan tonsillitis akut yang berulang (Mansjoer, A.
2000).
B . Etiologi
Penyebabnya adalah infeksi bakteri streptococcus atau infeksi virus. Tonsil berfungsi
membantu menyerang bakteri dan mikroorganisme lainnya sebagai tindakan pencegahan terhadap
infeksi. Tonsil bisa dikalahkan oleh bakteri maupun virus, sehingga membengkak dan meradang,
menyebabkan tonsillitis.
G. Penatalaksanaan Medis
A. Pengobatan
Penatalaksanaan tonsilitis akut:
a. Antibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 5 hari dan obat kumur atau obat isap
dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klindomisin.
b. Antibiotik yang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder, kortikosteroid untuk
mengurangi edema pada laring dan obat simptomatik.
c. Pemberian antipiretik.
H. Penatalaksanaan Keperawatan
1.Pengkajian
Wawancara
1. Kaji adanya riwayat penyakit sebelumnya (tonsillitis)
2. Apakah pengobatan adekuat
3. Kapan gejala itu muncul
4. Apakah mempunyai kebiasaan merokok
5. Bagaimana pola makannya
6. Apakah rutin / rajin membersihkan mulut
1. Pengkajian
Pada pengkajian ditekankan dalam hal “ Apakah klien mampu atau tidak mampu
melaksanakansetiap aspek hidup sehari-hari pasien? “. Saat pengkajian perawat dan pasien
mendiskusikan dan mengindentifikasi setiap aktifitas hidup sehar – hari, pasien yang mampu
dilaksanakan sendiri.
Apabila ditemukan adanya ketidak mampuan pasien di dalam melaksanakan aktifitas hidup
sehari – hari , berarti pasien, memerlukan bantuan dari perawat. Aspek – aspek yang perlu
dikaji pada aktifitas hidup sehari-hari adalah sebagai berikut :
a. Bernafas
Yang perlu dikaji antara lain kemampuan pasien dalam melakukan ekspirasi dan
inspirasi.
Mengkaji tentang kemampuan pasien dalam memenuhi kebutuhan makan dan minum,
tentang prilaku makan dan minum, kemampuan menetukan makan dan minum yang
memenuhi syarat kesehatan, kemampuan memasak dan menyiapkan makanan sendiri.
c. Eliminasi
Mengkaji kemampuan BAB / BAK serta fungsi dari organ -organ tersebut dan
bagaimana pasien mempertahankan fungsi normal dari BAB / BAK .
d. Mobilisasi
Mengkaji kemapuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan tidur ( pola, jumlah, kualitas
tidur )
f. Berpakaian
g. Suhu Tubuh
h. Kebersihan Tubuh
i. Menghindari Bahaya
Mengkaji kemampuan pasien dalam melakukuan keamanan dan pencegahan pada
saat melaksanakan aktifitas hidup sehari –hari , termasuk faktor lingkungan , faktor
sensori, serta faktor psikososial.
j. Berkomunikasi
Melalui komunikasi antar perawat , pasien dan keluarga dapat dikaji mengenai pola
komunikasi dan interaksi sosial pasien dengan cara mengidentifikasi kemampuan
pasien dalam berkomunikasi,
k. Bekerja
l. Bermain
m. Spiritual
Mengkaji bagaimana klien memenuhi kebutuhan spiritualnya sebelum dan ketika sakit.
n. Belajar
2. Diagnosis keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil
b. Resiko perubahan status nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pembekakan pada tonsil
c. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik
e. Gangguan persepsi sensori : pendengaran berhubungan dengan obstruksi pada tuba eustaki
3. Nursing Care Planing (NCP)
NO DX KEP NOC NIC
1 Nyeri akut Manajemen nyeri: Lakukan pengkajian
berhubungan dengan Setelah dilakukan tindakan a. nyeri secara
pembengkakan keperawatan manejemen nyeri komprehensif termasuk
jaringan tonsil. selama 3 x 24 jam diharapkan lokasi, karakteristik,
tidak ada masalah dalam nyeri durasi, frekuensi,
dengan skala 4 sehingga nyeri kualitas dan faktor
dapat hilang atau berkurang. presipitasi.
Kriteria hasil : b. Ajarkan teknik non
a. Mengenali faktor farmakologi dengan
penyebab. distraksi / latihan nafas
b. Mengenali serangan dalam.
nyeri. c. Berikan analgesik yang
c. Tindakan pertolongan non sesuai.
analgetik d. Observasi reaksi non
d. Mengenali gejala nyeri verbal dari
e. Melaporkan kontrol nyeri ketidanyamanan.
Skala : e. Anjurkan pasien untuk
1) Ekstream. istirahat.
2) Berat.
3) Sedang.
4) Ringan.
5) Tidak Ada.
http://duniailmukeperawatan.blogspot.com/2012/10/asuhan-keperawatan-tonsilitis.html
di akeses tanggal 26/10/2014
Doengoes, Marilynn E (1999). Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien Jakarta : EGC (2005).
Mansjoer, et all. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith.2000.Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan Kriteria
hasil NOC Edisi 7.Jakarta:EGC.
Sjamsuhidajat ; R & Jong, W.D. (1997). Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta ; EGC