Di Susun Oleh:
Siti Wulan Nuraini
202101078
4. Pathews
5. Manisfestasi klinis
1. Penganiayaan fisik
- Luka bakar
- Patah tulang
- Banyak bekas gigitan
- Takut pada orang dewasa
- Depresi
- Perilaku antisosial
2. Penganiayaan emosional
- Apatis
- Depresi
- Permusuhan
- Kurang konsentrasi
- Kesulitan makan
3. Penganyiayaan seksual
- Pengetahuan yang tidak sesuai mengenai perilaku seksual
- Menghindari sesuatu benda yang ada hubungannya dengan seksualitas
- Mimpi buruk
- Perilaku bunuh diri
- Kesulitan makan
- Mencederai diri sendiri
- Mengurung diri, penuh rahasia
4. Penelantaran anak
- Pakaian yang kotor
- Kulit kotor
- Tampak kurang mendapat perhatian
- Tidak/putus sekolah
6. Tes diagnostik
1. Laboratorium
Jika dijumpai luka memar, perlu dilakukan skrining perdarahan pada penganiayaan
seksual, dilakukan pemeriksaan:
a. Swab untuk analisaasam fosfatase, spermatozoa,dalam 72 jam setelah
penganiayaan seksual.
b. Kultur spesimen dari oral, anal, dan vaginal untuk gonokokus.
c.Tes untuk sifilis, HIV, dan hepatitis B.
d.Analisa rambut pubis.
2. Radiologi
ada dua peranan radiologi dalam menegakkan diagnosis perlakuan salah pada anak,
yaitu untuk:
a. Identifikasi fokus dari bekas
b. Dokumentasi Pemeriksaan radiologi pada anak dibawah usia dua tahun sebaiknya
dilakukan untuk meneliti tulang, sedangkan pada anak di atas 4-5 tahun hanya perlu
dilakukan jika ada rasa nyeri tulang, keterbatasan dalam pergerakan pada saat
pemeriksaan fisik. Adanya fraktur multipel dengan tingkat penyembuhan yang
berbeda, merupakan suatu kemungkinan adanya penganiayaan fisik.
7. Penatalaksanaan medis
Cara menangani perlakuan salah terhadap anak menurut Newberger (dikutip dari
Snyder, 1983), terdiri dari 3 aspek pokok, yaitu:
1. Tahap-tahap dalam mengeloola perlakuan salah terhadap anak
2. Pertimbangan utama
3. Intervensi untuk melindungi anak dan menolong keluarga
Tahap-tahap Pertimbangan utama Intervensi
I. Diagnostik
1. Anamnesis 1. Apakah kelainan 1. Pemeriksaan
fisik yang ditemukan medis lebih teliti
sesuai dengan
anamnesi?
2. Pemeriksaan fisik 2. Apakah anak suspek 2. Beritahu orang tua
child abuse/neglect? tentang kecurigaan
kita dan tanggung
jawab dokter untuk
melindungi anak
3. X-foto tulang 3. Apa ada perlindungan 3. Membuat laporan
hukum terhadap child untuk badan yang
abuse? berwenangn
4. Pemeriksaan 4. Apakah rumah cukup 4. Evaluasi secara
laboratorium aman? teratur di poli klinik
5. Konsultasi untuk 5. Apakah anak dalam 5. Rawat anak di RS
evalusi dinamika bahaya? untuk pencegahan dan
keluarga dan tumbuh evaluasi lebih lanjut
kembang anak
6. Apa saja yang 6. Rencanakan
diperlukan untuk pertemuan multi
membuat agar disiplin untuk
rumahnya cukup membuat rencana
aman untuk anak
setelah kembali?
II. Program Rehabilitasi
- Kebutuhan akan - Apa sumber sumber - Rencanakan
kesehatan yang dapat perawatan
- Kebutuhan fisik, memenuhi kesehatan dan
sosial dan kebutuhan anak dan pengobatan
lingkungan keluarga yang sesuai
untuk anak
tersebut
III. Follow up (Pemantauan)
- Perawatan kesehatan - Siapa yang akan - Mengadakan
- Pekerja sosial memonitor kesehatan koordinasi dan
- Lain lain dan pelayanan di integrasi dengan
pelayanan/perawatan masyarakat kepada sumber sumber
lain yang sesuai anak dan yang menolong
keluarganya? anak dan
keluarganya
9. Komplikasi
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
A. Psikososial
Melalaikan diri (neglect),
Baju dan rambut kotor, bau
Gagal tumbuh dengan baik
Keterlambatan perkembangan tingkat kognitif, psikomotor, dan
psikososial
With drawl (memisahkan diri) dari orang-orang dewasa
B. Muskuloskeletal
Fraktur Dislokasi
Keseleo (sprain)
C. Genito Urinaria
Infeksi saluran kemih
per vagina
pada vagina/penis
Nyeri waktu miksi
Laserasi pada organ genetalia eksternal, vagina, dan anus.
D. Integumen
Lesi sirkulasi (biasanya pada kasus luka bakar oleh karena rokok)
Luka bakar pada kulit, memar dan abrasi
tanda2 gigitan manusia yang tidak dapat dijelaskan
Bengkak.
2. Pemeriksaan fisik
1) Gambaran umum
kesadaran pasien composmentis
2) Secara sistemik dari kepala sampai ujung kaki
a) Kepala
terdapat trauma pada kepala atau tidak
b) Mata
mata simetris, sklera tidak ikterik, tidak terdapat memar, apakah
terdapat pendarahan di retina.
c) Telinga
telinga cukup bersih,bentuk simetris dan fungsi pendengaran normal
d) Hidung
hidung simetris, hidung bersih
e) Leher
terdapat benjolan atau tidak, terdapat memar atau tidak
f) Kulit
terdapat luka memar atau tidak, terdapat luka bakar atau tidak
g) Muskuloskeletal
terdapat lesi atau tidak, terdapat memar atau tidak, terdapat fraktur atau
tidak
h) abdomen
terdapat memar atau tidak, terdapat luka bakar atau tidak
i) ekstremitas
apakah terdapat jari tabuh (clubbing finger)
3. Diagnosa Keperawatan
1. Resiko Kekerasan
2. Resiko bunuh diri
3. Harga diri rendah
4. Isolasi social
5. Koping keluarga inefektif
6. Risiko mencederai diri sendiri, orang lain, lingkungan
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
mukolitik atau ekspektoran,
jika perlu
Edukasi
-Anjurkan asupan cairan
2000 ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
-Ajarkan teknik batuk
efektif
Kolaborasi
-Kolaborasi pemberian
bronkodilator, ekspektoran,
mukolitik, jika perlu.