Oleh :
Syamsul Majdi
Yusfi Afandi
Yudi Hendro
Sumiati AR
SUMBAWA BESAR
TAHUN 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa, karena dengan karunia-
Nyalah kami dapat menyusun makalah kami tentang “HEMOFILIA”.
Dalam pembuatan Makalah ini, banyak hal-hal yang merintangi dalam membuat
makalah tersebut. Namun dengan yakin dan berusaha kami dapat menyusun makalah
ini dengan baik. Jika ada kekurangan dalam makalah ini, kami sangat mengharapkan
adanya kritik dan saran dari kita semua.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih, semoga makalah ini dapat bermanfaat
sebagai pembelajaran bagi kita semua.
penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A.Latar Belakang...............................................................................................................................1
B.Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II...................................................................................................................................................3
TINJAUAN TEORITIS.........................................................................................................................3
I. KONSEP MEDIS......................................................................................................................3
B. ETIOLOGI................................................................................................................................3
C. PATOFISIOLOGI.....................................................................................................................3
D. MANIFESTASI KLINIS...........................................................................................................4
E. KOMPLIKASI..........................................................................................................................4
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK..............................................................................................5
G. MEKANISME PEMBEKUAN DARAH...................................................................................6
II. KONSEP KEPERAWATAN.....................................................................................................7
B. PENYIMPANGAN KDM.........................................................................................................8
C. DIAGNOSA DAN INTERVENSI KEPERAWATAN.............................................................9
BAB III................................................................................................................................................11
PENUTUP...........................................................................................................................................11
A.Kesimpulan..................................................................................................................................11
B.Saran............................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................................12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Hemophilia bukan satu penyakit namun lebih salah satu dari kelompok penyakit-
penyakit perdarahan yang diwariskan yang menyebabkan perdarahan yang abnormal atau
yang berlebih-lebihan dan penggumpalan darah yang buruk. Istilah adalah paling umum
digunakan untuk merujuk pada dua kondisi-kondisi spesifik yang dikenal sebagai hemophilia
A dan hemophilia B, yang akan menjadi subyek-subyek utama dari artikel ini. Hemophilia A
dan B dibedakan oleh gen spesifik yang bermutasi (berubah menjadi rusak) dan menyandi
untuk faktor penggumpalan (protein) yang rusak pada setiap penyakit. Jarang, hemophilia C
ditemui, namun efeknya pada penggumpalan jauh kurang tegas daripada A atau
B.Hemophilia A dan B diwariskan pada pola genetik terpendam yang dihubungkan pada X
dan oleh karenanya jauh lebih umum pada pria-pria. Pola dari warisan ini berarti bahwa gen
yang diberikan pada kromosom X mengungkapkan dirinya hanya ketika tidak ada gen normal
yang hadir. Contohnya, seorang anak laki mempunyai hanya satu kromosom X, jadi seorang
anak laki dengan hemophilia mempunyai gen yang rusak pada kromosom X tunggalnya (dan
jadi dikatakan menjadi hemizygous untuk hemophilia).
1
Hemophilia A adalah kira-kira empat kali lebih umum daripada B; B terjadi pada
kira-kira 1 dari 20- 34,000 kelahiran-kelahira pria yang hidup.Hemophilia telah disebut
penyakit kerajaan karena ratu Victoria, ratu dari Inggris dari tahun 1837 sampai 1901, adalah
pembawa (carrier). Anak-anak perempuannya memberikan gen yang bermutasi pada anggota-
anggota dari keluarga kerajaan dari Jerman, Spanyol, dan Russia. Alexandra, cucu
perempuan dari ratu Victoria, yang menjadi Tsarina dari Russia pada awal abad ke 20 ketika
ia menikahi Tsar Nicholas II, adalah pembawa. Anak lelaki mereka, Tsarevich Alexei,
menderita hemophilia.
B. Rumusan Masalah
C.Tujuan
1.Tujuan Umum
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang penyakit Hemofilia pada anak.
2.Tujuan Khusus
- Agar Mahasiswa/i mengetahui tanda dan gejala serta penyebab penyakit Hemofilia pada
anak.
-Kita dapat mengetahui tanda – tanda penyakit Hemofilia pada anak sejak dini.
2
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
I. KONSEP MEDIS
A. PENGERTIAN
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan dan dapat menyerang
siapa saja. Penderita hemofilia terbanyak adalah pria. Wanita akan mengalami
hemofilia jika ayahnya adalah penderita hemofilia dan ibunya adalah
pembawa sifat ( carrier ).
Hemofilia adalah penyakit koagulasi darah kongenital karena anak
kekurangan faktor pembekuan VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia
B).
B. ETIOLOGI
Penyebab Hemofilia adalah karena anak kekurangan faktor pembekuan
VIII (Hemofilia A) atau faktor IX (Hemofilia B).
C. PATOFISIOLOGI
3
Hemofilia merupakan penyakit kongenital yang diturunkan oleh gen
resesif x-linked dari pihak ibu. Faktor VIII dan faktor IX adalah protein
plasma yang merupakan komponen yang diperlukan untuk pembekuan darah,
faktor-faktor tersebut diperlukan untuk pembentukan bekuan fibrin pada
tempat pembuluh cidera. Hemofilia berat terjadi apabila konsentrasi faktor
VIII dan faktor IX plasma kurang dari 1 %. Hemofilia sedang jika konsentrasi
plasma 1 % – 5 %. Hemofilia ringan apabila konsentrasi plasma 5 % – 25 %
dari kadar normal. Manifestasi klinis yang muncul tergantung pada umur anak
dan deficiensi faktor VIII dan IX. Hemofilia berat ditandai dengan perdarahan
kambuhan, timbul spontan atau setelah trauma yang relatif ringan.Tempat
perdarahan yang paling umum di dalam persendian lutut, siku, pergelangan
kaki, bahu dan pangkal paha.Otot yang tersering terkena adalah flexar lengan
bawah, gastrak nemius, & iliopsoas.
D. MANIFESTASI KLINIS
1. Masa Bayi (untuk diagnosis)
a. Perdarahan berkepanjangan setelah sirkumsisi
b. Ekimosis subkutan di atas tonjolan-tonjolan tulang (saat berumur 3-4
bulan)
c. Hematoma besar setelah infeksi
d. Perdarahan dari mukosa oral.
e. Perdarahan Jaringan Lunak
2. Episode Perdarahan (selama rentang hidup)
a. Gejala awal : nyeri
b. Setelah nyeri : bengkak, hangat dan penurunan mobilitas
3. Sekuela Jangka Panjang
Perdarahan berkepanjangan dalam otot menyebabkan kompresi saraf dan
fibrosis otot.
E. KOMPLIKASI
1. Artropati progresif, melumpuhkan
2. Kontrakfur otot
3. Paralisis
4
4. Perdarahan intra kranial
5. Hipertensi
6. Kerusakan ginjal
7. Splenomegali
8. Hepatitis
9. AIDS (HIV) karena terpajan produk darah yang terkontaminasi.
10. Antibodi terbentuk sebagai antagonis terhadap faktor VIII dan IX
11. Reaksi transfusi alergi terhadap produk darah
12. Anemia hemolitik
13. Trombosis atau tromboembolisme
F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Uji Laboratorium (uji skrining untuk koagulasi darah)
a. Jumlah trombosit (normal)
b. Masa protrombin (normal)
c. Masa tromboplastin parsial (meningkat, mengukur keadekuatan faktor
koagulasi intrinsik)
d. Masa perdarahan (normal, mengkaji pembentukan sumbatan trombosit
dalam kapiler)
e. Assays fungsional terhadap faktor VIII dan IX (memastikan
diagnostik)
f. Masa pembekuan trombin
2. Biopsi hati (kadang-kadang) digunakan untuk memperoleh jaringan untuk
pemeriksaan patologi dan kultur.
3. Uji fungsi hati (SGPT, SGOT, Fosfatase alkali, bilirubin)
5
G. MEKANISME PEMBEKUAN DARAH
Kerusakan darah
atau berkontak
dengan kolagen
XII teraktivasi
XI teraktivasi
Ca ++
VIII & IX
teraktivasi
Ca ++
X teraktivasi
Aktivitas
protrombin
protrombin
Ca ++
Trombin
6
II. KONSEP KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
2. Hematologi
a. Tampilan umum
b. Kulit : (warna pucat, petekie, memar, perdarahan membran mukosa
atau dari luka suntikan atau pungsi vena)
7
B. PENYIMPANGAN KDM
XII teraktivasi
XI teraktivasi
Ca ++
Tanpa VIII
Perdarahan
Nyeri Mobilitas
terganggu
8
Syok Resiko injuri
Inefektif koping
keluarga
9
• Mobilisasi dan elevasi area hingga diatas ketinggian jantung.
• Gunakan kompres dingin untuk vasokonstriksi.
B. Dx kep : Nyeri berhubungan dengan perdarahan dalam jaringan dan sendi
Intervensi :
10
Tujuan : Klien dapat menerima support adekuat.
Intervensi :
1. Rujuk pada konseling genetik untuk identifikasi kerier hemofilia dan
beberapa kemungkinan yang lain.
2. Rujuk kepada agen atau organisasi bagi penderita hemofilia.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Hemofilia adalah suatu penyakit yang diturunkan dan dapat menyerang siapa saja.
Penderita hemofilia terbanyak adalah pria. Wanita akan mengalami hemofilia jika ayahnya
adalah penderita hemofilia dan ibunya adalah pembawa sifat ( carrier ).Ada 2 jenis hemofilia
yaitu hemofilia A dan hemofilia B. Ada 3 tingkatan hemophilia berdasarkan klasifikasi kadar
factor VIII dan IX dalam darah yaitu ringan, sedang dan berat.Hal – hal yang perlu dikaji
penyakit hemofilia pada anak yaitu, tingkat perkembangan anak,kaji aktivitas verbal dan
nonverbal, kaji kemampuan anak melakukan aktivitas perawatan diri.
B.Saran
Perhatikan setiap perkembangan anak dari sejak dini, jika anak dicurigai menderita
penyakit Hemofilia kita dapat menentukan diagnosa sejak dini dan dapat menentukan rencana
tindakan keperawatan untuk mencegah penyakit hemofilia dari ringan sampai anak
dikategorikan
11
DAFTAR PUSTAKA
Cecily. L Betz. 2002. Buku Saku Keperawatan Pediatri. Alih bahasa Jan Tambayong. EGC:
Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI. 1985.Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak 1.
Infomedika: Jakarta.
Arif M. 2000.Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2.Media Aesculapius FKUI J: akarta.
12
13