PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kita hidup hidup didunia ini pasti tidak terlapas dari apa yang
bernama penyakit atau sesuatu yang membuat diri kita tidak nyaman dan
ingin menghilangkannya secapat mungkin. Penyakit di dunia ini banyak
jenis dan penyebabnya. Ada yang disebabkan oleh bakteri, virus, dan yang
lainnya
Ada
penyakit
yang
kurang
berbahaya,menengah,
sampai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Hemofilia adalah suatu kelainan perdarahan akibat kekurangan salah
satu faktor pembekuan darah. (Nurcahyo, 2007)
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat
defisiensi (kekurangan) salah salah satu protein yang sangat diperlukan dalam
proses pembekuan darah. Protein ini disebut sebagai faktor pembekuan darah.
Pada hemofilia berat, gejala dapat terlihat sejak usia sangat dini (kurang dari
satu tahun) di saat anak mulai belajar merangkak atau berjalan. Pada
hemofilia sedang dan ringan, umumnya gejala terlihat saat dikhitan, gigi
tanggal, atau tindakan operasi.(dr. Heru Noviat Herdata, 2008)
B. Etiologi
Hemofilia disebabkan oleh mutasi genetik. Mutasi gen yang
melibatkan kode untuk protein yang penting dalam proses pembekuan darah.
Gejala perdarahan timbul karena pembekuan darah terganggu.
Proses pembekuan darah melibatkan serangkaian mekanisme yang
kompleks, biasanya melibatkan 13 protein yang berbeda disebut I dengan
XIII dan ditulis dengan angka Romawi. Jika lapisan pembuluh darah menjadi
rusak, trombosit direkrut ke daerah luka untuk membentuk plug awal. Bahan
kimia ini rilis diaktifkan platelet yang memulai kaskade pembekuan darah,
mengaktifkan serangkaian 13 protein yang dikenal sebagai faktor pembekuan.
Pada akhirnya, terbentuk fibrin, protein yang crosslinks dengan dirinya
sendiri untuk membentuk sebuah mesh yang membentuk bekuan darah
terakhir.
Hemofilia A disebabkan oleh gen yang defek yang terdapat pada
kromosom X. Hemofilia B (juga disebut Penyakit Natal ) hasil dari
kekurangan faktor IX karena mutasi pada gen yang sesuai.
pada
: nyeri
b. Setelah nyeri
XII
XII teraktivasi
(HMW kinogen, prekalikren)
XI
XI teraktivasi
Ca++
IX
IX teraktivasi
Ca++
VIII
Thrombin
X
X Teraktivasi
Fasfolipid Trombosit
Trombin
Aktivator
Protrombin
Protrombin
Trombin
Ca++
Pathway Hemofilia
Kerusakan darah atau
Berkontrak dengan kolagen
XII
XII teraktivasi
(HMW kinogen, prekalikren)
XI
XI teraktivasi
Ca++
Hemofilia Tanpa IX
IX tidak teraktivasi
Tanpa VIII
Fasfolipid Trombosit
Trombin tidak terbentuk
Perdarahan
Jaringan & sendi
Nyeri
Syok
Inefektif
Koping Keluarga
G. Pengkajian Keperawatan
1. Pengkajian sistem neurologik
a. Pemeriksaan kepala
b. Reaksi pupil
c. Tingkat kesadaran
d. Reflek tendo
e. Fungsi sensoris
2. Hematologi
a. Tampilan umum
b. Kulit : (warna pucat, petekie, memar, perdarahan membran mukosa
atau dari luka suntikan atau pungsi vena)
c. Abdomen (pembesaran hati, limpa)
3. Kaji anak terhadap perilaku verbal dan nonverbal yang mengindikasikan
nyeri
4. Kaji tempat terkait untuk menilai luasnya tempat perdarahan dan
meluasnya kerusakan sensoris, saraf dan motoris.
5. Kaji kemampuan anak untuk melakukan aktivitas perawatan diri (misal :
menyikat gigi)
6. Kaji tingkat perkembangan anak
7. Kaji Kesiapan anak dan keluarga untuk pemulangan dan kemampuan
menatalaksanakan program pengobatan di rumah.
8. Kaji tanda-tanda vital (TD, N, S, Rr).
H. Diagnosa Keperawatan
No
Diagnosa
1.
Keperawatan
diharapkan
Risiko injuri b.d Menurunkan risiko 1. Ciptakan
perdarahan
Hasil
injuri
yang Intervensi
yang
lingkungan
aman
dan
memungkinkan
proses
pengawasan
1. Beri
dorongan
intelektual / aktivitas
kreatif
2. Dorong
OR
yang
tidak
kontak
(renang)
dan
gunakan
alat
pelindung : helm
3. Dorong orang tua
anak untuk memilih
aktivitas yang dapat
diterima dan aman
4. Ajarkan
metode
perawatan
kebersihan gigi.
5. Dorong
remaja
untuk menggunakan
shaver hindari ROM
pasif setelah episode
perdarahan akut.
6. Beri nasehat pasien
untuk
mengenakan
identitas medis.
7. Beri nasehat pasien
untuk
tidak
mengkonsumsi
aspirin,
bisa
disarankan
menggunakan
Asetaminofen.
Sedikit atau tidak 1. Sediakan
dan
atur
terjadi perdarahan
sesuai
kebutuhan.
2. Berikan
pendidikan
kesehatan
untuk
pengurusan penggantian
faktor darah di rumah.
3. Lakukan
tindakan
suportif
untuk
menghentikan
perdarahan
10
15
menit.
hingga
diatas
ketinggian jantung.
Gunakan
kompres
dingin
untuk
vasokonstriksi.
2.
Nyeri
b.d Pasien
tidak 1. Tanyakan
pada
klien
nyeri
tengtang
nyeri
yang
menurunkan
diderita.
intensitas
perubahan
injeksi
akan
dilakukan,
hindari
pernyataan
lebih
penggunaan
penatalaksanaan nyeri
Risiko kerusakan Menurunkan resiko 1. Elevasi
dan
mobilitas fisik b.d kerusakan
immobilisasikan
efek
selama
sendi
episode
perdarahan.
2. Latihan pasif sendi dan
otot.
3. Konsultasikan
dengan
kesehatan
7. Support
ortopedik
4.
untuk
ke
dalm
rehabilitasi sendi
dapat 1. Rujuk pada konseling
genetik
untuk
menderita
identifikasi
kerier
adekuat
penyakit serius
BAB III
PENUTUP
bagi
A. Kesimpulan
Hemofilia adalah penyakit berupa kelainan pembekuan darah akibat
defisiensi (kekurangan) salah salah satu protein yang sangat diperlukan
dalam proses pembekuan darah. Protein ini disebut sebagai faktor
pembekuan darah.Terdapat dua jalur dalam proses pembekuan darah, yaitu
jalur intrinsic dan jalur ekstrinsik.
Reaksi inflamasi juga menyebabkan peningkatan sirkulasi darah
sehingga
memacu
pertambahan
panjang
tulang.
Stimulasi
pada
tulang
sehingga
menghasilkan
perpendekan
tungkai.
DAFTAR PUSTAKA
Cecily. L Betz, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, Alih bahasa Jan
Tambayong, EGC, Jakarta.
Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FKUI, 1985, Buku Kuliah Ilmu Kesehatan
Anak 1, Infomedika, Jakarta.
Sodeman, 1995, Patofisiologi Sodeman : Mekanisme Penyakit, Editor, Joko
Suyono, Hipocrates, Jakarta.
Arif M, 2000, Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III, Jilid 2, Media Aesculapius,
FKUI, Jakarta.