Anda di halaman 1dari 11

Menganalisa Dan Memberi Contoh Usaha Mandiri

Kelompok 2a

Natasia Khawani (PO.71.24.2.16.022)

Novita Anjelia (PO.71.24.2.16.023)

Putri Kartini (PO.71.24.2.16.024)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM STUDI D-IV KEBIDANAN
JURUSAN KEBIDANAN
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulilah penulis panjatkan kehadirat Allah Swt Tuhan semesta alam,
karena berkat rahmat dan karunia-Nya kami bisa menyelesaikan makalah kewirausahaan
yang berjudul “Menganalisa Dan Memberi Contoh Usaha Mandiri” untuk memenuhi tugas
ujian praktek mata kuliah kewirausahaan. Terimakasih juga kami ucapkan kepada dosen
pembimbing kami ibu Sukma selaku dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah
memberikan kami ilmu terkait kewirausahaan, semoga ilmu yang beliau berikan membawa
keberkahan dan bisa menjadi bekal untuk kami di masa yang akan datang.

Kami sadar makalah kami ini tidak sempurna, masih banyak kekurangan yang masih
harus diperbaiki. Kami juga berharap makalah ini dapat membawa manfaat untuk pembaca,
akhir kata penulis mengucapkan terimakasih

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i


DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 2
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 3
A. Pengertian Usaha Mandiri ........................................................................................................... 3
B. Contoh Usaha Mandiri Bidang Kesehatan .................................................................................. 3
C. Pengertian Bidan Praktek Mandiri .............................................................................................. 3
D. Langkah-langkah membuka bidan praktik mandiri .................................................................... 4
BAB III ................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di tengah sulitnya mencari lowongan pekerjaan, alternatif lain adalah dengan
membuka sendiri lowongan pekerjaan tersebut. Selain bisa membantu diri sendiri,
dengan membuka sebuah pekerjaan baru berarti ikut serta memberikan kesempatan
kepada orang lain untuk mendapatkan pekerjaan. Peluang pekerjaan yang di buka
tersebut tidak harus sebuah pekerjaan yang besar dengan gaji yang besar setiap
bulannya, karena tujuan utama adalah memberikan kesempatan kepada diri sendiri
untuk mencoba untuk memulai sebuah bisnis baru dan memberikan lowongan
pekerjaan bagi orang lain.
Jika di cermati dengan teliti, banyak peluang yang bisa di manfaatkan untuk
memulai sebuah bisnis baru tersebut. Tergantung bagaimana membuat inovasi dan
kreasi ketika terjun ke bisnis tersebut. Inovasi tanpa kreasi tidak akan sukses, kreasi
tanpa di sertai tindakan nyata hanyalah impian semata. Bisnis adalah daerah yang
berbahaya, sebelum terjun ke dunia ini kita harus mempersiapkan mental dan modal
yang terkadang tidak sedikit jumlahnya
Menurut WHO (2010), bidan adalah orang yang telah mengikuti program
pendidikan yang diakui oleh negara, telah menyelesaikan serangkaian kegiatan dan
pendidikan kebidanan, menerima kualifikasi dan terdaftar secara legal mempunyai
praktek kebidanan. Bidan dapat melaksanakan praktek di RS, klinik, unit-unit
kesehatan lingkungan pemukiman dan unit pelayanan lainnya. Dalam menjalankan
praktek bidan berwenang untuk memberikan pelayanan kebidanan, pelayanan KB,
pelayanan kesehatan masyarakat. Praktik mandiri bidan merupakan bentuk pelayanan
kesehatan dibidang dasar. Menurut Imama (2012), Praktek bidan adalah serangkain
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,
keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan
yang menjalankan praktek harus memiliki SIPB (surat izin praktek bidan) sehingga
dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program. Menurut Rhiea
(2011), bidan praktek mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk

1
menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat-obatan.
Namun, pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi
kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya.
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga sebagai
wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki keahlian
menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan jasa. Sebagai pelaku
usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk mengetahui dengan
baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik
dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula
kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara
strategis dan mempunyai kemampuan personal selling yang baik guna meraih sukses.
Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan sesuai profesi
dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara profesional, serta mempunyai
jiwa entrepreneur.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah pengertian usaha mandiri?
b. Apakah contoh usaha mandiri bidang kesehatan?
c. Apakah pengertian bidan praktek mandiri?
d. Bagaimana langkah-langkah mendirikan bidan praktek mandiri?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian usaha mandiri?
b. Untuk mengetahui contoh usaha mandiri bidang kesehatan?
c. Untuk mengetahui pengertian bidan praktek mandiri?
d. Untuk mengetahui langkah-langkah mendirikan bidan praktek mandiri?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Usaha Mandiri


Usaha mandiri adalah usaha yang berkemampuan berdiri sendiri dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berinisiatif dan bekerja keras
dalam mengurus dan mengembangkan organisasi usaha, menyediakan modal,
menghitung resiko, menyediakan modal, menghitung resiko, mengambil keputusan
dan mempertanggung jawabkannya berdasarkan percaya kepada kemampuan diri
sendiri (Sulitnih,2011).

B. Contoh Usaha Mandiri Bidang Kesehatan


1. Mendirikan Bidan Praktek Mandiri(BPM)
2. Mendirikan Home care
3. Mendirikan kelas Yoga dan senam hamil
4. Mendirikan praktek bersama
5. Membuka jasa terapi komplementer seperti terapi akupuntur, bekam,
akupressur, dll.

C. Pengertian Bidan Praktek Mandiri


Menurut Imamah (2012), bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk
pelayanan kesehatan dibidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu,
keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan
yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau program. Menurut Sofyan
(2006), bidan praktek mandiri mempunyai tanggung jawab besar karena harus
mempertanggungjawabkan sendiri apa yang dilakukan. Dalam hal ini Bidan Praktek
Mandiri menjadi pekerja yang bebas mengontrol dirinya sendiri. Situasi ini akan besar
sekali pengaruhnya terhadap kemungkinan terjadinya penyimpangan etik. Bidan
praktek mandiri (BPM) adalah suatu institusi pelayanan kesehatan secara mandiri
yang memberikan asuhan dalam lingkup praktik kebidanan. Praktik kebidanan adalah

3
penerapan ilmu kebidanan dalam memberikan pelayanan atau asuhan kebidanan
kepada klien dengan pendekatan menejemen kebidanan.

D. Langkah-langkah membuka bidan praktik mandiri

1. Membuka Bidan Praktek Mandiri


Pelayanan suatu sistem menggambarkan kejelasan dari input,proses, output dan
monitoring serta evaluasi.
a) Standar Input
1) Kebijakan, meliputi: menjadi anggota IBI, surat keterangan kepala
puskesmas wilayah setempat praktek, surat pernyataan tidak sedang dalam
sanksi profesi atau hukum, surat keterangan ketua ranting IBI wilayah,
Surat Ijin Bidan (SIB) dan Surat Ijin Praktik Bidan (SIPB)
2) Sarana dan prasana, meliputi: tempat tidur (sampai dengan 5 tempat tidur),
meja kursi untuk anak, meja pasien, kursi pasien., ruang pemeriksaan,
ruang persalinan, ruang nifas, kamar mandi, dapur set, ruang istrahat.
3) Alat kesehatan, meliputi: alat untuk pemfis, partus set, asuhan BBL, alat
untuk KB, pelayanan KB,dan alat lainnya.
4) Administrasi, meliputi: visi dan misi, memiliki buku standar pelayanan
kebidanan, buku pelayanan Kb, ada buku pelayanan neonatal, ada buku
register pasien, format catatan medik (berupa antenatal, persalinan, nifas,
BBL, Kb, bayi sehat, surat kelahiran, surat kematian, patrtograf, formulir
permintaan darah formulir rujukan, formulir informed consent), rincian
pembayaran, laporan dan lain-lain.
5) Obat-obatan, meliputi: antibiotik, antiseptik, dan cairan serta persediaan
obat untuk kemungkinan komplikasi pada ibu atau bayi (Lampiran
Kepmenkes 900 tahun 2002), pil untuk KB, perlengkapan untuk asuhan
bayi, uterotonika, roborantia, vaksin, syok anafilaksis (adrenalin 1:1000,
antihistamin, hidrokortison, aminopilin 230mg/10 ml, dopamine), sedative,
antipiretika, koagulantika, anti kejang, glyserin, cairan infus, obat luka,
cairan desinfektan, obat penanganan asfiksia pada BBL.idak
6) a. Peralatan tidak steril

Tensimeter, stetoskop monokuler, stetoskop biokuler, timbangan


dewasa, timbangan bayi, pengukuran panjang bayi,termometer,

4
oksigen dalam regulator, ambu bag dengan masker resusitasi (ibu dan
bayi), penghisap lendir, lampu sorot, sterilisator,bak instrumen dengan
tutup, reflek hammer, alat pemeriksa hb (sahli), set pemeriksaan urine
(protein+reduksi), pita ukur, plastik penutup instrumen steril, sarung
tangan karet untuk mencuci alat, masker, pengaman mata, handscoon,
infus set, sepatu boat, standar infus, spet disposible, tempat sampah,
tempat kain kotor, tempat plasenta, bengkok, sikat, sabun dan
tempatnya, lakmus, gunting perban, tongue spatle dll.

b. Peralatan tidak steril

Spekulum vagina, handscoon steril, duk steril, korentang, klem vean,


gunting episiotomi,kateter, dll.

c. Barang habis pakai

Kapas, kain kassa, plester, handuk, pembalut wanita.

7) Linen, meliputi: keperluan ibu dan bayi serta keperluan perawatan (sprei,
sarung bantal, selimut, taplak meja, alas timbangan bayi)
8) Persyaratan bangunan, meliputi :
a. Papan nama
Ukuran papan nama seluas 1 x 1,5 m, tulisan blok warna hitam dan
dasarnya warna putih.
b. Tata ruang
Setiap ruang periksa minimal memiliki diameter 2x3 m, semua
ruangan mempunyai ventilasi dan penerangan.
9) Standar Operating Procedure (SOP), tersedianya standar asuhan sesuai
dengan jenis asuhan yang diberikan serta standar operasional.
10) Lingkungan, tersedianya lingkungan yang aman dan nyaman baik untuk
provider maupun pasien.
11) Dana/Modal, tersedianya dana/modal untuk usaha dan sistem pencatatan;
administrasi keuangan yang terstandar.
12) Bidan yang kompeten
13) Pasien
14) Pelayanan yang diberikan bidan praktik mandiri

5
Dalam bidan praktek mandiri meberikan pelayanan yang meliputi:
penyuluhan kesehatan, konseling kb, ANC (senam hamil, yoga, dll),
perawatan nifas, asuhan persalinan dengan hypnobirth, perawatan bayi
(baby spa) ,pelayanan kb, imunisasi ibu dan bayi, kesehatan reproduksi
remaja.
b) Proses
Proses dalam sistem pelayanan BPM adalah manajemen operasional dan
manajemen asuhan.
c) Output
Kesejahteraan ibu dan janin, kepuasan pelanggan serta kepuasan bidan.
d) Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan monitoring dan evaluasi dapat dilakukan sendiri oleh bidan atau
sesama bidan (peer review).
e) Dampak/outcome
Cakupan adalah meningkatnya dampak dari pelayanan yang berkualitas.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Usaha mandiri adalah usaha yang berkemampuan berdiri sendiri dalam
mempertahankan kelangsungan hidupnya dengan cara berinisiatif dan bekerja
keras dalam mengurus dan mengembangkan organisasi usaha, menyediakan
modal, menghitung resiko, menyediakan modal, menghitung resiko,
mengambil keputusan dan mempertanggung jawabkannya berdasarkan
percaya kepada kemampuan diri sendiri. Salah satu usaha mandiri di bidang
kesehatan adalah mendirikan Bidan Praktek Mandiri(BPM). Ada beberapa
langkah yang harus diperhatikan sebelum mendirikan BPM.

7
DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Syamsul dan Rahayu.2011. Kewirausahaan Kebidanan. Jakarta: Mitra Wacana Media

Aprilia, Farida. 2017. Makalah Bidan Praktek Mandiri(BPM).

http://faridaprilia.blogspot.com/2017/04/makalah-bidan-praktek-mandiri-bpm.html.
Diakses pada tanggal 17 Desember 2019

Puspita, Ratu Delima. 2019. Makalah Bidan Praktek Mandiri Ema.

https://www.scribd.com/document/401427282/Makalah-Bidan-Praktek-Mandiri-Ema-
docx. Diakses pada tanggal 17 Desember 2019

Saptana, Kris.2015. Proposal Usaha Mandiri.

http://tintapauh.blogspot.com/2015/02/proposal-usaha-mandiri.html. Diakses pada


tanggal 17 Desember 2019

Sari, Velly Puspita. 2015. Bidan Praktek Mandiri.

https://vellypuspitasari.wordpress.com/2015/05/20/bpmbidan-praktek-mandiri/.
Diakses pada tanggal 17 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai