Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN RANCANGAN PEMBUATAN PMB.

NAMA PMB : SRI SUGIYANTARI

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktik Manajemen Pelayanan Kebidanan


Komprehensif

Oleh:
Sri Sugiyantari
P07124521008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


JURUSAN KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES YOGYAKARTA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Rancangan Pembuatan PMB.

Oleh:
Sri Sugiyantari
P07124521008

Menyetujui,

Pembimbing Akademik

Yuliasti Eka P, S.ST, Bdn, MPH.


NIP. 198107052002122001 (................................................)

Pembimbing Klinik

Ratih Ardina Fitriani, AMd. Keb


NIP. 19860617 201704 2 012 (................................................)

Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan

Hesty Widyasih, SST., M.Keb


NIP. 197910072005012004

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan “Laporan Rancangan Praktik Mandiri
Bidan”. Bersama ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dengan
hati yang tulus kepada:
1. DR. Yuni Kusmiyati, SST., MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Poltekkes
Kemenkes Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan dalam melakukan
praktik.
2. Hesty Widyasih, SST.,M.Keb selaku Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan yang
telah mendukung dalam seluruh proses praktik.
3. Yuliasti Eka.P. S.ST, Bdn, M.PH, selaku Pembimbing Akademik yang telah
memberikan bimbingan selama menjalankan praktik klinik
4. Ratih Ardina Fitriani, AMd.Keb, selaku Pembimbing Klinik yang telah memberi
bimbingan selama menjalankan praktik di Puskesmas Bragolan, purwodadi,
Purworejo
5. dr Dewi Susilowardani, M.Sc. yang telah memberi ijin untuk menjalankan
praktek klinik di Puskesmas Bragolan, Purwodadi, Purworejo
6. Sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan laporan
Rancangan Praktik Mandiri Bidan.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan
semua pihak yang telah membantu. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam
penyusunan laporan ini..

Yogyakarta Februari 2022

Penulis

3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.....................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................ii
DAFTAR ISI ...............................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........………………...................................................1
B. Tujuan.................................................................................................2
C. Manfaat .............................................................................................2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Studi Kelayakan Pmb.........................................................................3
B. Persiapan Sarana Dan Prasarana........................................................4
C. Perijinan ............................................................................................5
D. Manajemen Perhitunan Kebutuhan Vaksin........................................6
E. Manajemen Pembukuan.....................................................................7
F. Penataan Lingkungan.........................................................................7
G. Strategi Pemasaran.............................................................................8
H. Inovasi...............................................................................................9
I. Pengendalian Infeksi..........................................................................9
BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Studi Kelayakan Pmb.........................................................................10
B. Analisa SWOT...................................................................................10
C. Inovasi ...............................................................................................11
D. Pengelolaan Manajemen....................................................................12
E. Manajemen Perhitungan Kebutuhan Vaksin......................................15
F. Manajemen Perbukuan & Keuangan..................................................15
G. Desain Lingkungan............................................................................16
H. Pengendalian Infeksi..........................................................................20
BAB IV PENUTUP
A. Simpulan............................................................................................18
B. Saran ..................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................19
LAMPIRAN .................................................................................................20

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Bidan merupakan tenaga kesehatan yang memiliki kewenangan
untuk menyelenggarakan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan
bidang keahlian yang dimiliki. Praktik Mandiri Bidan (PMB) merupakan
bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada
pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya. Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin
Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada sarana
kesehatan atau program (IBI, 2017).
Praktik Mandiri Bidan memiliki berbagai persyaratan khusus untuk
menjalankan praktiknya, seperti tempat atau ruangan praktik, peralatan, obat
obatan. Sesuai dengan peraturan terbaru bahwa PMB sekarang harus
memenuhi kelengkapan sarana dan prasaran praktik serta kebutuhan
kliennya(1). Pelayanan yang di berikan di Praktek Mandiri Bidan meliputi
penyuluhan kesehatan, konseling KB, antenatal care, senam hamil,
perawatan payudara, asuhan persalinan, perawatan nifas, perawatan bayi,
pelayanan KB ( IUD, AKBK, Suntik, Pil ) , imunisasi ( ibu dan bayi ),
kesehatan reproduksi remaja, perawatan pasca keguguran. Selain itu Praktik
Mandiri Bidan melayani pemeriksaan untuk orang yang sakit, kemudian
memberi pelayanan kesehatan
Seorang bidan yang membuka praktik mandiri dapat disebut juga
sebagai wirausahawan.Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki
keahlian menjual, mulai menawarkan ide hinggá komoditas yakni layanan
jasa.Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan
dituntut untuk mengetahui dengan baik manajemen usaha.Bidan sebagai
pelaku usaha mandiri dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai
manajerial dan pelaksana usaha, di dukung pula kemampuan menyusun

1
perencanaan berdasarkan visi yang diimplementasikan secara strategis dan
mempunyai ke mampuan personal selling yang baik guna mencapai
tujuan..Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan
kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan
secara profesional, serta mempunyai jiwa entrepreneur (Inna Sholica, 2018).
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah menyusun perencanaan Praktik Mandiri Bidan pada stase
Manajemen, mahasiswa mampu menerapkan prinsip manajemen
Rancangan Praktik Mandiri Bidan.
C. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
Mahasiswa dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan
pengalaman secara langsung, sekaligus penanganan dalam menerapkan
ilmu yang diperoleh selama pendidikan. Selain itu, menambah wawasan
dalam menerapkan manajemen .
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Mahasiswa Profesi Bidan Poltekes Kemenkes Yogyakarta
Dapat memahami teori, memperdalam ilmu, dan menerapkan
manajemen rancangan praktik mandiri bidan.
b. Bagi Bidan pelaksana Praktik Mandiri Bidan
Menambah pengetahuan, pemahaman, pengalaman, dan dapat
mengaplikasikan ilmu yang diperoleh khususnya mengenai
manajemen kebidanan.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

A. STUDI KELAYAKAN BISNIS PENDIRIAN PMB


a. Aspek Pasar dan Pemasaran
Aspek pasar dianalisis untuk mengetahui estimasi demand
pelayanan kesehatan. Estimasi demand yang akan dilayani didapatkan
dengan mengetahui jumlah penduduk untuk menentukan pasar potensial,
pasar tersedia, dan pasar sasaran. Setelah mendapatkan estimasi demand
yang akan dilayani dan menentukan harga untuk pelayanan kesehatan,
maka dapat mengetahui estimasi pendapatan yang akan diperoleh. Lokasi
tempat mendirikan praktik klinik yang dekat dengan pemukiman warga
membuat masyarakat sekitar akan lebih mudah untuk mengakses klinik
praktik tersebut dengan sasaran jasa diantaranya; pasien yang
membutuhkan pelayanan persalinan yang nyaman, pasien yang
membutuhkan pelayanan persalinan yang berkualitas tinggi dan biaya
yang terjangkau, menurut (2)
b. Aspek Teknis Produksi dan Teknologi Aspek teknis digunakan untuk
menentukan sumber daya yang dibutuhkan klinik kesehatan. Hal yang
sangat penting dalam aspek adalah penentuan lokasi pendirian cabang
klinik. Penentuan lokasi ini dipengaruhi oleh estimasi demand, jumlah
dan jarak pesaing, jarak dengan konsumen dan fasilitas umum, serta
harga sewa bangunan. Aspek teknis ini juga dipengaruhi oleh spesifikasi
teknis seperti peralatan kesehatan/ sarana dan prasarana yang digunakan
klinik. Desain produk yang akan dihadirkan yaitu pertolongan persalinan
yang bermutu tinggi, aman, nyaman dan menyenangkan seperti
persalinan yang ditolong dengan bidan yang profesional, ruang inap
dengan memiliki fasilitas yang bagus serta pelaksanaan kunjungan rumah
yang dilakukan oleh bidan profesional
c. Aspek Manajemen SDM
suatu bisnis diperlukan manajemen SDM, dimana dalam manajemen

3
tersebut terdapat kepemilikan, struktur organisasi, dan tenaga kerja.
d. Aspek Hukum dan Legalitas
Aspek hukum dan legalitas dibutuhkan untuk melindungi usaha dari
masalah yang mungkin akan terjadi dikemudian hari. Dalam aspek ini
diperlukan surat izin seperti surat izin pendirian, surat izin gangguan
tempat usaha, surat izin lingkungan, STR Bidan, dan surat izin praktek.
e. Aspek Sosial dan Lingkungan
Dengan berdirinya praktik bidan mandiri maka akan memberikan
dampak positif bagi lingkungan sekitar. Maksudnya yaitu, bertambah
ramainya orang yang berkunjung ke klinik maka dapat membuka
kesempatan bagi masyarakat untuk membuka usaha kecil di sekitar
klinik, seperti warung makan dan lain-lain. Namun perlu diperhatikan
juga untuk dampak lingkungan.
f. Aspek Keuangan dan Ekonomi Dana yang harus di keluarkan dalam
mendirikan Praktik Bidan Mandiri (PBM) serta pendapatan yang akan
diperoleh harus dikelola dengan baik. Jika iusaha dapat menghasilkan
keuntungan maka praktek klinik dapat didirikan dan dijalankan.
B. PERSIAPAN SARANA DAN PRASARANA
Prasarana yang harus disiapkan saat mendirikan PMB (Praktik Mandiri
Bidan) :

1. Sirkulasi udara 15% x Luas lantai (dalam hal tidak terpenuhi 15%, maka
bisa ditambah alat pengatur sirkulasi udara seperti: AC, kipas angin)
2. Cahaya terang dan tidak menyilaukan
3. Pintu dapat dikunci, dan terbuka keluar
4. Tersedia sketsel, gorden yang mudah dibersihkan
5. Tersedia air mengalir
6. Tersedia sistem kelistrikan yang sesuai dengan peralatan yang digunakan
7. Tersedia minimal 1 titik kelistrikan tiap ruangan, sedangkan khusus
ruangan tindakan minimal 2.

4
8. Tersedia minimal 1 Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dalam kondisi
siap pakai (Kemenkes RI, 2017).

C. PERIJINAN SESUAI DENGAN KETENTUAN YANG BERLAKU DI


IBI

1. Menjadi anggota IBI (Ikatan Bidan Indonesia)

2. Permohonan Surat Ijin Praktek Bidan selaku Swasta Perorangan

3. Surat Keterangan Kepala Puskesmas Wilayah Setempat Praktek

4. Surat Pernyataan tidak sedang dalam sanksi profesi/ hukum.

5. Surat Keterangan Ketua Ranting IBI Wilayah

6.Persiapan peralatan medis dan medis usaha praktek bidan secara


perorangan dengan pelayanan   pemeriksaan pertolongan persalinan dan
perawatan.

7. Membuat Surat Perjanjian sanggup mematuhi perjanjian yang tertulis.

8.  Bidan dalam menjalankan praktek harus :

a. Memiliki tempat dan ruangan praktek yang memenuhi persyaratan


kesehatan.
b. Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan maksimal
5 tempat tidur.
c. Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku.

     d.   Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan peralatan yang


berlaku.

9.   Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan izin praktek


bidannya atau foto copy prakteknya  diruang praktek, atau tempat yang
mudah dilihat.

5
10.   Bidan dalam prakteknya memperkerjakan tenaga bidan yang lain, yang
memiliki SIPB untuk membantu tugas pelayanannya

11.  Bidan yang  menjalankan praktek harus harus mempunyai peralatan


minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan harus
tersedia ditempat prakteknya.

12.  Peralatan yang wajib dimilki dalam menjalankan praktek bidan sesuai


dengan jenis pelayanan yang diberikan .

13. Dalam menjalankan tugas bidan harus serta mempertahankan dan


meningkatkan keterampilan profesinya antara lain dengan :

a. Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan atau saling tukar


informasi dengan sesama bidan .
b. Mengikuti kegiatan-kegiatan akademis dan pelatihan sesuai dengan
bidang tugasnya, baik yang diselenggarakan pemerintah maupun
oleh organisasi profesi.
c. Memelihara dan merawat peralatan yang digunakan untuk praktek
agar tetap siap dan berfungsi dengan baik. (Kemenkes RI, 2017)

D. MANAJEMEN PERHITUNGAN KEBUTUHAN VAKSIN,


PENGAJUAN VAKSIN, PEMELIHARAAN DAN PENYIMPANAN,
PELAPORAN VAKSIN PADA FASILITAS PELAYANAN
KEBIDANAN

1. Perhitungan Kebutuhan Vaksin

Menentukan jumlah sasaran merupakan unsur paling utama dalam


menghitung kebutuhan vaksin dalam setiap jenis kegiatan pelayanan
kebidanan Imunisasi. Sasaran dihitung berdasarkan angka jumlah
penduduk, pertambahan pendududk serta angka kelahiran dari data yang
dikeluarkan oleh intansi pemerintah. Sasaran vaksin meliputi bayi, balita,
ibu hamil, WUS (Ni Nyoman, dkk : 2018).

2. Penyimpanan dan Pemeliharaan Vaksin

6
a. Lemari Es

b. Vaccine Carrier

c. Thermos

d. Cold Box

e. Freeze Tag/ Frezze Watch

E. MANAJEMEN PEMBUKUAN, KEUANGAN DAN SUMBER DAYA


MANUSIA PADA PELAYANAN PMB

Manajemen keuangan adalah keseluruhan aktivitas usaha yang


dimiliki yang berhubungan dengan usaha mendapatkan dana yang diperlukan
dengan biaya minimal dan syarat-syarat yang paling menguntungkan beserta
usaha untuk menggunakan dana tersebut seefisien mungkin. Manajemen
pembukuan merupakan tindakan pengurusan atau ketatausahaan keuangan
yang meliputi pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban
dan pelaporan. Manajemen SDM adalah salah satu fungsi dalam perusahaan
yang fokus pada kegiatan rekrutmen, pengelolaan serta pengarahan SDM
yang bekerja (Inna Sholica, 2018).

F. PENATAAN LINGKUNGAN DAN RUANG PERIKSA


SERTA TEMPAT BERSALIN
Bangunan yang digunakan harus memiliki standar :

1. Merupakan bangunan permanen dan menetap


2. Dinding dan lantai tempat praktik berwarna terang, tidak berpori dan
mudah dibersihkan.
3. Lantai tempat praktik tidak licin, tidak berpori dan mudah dibersihkan
4. Akses/pintu keluar masuk ke ruang praktik terpisah dari rumah tinggal
keluarga.

7
5. Memiliki ruang tunggu, ruang periksa, ruang bersalin, ruang nifas/rawat
inap, kamar mandi/WC, ruang pemrosesan alat dengan syarat- syarat
tertentu.

Ruang periksa :

1. Ukuran minimal 3×2 m2


2. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan mudah
dibersihkan, keras, rata, tidak licin.
3. Ruangan bersih dan tidak berdebu
4. Dilengkapi tempat tidur untuk pemeriksaan dengan ukuran sesuai
standar, meja dan kursi
5. Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan tersedia
sabun atau antiseptik
6. Tersedia media informasi kesehatan ibu dan anak.

Ruang tindakan :

1. Ukuran minimal 3 x 4 m2 untuk 1 (satu) tempat tidur persalinan dengan


ukuran sesuai standar
2. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan mudah
dibersihkan, keras, rata, tidak licin
3. Akses keluar masuk pasien lebar minimal 90 cm
4. Ruangan bersih dan tidak berdebu
5. Tersedia meja resusitasi untuk neonatal dan set resusitasi.
6. Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan tersedia
sabun atau antiseptik (1)

G. STRATEGI PEMASARAN SESUAI DENGAN SASARAN


Strategi pemasaran adalah tujuan dan sasaran pemasaran perusahaan
yang digabungkan menjadi satu rencana yang komprehensif. Eksekutif bisnis
akan menarik strategi pemasaran yang sukses dari riset pasar. Aktivitas ini
juga berfokus pada bauran produk yang tepat sehingga Anda bisa

8
mendapatkan keuntungan yang paling banyak. Sederhananya: strategi
pemasaran adalah strategi yang dirancang untuk mempromosikan barang atau
jasa sehingga akan menghasilkan keuntungan (Inna Sholica, 2018).

H. INOVASI PENGEMBANGAN PMB


Pengembangan suatu inovasi merupakan proses pembentukan sebuah
ide baru dalam bentuk yang diharapkan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
audiens dari adopter-adopter yang potensial. Inovasi merupakan perubahan
sebuah ide dari penelitian menjadi sebuah produk atau jasa untuk dijual di
pasar (Inna Sholica, 2018).

I. PENGENDALIAN INFEKSI DAN PATIENT SAFETY


Pencegahan dan Pengendalian Infeksi adalah upaya untuk mencegah
dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan
masyarakat sekitar fasilitas pelayanan kesehatan. Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar
fasilitas pelayanan kesehatan (3)
Keselamatan pasien (patient safety) adalah suatu sistem yang
memastikan asuhan pada pasien jauh lebih aman. Sistem tersebut meliputi
pengkajian risiko, identifikasi insiden, pengelolaan insiden, pelaporan atau
analisis insiden, serta implementasi dan tindak lanjut suatu insiden untuk
meminimalkan terjadinya risiko. Sistem tersebut dimaksudkan untuk menjadi
cara yang efektif untuk mencegah terjadinya cidera atau insiden pada pasien
yang disebabkan oleh kesalahan tindakan (Merita Arini, 2020).

9
BAB III
ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis dan pembahasan sesuai dengan teori pada PMB Sri Sugiyantari
yang meliputi beberapa aspek yaitu :
A. Studi kelayakan PMB
Kelayakan dari PMB Sri Sugiyantari sudah teruji dari surat-surat
perizinan yang dimiliki dan kemauan masyarakat sekitar untuk memiliki
tempat pelayanan kesehatan terdekat, sehingga masyarakat tidak perlu
membuang waktu dalam menempuh jarak yang cukup lama untuk datang ke
tenaga kesehatan, sehingga tingkat kepedulian masyarakat terhadap dirinya
dan kesehatan dapat lebih diutamakan oleh masyarakat itu sendiri, dan
fasilitas di PMB Sri Sugiyantari ini sudah sebagian besar terpenuhi
kelayakannya dan sudah memiliki standar yang sudah teruji untuk
memberikan kepuasan dan kenyamanan terhadap klien maupun pasien itu
sendiri. Bidan memberikan pelayanan dengan ramah, cepat tanggap terhadap
keadaan klien, tidak membeda – bedakan pasien, meningkatkan keterampilan
agar dapat memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi serta
menjalin kerja sama dengan rumah sakit atau klinik untuk mempercepat
penanganan bila terjadi kegawatdaruratan. Biaya pelayanan terjangkau oleh
masyarakat sekitar dan bidan memiliki tenaga ahli yang professional.

B. Analisa SWOT
KEKUATAN (STREGTH) KELEMAHAN (WEAKNESS)
1. Telah menyelesaikan 1. Sering terganggu dengan
progam pendidikan rasa jenuh dan lelah
profesi kebidanan 2. Terbatasnya sumber daya
2. Mempunyai Perizinan manusia.
yang Sah secara hukum
3. Masyarakat mau dilayani
4. Mempunyai modal dan

10
sistem yang baik.
5. Pengetahuan baik teknis
maupun non teknis
6. Ramah, santun, jiwa
sosial, solidaritas yang
tinggi
PELUANG (OPPORTUNITY) ANCAMAN (THREATS)
1. Memiliki tempat dan 1. Mudah dan dekatnya
lahan pembangunan akses ke Rumah Sakit/
praktik yang strategis dokter ahli,
2. Memiliki saranan dan 2. Sarana dan prasarana
prasarana kesehatan yang FKTP yang semakin
memadai dan sesuai lengkap.
standar pelayanan 3. Intervensi BPJS
kebidanan
3. Mendapatkan dukungan
pemerintah dan
lingkungan sekitar.

C. Inovasi/Unggulan Layanan PMB Sri Sugiyantari


PMB Sri Sugiyantari mengharapkan masyarakat menikmati sarana dan
progam yang akan dilaksanakan agar masyarakat berpartisipasi dalam menata
pola hidup sehat. Selain pelayanan umum yang sesuai standart kebidanan
seperti ANC, INC, PNC, BBL, KB, dan Kespro. Sarana dan progam yang
diberikan adalah :
1. Bulan ANC Gratis
Progam ini bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam
mendapatkan pelayanana ANC dengan kualitas baik dan gratis serta
meningkatkan antusiasme para ibu hamil untuk memeriksanakn
kehamilannya agar dapat dilakukan deteksi dini untuk menangani
permasalahan yang lebih lanjut. Bulan ANC gratis dilaksanakan setiap 6

11
bulan sekali.
2. Day of Lansia
Hari khusus untuk lansia yang diselenggarakan 6 bulan sekali. Tujuan
penyelenggaraan progam ini untuk mengatasi permasalahan lansia di hari
tua mulai dari pemeriksaan fisik, psiokologi, serta sosial. Kegiatan
seperti senam lansia bersama, periksa rutin kesehatan (posyandu lansia)

D. PENGELOLAAN MANAJEMEN OPERASIONAL DAN LOGISTIK


Bahan dan Alat yang ada :
No Jenis Alat Jumlah
1 Tensimeter 2
2 Stetoskop bioculer 1
3 Stetoskop monoculer 1
4 Timbangan dewasa 1
5 Timbangan bayi 1
6 Pengukur panjang bayi 1
7 Termometer 2
8 Oksigen dengan regulator 1
9 Amubag dengan masker resusitasi 1
10 Penghisap lendir 2
11 Lampu Sorot 1
12 Penghitung nadi 1
13 Sterilisator 1
14 Bak Instrumen dengan tutup 2
15 Alat pemeriksaan Hb Sahli 1
16 Set pemeriksaan urine(protein+reduksi) 1
17 Pita pengukur 2
18 Plastik penutup instrument steril 2
19 Sarung tangan karet untuk mencuci alat 2 pasang
20 Apron/celemek 2
21 Masker 1 dus
22 Pengaman mata 2
23 Sarung  kaki plastic 10
24 Infuse set 2
25 Standard infuse 2
26 Semprit disposable 3
27 Tempat kain kotor 3

12
28 Tempat plasenta 2
29 Pot 5
30 Bengkok besar/ kecil 2
31 Sikat, sabun ditempatnya 2 pasang
32 Kertas lakmus 2
33 Gunting perban 1
34 Spatel lidah 2
35 IUD KIT 1
36 Implant  KIT 1
37 Handuk bayi 1
38 Topi bayi 4
39 Selimut bayi 4
PERALATAN STERIL
1 Klem Pean 2
2 ½ kocer 2
3 Korentang 2
4 Gunting tali pusat 1
5 Gunting benang 2
6 Gunting episiotomy 2
7 Kateter karet/metal 2
8 Pincet anatomi pendek dan panjang 3
9 Tenacukum/kocher tang 2
10 Pincet chirurgic 2
11 Speculum vagina 2
12 Mangkok metal kecil 1
13 Penjepit tali pusat 6
14 Penghisap lendir 2
15 Tampon tang dan tampon vagina 2
16 Pemegang jarum 2
17 Jarum otot dan jarum kulit 2
18 Sarung tangan 1 dus
19 Benang sutra+catgut 2
20 Duk Steril 3 pasang
BAHAN  HABIS PAKAI
1 Kapas 3 pack
2 Kain kasa 3 roll
3 Plester 2 roll
4 Pembalut wanita 5 pack
5 Underpad 6 pack
PERALATANPENCEGAHAN INFEKSI

13
1 Safety box 3
2 Tempat sampah basah dan kering 3
3 Ember untuk larutan klorin 1
4 Ember untuk mendekontaminasi peralatan 1
5 Ember plastic dan sikat untuk membersihkan alat 3
6 DTT set 2
7 Tempat penyimpanan alat bersih 1
PERALATAN LAIN
1 Bed periksa 1
2 Bed untuk pasien nifas 1
3 Lemari es untuk menyimpan vaksin 1
4 Rak obat 2
5 Kursi 1
6 Meja kerja 2
7 TV 21 inchi 2
8 Box bayi 2
9 Kipas angin 2
10 Matras 2
11 Bantal tidur 3
12 CD panduan senam 2
13 Linen 2
14 Sprei 6
15 taplak meja 6
16 sarung bantal 6
17 perlak plastic 7
FORMULIR YANG DISEDIAKAN
1 Formulir Inform Consent 15 lembar
2 Formulir ANC 15 lembar
3 Formulir patograf 20 lembar
4 Formulir persalinan/nifas/KB 15 lembar
Buku register: pasien umum, ANC, INC, PNC,
5 anak sehat, anak sakit, KB 7 buku
6 Formulir laporan 15 lembar
7 Formulir rujukan 15 lembar
8 Formulir surat kelahiran
9 Formulir permintaaan darah 25 lembar
10 Buku KIA 10 lembar
11 Formulir keterangan hamil untuk cuti melahirkan 50 lembar
OBAT-OBATAN KB :
1 Pil KB 15

14
2 Kb injeksi 3 bulan 50
3 KB injeksi 1 bulan 20
4 Kondom Fiesta 50
5 Implant 20
6 IUD 15
Obat anti pendarahan:
1 Oxytocin 10
2 Metil ergometrin 10
Analgesik :
1 Paracetamol 10
2 Amoxicilin 10
3 Asam Mefenamat 10
4 Spuit 1 cc / pack ( 100 bh ) 1
5 Spuit 3 cc / pack ( 100 bh ) 1
6 Spuit 5 cc / pack ( 100 bh ) 1
7 Spuit 10 cc / pack ( 100 bh ) 1
8 Alcohol besar 2
9 Betadhine 10

E. Mananjemen Perhitungan Vaksin


Vaksin yang dibutuhkan :
No Jenis Vaksin Jumlah
1 HB0 / pack 3 suchet
2 DPT / pak 2 ampul
3 HB Combo / pack 2 ampul
4 Campak / pack 1 ampul
5 Polio / pack 2 ampul
Pemeliharaan dan penyimpanan vaksin di PMB Sri Sugiyantari dilakukan di
lemari es sesuai dengan standart..
F. Manajemen Perbukuan dan Keuangan
Modal dalam pendirian PMB Sri Sugiyantari :
1. Modal membangun PMB Sri Sugiyantari : Rp. 100.000.000,-
2. Listrik , PDAM : Rp. 500.000,-
3. Pengadaan Alat
a. Peralatan streril : Rp. 5.000.000,-
b. Peralatan tidak steril : Rp. 25.000.000,-
c. Peralatan Pencegahan Infeksi : Rp. 1.500.000,-

15
d. Linen (selimut,sprei,dll) : Rp. 500.000,-
e. Laundry (detergen, pengharum, dll) : Rp. 500.000,-
f. Obat-obatan (KB, Vaksin, dll) : Rp. 30.000.000,-
Modal untuk mendirikan PMB diperoleh dari tabungan pribadi dan
pinjaman dari orang tua.
Jenis pelayanan di PMB Sri Sugiyantari :
1. Pelayanan ANC
a. Kunjungan kehamilan : Rp. 30.000,-
b. Cek Lab : Rp. 30.000,-
2. Pelayanan Persalinan : Rp. 1.000.000,-
3. Pelayanan Nifas
a. Kunjungan Nifas : Rp. 30.000,-
b. Senam Nifas : Rp. 30.000,-
4. Pelayanan KB
a. Pil : Rp. 20.000,-
b. KB suntik : Rp. 35.000,-
c. IUD : Rp. 350.000,-
d. Implant : Rp. 300.000,-
5. Pelayanan Imunisasi
a. BCG : Rp. 20.000,-
b. Polio : Rp. 20.000,-
c. Kepatitis B : Rp. 20.000,-
d. DPT-HB : Rp. 20.000,-
e. Campak : Rp. 20.000,-
6. Pasien Umum
Periksa : Rp. 40.000,-

G. Desain Lingkungan Ruang Periksa dan Bersalin


Ruang periksan dan bersalin di PMB Sri Sugiyantari sudah sesuai
dengan (3)tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan yaitu :
Ruang periksa :

16
1. Ukuran 3×3 m2
2. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan mudah
dibersihkan, keras, rata, tidak licin.
3. Ruangan bersih dan tidak berdebu
4. Dilengkapi tempat tidur untuk pemeriksaan dengan ukuran sesuai standar,
meja dan kursi
5. Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan tersedia
sabun atau antiseptik
6. Tersedia media informasi kesehatan ibu dan anak.
Ruang Bersalin (Tindakan) :
1. Ukuran minimal 3 x 4 m2 untuk 1 (satu) tempat tidur persalinan dengan
ukuran sesuai standar
2. Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air dan mudah
dibersihkan, keras, rata, tidak licin
3. Akses keluar masuk pasien lebar minimal 90 cm
4. Ruangan bersih dan tidak berdebu
5. Tersedia meja resusitasi untuk neonatal dan set resusitasi.
6. Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir dan tersedia
sabun atau antiseptik

H. SISTEM PENCEGAHAN INFEKSI DAN PATIENT SAFETY


Sistem pencegahan infeksi di PMB Sri Sugiyantari sudah memenuhi
standar pelayanan kebidanan yang berlaku dengan adanya safety box, tempat
sampah basah dan kering, ember untuk larutan klorin, Ember untuk
mendekontaminasi peralatan, Ember plastic dan sikat untuk membersihkan
alat, DTT set, penmbuangan limbah sudah sesuai standart dari dinas
lingkungan hhidup, tempat penyimpanan alat bersih

BAB IV
PENUTUP

17
A. SIMPULAN
Dalam mendirikan sebuah PMB memerlukan beberapa aspek yang
harus ada seperti aspek kelayakan, manajemen keuangan dan pembukuan,
inovasi dan unggulan layanan, tempat yang digunakan, manajeman
operasional, pencegahan infeksi dan keselamatan pasien. PMB Sri Sugiyantari
dibuat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Desa Purwodadi wilayah
kerja Puskesmas Bubutan Kecamatan Purwodadi, Purworejo. yang
memerlukan tenaga dan fasilitas kesehatan yang berkualitas dan mudah
terjangkau.

B. SARAN
Diharapkan dengan adanya PMB Sri Sugiyantari agar kegiatan
pelayanan kesehatan ibu dan anak bisa lebih dekat dan berkembang terutama
di Desa Purwodadi, Kecamatan Purwdadi dan sekitarnya.

DAFTAR PUSTAKA

18
1. Inna sholica (2018). Modul Kewirausahaan dalam Kebidanan. Available at
:http://fik.umpo.ac.id/content/uploads/2020/10/2.-MODUL-
KEWIRAUSAHAAN.pdf

2. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Permenkes RI No 28


tentang Izin dan Penyelenggaran Praktik Bidan. Available at :
https://kemenkes.go.id/2017/09/pmk-no-28-ttg-izin-dan-penyelenggaraan-
praktik-bidan.pdf

3. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi. Avalable at : https://kemenkes.go.id/pencegahan-dan-
pengendalian-infeksi/

4. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2019). Penyelenggaran


Imunisasi. Available at :
http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._12_ttg_Penyelen
ggaraan_Imunisasi_.pdf

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2018). Persiapan dalam


Pendirian Bidan Praktik Mandiri. Available at :
https://www.ukb.ac.id/detail-berita/mau-buka-bidan-praktek-mandiri-bpm-hal-
ini-yang-perlu-kamu-persiapkan/

6. Merita Arini (2020). Keselamatan Pasien (Patient Safety Incident) dan


Klasifikasinya. Available at :
http://merita.staff.umy.ac.id/2020/01/02/keselamatan-pasien-patient-safety-
incident-dan-klasifikasinya/

19
LAMPIRAN
1. LOGO

20

Anda mungkin juga menyukai