Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN III

MANAJERIAL PRAKTIK BIDAN MANDIRI (PMB)

PRIYATIN S.TR.KEB DI BEKASI TAHUN 2022

Disusun Oleh :

Anisa Febriyanti P3.73.24.2.19.045

Ely Rinawurya P3.73.24.2.19.055

Hanifa Nurdiniyah P3.73.24.2.19.059

Nur Aurora Galih Kusumah P3.73.24.2.19.070

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA III
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT atas kehadirat-Nya,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan laporan
mengenai "Manajerial Praktik Mandiri Bidan di PMB Priyatin S.Tr.Keb, Bekasi “

Kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Ns. Herlyssa, S.Kep, SST, MKM
selaku dosen pembimbing praktik kami yang telah memberikan arahan dan
bimbingan sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Serta, kami juga berterima
kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembentukan laporan
ini, yaitu Bidan Priyatin S.Tr, Keb dan Febriani Lola. S.Tr, Keb.
Kami telah berusaha secara maksimal sesuai dengan batas kemampuan
kami. Namun, kami pun menyadari bahwa tidak ada hal sempurna yang
diciptakan manusia. Begitupun laporan ini, yang kami sadari sepenuhnya bahwa
masih ada kesalahan baik dalam segi isi, maupun susunan bahasanya. Oleh karena
itu, kami pun menerima segala kritik dan saran yang membangun dengan tangan
yang terbuka.
Akhir kata, kami berharap makalah ini, dapat memberikan berbagai
manfaat yang sangat membantu bagi para pembaca.

Bekasi , 21 Februari 2022

Tim Penyusun

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Laporan Manajerial Praktik Mandiri Bidan (PMB) Priyatin, S.Tr.Keb di


Bekasi Tahun 2022

Laporan Manajerial Praktik Mandiri Bidan ini telah diperbaiki oleh penulis sesuai
dengan masukan Pembimbing Lahan Praktik dan Dosen Pembimbing Praktik
untuk disetujui sebagai Laporan Kelompok Praktik Klinik Kebidanan III.

Bekasi, 21 Februari 2022

Mengetahui, Menyetujui,

Pembimbing Lahan Praktik Dosen Pembimbing Praktik

Priyatin S.Tr.keb Ns. Herlyssa, S.Kep, SST, MKM


NIP. 19680406 199003 2003

DAFTAR ISI

iii
LAPORAN TUGAS KELOMPOK....................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................2
C. Tempat...................................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
A. Profil dan Gambaran Umum PMB Priyatin, S.Tr.Keb...........................................3
B. Praktik Mandiri Bidan (PMB)................................................................................3
BAB III..............................................................................................................................8
A. Pengkajian dan Analisa Kebutuhan dalam memberikan pelayanan kebidanan.......8
B. Pengadaan ruang, alat dan bahan, serta fungsi utama sebagai berikut:...................8
C. Perencanaan dan Penetapan Standar Manajemen Pelayanan Kebidanan..............11
D. Pengelolaan dan pelaksanaan Manajemen Pelayanan Kebidanan.........................14
BAB IV............................................................................................................................20
A. Manajemen Pelayanan Kebidanan di PMB Priyatin S.Tr.Keb.............................20
B. Persyaratan Sarana dan Prasarana........................................................................20
BAB V.............................................................................................................................23
A. Simpulan..............................................................................................................23
B. Saran....................................................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................2
LAMPIRAN.......................................................................................................................3

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktek Mandiri Bidan (PMB) merupakan bentuk pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan terhadap pasien (individu, keluarga,
maupun masyarakat). Sesuai dengan kewenangan dan kemampuan bidan.
Bidan yang menjalankan praktek mempunyai Surat Izin Praktek Bidan
(SIPB) yang dapat menjalankan praktek pada sasaran kesehatan (Imamah,
2012). Praktek Mandiri Bidan memiliki persyaratan khusus untuk
menjalankan prakteknya seperti penempatan ruang praktek, peralatan,
obat-obatan.
Pelayanan yang diberikan di Praktek Mandiri Bidan meliputi
penyuluhan kesehatan, konseling KB, antenatal care, senam hamil,
perawatan payudara, asuhan persalinan normal, perawatan nifas,
perawatan bayi, pelayanan KB (IUD, Implant, suntik, pil), Imunisasi (Ibu
dan Bayi), kesehatan reprosuksi remaja, perawatan pasca keguguran.
Selain itu Praktek Mandiri Bidan melayani pemeriksaan untuk orang yang
sakit, kemudian memberikan pelayanan terhadap WUS (Wanita Usia
Subur) serta LANSIA (Lanjut Usia).
Tingginya permintaan masyarakat terhadap pelayanan Praktek
Bidan Mandiri terus meningkat. Inilah bukti eksistensi bidan di tengah
kalangan masyarakat semakin tinggi berupa kepercayaan, pengakuan, dan
penghargaan.
Berdasarkan hal ini, bidan dituntut aktif untuk meningkatkan
kemampuan sekaligus mempertahankan dan meningkatkan kualitas
pelayanan, termasuk pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan
Reproduksi karena hanya melalui pelayanan yang berkualitas tinggi dapat
tercapainyak kepuasan pelanggan baik dalam aspek individu, keluarga,
maupun masyakarat (Ambarwati, 2010).

1
2

B. Tujuan
Berikut tujuan dari penyusunan laporan manajerial ini yaitu :
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PMB
2. Untuk mengetahui manajemen PMB
3. Untuk mengetahui SOP dan Protap yang digunakan
4. Untuk mengetahui manajemen pelayanan kebidanan
5. Untuk mengetahui jenis pelayanan yang tersedia sesuai kewenangan
bidan di PMB

C. Tempat
Penyusunan laporan manajerial Praktik Mandiri Bidan (PMB) dilakukan di
PMB Priyatin, yaitu Jl.Pos III RT. 003/ RW.004 Kelurahan. Jati Murni,
Kota Bekasi, Jawa Barat, 17431
3

BAB II
MANAJERIAL PMB

A. Profil dan Gambaran Umum PMB Priyatin, S.Tr.Keb


Praktek Mandiri Bidan (PMB) Priyatin S.Tr.keb merupakan fasilitas
kesehatan pelayanan dasar berbasis ibu dan anak yang terletak di Gg
Rambutan, 004/005 No. 45, Kel. Jatimurni, Kec. Pondok Melati. Lokasi
tersebut berada di tengah pemukiman warga, jarak PMB dengan RS
terdekat adalah RS Jatisampurna.
Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak merupakan prioritas utama untuk
mewujudkan dan meningkatkan kesehatan serta menurunkan AKI dan
AKB di Indonesia. Praktek Mandiri Bidan (PMB) Priyatin S.Tr. Keb yang
berkualitas dapat membantu meningkatkan angka kesehatan di Indonesia
terutama Ibu dan Anak.

B. Praktik Mandiri Bidan (PMB)


1) Pengertian Praktek Mandiri Bidan (PMB)
Menurut PMK No. 28 Tahun 2017 menyatakan bahwa Praktek
bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan
oleh bidan secara seorang kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan
yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan
(SIPB) sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau
program.
Menurut PMK nomor 28 tahun 2017 tentang izin dan
penyelenggaraan praktik bidan, Bidan memiliki kewenangan untuk
meberikan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan kesehatan anak,
pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan keluarga berencana
Tempat Praktik Mandiri Bidan adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh bidan lulusan pendidikan profesi untuk memberikan
pelayanan langsung kepada klien (KMK 320 tahun 2020).

3
4

2) Persyaratan Pendirian Praktek Mandiri Bidan (PMB)


a. Persyaratan Pendirian Bangunan
1) Bangunan bersfiat permanen dan menetap
2) Dinding dan lantai tempat praktik berwarna terang, tidak
berpori dan mudah dibersihkan
3) Lantai tempat praktik tidak licin, tidak berpori dan mudah
dibersihkan
4) Akses/pintu keluar masuk ke ruang praktik terpisah dari rumah
tinggal keluarga
5) Memiliki ruang tunggu, ruang periksa, ruang bersalin, ruang
nifas/rawat inap, kamar mandi/WC, ruang pemrosesan alat
dengan syarat- syarat tertentu
b. Persyaratan Ruang Praktik
1) Ruang Tunggu
a) Ruangan bersih dan nyaman
b) Dilengkapi dengan bangku tunggu
c) Tersedia media informasi kesehatan
2) Ruang Periksa
a) Ukuran minimal 3x2 m2
b) Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air
dan mudah dibersihkan, keras, rata, tidak licin
c) Ruangan bersih dan tidak berdebu
d) Dilengkapi tempat tidur untuk pemeriksaan dengan ukuran
sesuai standar, meja dan kursi
e) Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir
dan tersedia sabun atau antiseptik
f) Tersedia media informasi kesehatan ibu dan anak
3) Ruang Tindakan
a) Ukuran minimal 3 x 4 m2 untuk 1 (satu) tempat tidur
persalinan dengan ukuran sesuai standar
b) Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air
dan mudah dibersihkan, keras, rata, tidak licin
5

c) Akses keluar masuk pasien lebar minimal 90 cm


d) Ruangan bersih dan tidak berdebu e. Tersedia meja
resusitasi untuk neonatal dan set resusitasi.
e) Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir
dan tersedia sabun atau antiseptik
4) Ruang Nifas
a) Ukuran minimal 2x3 m untuk 1 tempat tidur
b) Jumlah tempat tidur maksimal 5 (lima) tempat tidur
disesuaikan dengan luas ruangan
c) Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air
dan mudah dibersihkan, keras, rata, tidak licin
d) Akses keluar masuk pasien lebar minimal 90 cm
e) Ruangan bersih dan tidak berdebu
f) Tersedia tempat untuk mencuci tangan dengan air mengalir
dan tersedia sabun atau antiseptik.
5) Kamar Mandi / WC
a) Dinding dan lantai terbuat dari bahan yang tidak tembus air
dan mudah dibersihkan, keras, rata, tidak licin
b) Pintu terbuka keluar, lebar daun pintu minimal 90 cm,
mudah dibuka dan ditutup
c) Dilengkapi dengan pegangan rambat (handrail), kloset
diutamakan kloset duduk
d) Tersedia shower/gayung
6) Ruang Pemrosesan Alat
a) Tersedia wastafel khusus pencucian alat dengan air
mengalir
b) Tersedia alat dan tempat pemrosesan alat sesuai standar
c) Untuk pengelolaan limbah padat tersedia tempat sampah
tertutup yang terpisah untuk limbah medis dan limbah
domestik dilapisi kantong plastik
d) Limbah medis yang infeksius hanya boleh disimpan
maksimal 48 jam
6

e) Untuk pengelolaan limbah cair diperlukan septic tank yang


kedap air terpisah dari limbah rumah tangga

3) Persyaratan Pendirian Praktik Mandiri Bidan (PMB)


Adapun persyaratan dalam mendirikan Praktik Mandiri Bidan, yaitu :
1) Menjadi anggota IBI
2) Memiliki Surat Izin Praktek Mandiri Bidan (SIPB)
3) Memiliki Surat Keteragan Puskesmas Wilayah setempat
4) Memiliki surat persyaratan tidak sedang dalam sanksi profesi
5) Memiliki Surat Keterangan Ketua Ranting IBI wilayah
6) Memiliki persiapan peralatan medis praktek bidan secara
perorangan dengan pelayanan pemeriksaan pertolongan
persalinan dan perawatan
7) Bidan dalam menjalankan praktik harus :
a) Memiliki tempat dan ruangan praktik yang memenuhi
persyaratan
b) Menyediakan tempat tidur untuk persalinan minimal 1 dan
maksimal 5 tempat tidur
c) Memiliki peralatan minimal sesuai dengan ketentuan dan
melaksanakan prosedur tetap (protap) yang berlaku
d) Menyediakan obat-obatan sesuai dengan ketentuan
peralatan yang berlaku
8) Bidan yang menjalankan praktik harus mencantumkan izin
praktik bidan di ruang praktik
9) Bidan dalam menjalankan prakteknya harus mempekerjakan
tenaga bidan yang lain, yang memiliki SIPB untuk membantu
tugas pelayanannya
10) Bidan dalam menjalankan prakteknya harus memiliki peralatan
minimal sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan peralatan
harus tersedia ditepat prakteknya
11) Peralatan yang tersedia harus sesuai dengan pelayanan yang
diberikan
7

12) Dalam menjalankan tugas bidan harus mempertahankan dan


meningkatkan ketrampilan profesinya, antara lain :
a) Mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan saling
bertukar informasi dengan sesame bidan
b) Mengikuti kegitan-kegiatan akademik dan pelatihan
sesuai dengan bidangnya
c) Memlihara dan merawat peralatan yang digunakan
untuk praktik agar tetap siap dan berfungsi dengan baik

4) Pendokumentasian / Pencatatan Pelayanan


Dokumentasi kebidanan sangat penting bagi Bidan dalam
memberikan asuhan kebidanan, karena asuhan kebidanan yang
diberikan kepada klien membutuhkan pencatatan dan pelaporan yang
dapat digunakan sebagai acuan untuk menuntut tanggung jawab dari
permasalahan yang dialami oleh klien dan berkaitan dengan pelayanan
yang diberikan.
Dokumentasi kebidanan juga dapat digunakan sebagai informasi
tentang status kesehatan klien pada semua asuhan kebidanan yang
telah diberikan, serta dapat berperan sebagai pengumpul, penyimpan,
dan informasi guna mempertahankan fakta yang penting terhadap
suatu kejadian. Adapun keterangan yang terdapat dalam
pendokumentasian menurut SK Menkes No. RI No. 749, yaitu :
1) Identitas
2) Anamnesa
3) Pemeriksaan fisik/ Laboratorium
4) Diagnosis pelayanan
5) Tindakan medis yang diberikan
6) Pengobatan

Dokumentasi dalam asuhan kebidanan adalah suatu bukti


pencatatan dan pelaporan yang dimiliki oleh bidan dalam melakukan
pencatatan pelayanan yang berguna untuk kepentingan klien, bidan,
dan tim kesehatan
BAB III
MANAJERIAL PELAYANAN KEBIDANAN

A. Pengkajian dan Analisa Kebutuhan dalam memberikan pelayanan


kebidanan
Pengkajian dalam pelayanan di Praktek Mandiri Bidan Priyatin
S.Tr.Keb dimulai dari pengadaan jumlah pegawai dengan kriteria
sebagai berikut:
 Sehat jasmani dan rohani
 Memiliki STR (Surat Tanda Registrasi) yang masih berlaku dengan
minimal pendidikan D3
 Bersedia bekerja dengan penuh tanggung jawab dan kejujuran

Pengadaan pegawai profesioal bertujuan untuk memenuhi praktek


kebidanan dalam pelayanan jasa kepada pasien sehingga terpenuhi
sifat pelayanan yang unggul, berkualitas dan profesional. Saat ini
jumlah karyawan di Praktek Mandiri Bidan Priyatin S.Tr.Keb yaitu 1
orang dan berada dibawah koordinator Bidan Priyatin S.Tr.Keb.

B. Pengadaan ruang, alat dan bahan, serta fungsi utama sebagai berikut:
a. Ruang pendaftaran
Diadakannya ruang pendaftaran bertujuan untuk mendaftar
pasien yang kemudian data tersebut dimasukkan kedalam buku
register dan RM (Rekam Medis) pasien.
Adapun alat dan bahan yang tersedia di ruang pendafatran sebagai
berikut:
1. Meja dan kursi pendaftaran
2. Rak penyimpanan buku register dan RM (Rekam Medis)
Pasien
3. Alat tulis

8
9

b. Ruang tunggu pasien


Diadakannya ruang tunggu selain berfungsi sebagai tempat
duduk pasien apabila bidan masih melakukan pemeriksaan
terhadap pasien lain juga berfungsi untuk memberikan
kenyamanan bagi pasien. Terseda alat dan bahan yang meliputi:
Kursi tunggu yang bersifat layak dan ruangan terbuka.
c. Ruang anamnesa dan tindakan pasien
Diadakannya ruang anamnesa dan tindakan pasien selain
bertujuan untuk melakukan anamnesa dan pemeriksaan guna
mendapatkan data subjektif dan objektif juga bertujuan untuk
memberikan privasi pasien karena ruangan bersifat tertutup.
Ruangan tersebut sekaligus digunakan sebagai konseling kepada
pasien dan pemberian tindakan sesuai dengan kebutuhan pasien
berdasarkan analisis dari data subjektif maupun objektif yang telah
diperoleh.
Didalam ruang anamnesa dan tindakan tersedia meja dan kursi
untuk anamnesa dan konseling kepada pasien, bed pasien
berjumlah satu, tempat penyimpanan alat dan bahan habis pakai
seperti spuit 3cc, kapas alkohol, kassa, bengkok, kom, doppler dll.
Tersedia tempat sampah infeksius dan non infeksius serta safety
box, pengukur Tinggi badan dan berat badan, alat pengukur
tekanan darah, serta suhu
d. Ruang farmasi
Adapun alat dan bahan yang tersedia di dalam ruang farmasi
diantaranya, alat tulis, kantong obat, rak untuk tempat
penyimpanan obat dan beberapa jenis obat dari obat berjenis pil,
kapsul, cream hingga larutan, diantaranya:
1. Analgesik
2. Anti-Inflamasi
3. Antipiretik
4. Antibiotik
5. Tablet tambah darah
10

6. Zink
7. Kalk
8. Vit B complex, Vit B6, Vit C dll
e. Ruang persalinan
Sebagai bidan yang merupakan garda terdepan dalam
pertolongan persalinan maka adanya ruang persalinan merupakan
kewajiban bagi pendiri PMB. Ruang persalinan tentu bertujuan
untuk memberikan pelayanan dalam persalinan yang dimulai dari
Kala I hingga Kala IV. Sejumlah peralatan yang mendukung dalam
pelayanan persalinan telah tersedia diantaranya:
1. Bed partus
2. Partus set
3. Set resusitasi bayi
4. Tabung oksigen berjumlah 3 buah
5. Tempat dekontaminasi alat dan sterilisasi alat
6. Dan lain-lain
f. Ruang nifas
Diadakannya ruang nifas tentu bertujuan untuk melakukan
perawatan pada masa nifas khususnya bagi nifas hari ke-0.
Terdapat dua bed pasien khusus perawatan pada masa nifas, satu
tempat tidur bayi serta dua lemari kecil untuk menyimpan bahan
keperluan pasien. Adapun didekat ruang nifas tersedia kamar
mandi yang dapat memudahkan pasien untuk melakukan BAB,
BAK atau membersihkan tubuhnya.
g. Ruang istirahat bagi petugas
Diadakannya ruang istirahat untuk petugas hal tersebut
bertujuan agar pegawai dapat memenuhi kebutuhan istirahat dan
dapat kembali kerja dengan optimal. Ruangan ini diadakan
khususnya bagi bidan yang memiliki waktu kerja 24 jam.
11

h. Kamar mandi
Kamar mandi terletak di dekat ruang bersalin dan ruang nifas.
Hal tersebut bertujuan untuk memenuhi kebutuhan eliminasi pasien
khususnya pasien inpartu dan nifas.
i. Area parkir
Area parkir yang luas memberikan kenyamanan tersendiri bagi
pasien.

C. Perencanaan dan Penetapan Standar Manajemen Pelayanan Kebidanan


Perencanaan dan Penetapan Standar Manajemen Pelayanan Kebidanan
di PMB Priyatin S.Tr.Keb terdiri dari:
1. Manajemen pelayanan kepada pasien.
Adapun jenis-jenis pelayanan yang tersedia dan diberikan kepada
pasien diantaranya:
a) Pelayanan ANC
b) Pelayanan USG (dilakukan oleh dokter)
c) Pelayanan 24 jam Bersalin
d) Pelayanan Nifas dan Bayi
e) MTBS
f) KB Pil
g) KB Suntik
h) KB Implant
i) KB IUD
j) Mom and Baby Spa

Masing-masing jenis pelayanan mempunyai standar pelayanan


masing-masing. Hal tersebut telah tertuang didalam SOP (Standar
Operasional Prosedur) diantaranya:
1. SOP Cuci Tangan
2. SOP Antenatal Care
3. SOP Pemasangan KB IUD
4. SOP Pelepasan KB IUD
12

5. SOP KB Suntik 3 Bulan


6. SOP Kb Suntik 1 Bulan
7. SOP KB Pil
8. SOP Pemasangan KB Implan
9. SOP Pelepasan KB Implan
10. SOP Persalinan Normal
11. SOP Penanganan Bayi Baru Lahir
12. SOP Rujukan Pasien
13. SOP Imunisasi IPV
14. SOP Imunisasi Pentabio
15. SOP Imunisasi MR
16. SOP Imunisasi Hepatitis B
17. SOP injeksi Vit K
18. SOP Post Partum Normal
19. SOP MTBS/MTBM
20. SOP Memandikan Bayi
21. SOP Dekontaminasi Alat
22. SOP Pengukuran Tekanan Darah
23. SOP Pengukuran Suhu
24. SOP Pengukuran Berat Badan dan Tinggi badan
25. SOP Penanganan PER,PEB, Eklamsi
26. SOP Hemoragik Antepartum
27. SOP Hemoragik Post Partum
28. SOP Penanganan Bayi Asfiksia
29. SOP Mengatasi Syok
30. SOP Pencegahan Pengendalian Infeksi
13

Adapun penetapan jumlah tarif pelayanan kepada pasien sebagai


berikut:

Perawatan/Tindakan Tarif
pelayanan
1. Pelayanan ANC Rp. 30.000,-
2. Bersalin Rp. 2.500.000,-
3. Nifas+Bayi Rp. 55.000,-
4. MTBS Rp. 35.000-40.000,-
5. KB Pil Rp. 10.000-15.000,-
6. KB Suntik Rp. 35.000,-
7. KB Implant Rp. 250.000,-
8. KB IUD Rp. 350.000-650.000-
9. Pelayanan UGD Rp .40.000-50.000,-
sederhana
10. Pijat Bayi dan Baby Spa Rp. 60.000,-

Tabel 3.1 Penetapan Jumlah Tarif Pelayanan kepada Pasien

Adapun Tugas dan Tanggung Jawab Kepengurusan di Praktek Mandiri


Bidan Priyatin S.Tr.Keb sebagai berikut:

No Nama Posisi Tugas dan Tanggung Jawab


1. Bidan Priyatin Bidan Memimpin jalannya pelayanan.
S.Tr.Keb Koordinator Mengkoordinasikan dengan
petugas lain.
Memeriksa Pasien. Memberikan
tindakan segera kepada pasien.
Melakukan pengajaran ilmu dan
praktek klinik terbarukan sesuai
dengan eviden-base kepada
sejumlah karyawannya.
2. Febriani Bidan Menggantikan Posisi dan peran
Lola. Bidan Koordinator apabila sedang
14

S.Tr, Keb tugas luar.


Melakukan manajemen dalam
pengelolaan vaksin.
Melakukan manajemen dalam
pengelolaan limbah
Tabel 3.2 Tugas dan Tanggung Jawab Kepengurusan di Praktek Mandiri Bidan
Priyatin S.Tr.Keb

D. Pengelolaan dan pelaksanaan Manajemen Pelayanan Kebidanan


1. Pengelolaan dan pelaksanaan Manajemen Pelayanan Kepada Pasien
Berikut bagan alur pemeriksaan pasien secara umum:

PENDAFTARAN MENYIAPKAN MENJELASKAN


VITAMIN Memberikan vitamin dan
Pasien melakukan
pendaftaran Pasien menunggu vitamin menjelaskan manfaat dan
diruang tunggu tata cara minum yang
benar.menentukan harga
yang harus dibayarkan
ANAMNESA DAN pasien kepada petugas
Mendaftarkan pasien
PEMERIKSAAN
kedalam buku registrasi dan
menyerahkan RM kepada Melakukan anamnesa dan
Bidan pemeriksaan kepada pasien
PASIEN PULANG
untuk menentukan diagnosa,
memberikan tindakan dan
konseling kepada pasien.

Menuliskan hasil
pemeriksaan dan terapi yang
dibutuhkan oleh pasien
kedalam RM dan buku
registrasi
Gambar 3.3 Alur Pemeriksaan ANC Secara Umum

2. Pengelolaan dan pelaksanaan Manajemen Obat dalam Praktek


Mandiri Bidan
Didalam pengelolaan obat bidan akan berkolaborasi dengan petugas
15

farmasi. Berikut penjelasan alur masuk obat di PMB Priyatin


S.Tr.Keb

Sales Obat Datang ke PMB untuk


mengambil lembar pemesanan
obat sesuai dengan permintaan
Obat Datang Menyapa sales, menerima
kwitansi pemesanan
Obat Diterima 1. Melakukan pengecekan obat
terdiri dari Nama Obat,
Bentuk, Jumlah, Sediaan,
lembar pemesanan obat, dan
tanggal kadaluarsa obat.
2. Bila telah sesuai, berikan
tanda tangan dan tanggal
penerimaan obat
3. Sales akan memberikan
bukti fotocopyan
4. Pembayaran dilakukan
secara cash ditempat

Arsip Bukti copy disimpan diarsip


fotocopy obat
Penyimpanan Obat disimpan didalam rak
obat-obatan seuai dengan nama
obat.
Gambar 3.4 Alur Pengelolaan Obat

3. Manajemen Penatalaksanaan dan Pengelolaan Limbah dalam


Praktek Mandiri Bidan
Limbah dalam praktek mandiri bidan terdiri dari limbah infeksius,
non infeksius dan benda tajam. Praktek Mandiri Bidan Priyatin
menyedian tempat sampah khusus limbah infeksius, non infeksius
16

dan Safety box untuk limbah benda tajam. Dalam pengelolaan


limbah pihak PMB (Praktek Mandiri Bidan) Priyatin bekerjasama
dengan pihak puskesmas. Adapun alur penatalaksanaan dan
pengelolaan limbah sebagai berikut:

Gambar 3.5 Alur Pengelolaan Limbah


17

4. Manajemen Penatalaksanaan dan Pengelolaan Dokumentasi dalam


Praktek Mandiri Bidan
Pendokumentasian di PMB (Praktek Mandiri Bidan) Priyatin
S.Tr.Keb sudah rapih, tertata, dan tercatat dengan baik segala jenis
pelayanan yang telah dilakukan kepada pasien. Adapun jenis
pendokumentasian yang dilakukan menggunakan:
a. Buku Register dan Rekam Medis (RM) ANC Kunjungan Awal
dan Kunjungan Ulang
b. Buku Register dan Rekam Medis Imunisasi
c. Buku Register dan Rekam Medis KB
d. Buku Register dan Rekam Medis Persalinan
e. Buku Register dan Rekam Medis Nifas
f. Buku Register MTBS/MTBM

Adapun penyusunan Rekam Medis yang digunakan yaitu


dengan menjajarkan RM berdasarkan urutan nomor yang dimulai
dari angka terkecil yaitu angka satu sejak awal tahun hingga akhir
tahun dan ketika memasuki awal tahun baru maka nomor rekam
medis akan kembali kenomor terkecil lagi yaitu nomor satu.

Bentuk pelaporan telah dilakukan seperti:

a. Pelaporan kepada Puskesmas


b. Pelaporan kepada Koordinator Bidan Delima
c. Pelaporan kepada BKKBN yang telah berkontribusi
memberikan seperangkat KB seperti IUD Set, Implan, KB
suntik 3 bulan maupun 1 bulan, pil KB dll

5. Peningkatan standar manajemen pelayanan kebidanan


Peningkatan standar manajemen pelayanan kebidanan dilakukan
dengan cara:
18

1. Menjaga kepercayaan masyarakat dengan cara memberikan


pelayanan sesuai dengan SOP dan seni service pelayanan yang
menjadikan pasien nyaman sehingga tercipta pelayanan
berkualitas.
2. Mengikuti perkembangan pendidikan berbasis kesehatan ibu dan
anak berdasarkan evidence-based dan menerapkannya kepada
pasien.
3. Mengikuti Pelatihan yang bersifat update dan terbarukan dalam
lingkup kebidanan seperti pelatihan Baby Spa dan Mam Spa yang
saat ini merupakan jenis pelayanan kebidanan terbarukan.
4. Membuat inovasi sesuai dengan kebutuhan sasaran, sehingga
dapat memberikan inovasi dalam pelayanan. Seperti pelayanan
Baby Massage di PMB Priyatin, S,.Tr. Keb , sehingga saat ini
masyarakat dapat melakukan pijat bayi pada tenaga yang
memiliki keahlian pada bidangnya, tidak dilakukan oleh dukun
atau tukang pijit yang tidak memiliki keahlian.

6. Hambatan - hambatan yang terjadi dalam manjemen pelayanan


kebidanan dan cara mengatasinya
Penurunan jumlah kunjungan pasien dari tahun ke tahun
merupakan masalah besar bagi setiap Praktek Mandiri Besar.
Kemajuan dalam bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan praktek
dalam lingkup kesehatan ibu dan anak selaras dalam kemajuan
critical thingking masyarakat. Kesediaan fasilitas kesehatan yang
memadai dan juga berkualitas menambah daya saing antar faskes
dalam meciptakan pelayanan yang unggul, berbudaya dan inovatif.
Praktek Mandiri Bidan Priyatin S.Tr.Keb berencana
mengembangkan jenis pelayanannya yang diberikan kepada
masyarakat diantaranya:
1. Pelayanan Baby Spa dan Mom Spa pada Ibu hamil, Nifas dan
Menyusui
19

2. Pelayanan Pendampingan Bayi dan Anak merupakan pelayanan


dengan memberikan pendidikan atau stimulasi dini kepada bayi
dan anak yang terstandar sesuai dengan usia anak. Inovasi ini
merupakan wujud pencegahan dalam masalah tumbuh kembang
anak sehingga tercipta generasi yang sehat dan cerdas.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Manajemen Pelayanan Kebidanan di PMB Priyatin S.Tr.Keb
Manajemen pelayanan kebidanan menurut Kemenkes RI (2018) adalah
suatu metode pengaturan, pengorganisasian pikiran dan tindakan dalam suatu
urutan yang logis dan menguntungkan bagi pasien maupun bidan. Dalam
pelayanan kebidanan, manajemen adalah proses pelaksanaan pemberian
pelayanan kebidanan untuk memberikan asuhan kebidanan kepada klien
dengan tujuan menciptakan kesejahteraan bagi ibu dan anak dan provider
bagi bidan.
Menurut Hasibuan (2011) Faktor pokok yang berperan penting dalam
menetukan keberhasilan manajemen kebidanan, yaitu: masukan (input),
proses (process), keluaran (output), sasaran (target) serta dampak (impact).
Input (struktur), ialah segala sumber daya yang diperlukan untuk melakukan
pelayanan kesehatan, seperti SDM, dana, obat, fasilitas, peralatan, bahan,
teknologi, organisasi, informasi dan lain-lain. Pelayanan kesehatan yang
bermutu memerlukan dukungan input yang bermutu pula.
Praktek Mandiri Bidan Priyatin, S.Tr.Keb telah memenuhi sumber-
sumber yang diperlukan untuk melaksanakan aktifitas pelayanannya yaitu
terdapat 1 bidan koordinator dan 1 asisten bidan yang akan memberikan
pelayanan bermutu dan bernilai serta memberikan pelayanan yang terstandar
sehingga mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan secara langsung
marketing dilakukan oleh pasien dari mulut ke mulut.

B. Persyaratan Sarana dan Prasarana


1. Persyaratan Peralatan dan Instrumen
Berdasarkan diagram instrumen diatas maka dapat diketahui bahwa
presentase Instrumen yang ada di PMB Priyatin, S.Tr.Keb sudah
terpenuhi. Sehingga dapat diketahui bahwa PMB tersebut sudah
memenuhi sesuai dengan Permenkes No 28 Tahun 2017 pasal 35 yang
berbunyi “Persyaratan peralatan praktik mandiri bidan harus dalam

20
21

keadaan terpelihara dan berfungsi dengan baik untuk


menyelenggarakan pelayanan”.
2. Ketersediaan SOP di PMB Priyatin, S.Tr.Keb
Berdasarkan diagram tentang Jenis SOP di PMB Priyatin, S.Tr.Keb
dapat disimpulkan bahwa Semua SOP sudah tersedia dan terlaksanan
sesuai dengan pelayanan yang tersedia. Dan juga telah sesuai dengan
Standar Pelayanan Kebidanan dan permenkes RI Nomor 28 Tahun 2017
tentang Izin Penyelengaraan Praktik Bidan.
3. Persyaratan Bangunan, Ruang dan Prasarana
Berdasarkan diagram Persyaratan Bangunan, Ruang dan Prasarana
maka dapat diketahui bahwa jumlah persentase yang telah memenuhi
standar sebanyak 95% namun masih terdapat beberapa yang belum
memenuhi sebanyak 5% yaitu tidak tersedia alat pemadam api (APAR)
dalam kondisi siap pakai. Sehingga bisa disimpulkan bahwa PMB tersebut
belum sesuai dengan dan Permenkes RI Nomor 28 Tahun 2017 tentang
Izin Penyelengaraan Praktik Bidan.
4. Kepengurusan Pegawai
PMB Ppriyatin, S.Tr.Keb sesuai dengan Permenkes RI Nomor 28
Tahun 2017 tentang Izin Penyelengaraan Praktik Bidan. Akan tetapi,
berdasarkan Undang-undang Nomor 4 tahun 2019 tentang kebidanan Pasal
14 yaitu Tempat Praktik Mandiri Bidan adalah Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang diselenggarakan oleh Bidan lulusan Pendidikan Profesi
untuk memberikan pelayanan langsung kepada klien.
Berdasarkan UU No. 4 tahun 2019 tentang Kebidanan Pasal 73 yaitu
STR dan SIPB yang telah dimiliki oleh Bidan sebelum Undang- undang
ini diundangkan, dinyatakan tetap berlaku sampai jangka waktu STR dan
SIPB berakhir. Dalam Pasal 76 yaitu Bidan lulusan pendidikan diploma
tiga dan Bidan lulusan pendidikan diploma empat yang telah
melaksanakan praktik kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik
Mandiri Bidan sebelum Undang-undang ini diundangkan, dapat
melaksanakan Praktik Kebidanan secara mandiri di Tempat Praktik
22

Mandiri Bidan untuk jangka waktu paling lama 7 tahun setelah Undang-
undang ini diundangkan.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Praktik Mandiri Bidan merupakan serangkaian pelayanan yang
dilakukan oleh Bidan secara perorangan kepada pasien sesuai dengan
kewenangan dan kompetensinya. Dalam mendirikan dan menjalankan
praktek mandiri Bidan harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (STRB)
sebagai bukti kewenangan untuk menjalankan praktik kebidanan.
Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki
kewenangan untuk memberikan pelayanan kesehatan ibu, pelayanan
kesehatan anak, dan pelayanan kesehatan reproduksi perempuan dan
keluarga berencana.
Manajemen PMB Priyatin, S.Tr.Keb sudah sesuai dengan PMK No
28 Tahun 2017 Pasal 30 ayat (2), yaitu persyaratan bangunan meliputi
ruang tunggu, ruang periksa, ruang bersalin, ruang nifas, WC/kamar
mandi, persyaratan prasarana, peralatan, dan obat-obatan. Manajemen
kepengurusan di PMB terdiri dari orang, yaitu Priyatin, S.Tr.Keb selaku
bidan koordinator dan Febriani Lola. S.Tr, Keb selaku asisten bidan.

B. Saran
1. Untuk Profesi Bidan
Dengan adanya laporan manajerial PMB ini penulis berharap dapat
memberikan pandangan terhadap standar pendirian dan pelayanan
PMB.
2. Untuk Penulis
Diharapkan penulis mengetahui standar pendirian dan pelayanan yang
terdapat di PMB.
3. Untuk Institusi Pendidikan
Dengan adanya laporan manajerial PMB diharapkan institusi
Pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan mengenai standar
pendirian dan pelayanan PMB
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Ruang tunggu

Ruang konsultasi
Ruang bersalin

Ruang nifas

Ruang periksa

Anda mungkin juga menyukai