DISUSUN OLEH
Mengetahui
Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana
MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan kebidanan yang bermutu
berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
2. Menyelenggarakan penelitian yang bermutu sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kebidanan khususnya kebidanan
komplementer.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang
kebidanan khususnya kebidanan komplementer berbasis hasil penelitian.
4. Mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
TUJUAN
1. Menghasilkan sarjana kebidanan yang unggul dalam menjawab berbagai
masalah di bidang kebidanan.
2. Menghasilkan luaran penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang
kebidanan khususnya kebidanan komplementer.
3. Menerapkan hasil- hasil penelitian kebidanan untuk menjawab persoalan
pada masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak
4. Menjalin hubungan kerjasama yang luas dengan pihak dalam maupun luar
negeri terkait ilmu kebidanan.
5. Tercapainya tata kelola Program Studi Kebidanan Menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Terintegrasi.
KATA PENGANTAR
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari
Tugas Mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika khususnya
para dosen. Kegiatan yang dilakukan adalah Penyuluhan Tumbuh Kembang Balita
di Desa Kretek Rowokele
Tim Pelaksana menyampaikan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang
terkait atau telah berpartisi sehingga kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat
terlaksana, terutama kepada:
1. Dyah Puji Astuti.,M.P.H Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Kebidanan
2. Ibu Lutfia Uli Na,mah,M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
3. Mahasiswa S1 kebidanan Reg B UNIMUGO
Semua pihak yang terlibat yang telah banyak membantu proses persiapan dan
pelaksanaan sehingga kegiatan pengabdian menjadi lebih maksimal.
Mudah-mudahan hasil kegiatan yang dilakukan ini akan terus berlanjut sesuai
dengan
Kebumen juni 2022
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan
B. Tujuan
C. Tahap Persiapan
D. Tahap Pelaksanaan
E. Tahap Evaluasi
F. Faktor Penunjang
G. Faktor Penghambat
H. Saran
I. Lampiran
J. Penutup
Lampiran
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Proses pertumbuhan dan perkembangan diawali pada masa bayi dan
balita, dan ini merupakan proses yang sangat penting, karena pada masa
inilah proses tumbuh kembang menentukan masa depan bayi baik secara
fisik, mental maupun perilaku. Laju pertumbuhan dan perkembangan pada
setiap tahapan usia tidak selalu sama, tergantung dari faktor keturunan,
konsumsi gizi, perlakuan orang tua dan dewasa, dan lingkungan
(Soetjiningsih, 2014).
Asupan makan maupan pola makan balita menentukan kesuksesan
dalam tumbuh dan berkembang (Kodyat, 2014). Asupan makan yang tidak
seimbang yaitu asupan makan yang defisit menyebabkan balita mengalami
periode kritis seperti gizi kurang. Kekurangan gizi pada balita bahkan
terjadinya gizi buruk dapat menyebabkan kematian (Ochtaviani dan Ani,
2012).
Hasil Riskesdas (2013) terjadi peningkatan angka prevalensi gizi
kurang di Indonesia yaitu 13,0% menjadi 13,9%. Kondisi sosial ekonomi
seperti pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan dan pola asuh ibu, jumlah
anak serta kondisi ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada
balita (Putri dkk., 2015). Pengetahuan ibu dalam pengaturan konsumsi
makan dengan pola makan seimbang sangat diperlukan untuk menjadikan
balita memiliki status gizi baik. Perilaku yang positif dapat dibentuk dari
pengetahuan yang baik, sehingga cara yang tepat untuk meningkatkan
pengetahuan adalah dengan menggunakan media sebagai pendidikan
kesehatan (Ma’munah, 2015). Pengetahuan gizi ibu meliputi mampu
membuat makanan yang memiliki komposisi beraneka ragam atau bervariasi
untuk dikonsumsi balita sehingga kebutuhan zat gizi balita dapat tercukupi
(Veriyal, 2010).
Keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Keadaan gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan
normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bagi bayi, anak-anak,
remaja, dan semua kelompok umur. Tingginya kasus malnutrisi di Indonesia
menunjukkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai gizi.
Kurangnya pengetahuan dan salah persepsi tentang kebutuhan pangan dan
nilai pangan adalah umum dijumpai setiap negara di dunia. Pengetahuan gizi
yang kurang berdampak kurangnya pengetahuan atau informasi tentang gizi
untuk menerapkan informasi tersebut dikehidupan sehari-hari
Pravelensi status gizi baik di Indonesia masih rendah, pravelensi
balita kurus dan sangat kurus 12.1% dan pravelensi balita gemuk 11.9%. Pada
anak usia 5-10 tahun berdasarkan IMT/U 11.1 % mengalami kekurusan serta
7.3% mengalami kegemukan. Pada penduduk usia di atas 18 tahun pada
penilaian menggunakan indeks massa tubuh (IMT) menunjukkan terjadinya
kekurusan sebanyak 8.7%, berat badan lebih 13.5% dan obesitas 15.4%
(Riskesdas, 2018).
Penelitian oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2013, dari 33 Provinsi di Indonesia, 16 provinsi masih memiliki pravelensi
gizi kurang salah satu adalah Aceh dengan peringkat ke tujuh ini
menunjukkan bahwa pravelensi gizi kurang balita di Aceh mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya Aceh menduduki peringkat ke 10 gizi
kurang (Asransyah, 2016)
Perilaku ibu dalam pemenuhan nutrisi mencakup preferensi makanan,
perilaku makan, dan asupan energi yang sangat berkaitan dengan status gizi
dari anak. Perilaku ibu meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dalam
pemenuhan nutrisi adalah salah satu faktor penyebab masalah gizi balita. Dari
hasil survei pada ibu dalam pemenuhan nutrisi balita menggambarkan bahwa,
63% ibu memiliki pengetahuan kurang, 50% ibu sering mengikuti kemauan
balita dalam memilih makanan termasuk jajanan, sedangkan 75% ibu
memberikan makanan tanpa memperhatikan kandungan gizinya.6
Pengetahuan dapat mempengaruhi sikap seseorang, sedangkan sikap dapat
mempengaruhi perubahan perilaku seseorang (Cahyono, 2015).
Salah satu upaya menanggulangi masalah gizi melalui peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang dengan melakukan penyuluhan
gizi. Penyuluhan gizi merupakan suatu prinsip pemasaran yang bersifat
edukatif untuk memperbaiki kesadaran gizi dan menghasilkan perilaku
peningkatan gizi yang baik.8 Ibu sangat berperan dalam terbentuknya pola
perilaku makan balita, sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku dalam
pemilihan makan pada balita. Hasil penelitian Dyah (2012), terdapat
pengaruh penyuluhan gizi terhadap peningkatan pengetahuan dan pemberian
makanan tambahan yang baik untuk balita (Astuti, 2015).
Upaya menanggulangi tingginya kasus gizi kurang atau lebih maka
dibutuhkan penyuluhan gizi kepada masyarakat khususnya ibu yang lebih
berperan dalam penyediaan makanan dalam keluarga
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah sebagai
berikut:
ISI
A. Potret, profil,dan kondisi khalayak sasaran
1. Kuantitif potret
B. Tahap Persiapan
Tahap persiapan khusus untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini
meliputi:Pembentukan panitia dan penyusunan proposal penyuluhan dari
mahasiswa s1 kebidanan reg B
1. Koordinasi dengan Desa kretek dan kader kesehatan
2. Persiapan media penyuluhan kesehatan berupa materi, leaflet dan alat
demonstrasi
3. Persiapan akhir kegiatan tanggl 27 juni 2022 kesiapan perlengkapan,
ruangan,
4. undangan dan administrasi surat tugas dari Direktur
C. Tahap Pelaksanaan
1. Waktu Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan pada hari Senin tanggal 27 Juni 2022
2. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang Tumbuh kembang balita
Narasumber :
3. Tempat
rumah saung ibu syafrida kretek rowokele
4. Laporan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 juni 2022 dengan
rincian kegiatan:
a. Persiapan tempat kegiatan yaitu setting tempat, media, alat dan
bahan penyuluhan
b. Kegiatan penyuluhan dalam bentuk materi ceramah dilakukan
secara klasikal sedangkan unutk praktik atau simulasi dilakukan
dalam kelompok dengan tim penyuluh reni
D. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Panitia
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa/i S1 kebidanan reg B
dengan
b. Peserta
Kegiatan ini diikuti oleh Warga desa kretek berjumlah 16 orang ibu
dan balita
c. Pihak Desa kretek
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama bidan di Desa kretek dan
mahasiswa S1 kebidanan
2. Evaluasi Proses
Kegiatan ini berjalan dengan baik, sesuai dengan perencanaan
walaupun saat mulai kegiatan mengalami keterlambatan waktu. Pada saat
pemaparan materi ceramah, peserta memperhatikan dan banyak yang
bertanya dan antusiasme peserta.
3. Evaluasi Akhir
Kegiatan ini berjalan dengan cukup baik, semua kegiatan dapat
dilaksankan dengan baik oleh semua tim.
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian tumbuh kembang balita
b. Peserta mampu menyebutkan pertumbuhan balita sesuai usia
c. Peserta mampu menyebutkan perkembangan balita sesuai usia
d. Peserta mampu menyebutkan cara mengotimalkan tumbuh kembang
balita
E. Faktor Penunjang
1. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 kebidanan unimugo
dengan Desa kretek
3. Adanya partisipasi kader kesehatan Desa kretek
4. Keterlibatan mahasiswa S1 Kebidanan Reg B Unimugo
F. Faktor Penghambat
Peserta sangat bervariasi baik dari usia, tingkat pendidikan maupun
pengetahuan tentang kesehatan
G. Saran
Memperhatikan materi yang disampaikan peserta agar mudah dipahami
I. Lampiran
1. Susunan Panitia
2. Susunan acara
3. Laporan keuangan
4. Bahan Penyuluhan / leafleat
5. Dokumentasi
1. Penutup
Demikian laporan pertanggung jawaban ini kami buat, semoga dapat
menjadi gambaran tentang kejadian yang telah kami laksanakan.
Lampiran 1
Susunan Panitia
6 Honor Panitia -