Anda di halaman 1dari 30

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT

PENYULUHAN TUMBUH KEMBANG BAYI BALITA GIZI SEIMBANG


BAYI / BALITA
DI POSKO V DESA KRETEK ROWOKELE

DISUSUN OLEH

1. Khofifah intan S 2021060018


2. Retno Tristanti 2021060023
3. Vivi Virgianty Sumaji 2021060027
4. Reni Komariyah 2021060028
5. Triana susanti 2021060033

PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROFRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GOMBONG
2022
HALAMAN PERSETUJUAN

KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT


PENYULUHAN TUMBUH KEMBANG BAYI BALITA GIZI SEIMBANG
BAYI / BALITA
DI POSKO V DESA KRETEK ROWOKELE

Telah disetujui dan dinyatakan Telah Memenuhi Syarat untuk dlaksanakan


Pada Tanggal Juni 2022

Mengetahui

Dosen Pembimbing Ketua Kegiatan

Lutfia Uli Na,mah,M.Kes

Mengetahui
Ketua Program Studi Kebidanan Program Sarjana

Dyah Puji Astuti.,M.P.H


VISI

Menjadi Program Studi Pilihan yang Unggul dan Inovatif  dalam Bidang


Kebidanan KomplementerBerlandaskan Nilai- nilai Islam pada Tahun 2040.

MISI
1. Menyelenggarakan program pendidikan kebidanan yang bermutu
berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini.
2. Menyelenggarakan penelitian yang bermutu sesuai dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang kebidanan khususnya kebidanan
komplementer.
3. Menyelenggarakan kegiatan pengabdian masyarakat dalam bidang
kebidanan khususnya kebidanan komplementer berbasis hasil penelitian.
4. Mengintegrasikan nilai-nilai islam dalam pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat.

TUJUAN
1. Menghasilkan sarjana kebidanan yang unggul dalam menjawab berbagai
masalah di bidang kebidanan.
2. Menghasilkan luaran penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang
kebidanan khususnya kebidanan komplementer.
3. Menerapkan hasil- hasil penelitian kebidanan untuk menjawab persoalan
pada masyarakat khususnya kesehatan ibu dan anak
4. Menjalin hubungan kerjasama yang luas dengan pihak dalam maupun luar
negeri terkait ilmu kebidanan.
5. Tercapainya tata kelola Program Studi Kebidanan Menggunakan Sistem
Informasi Manajemen Terintegrasi.
KATA PENGANTAR

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat ini merupakan salah satu bagian dari
Tugas Mata kuliah yang harus dilaksanakan oleh civitas akademika khususnya
para dosen. Kegiatan yang dilakukan adalah Penyuluhan Tumbuh Kembang Balita
di Desa Kretek Rowokele
Tim Pelaksana menyampaikan ungkapan terima kasih kepada semua pihak yang
terkait atau telah berpartisi sehingga kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat
terlaksana, terutama kepada:
1. Dyah Puji Astuti.,M.P.H Ketua Program Studi Ilmu Kesehatan Kebidanan
2. Ibu Lutfia Uli Na,mah,M.Kes selaku dosen pembimbing mata kuliah
3. Mahasiswa S1 kebidanan Reg B UNIMUGO
Semua pihak yang terlibat yang telah banyak membantu proses persiapan dan
pelaksanaan sehingga kegiatan pengabdian menjadi lebih maksimal.
Mudah-mudahan hasil kegiatan yang dilakukan ini akan terus berlanjut sesuai
dengan
Kebumen juni 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Pendahuluan
B. Tujuan
C. Tahap Persiapan
D. Tahap Pelaksanaan
E. Tahap Evaluasi
F. Faktor Penunjang
G. Faktor Penghambat
H. Saran
I. Lampiran
J. Penutup
Lampiran
BAB 1

Pendahuluan
A. Latar Belakang
Proses pertumbuhan dan perkembangan diawali pada masa bayi dan
balita, dan ini merupakan proses yang sangat penting, karena pada masa
inilah proses tumbuh kembang menentukan masa depan bayi baik secara
fisik, mental maupun perilaku. Laju pertumbuhan dan perkembangan pada
setiap tahapan usia tidak selalu sama, tergantung dari faktor keturunan,
konsumsi gizi, perlakuan orang tua dan dewasa, dan lingkungan
(Soetjiningsih, 2014).
Asupan makan maupan pola makan balita menentukan kesuksesan
dalam tumbuh dan berkembang (Kodyat, 2014). Asupan makan yang tidak
seimbang yaitu asupan makan yang defisit menyebabkan balita mengalami
periode kritis seperti gizi kurang. Kekurangan gizi pada balita bahkan
terjadinya gizi buruk dapat menyebabkan kematian (Ochtaviani dan Ani,
2012).
Hasil Riskesdas (2013) terjadi peningkatan angka prevalensi gizi
kurang di Indonesia yaitu 13,0% menjadi 13,9%. Kondisi sosial ekonomi
seperti pekerjaan ibu, pendidikan ibu, pengetahuan dan pola asuh ibu, jumlah
anak serta kondisi ekonomi dapat mempengaruhi terjadinya gizi kurang pada
balita (Putri dkk., 2015). Pengetahuan ibu dalam pengaturan konsumsi
makan dengan pola makan seimbang sangat diperlukan untuk menjadikan
balita memiliki status gizi baik. Perilaku yang positif dapat dibentuk dari
pengetahuan yang baik, sehingga cara yang tepat untuk meningkatkan
pengetahuan adalah dengan menggunakan media sebagai pendidikan
kesehatan (Ma’munah, 2015). Pengetahuan gizi ibu meliputi mampu
membuat makanan yang memiliki komposisi beraneka ragam atau bervariasi
untuk dikonsumsi balita sehingga kebutuhan zat gizi balita dapat tercukupi
(Veriyal, 2010).
Keadaan gizi yang baik akan meningkatkan kesehatan individu dan
masyarakat. Keadaan gizi yang optimal sangat penting untuk pertumbuhan
normal serta perkembangan fisik dan kecerdasan bagi bayi, anak-anak,
remaja, dan semua kelompok umur. Tingginya kasus malnutrisi di Indonesia
menunjukkan masih rendahnya tingkat kesadaran masyarakat mengenai gizi.
Kurangnya pengetahuan dan salah persepsi tentang kebutuhan pangan dan
nilai pangan adalah umum dijumpai setiap negara di dunia. Pengetahuan gizi
yang kurang berdampak kurangnya pengetahuan atau informasi tentang gizi
untuk menerapkan informasi tersebut dikehidupan sehari-hari
Pravelensi status gizi baik di Indonesia masih rendah, pravelensi
balita kurus dan sangat kurus 12.1% dan pravelensi balita gemuk 11.9%. Pada
anak usia 5-10 tahun berdasarkan IMT/U 11.1 % mengalami kekurusan serta
7.3% mengalami kegemukan. Pada penduduk usia di atas 18 tahun pada
penilaian menggunakan indeks massa tubuh (IMT) menunjukkan terjadinya
kekurusan sebanyak 8.7%, berat badan lebih 13.5% dan obesitas 15.4%
(Riskesdas, 2018).
Penelitian oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun
2013, dari 33 Provinsi di Indonesia, 16 provinsi masih memiliki pravelensi
gizi kurang salah satu adalah Aceh dengan peringkat ke tujuh ini
menunjukkan bahwa pravelensi gizi kurang balita di Aceh mengalami
peningkatan dari tahun sebelumnya Aceh menduduki peringkat ke 10 gizi
kurang (Asransyah, 2016)
Perilaku ibu dalam pemenuhan nutrisi mencakup preferensi makanan,
perilaku makan, dan asupan energi yang sangat berkaitan dengan status gizi
dari anak. Perilaku ibu meliputi pengetahuan, sikap dan tindakan dalam
pemenuhan nutrisi adalah salah satu faktor penyebab masalah gizi balita. Dari
hasil survei pada ibu dalam pemenuhan nutrisi balita menggambarkan bahwa,
63% ibu memiliki pengetahuan kurang, 50% ibu sering mengikuti kemauan
balita dalam memilih makanan termasuk jajanan, sedangkan 75% ibu
memberikan makanan tanpa memperhatikan kandungan gizinya.6
Pengetahuan dapat mempengaruhi sikap seseorang, sedangkan sikap dapat
mempengaruhi perubahan perilaku seseorang (Cahyono, 2015).
Salah satu upaya menanggulangi masalah gizi melalui peningkatan
pengetahuan, sikap dan perilaku seseorang dengan melakukan penyuluhan
gizi. Penyuluhan gizi merupakan suatu prinsip pemasaran yang bersifat
edukatif untuk memperbaiki kesadaran gizi dan menghasilkan perilaku
peningkatan gizi yang baik.8 Ibu sangat berperan dalam terbentuknya pola
perilaku makan balita, sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku dalam
pemilihan makan pada balita. Hasil penelitian Dyah (2012), terdapat
pengaruh penyuluhan gizi terhadap peningkatan pengetahuan dan pemberian
makanan tambahan yang baik untuk balita (Astuti, 2015).
Upaya menanggulangi tingginya kasus gizi kurang atau lebih maka
dibutuhkan penyuluhan gizi kepada masyarakat khususnya ibu yang lebih
berperan dalam penyediaan makanan dalam keluarga
B. Perumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, didapat rumusan masalah sebagai
berikut:

1. Bagaimana status gizi bayi balita di Di Posko V Desa Kretek Rowokele?


2. Bagaimana gambaran pengetahuan ibu tentang gizi seimbang bayi balita
Di Posko V Desa Kretek Rowokele?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
Warga di Desa kretek rowokele. memahami pentingnya tumbuh
kembang balita
2. Tujuan Khusus
a. Setelah penyuluhan warga mampu:
b. menyebutkan pengertian tumbuh kembang balita
c. menyebutkan pertumbuhan balita sesuai usia
d. menyebutkan perkembangan balita sesuai usia
e. menyebutkan cara mengotimalkan tumbuh kembang balita
BAB II

ISI
A. Potret, profil,dan kondisi khalayak sasaran
1. Kuantitif potret

Masyarakat Sasaran untuk kegiatan program kreatifitas mahasiswa ini


adalah masyarakat khususnya ibu-ibu di wilayah kerja puskesmas
kretek, Rowokele. Ibu- ibu yang memiliki bayi dan balita rata rata
belum memahami tentang gizi seimbang sehingga diperlukan
penyuluhan tentang gizi seimbang yang bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan ibu mengenai gizi seimbang bayi balita.
2. Profil wilayah
Wilayah kerja dan Geografi Luas wilayah Kecamatan Rowokele 44,840
km2 dengan jumlah penduduk 51,152 orang penduduk laki-laki 26.219
orang dan perempuan 24.933 orang. Jarak Kecamatan Rowokele dari
Kota Kebumen adalah 13,00 km melalui Klirong dengan menggunakan
angkutan pedesaan. Banyaknya RT di Kecamatan Rowokele 258 dan RW
sebanyak 80 yang terbagi dalam 21 Desa. Dengan dibangunnya jalur
Selatan Kebumen memungkinkan akses transportasi ke Rowokele dapat
ditempuh jalur Yogya-Rowokele-Cilacap.Wilayah Kerja Puskesmas
Rowokele terdiri dari 21 Desa. Secara Geografis letak Puskesmas
Rowokele tidak terlalu sulit dijangkau dengan kendaraan roda empat/
kendaraan umum karena letaknya dekat dengan pasar dan komplek
perkantoran di Kecamatan.
3. Khalayak sasaran
Sekitar 50 % masyarakat didaerah ini menengah kebawah dengan
pendapatan rata- rata minimum dengan pekerjaan dari pedagang di pasar,
membuat usaha mendiri, hingga buruh bangunan.
4. Kondisi dan Potensi Wilayah
Kondisi perekonomian menengah kebawah, riwayat pendidikan serta
kondisi wilayah yang bisa dibilang jauh dari pusat kesehatan juga
menjadi alasan yang rendahnya pengetahuan gizi seimbang bayi/balita
5. Target luaran
Adapun target luaran yang akan dicapai adalah
a. Masyarakat memiliki pengetahuan yang luas tentang gizi seimbang bayi
dan balita
b. Ibu-ibu bersedia untuk mengaplikasikan pengetahuan tentang gizi
seimbang bayi balita dalam pemberian makan bayi/balitanya

B. Tahap Persiapan
Tahap persiapan khusus untuk kegiatan pengabdian masyarakat ini
meliputi:Pembentukan panitia dan penyusunan proposal penyuluhan dari
mahasiswa s1 kebidanan reg B
1. Koordinasi dengan Desa kretek dan kader kesehatan
2. Persiapan media penyuluhan kesehatan berupa materi, leaflet dan alat
demonstrasi
3. Persiapan akhir kegiatan tanggl 27 juni 2022 kesiapan perlengkapan,
ruangan,
4. undangan dan administrasi surat tugas dari Direktur

C. Tahap Pelaksanaan
1. Waktu Kegiatan
Waktu pelaksanaan kegiatan pada hari Senin tanggal 27 Juni 2022
2. Bentuk Kegiatan
Penyuluhan kesehatan tentang Tumbuh kembang balita
Narasumber :
3. Tempat
rumah saung ibu syafrida kretek rowokele
4. Laporan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 26 juni 2022 dengan
rincian kegiatan:
a. Persiapan tempat kegiatan yaitu setting tempat, media, alat dan
bahan penyuluhan
b. Kegiatan penyuluhan dalam bentuk materi ceramah dilakukan
secara klasikal sedangkan unutk praktik atau simulasi dilakukan
dalam kelompok dengan tim penyuluh reni

D. Tahap Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Panitia
Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa/i S1 kebidanan reg B
dengan
b. Peserta
Kegiatan ini diikuti oleh Warga desa kretek berjumlah 16 orang ibu
dan balita
c. Pihak Desa kretek
Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama bidan di Desa kretek dan
mahasiswa S1 kebidanan
2. Evaluasi Proses
Kegiatan ini berjalan dengan baik, sesuai dengan perencanaan
walaupun saat mulai kegiatan mengalami keterlambatan waktu. Pada saat
pemaparan materi ceramah, peserta memperhatikan dan banyak yang
bertanya dan antusiasme peserta.
3. Evaluasi Akhir
Kegiatan ini berjalan dengan cukup baik, semua kegiatan dapat
dilaksankan dengan baik oleh semua tim.
a. Peserta mampu menyebutkan pengertian tumbuh kembang balita
b. Peserta mampu menyebutkan pertumbuhan balita sesuai usia
c. Peserta mampu menyebutkan perkembangan balita sesuai usia
d. Peserta mampu menyebutkan cara mengotimalkan tumbuh kembang
balita

E. Faktor Penunjang
1. Adanya kerja sama yang baik antara mahasiswa S1 kebidanan unimugo
dengan Desa kretek
3. Adanya partisipasi kader kesehatan Desa kretek
4. Keterlibatan mahasiswa S1 Kebidanan Reg B Unimugo

F. Faktor Penghambat
Peserta sangat bervariasi baik dari usia, tingkat pendidikan maupun
pengetahuan tentang kesehatan

G. Saran
Memperhatikan materi yang disampaikan peserta agar mudah dipahami
I. Lampiran
1. Susunan Panitia
2. Susunan acara
3. Laporan keuangan
4. Bahan Penyuluhan / leafleat
5. Dokumentasi
1. Penutup
Demikian laporan pertanggung jawaban ini kami buat, semoga dapat
menjadi gambaran tentang kejadian yang telah kami laksanakan.
Lampiran 1
Susunan Panitia

Nama Nim Jabatan


Reni Komariyah 2021060028 Ketua
Retno Tristanti 2021060023 Sekertaris
Vivi Virgianty Sumaji 2021060027 Bendahara
Khofifah intan S 2021060018 Perlengkapan
Triana susanti 2021060033 Humas
Lampiran 2
KEGIATAN PENGABDIAN MASYARAKAT
PENYULUHAN TUMBUH KEMBANG dan GIZI SEIMBANG BAYI /
BALITA DI POSKO V DESA KRETEK ROWOKELE
Hari : Senin, 26 juni 2022
Tempat: Desa kretek
Kegiatan Setting tempat Waktu
Persiapan Warga / peserta datang 09.30 – 10.00
Pembukaan Ketua Umum Acara 10.00 – 10.15
Sambutan Bidan terkaita ( ibu 10.15 – 10.40
Syafrida,S.ST )
Penyuluhan Mahasiswa S1 Kebidanan 10.40 – 11.40
Reg B
Penutup Mahasiswa S1 Kebidanan 11.40 – 11.55
Reg B
Lampiran 3

RENCANA ANGGARAN DANA


Saldo :
Iuran Rp.100.000 x 5 anak = Rp.500.000
Pengeluatan :
N KETERANGAN Kebutuhan Total
O
1 Pembuatan media penyuluhan 30 x Rp 5.000 Rp.150.000

2 Alat dan Bahan habis pakai Rp.50.000 Rp.50.000

3 Konsumsi peserta dan panitia 30 x Rp. 15.000 Rp.450.000

4 Transport operasional Rp. 50.000 Rp.50.000

6 Honor Panitia -

Total Pengeluaran Rp.700.000


Lampiran 4
Bahan Penyuluhan / leafleat
Pertumbuhan dan Perkembangan Balita
Bagi orangtua, memantau perkembangan dan tumbuh kembang anak balita sangat
penting untuk mengetahui sampai mana pertumbuhan si kecil. Dengan begitu,
ketika ada kemampuan yang umumnya sudah dilakukan anak seusianya, tetapi
belum dilakukan oleh anak Anda, konsultasi ke dokter bisa segera dilakukan.
Berikut penjelasan lengkap seputar perkembangan balita usia 1-5 tahun dari aspek
motorik, kognitif, sampai bahasa si kecil.
Perkembangan balita umur 1-5 tahun
Secara garis besar, berikut penjelasan seputar tahap tumbuh kembang anak balita
usia 1-5 tahun berdasarkan grafik perkembangan anak Denver II dan Center for
Disease Control and Prevention (CDC).
Perkembangan balita umur 1 tahun
Secara garis besar, balita usia 1 tahun sudah memiliki kemampuan di bawah ini:
 Berdiri sendiri tapi belum terlalu lama
 Berguling sendiri
 Mengatakan keinginan dengan menangis
 Mampu mengucapkan bahasa bayi yang tidak jelas
 Melambaikan tangan
 Makan sendiri meski masih berantakan
 Berpindah posisi dari berbaring lalu duduk, kemudian duduk ke berdiri dan
Kembali duduk
Hal-hal di atas adalah kemampuan yang dimiliki balita usia 1 tahun. Bila si kecil
belum mampu melakukan semuanya, tidak perlu khawatir. Coba latih secara
perlahan dan bertahap.
Berikut penjelasan lengkap seputar perkembangan balita usia 1 tahun dari aspek
lainnya.
Pertumbuhan balita
Ketika anak sudah memasuki usia 1 tahun, berat badannya sudah mencapai sekitar
3 kali dari berat badan lahirnya, sedangkan tinggi badannya sudah bertambah
setengah dari panjangnya ketika lahir.
Untuk ukuran otak besarnya sekitar 60 persen dari ukuran otak dewasa. Setelah
mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dalam satu tahun, pertumbuhan di usia
selanjutnya akan lebih lambat tetapi perkembangan yang terjadi akan lebih
banyak.
Kemampuan motorik kasar
Dari aspek motorik kasar, anak yang berusia 1 tahun atau 12 bulan sudah bisa
berdiri tegak tanpa bantuan orang lain dan sudah mulai berjalan perlahan.
Anak usia satu tahun juga sudah bisa bangun sendiri tanpa harus dibantu oleh
orang lain. Namun sebagian anak masih belum bisa berdiri terlalu lama dan butuh
bantuan.
Kemampuan motorik halus
Di usia satu tahun, perkembangan balita dari aspek kemampuan motorik halus
yaitu sudah bisa mengambil benda di sekitarnya. Tidak hanya itu, si kecil juga
mulai menggenggam benda di tangan dan belajar memasukkan ke dalam kotak.
Sebagai orangtua, Anda mungkin merasa anak mulai meniru gerakan yang sering
dilakukan, seperti saat membersihkan wajah, menggaruk kepala, atau menyimpan
benda.
Kemampuan bahasa dan komunikasi
Bagaimana kemampuan bahasa anak usia 1 tahun? Ia sudah dapat merespon
berbagai pertanyaan yang Anda berikan kepadanya. Ia juga mampu melakukan
beberapa gerakan tubuh yang sederhana seperti menganggukan kepala atau
menggoyangkan tangan sebagai arti „selamat tinggal”.
Kemampuan kognitif
Sebagian anak sudah bisa diberi arahan saat usianya 1 tahun. Sebagai contoh, si
kecil sudah bisa memindahkan atau menyimpan beberapa barang.
Anak juga sudah mengerti dan tertarik dengan sebab akibat setelah melakukan
sesuatu, misalnya ia melempar bola mainan dan berpikir apa yang akan terjadi
setelahnya. Kemudian, anak merespon dengan mengambil bola tersebut.
Kemampuan sosial dan emosional
Menginjak usia satu tahun, anak sudah bisa merespon ketika diajak bicara oleh
orang lain, misalnya dengan senyum atau lambaian tangan.
Sebagian anak merasa antusias saat bersosialisasi dengan orang baru, tapi ada pula
anak yang pemalu dan cenderung diam.
Bila Anda melihat si kecil sering berpamitan dengan melambaikan tangan atau
melakukan kiss bye, itu adalah bentuk perkembangan balita usia 1 tahun dari segi
sosial.
Kalau si kecil merasa dekat dengan orang tersebut, ia akan menangis karena
merasakan kesedihan berpisah darinya.

Perkembangan balita umur 2 tahun


Untuk anak umur 2 tahun, berikut kemampuan yang sudah dimiliki:
 Melompat
 Melempar dan menendang bola
 Ucapan anak lebih jelas
 Mengenal dan menyebutkan bagian tubuh
 Mengucapkan nama teman atau orang yang sering ditemui
 Sikat gigi sendiri
 Menunjuk dan mengucapkan gambar yang dilihat
 Memegang krayon atau pensil warna dengan jempol dan telunjuk
Untuk lebih jelasnya, berikut penjelasan lengkap perkembangan balita 2 tahun:
Pertumbuhan
Mengutip dari CDC, penambahan berat badan anak berusia antara 12 hingga 24
bulan yaitu 1,5 hingga 2,5 kilogram. Sementara untuk pertambahan tinggi yang
terjadi pada rentang usia tersebut adalah sekitar 10 sampai 13 cm.
Kemampuan motorik kasar
Pada tahun kedua, perkembangan motorik anak akan sangat pesat, contohnya saja
ia sudah bisa menaiki tangga dengan perlahan, menendang bola, dan sudah bisa
memulai untuk berlari kecil. Sebagian besar anak yang berusia 2 tahun bahkan
bisa berdiri di atas jari-jari kakinya. Kemampuan motorik halus
Bagaimana kemampuan motorik halus balita usia 2 tahun? Bila dilihat dari grafik
Denver II, si kecil sudah mampu menyusun balok sampai 8 tingkat, menyusun
benda secara vertikal, dan membuka lembaran buku cerita. Tidak hanya itu, anak
usia 2 tahun juga sudah lebih percaya diri dalam bergerak.
Kemampuan bahasa dan komunikasi
Anak usia 2 tahun sudah memiliki lebih dari 50 kosakata dan bisa mengatakan
dengan dua kata. Sebagai contoh, “mau makan” atau “lepas sepatu”. Ucapan si
kecil juga sudah semakin jelas dan dimengerti, ia tidak lagi mengucapkan bahasa
bayi.
Bukan hanya itu, buah hati Anda juga bisa menunjuk 4 gambar dan mengucapkan
apa yang ia lihat. Anak sudah bisa mengucapkan 6 bagian tubuh sambil
menunjuknya. Sebagai contoh, kaki, hidung, perut, telinga, rambut, kepala.
Kemampuan kognitif
Si kecil sudah mengetahui perbedaan waktu seperti sekarang, nanti, beberapa
menit lagi, atau bahkan kata selamanya. Anak Anda mungkin juga sudah bisa
melakukan beberapa hal sederhana yang Anda instruksikan kepadanya.
Sebagai contoh, menaruh buku di meja atau cuci tangan, dan sebagainya. Pada
usia ini anak sudah memulai berfantasi atau bermain pura-pura dengan berbagai
mainannya.
Kemampuan sosial dan emosional
Mungkin sebagian orangtua merasa terkejut melihat anak usia 2 tahun lebih
mandiri dan percaya diri. Perkembangan balita di usia ini sudah senang
melakukan beberapa hal sendiri, seperti mencuci tangan, menyikat gigi, memakai
celana dan baju meski harus dibantu.
Pernah berdebat dengan anak karena ia tidak ingin memakai baju pilihan Anda?
Ini termasuk dalam kemampuan dan perkembangan emosional anak.
Kemampuan kognitif
Bagaimana kemampuan kognitif anak usia 2 tahun? Mereka mulai belajar
kemandirian dan menyelesaikan masalah sederhana, seperti:
 Mengelompokkan mainan sesuai jenis dan warna
 Bermain peran
 Memasangkan gambar yang sama
Si kecil juga mulai senang melakukan sesuatu sendiri dengan arahan orangtuanya.
Sebagai contoh, menyimpan makanan di kulkas atau mengambil mangkuk sendiri.
Perkembangan balita usia 3 tahun
Berdasarkan grafik Denver II, anak umur 3 tahun sudah memiliki kemampuan:
 Melompat lebih jauh
 Mengangkat kaki untuk menyeimbangkan tubuh selama 1-3 detik
 Menyebutkan jenis warna
 Menghitung mainan 1-10
 Mengetahui 2 jenis kata kerja (ayah kerja, kakak main)
 Coretan anak semakin jelas
 Menyusun balok menjadi 8 tingkat
 Mengombinasikan 2-4 kata menjadi satu kalimat
 Makan sendiri tanpa bantuan orang lain
Di atas adalah daftar kemampuan anak usia 3 tahun, berikut penjelasan
lengkapnya.
Pertumbuhan
Masuk usia 3 tahun, penambahan berat badan anak sekitar 2 kilogram dan tinggi
bertambah kira-kira 8 cm bila dibandingkan sebelumnya.
Tidak perlu khawatir kalau anak usia 3 tahun terlihat lebih kurus dan perut yang
rata karena pertumbuhannya lebih banyak pada tinggi badan. Selain itu, anak yang
berusia 3 tahun sudah memiliki gigi susu yang lengkap.
Kemampuan motorik kasar
Jika anak Anda memasuki usia 3 tahun, ia akan memiliki perkembangan gerakan
otot yang cukup pesat, sehingga sudah bisa berlari, memanjat – naik turun tangga
sendiri – menendang bola, bersepeda, dan berlompat-lompatan.
Kemampuan motorik halus
Anda akan melihat gambar si kecil lebih jelas di usianya yang menginjak 3 tahun.
Anak Anda sudah bisa membuat garis yang membentuk benda tertentu seperti
kotak, segitiga, atau garis lurus seperti rel kereta api.
Perhatikan cara anak menggenggam pensil warna atau krayon yang semakin baik.
Ia memegang alat gambarnya dengan posisi jempol dan jari lain mengapit krayon
atau pensil warna.
Kemampuan bahasa
Semakin banyak kosakata yang dimiliki dan belajar kata-kata baru dengan cepat.
Sudah mengetahui berbagai jenis benda yang biasa ada di sekitar.
Kemampuan bahasa anak di usia ini, ia sering bertanya, Ia juga sudah mengerti
apa yang dia dengar, tapi belum bisa sepenuhnya menyatakan perasaan mereka
dalam kata-kata.
Mereka juga sudah bisa berkata satu kalimat lengkap yang terdiri 4 hingga 5 kata.
Kemampuan kognitif
Di usia ini si kecil sudah mengetahui tentang nama, umur, serta jenis kelamin
mereka, dapat mengingat beberapa angka dan huruf. Anak juga sudah bisa
bermain menyusun puzzle, sering berfantasi dengan hewan peliharaan dan
mainannya.
Tidak hanya itu, si kecil dapat mengikuti 2-3 instruksi sekaligus, seperti “ambil
mainan kamu dan letakkan di atas meja”. Ia juga mulai mengerti jam makan
sesuai jadwal makan yang sudah dibuat.
Kemampuan sosial dan emosional
Semakin bertambah usia, anak semakin menunjukkan kemandiriannya. Hal ini
terlihat dari kegiatan yang ia lakukan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Sebagai contoh misalnya melepas dan memakai pakaian sendiri atau mengambil
alat makan sendiri.
Tahap tumbuh kembang balita usia 4 tahun
Anak usia 4 tahun rata-rata sudah memiliki kemampuan di bawah ini:
 Menyiapkan camilan seperti roti dan susu
 Memakai rok sendiri
 Sikat gigi tanpa bantuan orang lain
 Mencoba menggambar orang
 Meniru gambar temannya
 Menyebutkan 1-4 jenis warna
 Menceritakan kembali kisah yang dibaca atau didengar
Untuk lebih jelasnya, perkembangan balita usia 4 tahun adalah sebagai berikut:
Pertumbuhan
Di usia 4 tahun, pertambahan tinggi anak sebanyak 8 cm dan kenaikan berat
badan sekitar 2 kilogram.
Salah satu faktor pendukungnya adalah pemilihan susu penambah berat badan
anak. Untuk mengetahui pertumbuhan fisik anak apakah normal atau tidak,
sebaiknya Anda melihat tabel pertumbuhan atau growth chart.
Kemampuan motorik kasar
Sebagian besar anak yang berusia 4 tahun sudah bisa berdiri, berjalan, serta berlari
di atas kaki mereka sendiri tanpa bantuan orang dewasa.
Selain itu, mereka juga sudah bisa bersepeda dengan lancar, bermain bola, mampu
naik turun tangga tanpa memegang apapun.
Kemampuan motorik halus
Di usia 4 tahun, anak sudah bisa menggunakan gunting, menggambar lingkaran
atau segi empat, menggambar orang lengkap dengan 2 hingga 4 bagian tubuh,
serta sudah bisa menulis beberapa huruf kapital.
Ia juga bisa menggambar dengan meniru yang dibuat orang lain, seperti bentuk
lingkaran, segitiga, atau kotak.
Kemampuan bahasa
Kosakata yang dimiliki bertambah banyak, karena itu sudah bisa berbicara 1
kalimat lengkap dengan 5 hingga 6 kata di dalamnya.
Anak yang berusia 4 tahun juga sudah mampu menjelaskan suatu kejadian dan
pengalamannya, bernyanyi, menceritakan cerita singkat, dan memahami semua
perkataan dan penjelasan orang dewasa kepadanya.
Kemampuan kognitif
Perkembangan kognitif anakusia 4 tahun yaitu mampu menyebutkan namanya
dengan lengkap, mengerti akan konsep perhitungan dan angka, sudah mengetahui
berbagai macam warna dan jenis hewan.
Selain itu, mereka sudah mengetahui perbedaan antara realita dengan fantasi.
Walaupun begitu, mereka tetap akan bermain pura-pura dengan mainannya, atau
bahkan sudah membuat teman khayalan.
Perkembangan sosial dan emosional
Anak semakin mengerti perasaan orang lain ketika masuk usia 4 tahun. Si kecil
akan menenangkan ketika temannya menangis dan ikut bahagia ketika temannya
senang.
Anak Anda juga menunjukkan apa yang dirasakan, seperti senang, sedih, marah,
bingung, sampai cemburu dengan adiknya.
Tahap tumbuh kembang balita usia 5 tahun
Di perkembangan anak usia 5 tahun, rata-rata sudah memiliki kemampuan:
 Jungkir balik dan melompat
 Memanjat
 Mengangkat satu kaki untuk menyeimbangkan tubuh selama 1-6 detik
 Memakai sendok garpu sendiri
 Mengulang cerita yang didengar
 Menunjuk dan mengucapkan 6 warna
Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut perkembangan balita usia 5 tahun secara
lengkap.
Pertumbuhan
Anak yang berusia 5 tahun setidaknya memiliki penambahan tinggi sekitar 4 cm
dan berat badan sebanyak 2 kilogram. Namun kenaikan berat badan ini relatif
tergantung tumbuh kembang balita.
Kemampuan motorik halus
Dari segi kemampuan motorik anak, gambarnya semakin jelas di usianya yang ke-
5 tahun. Tidak lagi berupa coretan, tetapi semakin terlihat bentuknya, seperti
gambar orang, binatang, atau bentuk lain.
Ia juga sudah mahir menyusun balok menjadi menara 5-9 tingkat. Ia juga
menggambar anggota tubuh lengkap dengan kepala, tangan, kaki, mata, hidung,
dan mulut. Meski gambarnya masih seperti „orang-orangan‟.
Kemampuan motorik kasar
Anak semakin aktif di usia 5 tahun. Ia akan sangat banyak gerak, seperti berlari,
memanjat, melompat, sampai jungkir balik.
Hal tersebut termasuk dalam perkembangan motorik kasar anak sesuai usianya.
Biarkan ia aktif bergerak tapi tetap dengan pengawasan agar tumbuh kembang
balita tetap berjalan dengan baik.
Kemampuan bahasa dan komunikasi
Kemampuan bahasanya sudah sangat berkembang, anak Anda sudah bisa
menceritakan dengan lengkap pengalaman, perasaan, serta karateristik orang yang
mereka temui.
Anda juga sudah dapat berbagi pikiran serta menanyakannya pendapat tentang
berbagai hal. Kemampuan kognitif
Tumbuh kembang balita semakin baik, ia sudah bisa mengingat alamat rumah
serta nomor telepon orang terdekatnya.
Tidak hanya itu, ia semakin banyak mengenal berbagai huruf serta angka,
mengerti konsep waktu seperti nanti, beberapa hari kemudian, besok, dan
sebagainya. Ia Anak sudah bisa berhitung benda-benda yang ada di sekitarnya.
Perkembangan sosial dan emosional
Dikutip dari Childmind, anak usia 5 tahun mulai senang melakukan kegiatan
sendiri sesuai minatnya, seperti menyanyi, menari, atau berakting.
Kehidupan sosial anak usia ini sedang tinggi, karena anak mulai merasa
menyayangi temannya. Ia mengerti bahwa ada orang lain yang harus dipedulikan.
Orangtua juga perlu memahami gangguan tumbuh kembang pada anak agar bisa
lebih waspada.
Lampiran
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai