Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

SURVEY KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI)

I. PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Kesehatan adalah hak asasi manusia, dan sekaligus merupakan investasi
sumber daya manusia, serta memiliki konsribusi yang besar untuk meningkatkan
Indeks Pembangunan Manusia. Oleh karena itu, menjadi suatu keharusan bagi semua
pihak untuk memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatan demi
kesejahteraan seluruh masyarakat.
Keadaan gizi yang baik merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan
sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas. Masalah gizi terjadi disetiap siklus
kehidupan, dimulai sejak dalam kandungan (janin), bayi, anak, dewasa, dan usia
lanjut. Periode dus tahun pertama kehidupan merupakan masa kritis, karena pada
masa ini terjadi partumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Gangguan gizi
yang terjadi pada periode ini bersifat permanen, tidak dapat dipulihkan walaupun
kebutuhan gizi pada masa selanjutnya terpenuhi.
Gambaran status gizi balita diawali dengan banyaknya bayi berat lahir
rendah (BBLR) swbagai cerminan tingginya masalah gizi dan kesehatan ibu hamil.
Sekitar 30 juta wanita subur menderita kurang energy kronis (KEK), yang bila hamil
dapat eningkatkan resiko melahirkan BBLR. Setiap tahun diperkirakan sekitar 350
ribu bayi BBLR (2500 gram), sebagai salah satu penyebab utama tingginya angka
gizi kurang dan kematoan balita. Pada tahun 2005 terdapat sekitar 5 juta balita gizi
kurang, 1,7 juta diantaranya menderita gizi buruk. Pada usia sekolah, sekitar 11 juta
anak tergolong pendek sebagai akibat dari gizi kurang pada masa balita.
Masalah gizi kurang lainnya yaitu Anemia Gizi Besi (AGB) yang diderita
oleh 8,1 juta anak balita, 10 juta anak usia sekolah, 3,5 juta remaja putri dan 2 juta
ibu hamil. Masalah Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) diderita oleh sekitar
3,4 juta anak usia sekolah dan sekitar 10 juta balita menderita kurang vitamin A (KV
A).
Sementara masalah gizi kurang dan gizi buruk masih tinggi, selanjutnya ada
kecenderungan peningkatan masalah “gizi lebih” sejak beberapa tahun terakhir dari
hasil survey 12 perkotaan tahun 1998 menunjukkan sekitar 12% penduduk dewasa
gizi lebih. Seiring dengan meningkatnya pravalensi penyakit degenerative yang
berkaitan dengan gaya hidup.
Rencana pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Bidang
Kesehatan 2005-2009 menetapkan 4 (empat) sasaran pembangunan kesehatan, satudi
antaranya adalah menurunkan prevalensi gizi kurang menjadi setinggi-tingginya
20%. Guna mempercepat pencapaian sasaran tersebut, di dalam Rencana Strategi
Departemen Kesehatan 2005-2009 telah ditetapkan 4 srategi utama, yaitu:
1) Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat,
2) Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas,
3) Meningkatkan system surveilans, monitoring dan informasi kesehatan, dan
4) Meningkatkan pembiayaan kesehatan.
Selanjutnya dari empat strategi utama tersebut telah ditetapkan 17 sasaran prioritas,
satudi antaranya adalah seluruh keluarga menjadi Keluarga Sadar Gizi (KADARZI),
sebagai komponen Desa Siaga.
KADARZI adalah suatu keluarga yang mampu mengenal, mencegah dan
mengatasi masalah gizi setiap anggotanya. Suatu keluarga KADARZI apabila telah
berperilaku gizi yang baik yang dicirikan minimal dengan:
1. Menimbang berat badan secara teratur
2. Memberikan Air Susu Ibu (ASI) saja kepada bayi sejak lahir sampai umur 6
bulan (ASI Ekslusif).
3. Makan beraneka ragam
4. Menggunakan garam beryodium.
5. Minum suplemen gizi (Tablet Tambah Darah/TTD, kapsul vitamin A dosis
tinggi) sesuai anjuran.
Dasar Pelaksanaan
1. Permenkes No.75 tahun 2014 tentang Puskesmas
2. Depkes Dirgen Bina Kesehatan Masyarakat Direktorat Bina Gizi Masyarakat
2007 tentang Pedoman strategi KIE Keluarga Sadar Gizi (Kadarzi) dan pedoman
pendamingan keluarga menuju KADARZI

2. TATA NILAI
Tata nilai budaya Puskesmas Gesang yaitu “PASIR” artinya Profesional dalam
bekerja, Aktif dalam giat bekerja dan terus berinovasi melakukan upaya perbaikan gizi
masyarakat baik itu promotif, preventif dan kuratif. Sigap dalam melakukan pelayanan
secara cepat dan tepat. Ikhlas dalam melayani sepenuh hati. Serta Rapi dalam
berpakaian selama bekerja.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Meningkatkan prosentase keluarga Indonesia yang menerapkan perilaku sadar gizi
di Wilayah Puskesmas Gesang.
b. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan aksi nyata berbagai komponen masyarakat untuk menumbuh
kembangkan perilaku KADARZI
2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga sadar gizi

II. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Kegiatan Penggerakan KADARZI ini terdiri dari memberikan penyuluhan kepada
keluarga yang tidak KADARZI tentang KADARZI
.
III. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
1. Membuat Undangan kepada masyarakat atau sasaran
2. Menyiapkan materi penyuluhan KADARZI
3. Menyusun Jadwal Kegiatan
4. Memakai APD (Masker, Faceshild)
5. Penyuluahan dilakukan secara santai tapi serius dengan materi yang
disusunsemenarik mungkin dan mudah dipahami oleh sasaran
6. Melakukan diskusi Tanya Jawab pasca penyampaian materi

IV. SASARAN
Masyarakat Kecamatan Gesang
.
V. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
Kegiatan akan dilaksanakan pada bulan Juli 2022

VI. PERAN LINTAS PROGRAM


1. Bidan Desa sebagai pemberi pelayanan

VII. PERAN LINTAS SEKTOR


1. Ketua TP PKK Desa sebagai pendukung pelaksana kegiatan
2. Kader sebagai petugas pelaksana

VIII. SUMBER PEMBIAYAAN


Kegiatan Kadarzi ini berasal dari anggaran Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Puskesmas Gesang Tahun 2022

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan pada akhir acara dan dilaporkan kepada kepala
Puskesmas Gesang melalui laporan hasil kegiatan maksimal 3 hari setelah kegiatan
dilaksanakan.

Lumajang, 4Januari 2022


Mengetahui,
Penanggungjawab UKM Pelaksana

Kenik Suwandari, SST, Bd Maulina Nur Fitriyah, A.Md. Gz


NIP. 19641027 198812 2 002 NIP. 19930827 202012 2 006

Anda mungkin juga menyukai