Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN TABANAN

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS BATURITI 1

JL. Gunung Agung, Baturiti, Tabanan, Kode Pos 82191, Telp. (0368) 21118

e-mail: puskesmasbaturiti1@gmail.com, Fb: puskesmas baturiti, IG: promkes.baturiti1, Tiktok: @promkesbtr1

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


AKSI BERGIZI KE DESA

A. Pendahuluan
Anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesi yang dapat
dialami oleh semua kelompok umur mulai dari balita,remaja, ibu hamil sampai usia lanjut.
Risdikes (2018) menunjukan prevalensi anemia pada anak usia 5-14 tahun sebesar 26,8%
dan pada anak usia 15-24 tahunsebesar 32%. Hal ini berarti sekitar 3 dari 10 anak di
Indonesia menderita anemia. Hal-hal tersebut merupakan bidang garapan promosi
kesehatan. Penekanan konsep penyuluhan kesehatan lebih pada upaya mengubah  perilaku
sasaran agar berperilaku sehat terutama pada aspek kognitif (pengetahuan dan pemahaman
sasaran), sehingga pengetahuan sasaran penyuluhan kesehatan sesuai dengan yang
diharapkan oleh penyuluh kesehatan maka penyuluhan berikutnya akan dijalankan sesuai
dengan program yang telah direncanakan.
Menanggulangi hal tersebut, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui
pendidikan gizi seimbang,fortifikasi pangan dan suplementasi Tablet Tambah Darah (TTD).
Suplementasi TTD mulai dilaksanakan pada tahun 2015 dengan minum TTD 1 tablet per
minggu sepanjang tahun bagi remaja putri usia 12-18 tahun yang berada di jenjang
SMP/sederajatdan SMA/sederajat.Walaupun pemberian TTD pada remaja putri sudah
dilakukan, prevalensi anemia masih cukup tinggi. Banyak factor yang mempengaruhi , salah
satunya adalah kurangnya kepatuhan remaja putri untuk mengkonsumsi TTD. Hasil
Riskesdas (2018) menunjukan bahwa proporsi remaja putri yang memperoleh TTD dalam
12 bulan terkhir disekolah sebesar 76,2% tetapi hanya 1,4% yang mengkonsumsi TTD
sesuai anjuran.

B. Latar belakang
Gizi yang tidak optimal berkaitan dengan kesehatan yang buruk, dan meningkatkan risiko
penyakit infeksi, dan penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular (penyakit
jantung dan pembuluh darah, hipertensi dan stroke), diabetes serta kanker yang merupakan
penyebab utama kematian di Indonesia. Lebih separuh dari semua kematian di Indonesia
merupakan akibat penyakit tidak menular.
Sebagian besar penyakit tidak menular terkait-gizi di atas berasosiasi dengan kelebihan
berat badan dan kegemukan yang disebabkan oleh kelebihan gizi. Data Riskesdas 2007,
2010, 2013 memperlihatkan kecenderungan prevalensi obese (IMT > 27) semua kelompok
umur. Anak balita 12,2%, 14% dan 11,9%; usia 6-19 tahun (Riskesdas 2007, 2010) naik dari
5,2% menjadi 5,9%; orang dewasa dan usia lanjut (Riskesdas 2007, 2010) naik dari 21,3%
menjadi 22,8%. Pada Riskesdas 2013 lakilaki obese 19,7% dan perempuan 32,9% [Depkes,
2008; Kemenkes, 2010, 2013]. Kelebihan gizi ini timbul akibat kelebihan asupan makanan
dan minuman kaya energi, kaya lemak jenuh, gula dan garam; tetapi kekurangan asupan
pangan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan serealia utuh, serta kurang melakukan
aktivitas fisik.
Pencegahan timbulnya masalah gizi tersebut, memerlukan kegiatan sosialisasi pedoman
Gizi Seimbang yang bisa dijadikan sebagai panduan makan, beraktivitas fisik, hidup bersih
dan memantau berat badan secara teratur untuk mempertahankan berat badan normal. Dalam
upaya mengoptimalkan penyampaian pesan Gizi Seimbang kepada masyarakat, diperlukan
komunikasi, informasi dan edukasi yang tepat dan berbasis masyarakat.
Prinsip Nutrition Guide for Balanced Diet hasil kesepakatan konferensi pangan sedunia
di Roma Tahun 1992 diyakini akan mampu mengatasi beban ganda masalah gizi, baik
kekurangan maupun kelebihan gizi. Di Indonesia prinsip tersebut dikenal dengan Pedoman
Gizi Seimbang. Perbedaan mendasar antara slogan 4 Sehat 5 Sempurna dengan Pedoman
Gizi Seimbang adalah: Konsumsi makan sehari-hari harus mengandung zat gizi dalam jenis
dan jumlah (porsi) yang sesuai dengan kebutuhan setiap orang atau kelompok umur.
Konsumsi makanan harus memperhatikan prinsip 4 pilar yaitu anekaragam pangan,
perilaku hidup bersih, aktivitas fisik dan memantau berat badan secara teratur untuk
mempertahankan berat badan normal. Perubahan perilaku tersebut sangat dipengaruhi oleh
pelaksanaan sosialisasi, pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kepada masyarakat serta
kegiatan konseling, demo percontohan dan praktik Gizi Seimbang. Keberhasilan kegiatan
tersebut sangat ditentukan oleh peran Pemerintah baik tingkat Pusat maupun Daerah dan
peran serta Masyarakat secara aktif. Keberhasilan juga dipengaruhi oleh faktor tenaga,
sarana, sumber daya, metode, media dan berkelanjutan.
Agar kegiatan sosialisasi, pendidikan dan pelatihan, penyuluhan, konseling, demo
percontohan dan praktik Gizi Seimbang dapat dilaksanakan dengan optimal perlu adanya
kejelasan tugas dan tanggung jawab petugas dalam melaksanakan kegiatan tersebut. Selain
itu perlu ditekankan pentingnya peran aktif pemangku kepentingan kesehatan yang lain
dalam
melaksanakan kegiatan untuk merubah sikap dan praktik kesehatan dan gizi masyarakat,
termasuk peran instansi lain seperti Pendidikan dan Kebudayaan, Agama, BKKBN,
Pertanian, Dalam Negeri, Perindustrian, Perdagangan, Kelautan dan Perikanan, Sektor
Swasta dan Masyarakat.

C. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus

1. Tujuan Umum
Sebagai upaya pencegahan stunting melalui Gerakan Remaja Putri Minum Tablet
Penambah Darah(TTD),dapat membudayakan aktivitas fisik bagi siswa siswi SMP dan
SMA,serta membiasakan sarapan melalui gizi seimbang, dan dapat menghasilkan remaja
putri yang sehat , berprestasi, tidak anemia dan melahirkan generasi yang sehat dan tidak
stunting di wilayah kerja UPTD Puskesmas Baturiti 1
2. Tujuan Khusus
a. Sasaran mengerti dan memahami Gerakan Aksi Bergizi
b. Sasaran dapat menjelaskan dan memaparkan konsep Gizi Seimbang
c. Sasaran dapat mempraktikkan cara menyajian makanan bergizi seimbang sebagai
menu sehari-hari
d. Sasaran dapat menulis karya tulis bertemakan Gizi Seimbang yang ditempel pada
majalah dinding dengan tujuan mengajak seluruh anggota sekolah untuk menerapkan
konsep makanan bergizi seimbang
D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan

1 Gerakan Aksi Bergizi ke 1. Narasumber memberikan pemahaman tentang


Desa konsep Gizi Seimbang melalui pemaparan
materi yang telah disiapkan.
2. Para Kader posyandu dibagi beberapa
kelompok dan mempresentasikan di depan
kelas mengenai konsep gizi seimbang
3. Melakukan praktik bersama cara penyajian
makanan bergizi seimbang sebagai menu
sehari-hari sesuai dengan konsep isi piringku
4. Membuat karya tulis untuk dapat ditempel di
balai banjar setempat dengan tujuan mengajak
seluruh ibu bayi balita dan ibu hamil makan-
makanan bergizi seimbang
E. Cara Melakukan Kegiatan

a. Tahap persiapan
Kepala Puskesmas, penanggung jawab pelayanan dan pelaksana upaya kesehatan
masyarakat menyelenggarakan pertemuan untuk menyamakan pemahaman tentang Gizi
Seimbang beserta langkah kegiatannya, membentuk tim yang akan melakukan kegiatan,
meningkatkan kemampuan melakukan komunikasi dan edukasi (KIE) melalui metode
dan teknik yang tepat, meningkatkan kemampuan membuat, memilih serta
menggunakan berbagai jenis media dan meningkatkan kemampuan membangun
hubungan antar manusia yang baik, termasuk teknik bekerjasama dengan
masyarakat.
b. Tahap Perencanaan
Pelaksanaan menyusun Satuan Acara Penyuluhan edukasi gizi seimbang meliputi : jenis
kegiatan, tujuan, sasaran, tempat/lokasi, metode, media yang digunakan, petugas
pelaksana dan dana.
c. Tahap Pelaksanaan
1) Bersurat ke desa untuk menentukan jadwal yang tepat untuk melakukan
penyuluhan
2) Berkoordinasi dengan sekolah terkait sarana dan prasarana yang digunakan untuk
penyuluhan, H-2 sebelum kegiatan
3) Dalam pelaksanaan penyuluhan baik narasumber ataupun sasaran harus mematuhi
protokol kesehatan dengan tetap Memakai Masker, Menjaga Jarak, Mencuci
Tangan dengan Baik dan Benar.
4) Melakukan kegiatan sesuai perencanaan di setiap sesi/jadwal pertemuan dengan
metode ceramah (tanya jawab), presentasi, praktik, maupun menulis karya tulis.
5) Melakukan evaluasi dengan cara memberikan kesempatan kepada sasaran untuk
mengulas kembali (Review) materi yang telah dijelaskan.
F. Sasaran
25 Orang kader posyandu di masing masing banjar di desa di Wilayah Kerja UPTD
Puskesmas Baturiti 1.
G. Jadwal Kegiatan

2023
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sept Okt Nov Des

1 Gerakan x
Aksi
Bergizi
ke Desa

Adapun pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak 14 kali ke desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Baturiti 1. Yang metode pelaksanaannya dibagi sebagai berikut :

1) Pertemuan pertama pemaparan materi oleh narasumber


2) Pertemuan kedua kader dibagi menjadi 2 kelompok terkait Gizi Seimbang
3) Pertemuan ketiga mempraktikkan cara mempersiapkan bekal dengan menu gizi
seimbang
H. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan terhadap jadwal yang direncanakan dilaksanakan
di akhir bulan oleh penanggung jawab pelayanan promosi kesehatan. Kemudian disusun
laporan hasil monitoring evaluasi pelaksanaan kegiatan dan dilaporkan kepada Koordinator
Upaya Kesehatan Masyarakat untuk selanjutnya dapat direncanakan tindak lanjut kegiatan
apabila belum sesuai dengan indikator capaian target kegiatan.
I. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi
1) Pencatatan dilakukan dengan membuat suatu laporan yang komperhensif di akhir
kegiatan yaitu dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
a SK (Surat Keputusan)
b SOP (Standar Operasional Prosedur)
c KAK (Kerangka Acuan Kegiatan)
d Surat Undangan
e Surat Perintah Tugas
f Satuan Acara Penyuluhan
g Materi penyuluhan (Power Point , dan lainnya)
h Laporan Hasil Penyuluhan
i SPJ (Surat Pertanggung Jawaban)
j Dokumentasi Foto Kegiatan
2) Pelaporan
Hasil dari pencatatan yang telah dilakukan, dilaporkan di paling lambat 1 minggu setelah
kegiatan kepada Koordinator Upaya Kesehatan Masyarakat, untuk selanjutnya dapat
direncanakan tindak lanjut kegiatan apabila belum sesuai dengan indikator capaian target
kegiatan.
3) Evaluasi
Evaluasi dilakukan setelah kegiatan berakhir, baik melalui review materi yang diberikan,
atau dengan mengadakan pre test dan post test.
J. Rencana Pembiayaan dan Anggaran

N Kegiatan Volume 2023


o
Transport Transport Snack Mak-Min Foto Copy Cetak Ket.
Peserta

1 Gerakan 2 Kali x Rp.4.320.00 - - - - - BOK


Aksi Gizi 3Org x 0
Bergizi ke 6desa
Desa
2 Kali x Rp.280.000 - - - - BOK
(Mei 2023)
4org x
1desa

2 Kali x - - Rp.8.800.0 - - BOK


5orang x 00
7desa

Mengetahui, Penanggung Jawab Pelayanan Promosi


Kesehatan
Kepala UPTD Puskesmas Baturiti 1 UPTD Puskesmas Baturiti 1

dr.Ni Made Kencanawati Komang Tirta Ayu Amerta Dewi,S.KM


NIP. 19750904 200604 2 005 Kontrak.

Anda mungkin juga menyukai