Anda di halaman 1dari 15

KKN 2021

INTERVENSI GIZI PADA ANAK DALAM 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN


(HPK ) DENGAN PEMBAGAIAN MAKANAN TINGGI PROTEIN : WEBINAR
PENTINGNYA PEMBERIAN MAKANAN TINGGI PROTEIN PADA ANAK 1000 HARI
PERTAMA KELAHIRAN PADA ANAK-ANAK DAN
PADA MASA PANDEMI COVID-19

Dosen Pembimbing Lapangan:


dr. Made Subhawa, M.Si

Kelompok:
1. Ophielya Thisna 18700001
2. Dilla Dayana Putri 18700005
3. Dewi Rambu Hana Pandjukang 18700007
4. Rieke Dyah Aurellia Kusuma W. 18700009
5. Maya Dwi Artikawati 18700011
6. Agus Winangun 18700013
7. Suci Argitha Rhamadani 18700014
8. Elliyah Fatma Sari 18700015
9. Achsan Nur Ilham Anam 18700016
10. Angga Putra Surya Rahmadhani 18700017
11. I Putu Wahyu Widnyana Yasa 18700019
12. Enrico Tjoanda 18700021
13. Ni Made Risna Ariani 18700022

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
SURABAYA
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat,
taufik serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh program kerja dan
kegiatan serta penyusunan Laporan Kuliah Kerja Nyata dengan tema ” Percepatan
Penanganan Dan Pencegahan Stunting Balita ”.

Kuliah Kerja Nyata ini dapat terlaksana dengan baik berkat bantuan,bimbingan dan
kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, ucapan terima kasih penulis sampaikan
kepada semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata, yaitu:

1. Prof. Dr. Suhartati, dr., MS., Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya.
2. dr. Made Subhawa, M.Si., Dosen Pembimbing Lapangan, yang telah memberikan
pengarahan, bimbingan dan dukungan kepada mahasiswa KKN selama pelaksanan
Kuliah Kerja Nyata
3. dr. Bernadetta Martini, Kepala Puskesmas Kalirungkut, Surabaya.
4. dr. Kartika, Seksi kesehatan Keluarga dan gizi masyarakat.
5. Kecamatan Kalirungkut Surabaya yang telah memberikan izin kepada mahasiswa
untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Kecamatan Kalirungkut, Surabaya.
6. Tim Stunting Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma yang telah membantu,
memberikan pengarahan serta membantu melancarkan kegiatan Kuliah Kerja Nyata di
desa Kalirungkut Surabaya.
7. Segenap pihak yang telah membantu pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata hingga
pembuatan laporan, yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Penyusun sepenuhnya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dalam penulisan Laporan
Kuliah Kerja Nyata ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan saran dan kritik untuk
memperbaikinya.Semoga Laporan Kuliah Kerja Nyata ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca.

Surabaya, 03 Agustus 2021

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Balita merupakan masa penting pertumbuhan anak. Asupan zat gizi melalui makanan
dan hidup sehat pada periode ini akan menentukan pertumbuhan dan perkembangan
di masa yang akan dating. Indonesia masih memiliki masalah stunting dengan
prevalensi sebesar 36,4%. Indonesia merupakan negara tertinggi ke 4 untuk angka
stunting di Asia 3 . Di Provinsi Jawa Timur prevalensi balita stunting sebesar 26,7%
dari total populasi balita di Provinsi Jawa Timur (Azmy & Mundiastuti, 2018).
Masalah gizi terutama stunting pada balita dapat menghambat perkembangan anak,
dengan dampak negatif yang akan berlangsung dalam kehidupan selanjutnya seperti
penurunan intelektual, rentan terhadap penyakit tidak menular, penurunan
produktivitas hingga menyebabkan kemiskinan dan risiko melahirkan bayi dengan
berat lahir rendah ( Khoirun & Siti, 2015).
Menurut World Healt Organization (WHO, 2013), Stunting merupakan kekurangan
gizi kronis akibat kekurangan asupan zat gizi dalam waktu yang lama dan biasanya
diikuti dengan frekuensi sering sakit. Stunting secara sensitif disebabkan oleh
berbagai faktor seperti kurangnya pengasuhan, penggunaan air yang tidak bersih,
lingkungan yang tidak sehat, terbatasnya akses terhadap pangan dan kemiskinan
(Himatul & Dyah, 2017)
Menurut World Health Organization (WHO, 2013), intervensi yang dapat digunakan
untuk menanggulangi balita stunting adalah intervensi prenatal dan pascanatal sebagai
intervensi spesifik dan sensitif. Seiring dengan hal tersebut intervensi prenatal dan
pascanatal melalui gerakan perbaikan gizi dengan fokus pada 1000 hari pertama
kehidupan pada tataran global yaitu melalui strategi SUN (Scalling Up Nutrition) dan
di Indonesia disebut dengan Gerakan Nasional Perbaikan Sadar Gizi.
Untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan balita, pemilihan jenis makanan
menjadi sangat penting untuk memenuhi kebutuhan zat gizi. Secara umum terdapat 6
zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin,
mineral seperti diantaranya zat besi (Fe) dan seng (Zn) ((Azmy & Mundiastuti, 2018).
Salah satu cara dalam pencegahan stunting adalah dengan pemenuhan gizi 1000 Hari
Pertama Kelahiran.
Periode 1.000 hari yang dimaksud adalah 270 hari selama kehamilan ibu, hingga 730
hari pada kehidupan pertama bayi yang dilahirkan. Periode ini merupakan periode
sensitif dan sangat penting, sehingga disebut golden periode. Sebab, dampak yang
dapat timbul ketika kebutuhan anak tidak terpenuhi akan bersifat permanen dan tidak
dapat dikoreksi. Dampaknya tidak hanya pada pertumbuhan fisik, tapi juga pada
perkembangan kognitif dan mental (Sulistyaningsih 2011). Oleh karena itu, asupan
makanan bergizi dan pola makan yang tepat akan sangat mempengaruhi tumbuh
kembang seorang anak dan generasi masa depan sebuah bangsa.
Salah satu dampak tidak terpenuhinya gizi pada 1.000 hari pertama kehidupan anak
adalah stunting. Dampak jangka panjang stunting atau kependekan adalah terjadinya
kependekan anak intergenerasi. Pada anak perempuan, dampaknya akan terlihat
ketika dewasa atau hamil. Perempuan yang stunting berisiko lebih tinggi mengalami
retardasi atau perlambatan pertumbuhan pada janinnya (intra uterine growth
retardation/IUGR) serta melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
(Keefe et al. 2008). Tubuh yang pendek secara psikologis juga mempengaruhi self-
esteem seorang anak dalam kehidupan sosialnya, terutama saat menginjak remaja
( Lina,et a.l, 2014)
Oleh sebab itu, penulis melakukan Kegiatan Kuliah Kerja Nyata dengan tema “
Percepatan Penanganan Dan Pencegahan Stunting Balita “ untuk melakukan
penyuluhan Webinar secara online dengan menyusung topik “ Intervensi Gizi Pada
Anak Dalam 1000 Hari Pertama Kehidupan ( Hpk ) Dengan Pembagaian Makanan
Tinggi Protein : Webinar Pentingnya Pemberian Makanan Tinggi Protein Pada Anak
1000 Hari Pertama Kelahiran Pada Anak-Anak Dan Pada Masa Pandemi Covid-19”.

B. Rumusan Masalah
a. Apa itu 1000 Hari Pertama Kelahiran ?
b. Mengapa penting melakukan Pemberian Makanan Tinggi Protein Pada Anak ?

C. Tujuan
a. Mengetahui dan paham mengenai apa itu 1000 Hari Pertama Kelahiran.
b. Mengetahui dan paham pentingnya pemberian makanan tinggi protein pada 100-
hari pertama kelahiran pada anak.
D. Manfaat
a. Untuk Masyarakat
1. Diharapkan masyarakat memperoleh pengetahuan dan pemahaman akan
pentingnya pemberian makanan tinggi protein pada anak untuk menjaga
kesehatan anak dan kebutuhan gizinya agar terpenuhi.
2. Dapat meningkatkan tanggung jawab dan kesadaran masyarakat terhadap
kesehatan anak.
3. Khususnya bagi ibu mampu menerapkan / mengaplikasikanya dalam
kehidupan sehari hari.

b. Untuk Instansi
Memberikan referensi dan ide bagi institusi pendidikan dan institusi pelayanan
kesehatan (rumah sakit dan puskesmas) tentang Pentingnya Pemberian Makanan
Tinggi Protein Pada Anak 1000 Hari Pertama Kelahiran Pada Anak-Anak Dan
Pada Masa Pandemi Covid-19.
BAB II

LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN KKN-PMPN UWK0S

2.1 Observasi Dan Penyusunan Program

Persiapan:
Menentukan Waktu Menentukan
Identifikasi Masalah
dan Lokasi KKN Sasaran Program
PMPM 2021

Eksekusi/
Penyususan Penyusunan
Pelaksanaan
Program Laporan Kegiatan
Program

A. Persiapan : Menentukan Waktu dan Lokasi KKN PMPM 2020

Waktu pelaksanaan : 1 Agustus – 8 Agustus 2021

Lokasi pelaksanaan : Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya,

Jawa Timur

B. Menentukan Sasaran Program

1. Kelompok ibu rumah tangga


2. Ibu yang memiliki balita stunting
3. Kader posyandu

C. Identifikasi Masalah

1. Tingginya presentase anak balita stunting


2. Kurangnya pengetahuan orang tua terhadap kebutuhan gizi anak stunting
3. Penapatan keluarga yang rendah yang mempengaruhi dalam pemilihan makanan
yang akan di konsumsi
4. Kurangnya variatifnya pengolahan pangan lokal
5. Kurangnya pemberdayaan potensi bahan lokal sumber protein
D. Penyusunan Program
Berdasarkan observasi dan tinjauan permasalahan yang ditemukan di Kelurahan
Kalirungkut dengan terjadinya pandemi Covid-19 memerlukan penyelesaian atau
upaya dalam bentuk program kerja yang akan dilakukan selama satu minggu terhitung
mulai hari Minggu 1 Agustus 2021 sampai dengan hari Minggu 8 Agustus 2021 di
lingkungan Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut. Adapun rincian dari kegiatan
program kerja yang dijalankan adalah sebagai berikut:
Rencana kegiatan sebagai berikut:

N Waktu Program Uraian Target yang Sasaran


o Pelaksanaan Kegiatan Diharapkan
1. 1 Agustus Koordinasi Membahas 100% Tercapai Warga
2021 persiapan rencana Kalirungkut
program pelaksanaan
kegiatan KKN
via zoom
2. 2 Agustus Koordinasi Membahas 100% Tercapai Warga
2021 persiapan rencana Kalirungkut
program pembuatan
benner dan
leaflet
3. 3 Agustus Koordinasi Diskusi 100% Tercapai Warga
2021 persiapan mengenai Kalirungkut
program design benner
4. 4 Agustus Koordinasi Diskusi 100% Tercapai Warga
2021 persiapan mengenai Kalirungkut
program design leaflet
5. 5 Agustus Koordinasi Diskusi 100% Tercapai Warga
2021 persiapan mengenai isi Kalirungkut
program materi benner
6. 6 Agustus Koordinasi Diskusi 100% Tercapai Warga
2021 persiapan mengenai isi Kalirungkut
program materi leaflet
7. 7 Agustus Koordinasi Pencetakan 100% Tercapai Warga
2021 persiapan benner dan Kalirungkut
program leaflet
8. 8 Agustus Pelaksanaan Pemasangan 100% Tercapai Warga
2021 program KKN benner dan Kalirungkut
pembagian
leaflet edukasi
E. Eksekusi / Pelaksaan Program
Setelah menyusun rencana program, hal yang selanjutnya yang kami lakukan adalah
terjun langsung melaksanakan apa yang telah kami susun. Selama kurang lebih satu
minggu kami secara bertahap.
F. Penyusunan Laporan Kegiatan
Sebagai wujud pertanggungjawaban, mahasiswa sebagai peserta wajib membuat
laporan individu dan/atau kelompok pelaksanaan KKN-PMPM UWKS.
2.2 Langkah-Langkah Kegiatan Pelaksanaan Program Kerja
Program KKN-PMPM UWKS 2021 yang dilaksanakan adalah “Pemasangan
benner dan pembagian leaflet edukasi Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut,
Kota Surabaya, Jawa Timur”. Langkah-langkah kegiatan pelaksanaan program adalah
sebagai berikut:

1). Pencarian Lokasi KKN-PMPM UWKS

Pencarian lokasi KKN-PMPM UWKS dilakukan pada tanggal 12 Juli 2021


dan didapatkan lokasi Kelurahan Kalirungkut Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya,
Jawa Timur. Lokasi ini dipilih karena merupakan wilayah yang jarang
mendapatkan perhatian dari Pemeritah daerah karena lokasinya yang berada jauh
di daerah kota. Sehingga dengan dilakukannya program KKN di tempat ini dapat
membantu memberikan masyarakat di lokasi/daerah tersebut untuk mendapatkan
infomasi berupa materi atau edukasi mengenai Gizi kurang sehingga masyarakat
menjadi lebih peduli terhadap pentingnya melindungi diri dari resiko terpapar Gizi
berkurang.

2). Survey lokasi dan meminta izin pelaksanaan program KKN-PMPM UWKS 2021
Selanjutnya pada tanggal 15 Juli 2021 dilakukan survey lokasi dan
meminta perizinan pada pengurus daerah setempat serta membicarakan mengenai
kegiatan apa saja yang akan dilakukan dan menanyakan kondisi maupun perilaku
warga dalam mencegah berkurangnya gizi di lingkungan tersebut.

3). Mempersiapkan keperluan kegiatan KKN-PMPM UWKS


Pada tanggal 17 Juli 2021 melakukan persiapan serta kelengkapan untuk
menunjang pelaksanaan program. serta mencetak kartu identitas (name tag)
sebagai tanda pengenal dan juga mempersiapkan materi yang akan di edukasikan.

4). Pelaksanaan program kerja KKN-PMPM UWKS


Pada tanggal 8 Agustus 2021 menjalankan program kerja KKN-PMPM
UWKS. Kegiatan dilakukan dengan mendatangi langsung rumah warga yang ada
di lokasi tersebut. Waktu kegiatan diadakan pada tanggal 8 Agustus 2021 pukul
08.00-11.00 WIB.

Kegiatan yang dilaksanakan sebagai berikut:


a. Memasang Benner tentang Pentingnya pemberian makanan tinggi protein
pada anak 1000 hari pertama kelahiran.
b. Pembagian Leaflet tentang Pentingnya Pemberian Makanan Tinggi Protein
Pada 1000 hari pertama kelahiran pada Anak dan Pentingnya makanan tinggi
protein pada anak di masa pandemi Covid 19

2.3 Dukungan dan Kendala


2.3.1 Dukungan
Saat menjalankan program KKN-PMPM UWKS 2021 di Kelurahan
Kalirungkut Kecamatan Rungkut, Kota Surabaya, Jawa Timur, respon pengurus
lingkungan dan warga yang ada di lingkungan tersebut sangat antusias dan turut
mendukung pelaksanaan KKN-PMPM UWKS 2021 ini. Masyarakat sangat
mengapreasiasi diadakannya program kerja ini di lingkungan mereka.
2.3.2 Kendala
Kesulitan dalam melakukan kegiatan KKN-PMPM UWKS karena Pandemi
sehingga untuk melakukan kegiatan sangat dibatasi. Kemudian, tidak banyak
masyarakat yang bisa dijangkau karena kegiatan KKN ini dilakukan secara individu,
namun dengan dilaksanakannya kegiatan ini sudah menjadi langkah dan solusi yang
baik.

DAFTAR PUSTAKA

Nurbaiti, L., Adi AC., Devi SR., Harthana T. 2014. Kebiasaan makan balita stunting pada

masyarakat Suku Sasak: Tinjauan 1000 hari pertama kehidupan (HPK). Jurnal

Masyarakat, Kebudayaan dan Politik. Vol 27. No 02. Hal 104 – 112

Khoeroh H., Indriyanti D. 2017. Evaluasi Penatalaksanaan Gizi Balita Stunting Di Wilayah

Kerja Puskesmas Sirampog. Unnes Journal of Public Health. Vol 06. No. 03

Ni’mah K., Nadhiroh SR. 2015. Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stunting Pada

Balita. Media Gizi Indonesia, Vol. 10, No. 1. Hal 13-19


Azmy, U., & Mundiastuti, L. (2018). Konsumsi zat gizi pada balita stunting dan non-stunting

di kabupaten bangkalan. Amerta Nutrition, Vol 03. No 02. Hal 292-298.

Wardana, Ari Kusuma, dkk. 2019. Penyuluhan Pencegahan Stunting Pada Anak (Stunting

Prevention Expansion In Children. Vol. 1 No. 2.

LAMPIRAN KEGIATAN

Anda mungkin juga menyukai