Disusun Oleh:
Nama: Sariani
NIM: P27224021136
Kelas: Alih Jenjang IBI Klaten
Disusun Oleh :
Nama : Sariani
NIM : P27224021 136
Kelas : Alih Jentang IBI Klaten
Disetujui:
Pembimbing Lapangan
Tanggal: November 2021
Di Puskesmas Bayat (Ningsih Widyastuti,S,ST.)
NIP. 19700212 199103 2 011
Dosen Pembimbing,
Tanggal : November 2021
Di KLATEN (Rohmi Handayani,S.ST.,M.Keb)
NIP.19810608 201503 2 001
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka kematian ibu dan bayi merupakan tolak ukur dalam menilai derajat
tahun 2014 angka kematian ibu di dunia mencapai 289.000 jiwa. Hasil SDKI
(Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia) tahun 2012 angka kematian ibu
mencapai 359 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi mencapai
ke-5 adalah menurunkan angka kematian ibu menjadi 102 per 100.000 kelahiran
hidup dan angka kematian bayi menjadi 23 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun
2015(WHO, 2014. Kemenkes, 2012). Mengacu pada kondisi saat ini, potensi
penularan dan peningkatan daya tahan perorangan terhadap infeksi dengan cara-
cara umum yaitu imunisasi. Dalam mendukung Indonesia Sehat 2015 kegiatan
memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang
Anak-anak adalah usia yang paling rentang karena dengan mudah dapat
terjangkit suatu penyakit, karena itu perlu diberikan perlingdungan sejak dini.
Salah satunya adalah dengan diberikan imunisasi agar anak tersebut dapat
terhindar dari suatu penyakit seperti Polio, Hepatitis, Campak, TBC dan lain-
lain.
Lebih dari 1,5 juta anak meninggal setiap tahun karena penyakit yang
sebenarnya sudah ada vaksinnya. Penyebabnya antara lain karena orang tua lalai
terhadap kewajibannya membawa anak ke dokter atau petygas kesehatan untuk
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan khusus
objektif.
yang menyeluruh.
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih luas tentang asuhan bayi
2. Bagi Klien
pada bayi serta masalah pada bayi sehingga timbul kesadaran bagi klien
mutu pelayanan.
4. Bagi Institusi Pendidikan
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian dan Batasan Neonatus, Bayi, Balita dan Anak Pra Sekolah
a. Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
badan antara 2500 gram sampai 4000 gram nilai apgar >7 dan tanpa
b. Neonatus adalah bayi berumur 0 hari (baru lahir) sampai dengan usia 1
bulan sesudah lahir. Neonatus dini adalah bayi berusia 0-7 hari.
Neonatus lanjut adalah bayi dengan usia 7-28 hari. Masa neonatal
adalah masa sejak lahir sampai dengan 4 minggu (28 hari) sesudah
c. Menurut DepKes RI (2007), bayi baru lahir normal adalah bayi yang
d. Bayi merupakan individu yang berusia 0-12 bulan yang ditandai dengan
e. Anak balita adalah anak yag telah menginjak usia di atas satu tahun
(Muaris.H, 2006).
f. Balita adalah masa anak mulai berjalan dan merupakan masa yang
paling hebat dalam tumbuh kembang, yaitu pada usia 1 sampai 5 tahun.
g. Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung penuh
kepada orang tua untuk melakukan kegiatan penting, seperti mandi,
2010)
h. Anak pra sekolah adalah anak yang berusia antara 3-6 tahun. Dalam
usia ini anak umumnya mengikuti program anak (3Tahun 5tahun) dan
(Patmonedowo, 2008:19).
kembang ini terjadi dengan sangat cepat, terutama pada periode tertentu.
(Depkes RI : 2004)
BB, TB, LK, LD, dan lain-lain atau bertambahnya jumlah dan ukuran
sel – sel pada semua sistem organ tubuh. (Vivian nanny, 2010 : 48)
mengacu pada jumlah, besar, dan luas, serta bersifat konkret yang
fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
lebih kompleks dalam kemampuan gerak, gerak halus, bicara dan bahasa
perkembangan selanjutnya.
anak.
berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dll. Ada 2 faktor yang
a) Faktor dalam
2) Keluarga
3) Umur
pertama kehidupannya.
4) Jenis kelamin
5) Genetik
Malang, 2007 : 5)
1) Faktor prenatal
(a) Gizi
(b) Mekanis
(d) Endokrin
hyperplasia adrenal.
(e) Radiasi
jantung.
(f) Infeksi
antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel
2) Faktor persalinan
(a) Gizi
adekuat.
tidak dikehendaki oleh orang tuanya atau anak yang selalu merasa
perkembangannya.
(e) Endokrin
(f) Sosio-ekonomi
5. Periode Perkembangan
a) Periode prenatal
pembentukan organ dan system organ anak. Selain itu hubungan antara
Periode ini terdiri dari neonatus (0-28 hari) dan bayi (28-12 bulan). Pada
Terdiri atas anak usia 1-3 tahun yang disebut toddler dan pra sekolah 3-6
pada usia pra sekolah. Perkembangan fisik lebih lambat dan relative
menetap.
Periode ini dimulai pada usia 6-11 tahun dan pertumbuhan anak laki-laki
lebih sempurna.
Merupakan fase transisi yaitu anak mulai masuk usia remaja pada usia 11-
5) Pemberian kasih sayang dapat membentuk harga diri anak. Hal ini
bergantung pada pola asuh, terutama pola asuh, terutama pada asuh
6) Kemandirian
warm up).
seperti bermain, berdiskusi, dll. Selain itu, stimulasi ini juga bisa
4) Miliaran sel otak dibentuk sejak kehamilan berusia 6 bulan. Pada saat
pruning.
(b) Semakin dini dan semakin lama stimulasi diberikan, maka akan
ketrampilan, dsb).
b) Kelahiran premature
dan bayi dismatur (KMK : Kecil Masa Kehamilan) dimana telah terjadi
Pada bayi premature, karena dia lahir lebih cepat dari kelahiran normal,
malnutrisi.
apapun. Apabila tidak terdeteksi dan tidak ditangani dengan baik maka akan
balita yaitu :
c) Language (bahasa)
berbicara spontan.
minggu kemuadian.
arah suara.
yang lain.
5) 9-10 bulan : menunjuk dengan jari telunjuk, memegang benda
- Bersuara ooooooo........oooooo
- Tersenyum spontan
3 bulan - Kepala tegak ketika didudukan
- Memegang makanan
- Memandang tangan
4 bulan - Tengkurap
- Terlentang sendiri
5 bulan - Meraih, menggapai sesuatu yang diberikan
- Menoleh kesuara
- Merah mainan
6 bulan - Duduk tanpa berpegangan
- Bertepuk tangan
11 bulan - Memanggil papa dan mama
- Mencoret-coret sekeliling
- Menumpuk mainan
- Berbicara
- Menyuapi boneka
2 tahun - Menendang bola
- Menumpuk gambar
- Melepaskan pakaian
- Memakai pakaian
- Mencuci tangan
- Mengeringkan tangan
3 tahun - Menggambar garis tegak
- Menggambar lingkaran
- Bercerita singkat
pengobatan.
hari kesepuluh.
Berat (gram)
Umur
Standar 80% standar
Lahir 3.400 2700
Nilai suhu
Usia Usia Nilai suhu ( 0C )
0
( C )
3 bulan 37,5 0C 7 tahun 36,8 0C
6 bulan 37,5 0C 9 tahun 36,7 0C
1 tahun 37,7 0C 11 tahun 36,7 0C
3 tahun 37,2 0C 13 tahun 36,6 0C
7 tahun 36,8 0C
abdominal.
Nilai Nilai
Umur Umur
pernafasan pernafasan
BBL 35 8 tahun 20
1 – 11 bulan 30 10-12 tahun 19
2 tahun 25 14 tahun 18
4 tahun 23 16 tahun 17
6 tahun 21 18 tahun 16-18
1x, hepatitis B 3x DPT 3x, polio 4x, dan campak 1x sebelum bayi
berusia 1 tahun.
penyakit tertentu.
(Depkes, 2006).
C. Syarat Imunisasi
syarat yang harus diperhatikan yaitu : diberikan pada bayi atau anak
yang sehat, vaksin yang diberikan harus baik, disimpan pada lemari es
batch pada buku anak atau kartu imunisasi serta memberikan informed
D. Macam Vaksin
1. Vaksin Polio
(3) Kehamilan
2. Vaksin Campak
mL di 1/3 bagian lengan atas. jika terjadi wabah campak, dan ada
sebagai berikut :
ensefalitis (jarang).
(NaCl 0,9%) dan diberikan secara intra cutan dengan dosis 0,05
scar. Bila tidak ada scar berarti imunisasi BCG tidak jadi,
maka bila tidak jadi akan diulang dan bayi sudah berumur
(tuberculin).
disayat.
(b) Limfadenis supurativa, terjadi jika penyuntikkan
4. Vaksin Hepatitis B
segera setelah bayi lahir atau kurang dari 7 hari setelah kelahiran.
disuntikkan pada otot paha secara sub kutan dalam dengan dosis
temperatur 2,8°C.
umur 2 bulan (DPT I), 3 bulan (DPT II), 4 bulan (DPT III),
selang waktu tidak kurang dari 4 minggu dengan dosis 0,5 ml.
(Ranuh,dkk, 2010).
difteri akan rusak jika dibekukan dan juga akan rusak oleh panas.
7. Vaksin pertusis
8. Vaksin tetanus
setiap 3 tahun.
HS Hepatitis B 26 bulan
DPT/HB 2 tahun
(Heat Sensitive) DPT +20C s/d +80C 2 tahun
DT 2 tahun
tidak tahan TT 2 tahun
BCG +20C s/d +80C 1 tahun
panas -150C s/d -250C
FS +20C s/d +80C 6 bulan
FOLIO
-150C s/d -250C 2 tahun
(Freeze +20C s/d +80C 2 tahun
-150C s/d -250C
Sensitive) tidak CAMPAK
tahan beku
Pelarut BCG
+20C s/d suhu kamar 4 tahun
Pelarut campak
F. Jadwal imunisasi
Umur Jenis
0 bulan Hepatitis B0
1 bulan BCG, Polio 1
2 bulan DPT-HB-Hib 1, Polio 2
3 bulan DPT-HB-Hib 2, Polio 3
4 bulan DPT-HB-Hib 3, Polio 4
9 bulan Campak
Catatan:
dipulangkan.
2. Bayi yang telah mendapatkan imunisasi dasar DPT-HB-Hib 1,
2. Manajemen Kebidanan
Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang
efisien.
yang sederhana akan tetapi mengandung semua unsur data dan langkah
yang dibutuhkan dalam asuhan kebidanan, jelas, logis. Prinsip dari metode
SOAP adalah sama dengan metode dokumntasi yang lain seperti yang
telah dijelaskan diatas. Sekarang kita akan membahas satu persatu langkah
metode SOAP.
1. Data Subjektif
“S”, diberi tanda huruf “O” atau”X”. Tanda ini akan menjelaskan
2. Data Objektif
Data objektif merupakan pendokumentasian hasil observasi yang
Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat
ini akan memberikan bukti gejala klinis klien dan fakta yang
3. Analisis
data subjektif dan objektif. Karena keadaan klien yang setiap saat
4. Penatalaksanaan
I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Bayi
a. Nama : By. A
b. Umur : 2 Bulan
c. Jenis Kelamin : Perempuan
Orang Tua
Nama Ibu : Ny. N Nama Bapak : Tn. T
Umur : 26 Tahun Umur : 27 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta
Pendidikan : SMP Pendidikan : SD
Alamat : RT 04/RW 11 Pojokan Krakitan Bayat
Klaten
3. Riwayat Kelahiran
5. Riwayat Imunisasi
a. Nutrisi
Ibu mengatakan bayi A hanya minum ASI tanpa tambahan makanan
apapun.
b. Eliminas
Ibu mengatakan bayi A BAK 4 kali/hari berwarna jernih dan berbau
khas, dan BAB 2 kali/hari dengan konsistensi lembek dan berbau
khas.
c. Istirahat
Ibu mengatakan bayi A tidur siang ±3 jam dan tidur malam ±10 jam.
d. Aktifitas (Perkembangan anak)
Ibu mengatakan bayi A sudah bisa tengkurap
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan Umum : Baik
b. Tanda- tanda vital :
Suhu : 36,4oC
Respirasi : 35x/menit
Nadi : 130 x/menit
c. Berat Badan : 5000 gram
d. PB : 60 cm
2. Pemerikaan Fisik
a. Kepala : ubun – ubun tidak cekung , ada sutura
b. Muka : simetris, tidak ada tanda – tanda sindrom down
c. Mata : simetris, tidak juling, reflek mata baik, tidak ada tanda
– tanda infeksi
d. Telinga : bersih, tidak ada serumen
e. Hidung : bersih, tidak ada polip, tidak ada secret
f. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid dan limfe
g. Dada : simetris, tidak ada tarikan dinding dada
h. Bahu Lengan : simetris, tidak ada fraktur
i. Tangan : simetris jari lengkap
j. Perut : simetris, tidak ada meningokel, tidak ada tanda –
tanda infeksi talipusat
k. Gentalia : baik
l. Anus : terdapat lubang anus
m. Tungkai kaki : simetris tidak O atau X
n. Punggung : datar tidak ada bercak mongol
o. Kulit : kemerahan
C. ANALISA DATA
Bayi A. umur 2 bulan perempuan dengan pertumbuhan dan
perkembangan normal.dengan imunisasi DPT 1
D. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu hasil pemeriksaan bayi D pada ibu yaitu nadi
130x/menit,respirasi 35x/menit,suhu 36.5℃.
Hasil: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan anaknya dalam keadaan
normal.
2. Memberitahu nenek tentang prosedur tindakan
Hasil: Ibu mengerti prosedur dan tujuan tindakan.
3. Mempersiapkan alat untuk imunisasi DPT antara lain spuit
disposible 0.5 cc dan jarumnya,vaksin DPT
Hasil: Ibu menegetahui apa saja alat yang digunakan bidan untuk
imunisasi.
4. Memposisikan anak di pangkuan ibu senyaman mungkin sambil
membuka area suntikan.
Hasil: Ibu membantu memposisikan anaknya dengan nyaman
dan membantu membuka celana anak bagian kiri.
5. Menyuntika imunisasi kepada anak
Hasil:Anak menangis setelah di suntik.
6. Melakukan konseling pasca imunisasi
Hasil: bertujuan agar nenek mengetahui efek setelah dilakukan
imunisasi
7. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang dan
melakukan imunisasi selanjutnya.
Hasil: ibu bersedia melakukan imunisasi selanjutnya.
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan asuhan Kebidanan pada bayi sehat dengan imunisasi
DPT-HB-HiB 1 dan Polio 2 dalam pengkajian dan analisa data ditemukan
diagnosa yaitu bayi sehat akan diimunisasi DPT-HB-HiB 1 dan Polio 2. Dari
masalah tersebut penulis melakukan tindakan diantaranya yaitu :
Melakukan pendekatan terapeutik
1. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
2. Menjelaskan tentang manfaat dan efek samping dari imunisasi DPT-HB-
HiB dan Polio
3. Melakukan informed consent
4. Memberitahu tentang perawatan bayi setelah mendapat imunisasi DPT-
HB-HiB dan Polio
5. Melakukan imunisasi DPT-HB-HiB dan Polio dengan teknik yang baik
dan benar
6. Memberikan terapi antipiretik
7. Memberitahu ibu untuk imunisasi bulan berikutnya
Dalam Asuhan Kebidanan ini peran serta dan kerjasama yang baik antara
keluarga (ibu pasien) dengan petugas kesehatan sangat diperlukan supaya tujuan
Asuhan Kebidanan dapat tercapai dengan baik.
B. Saran
1. Bagi Bidan
Hendaknya pemberian imunisasi sesuai dengan prosedur sehingga
tidak terjadi komplikasi saat dilakukan imunisasi sehingga tidak timbul
masalah yang mungkin terjadi karena pengaruh imunisasi.
Hendaknya perawatan bayi baru lahir sesuai dengan prosedur agar
tidak terjadi komplikasi pada bayi baru lahir.
2. Bagi Mahasiswa
Menggali ilmu semaksimal mungkin untuk menambah pengetahuan
dan ketrampilan mahasiswa tentang masalah-masalah dan cara imunisasi pada
bayi, serta perawatan bayi baru lahir.
DAFTAR PUSTAKA