Disusun oleh :
NIM : P27224018113
JURUSAN KEBIDANAN
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Disusun oleh:
NIM : P27224018113
Di setujui :
Pembimbing Lapangan
Tanggal :
Tanggal :
Di :
A. Latar Belakang
Masalah kesehatan anak merupakan salah satu masalah utama
dalam bidang kesehatan yang saat ini terjadi di negara Indonesia. Angka
kematian neonatal terendah adalah di tahun 2017 yaitu sebesar 15 anak per
1.000 kelahiran hidup. Angka kematian bayi dan balita terendah di tahun
2017 sebesar 24 anak dan 32 anak per 1.000 kelahiran hidup. Penyebabnya
adalah anak-anak dari keluarga miskin dan banyak dari mereka yang
terkena penyakit yang mudah dicegah dan diobati seperti pneumonia,
diare, dan demam tinggi atau febris (Unicef, 2013). Sebagian besar anak-
anak mengalami demam sebagai respon terhadap infeksi virus yang
bersifat self limited dan berlangsung tidak lebih dari 3 hari atau infeksi
bakteri yang tidak memerlukan perawatan di rumah sakit (Kania, 2017).
Sebagian kecil demam tersebut merupakan tanda infeksi yang serius dan
mengancam jiwa seperti pneumonia, meningitis, artritis septik dan sepsis
bahkan bisa terjadi kejang. Untuk itu sebagai pemberi pelayanan kesehatan
terutama bidan harus mampu memberikan asuhan kebidanan atau
penatalaksanaan pada bayi maupun balita yang sakit secara benar serta
diharapkan mampu melakukan pendekatan terhadap pasien dan
memberikan pemenuhan kebutuhan pada masalah yang dihadapi
(Susilowati, 2012).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Mahasiswa mmapu melakukan Asuhan Kebidanan Balita Sakit di
PMB Warsiti berdasarkan MTBS ( Manajemen Terpadu Balita Sakit)
2. Tujuan Khusus :
a. mampu melakukan pengkajian data untu memperoleh data
subjektif yang dibutuhkan pada Balita Sakit
b. mampu melakukan pengumpulan data objektif yang diperlukan
pada Balita Sakit
c. mampu melakukan analisa masalah/diagnosa pada Balita Sakit
d. mampu melakukan penatalaksanaan tindakan dalam memberikan
Asuhan Kebidanan pada Balita Sakit
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan
asuhan kebidanan secara langsung kepada balita sakit melalui
pendekatan manajemen kebidanan Varney.
2. Bagi Profesi
Menambah referensi dan wawasan dalam pelaksanaan asuhan
kebidanan pada balita sakit.
3. Bagi Institusi
a) Bidan Praktek Mandiri (BPM)
Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pemberian
pelayanan kebidanan khususnya pada balita sakit.
b) Pendidikan
Dapat digunakan sebagai sumber referensi dalam penerapan
asuhan kebidanan khususnya pada balita sakit.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Anak bawah lima tahun atau sering disingkat sebagai balita merupakan
salah satu periode usia setelah bayi dan sebelum anak pada tahap awal
(Wirakusumah, 2012).
Pengertian balita dari beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa
balita adalah anak usia prasekolah yaitu antara usia 1 sampai 5 tahun.
Penyebab demam
Ada banyak sekali faktor yang dapat menyebabkan anak balita
mengalami demam. Biasanya setiap penyebab demam menimbulkan
gejala yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya demam yang diderita
oleh anak balita diikut dengan perubahan sifat atau sikap, misalnya
menurunya gairah bermain, lesu, pandangan mata meredup, rewel,
cengeng atau sering menangis, dan cenderung bermalas-malasan.
Secara garis besar ada 2 katagori demam yang sering kali diderita
oleh anak balita, yaitu demam noninfeksi dan demam infeksi.
a) Demam noninfeksi
Demam yang bukan disebabkan oleh masuknya bibit penyakit
ke dalam tubuh.
b) Demam Infeksi
Demam yang disebabkan oleh masuknya patogen , misalnya
kuman ,bakteri, viral atau virus yang masuk ke dalam tubuh.
a) Subfebril : 37,5-380 C
b) Demam ringan :38-390 C
c) Demam sedan : 39-400 C
d) Demam tinggi : 40-410 C
e) Demam yang sangat tinggi(hiperpireksia) : >41,20 C
Suhu Ketiak
a) Demam rendah: 37,5-38,30 C
b) Demam sedang:38,3-39,50 C
c) Demam tinggi :>39,5 0 C
Suhu Oral
a) Demam rendah: 37,7-38,80 C
b) Demam sedang:38,8-400 C
c) Demam tinggi :>40 0 C
Langkah I : Pengkajian
Pada langkah pertama ini melakukan pengkajian dengan
mengumpulkan data dasar, data subyektif, dan obyektif semua informasi
yang akurat dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien secara
lengkap pengkajian balita sakit antara lain:
1. Anamnesa (Data Subyektif) Adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan
wawancara langsung kepada pasien atau keluarga pasien (Matondang,
dkk, 2009). Hal yang ditanyakan sebagai berikut :
Identitas Adalah data bagian yang diperlukan untuk memastikan
bahwa yang diperiksa benar-benar anak yang dimaksud sehingga tidak
sampai terjadi kekeliruan dengan anak yang lain (Matondang, dkk, 2009).
Identitas tersebut meliputi :
a) Nama Bayi atau Balita
Diperlukan untuk memastikan identitaspasien yang diperiksa. Nama
harus jelas, lengkap (nama depan, nama tengah (bila ada), nama
keluarga, dan nama panggilan akrabnya.
b) Umur
Umur balita / anak disesuaikan dengan tanggal lahir, bisa dilihat pada
KMS atau kartu pemeriksaan lainnya , dikaji untuk menentukan
periode anak yang dihubungkan dengan morbiditas dan pemeriksaan
klinis.
c) Jenis kelamin Identitas seks (sex-linked) pasien yang diperlukan juga
untuk penilaian data pemeriksaan klinis.
d) Anak ke
Dikaji untuk mengetahui berapa jumlah keluarga.
e) Nama Orangtua
Nama orangtua ditulis dengan jelas agar tidak keliru dengan orang
lain.
f) Umur Orangtua
Umur orangtua dikaji untuk menentukan cara pendekatan dalam
menjelaskan informasi kesehatan.
g) Agama
Kepercayaan seseorang (secara rohani) yang juga menunjang perilaku
kehidupan sehari-hari.
h) Pendidikan Orang tua
Pendidikan orangtua dikaji untuk menentukan cara pendekatan dalam
menjelaskan informasi kesehatan, penjelasan tentang penentuan
penatalaksanaan selanjutnya.
i) Pekerjaan Orang tua
Pekerjaan orang tua dikaji untuk menentukan cara pendekatan dalam
penentuan perawatan anak / balita dan jenis pemeriksaan penunjang
yang diperlukan yang berhubungan dengan pembiayaan Umur
orangtua dikaji untuk menentukan cara pendekatan dalam
menjelaskan informasi kesehatan.
j) Alamat
Menunjukkan dimana pasien tinggal, hendaknya alamat ditulis dengan
jelas dan lengkap.
2. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah alasan orang tua membawa anaknya untuk
mencari layanan kesehatan (Muscari, 2015). Keluhan utama juga bisa
berupa gejala atau keluhan yang terjadi pada pasien (Matondang, dkk,
2009). Pada kasus balita sakit keluhan yang dirasakan balita biasanya
adalah rewel, susah minum, nafsu makan berkurang (Aden, 2010).
3. Riwayat Kesehatan yang lalu
a) Imunisasi
Status imunisasi klien diperlukan untuk mengetahui status
perlindungan pediatrik yang diperoleh, juga membantu diagnosis
(Matondang, dkk , 2009).
b) Riwayat kesehatan keluarga atau menurun
Dikaji untuk memperoleh gambaran berbagai penyakit bawaan dan
penyakit keturunan seperti terdapat riwayat hipertensi, riwayat
kembar dan penyakit seperti TBC, Hepatitis, jantung dan lain-lain
(Matondang, dkk, 2009).
c) Riwayat Penyakit yang lalu
Untuk mengetahui riwayat penyakit yang lalu yang mungkin
berhubungan dengan penyakit yang dialami untuk membantu dalam
pembuatan diagnosis (Matondang, dkk, 2009).
d) Riwayat Penyakit Sekarang
Dikaji untuk mengetahui apakah anak mengalami gejala tambahan
selain dari penyakit sekarang yang diderita (Matondang, dkk, 2009).
e) Riwayat sosial
Pengkajian untuk mengetahui siapa yang mengasuh dan pola asuh
dikeluarga, sosialisasi dengan teman sebaya, keadaan lingkungan
rumah yang dihubungkan dengan perjalanan penyakit untuk
membantu diagnosis dan penatalaksanaan (Muscari, 2005).
4. Pola Kebiasaan Sehari-hari
a) Pola Nutrisi
Dikaji tentang makanan yang dikonsumsi anak, baik sebelum sakit
maupun selama sakit untuk menentukan pemenuhan kebutuhan
nutrisi (Matondang, dkk, 2009). Pada kasus balita sakit anak susah
makan dan minum (Aden, 2010).
b) Pola Istirahat atau tidur
Untuk mengetahui berapa lama anak tidur siang dan malam, dan
barang-barang penyerta tidur untuk mengoptimalkan pola istirahat
pada anak (Muscari, 2015).
c) Pola Hygiene
Untuk mengetahui bagaimana cara menjaga kebersihan pada anak
seperti berapa kali mandi dalam sehari (Muscari, 2015)
d) Pola Aktivitas
Pengkajian mengenai jenis dan kesukaan dalam bermain, lama waktu
bermain (Muscari, 2015).
e) Pola eliminasi
Pengkajian tentang kebiasaan BAB dan BAK pada anak
(Matondang, dkk, 2009).
5. Pemeriksaan Fisik
Data obyektif adalah data yang dapat di observasi dan dilihat oleh
tenaga kesehatan (Nursalam, 2013).
a) Keadaan umum, bayi/balita meliputi : Keadaan atau kesan saat sakit,
meliputi ekspresi, atau wajah pasien (Matondang, dkk, 2009).
b) Kesadaran
Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai Composmentis, apatis,
somnolen, soper, koma, delirium. (Matondang, dkk, 2009).
c) Tanda-tanda vital meliputi :
1) Denyut Nadi Menilai frekuensi atau laju nadi, irama, isi atau
kualitas serta ekualitas nadi. Pada kasus anak dengan terjadi
takikardia yaitu laju denyut nadi yang lebih cepat dari normal
(Matondang, dkk, 2009).
2) Pernafasan Menilai laju pernafasan, irama atau keteraturan,
kedalaman dan tipe atau pola pernafasan. (Matondang, dkk,
2009)
3) Suhu. Suhu dapat meningkat apabila anak menangis, setelah
makan, setelah bermain dan ansietas atau terjadi kecemasan
(Matondang, dkk, 2009). Pada kasus balita dengan febris suhu
diatas normal yaitu temperatur rektal > 380C, pengukuran
melalui aksila > 37,5 0C (Kania, 2017)
6. Pemeriksaan Sistematis
Pemeriksaan sistematis melibatkan pemeriksaan dari ujung kepala
sampai ujung kaki, Muscari (2015) mengemukakan pemeriksaan yang
dilakukan secara sistematis adalah sebagai berikut :
1) Kulit
Untuk mengetahui warna, kelembaban, turgor kulit, suhu.
2) Kepala
Untuk mengetahui ukuran, bentuk, kesimetrisan, dan keadaan
fontanel.
3) Muka
Untuk mengetahui apakah ada pembengkakan atau tidak, pucat atau
menahan sakit,
4) Leher
Kaji kelenturan dan rentang gerak, apakah ada pembengkakan
kelenjar thyroid.
5) Mata
Kaji ketajaman penglihatan, lakukan pemeriksaan internal dan
eksternal pada mata.
6) Telinga
Kaji ketajaman pendengaran, periksa apakah ada tanda-tanda
pembengkakan dn nyeri tekan pada belakang telinga.
7) Hidung
Kaji rabas, nyeri tekan, pembengkakan, warna, bentuk hidung dan
pernafasan.
8) Mulut
Kaji erupsi gigi dan kondisi jusi, vivir, gigi geligi, palatum, tonsil,
lidah, dan mukosa bukal.
9) Dada
Kaji bentuk, kesimetrisan, lesi
10) Perut
Kaji penampakan umbilicus, bentuk, bising usus, adanya massa,
adanya nyeri tekan, adanya asites
8. Pemeriksaan Penunjang
Untuk mendukung pemeriksaan yang tak dapat diketahui dengan
pemeriksaan fisik yang meliputi pemeriksaan laboratorium serta terapi
(Matondang, dkk, 2009). Pada kasus pemeriksaan penunjang yang
dilakukan adalah pemeriksaan hematologi (pemeriksaan darah)
diperlukan jika demam pada anak lebih dari tiga hari (Sodikin, 2012).
Langkah V : Perencanaan
Langkah ini merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa
yangtelah diidentifikasi atau diantisipasi dan juga merupakan
pengembangan perencanan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh
langkah-langkah sebelumnya (Varney, 2016). Penatalaksanaan panas
menurut Sodikin (2012) adalah sebagai berikut:
a) Pemberian antipiretik yaitu paracetamol syrup 120mg/5ml 3x11/2
maksimal pemberian 6 kali dalam sehari
b) Melakukan kompres hangat
c) Memakai pakaian yang tipis agar panas dapat keluar dengan cepat
d) Memberikan anak banyak minum untuk mencegah dehidrasi Sedangkan
penatalaksanaan demam menurut Suriadi dan Yuliani (2010) adalah
sebagai berikut :
1) Monitor temperatur secara ketat
2) Beri antibiotik dan antipiretik sesuai program
3) Kompres dengan air hangat
4) Memberikan cairan oral (minum) yang adekuat
5) Kompres dengan air hangat
6) Ajarkan pada orangtua cara mengukur suhu tubuh anak
Langkah VI : Pelaksanaan Melaksanakan rencana perawatan secara
menyeluruh
Bisa dilakukan oleh bidan atau tim kesehatan yang lain (Varney,
2016).
2) Panas turun
Data perkembangan
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian Data
a. Identitas
Identitas Balita
Nama : An. A
Umur : 2 Tahun
Anak ke- : 2
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Beji, Andong
Identitas Ibu Identitas Ayah
Nama : Ny. A Nama : Tn. T
Umur : 32 tahun Umur : 34 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Alamat : Beji, Andong
b. Data Kebidanan
1) Alasan datang
Ibu mengatakan ingin memeriksakan anaknya yang berumur 2
Tahun karena badannya panas sejak kemarin sore 10 Maret 2021,
rewel, tidak mau makan dan minum sedikit
2) Riwayat Kesehatan
Imunisasi : Ibu mengatakan bahwa anaknya sudah diimunisasi
lengkap (terlampir )
3) Riwayat penyakit yang lalu
Ibu mengatakan anaknya pernah mengalami batuk, pilek dan panas
pada bulan lalu
4) Riwayat penyakit sekarang
Ibu mengatakan anaknya saat ini panas, batuk dan pilek
5) Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dari keluarganya tidak mempunyai penyakit
menular, menurun, dan menahun seperti TBC, Hepatitis B, Asma,
Jantung, Diabetes Militus, Hipertensi, dan lain-lain.
6) Riwayat sosial
a) Yang mengasuh
Ibu mengatakan anaknya diasuh sendiri di bantu oleh suami
dan neneknya
b) Hubungan dengan anggota keluarga
Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarga yang lain
sangat baik
c) Hubungan dengan teman sebaya
Ibu mengatakan hubungan anaknya dengan teman sebayanya
sangat baik, terbukti dengan anaknya masih bermain bersama
dengan teman sebayanya
d) Lingkungan rumah.
Ibu mengatakan bahwa lingkungan dalam keadaan baik, bersih
dan bebas polusi
7) Pola kebutuhan sehari-hari
a) Nutrisi
Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya sebelum sakit makan
3 kali sehari, dengan nasi, sayur, lauk. Minumnya hanya air
putih
Selama sakit : ibu mengatakan bahwa anaknya selama sakit
nafsu makannya berkurang. Minum air putih lebih sering dan
banyak
b) Istirahat/tidur
Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya tidur siang 1-2 jam
dan tidur malam 8-9 jam
Selama sakit : ibu mengatakan selama sakit pola tidur anaknya
berkurang, dan sering terbangun
c) Mandi
Sebelum sakit: ibu mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari,
kala pagi dan sore
Selama sakit : ibu mengatakan anaknya mandi 2 kali sehari,
kala pagi dan sore
d) Aktifitas
Sebelum sakit : ibu mengatakan sebelum sakit anaknya sering
bermain dengan teman sebayanya
Selama sakit : ibu mengatakan selama sakit anaknya lebih
sering dirumah dan jarang bermain
e) Eliminasi
Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya BAB 1 kali sehari
setiap pagi, BAK 5 kali sehari
Sebelum sakit : ibu mengatakan anaknya belum BAB sejak
pagi, BAK 5 kali sehari
c. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan umum : Cukup
2) Kesadaran : Composmentis
3) Tanda-tanda vital
a. Suhu tubuh : 38,2 o C
b. Nadi : 95 x/menit
c. Pernafasan : 28 x/menit
4) Berat badan : 10 kilogram
5) Tinggi badan : 90 cm
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : Rambut berwana hitam dan bersih,
2) Muka : terlihat agak memerah
3) Mata : Simetris, mata sayu
4) Hidung : Simetris, tidak ada benjolan
5) Mulut : Bibir agak sedikit kering, lidah berwarna
merah muda.
6) Telinga : Simetris, tidak ada kelainan , tidak ada
serumen
7) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
8) Dada :Tidak ada retraksi dada, tidak ada wheezing
9) Abdomen :Tidak ada benjolan, tidak ada kelainan
10) Ekstremitas :
Atas : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada oedema
Bawah : Simetris, tidak ada kelainan, tidak ada oedema
e. Pemeriksaan penunjang
Tidak dilakukan pemeriksaan penunjang
2. Inteprestasi Data
a. Diagnosa Kebidanan
An.U umur 2 tahun jenis kelamin laki-laki dengan Febris
b. Masalah
Gangguan masalah pemenuhan nutrisi, cairan, dan rewel
c. Kebutuhan
a) Pemenuhan kebutuhan nutrisi dengan pemberian makanan
sedikit sedikit tetapi sering
b) Pemenuhan kebutuhan cairan dengan pemberian minum susu,
teh manis maupun air putih lebih sering
c) Menenangkan balita dengan cara digendong
5. Perencanaan
Tanggal: 11 Maret 2021 Pukul: 15.00 WIB
6. Implementasi
Tanggal: 11 Maret 2021 Pukul: 15.20 WIB
7. Evaluasi
Tanggal: 11 Maret 2021 Pukul: 15.30 WIB
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam laporan kasus asuhan
kebidanan balita sakit yaitu pada tahap pengkajian data yang terdiri atas
data subjektif dan data objektif diperoleh data secara lengkap. Data yang
didapatkan dalam pengkajian digunakan sebagai dasar dalam menentukan
diagnosa atau masalah yang mungkin terjadi. Pada penatalaksanaan
rencana tindakan disusun berdasarkan keadaan yang dialami oleh anak dan
kebutuhan anak. Setelah rencana tindakan telah tersusun dengan baik,
maka tahap selanjutnya adalah melaksanakan rencana tindakan yang telah
disusun sebelumnya. Evaluasi yang didapat berdasarkan asuhan kebidanan
yang diberikan, bayi mengalami kemajuan dalam keadaan kesehatannya.
I. Saran
1. Bagi orang tua anak
Diharapkan ibu dan bapak lebih mengetahui dan memperhatikan
kondisi anaknya.
2. Bagi instansi kesehatan
Dapat meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih optimal
sehingga meningkatkan kepuasan klien dan menurunkan angka
kematian ibu dan bayi.
3. Bagi instansi pendidikan
Dapat memberikan bimbingan langsung secara intensif dan berkala
kepada mahasiswa dilapangan sesuai dengan kasus yang ditemui.
DAFTAR PUSTAKA
Ardinasari E, 2016. Buku Pintar Mencegah & Mengobati Penyakit Bayi & Anak.
Jakarta : Penerbit Bestari
Armini,niwayan,dkk.2017.asuhan kebidanan neonatus, bayi, balita dan anak pra
sekolah:yogyakarta.penerbit Andi(anggota IKAPI)
Lusia. (2019). Mengenal demam dan perawatannya pada
anak.Surabaya:airlangga University Press
Prawirohardjo, Sarwono. 2007. Ilmu Kandungan Edisi 2 Jilid 4. Jakarta : YBP-
SP.
Sodikin, 2012. PrinsipPerawatan Demam Pada Anak. Yogyakarta : Pustaka
Pelajar
Suriadi dan Yuliani R, 20016. Asuhan Keperawatan Pada Anak, Edisi 2.
Varney, H. Et, all. 20017. Buku Ajar Kebidanan Edisi 2. Jakarta : EGC
Klaten, 16 Maret 2021
Mahasiswa Praktikan
( ............................................ )
P27224018093
Pembimbing Lapangan
Pembimbing Lahan (Institusi)
( ............................................ )
( ............................................ )