Anda di halaman 1dari 17

PENYAKIT-PENYAKIT PADA ANAK USIA DINI

MAKALAH
Disusun Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Kesehatan dan Gizi
Dosen Pengampu : Selfi Lailiyatul Iftitah, M. Pd

Oleh :

Kelompok 3

Nor Afni Firdausy (20381062018)

Fatimatus Zahroh (20381062046)

Soviana Nadia (20381062062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI MADURA
MARET 2023
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Puji dan Syukur Alhamdulillah kami haturkan kepada Ilahi Robbi, berkat melimpahkan
rahmatnya dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah Kesehatan
dan gizi tentang penyakit-penyakit pada anak usia dini , walaupun dengan keadaan makalah
yang menurut kami masih jauh dari kata kesempurnaan.
Terimakasih kepada Ibu Lailiyatul Iftitah, M.Pd selaku dosen mata kuliah pembelajaran
Kesehatan dan gizi. Disamping itu kami juga menyadari akan segala kekurangan dan
ketidaksempurnaan, baik dari segi penulisan maupun dari cara penyajiannya. Oleh karena itu
kami dengan senang hati menerima kritikan dan saran yang membangun dari berbagai pihak.
Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Wasslamualaikum Wr.Wb.

Pamekasan, 23 Maret 2023

Kelompok 3

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
C. Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................... 2

A. Faktor Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini ....................................................... 2


B. Mengenali Dan Menangani Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Dini ............... 3
C. Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya .............................................................. 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 13

A. Kesimpulan ......................................................................................................... 13
B. Saran .................................................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Anak yang sehat adalah anak yang sehat secara fisik dan pesikis. Menurut Soedjatmiko,
sel-sel otak janin terbentuk sejak 2-3 bulan dalam kandungan dan berlanjut sampai anak
berusia 3-4 tahun. Jumlah sel otak tumbuh mencapai milyaran, tetapi belum ada hubungan
antar sel. Kualitas dan kompleksitas rangkaian hubungan antar sel otak ditentukan oleh
stimulasi lingkungan.
Hubungan ini mulai terbentuk saat janin berusia 6 bulan. Semakin bervariasi
rangsangan yang diterima oleh bayi dan balita maka semakin komples hubungan antara sel
otak. Semain komplek dan kuat hubungan antar sel otak, maka semakin tinggi dan
hervariasi kecerdasan anak. 1
Perkembangan anak dipengaruhi oleh gizi dan kesehatan. Anak yang sehat akan
mengalami lonjakan perkembangan otak yang lebih baik jika dibandingkan dengan anak
yang tidak sehat. Untuk mendapatkan anak yang sehat secara fisik maupun psikis dan
berkualitas perlu disiapkan sejak dalam kandungan. Pada saat anak masih dalam kandungan
kondisi ibu akan mempengaruhi janinnya sehingga ibu hamil sangat di anjurkan untuk
memperhatikan makanan yang dikonsumsi dan kesehatan fisiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Saja Faktor Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini?
2. Bagaimana Mengenali Dan Menangani Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Dini?
3. Apa Saja Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Faktor Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini
2. Untuk Mengetahui Mengenali Dan Menangani Gangguan Kesehatan Pada Anak
Usia Dini
3. Untuk Mengetahui Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya

1
Soegeng Santoso, Kesehatan Dan Gizi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 1.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Faktor Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini


Faktor penyebab terganggunya kesehatan anak usia dini:
1. Penyebab langsung
Makanan anak dan penyakit infeksi yang mungkin diderita anak. Timbulnya
gizi kurang tidak hanya karena makanan yang kurang, tetapi juga karena
penyakit. Anak yang mendapatkan makanan cukup baik, tetapi sering diserang
diare atau demam, akhirnya dapat menderita kurang gizi. Demikian juga pada
anak yang makan tidak cukup baik, maka daya tahan tubuhnya akan melemah.
Dalam keadaan demikian mudah diserang infeksi yang dapat mengurangi nafsu
makan, dan akhirnya dapat menderita kurang gizi. Pada kenyataannya keduanya
baik makanan dan penyakit infeksi secara bersama-sama merupakan penyebab
kurang gizi.
2. Penyebab tidak langsung
Ketahanan pangan di keluarga, pola pengasuhan anak, serta kesehatan dan
kesehatan lingkungan.2 Secara medik, indikator yang dapat digunakan untuk
menyatakan masalah gizi adalah indikator antropometri (ukurannya adalah
kadar hemoglobin dalam darah) dan sebagainya diluar aspek medik, masalah
gizi dapat diakibatkan oleh kemiskinan, social budaya, kurangnya pengetahuan
dan pengertian, pengadaan dan distribusi pangan, dan bencana alam
(Khumaidi,1994).
Adapun faktor masalah gizi pada anak:
a) Masalah gizi karena kemiskinan indikatornya taraf ekonomi keluarga
dan ukuran yang dipakai adalah garis kemiskinan.
b) Masalah gizi karena sosial budaya indikatornya adalah stabilitas
keluarga dengan ukuran frekuensi nikah-cerai-rujuk, anak-anak yang
dilahirkan di lingkungan keluarga yang tidak stabil akan sangat rentan
terhadap penyakit gizi-kurang.

2
Hariza Adnani,2011.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta Nuha Medika. Indriani, R, Mesiono, Sapri. (2019).
Intensitas Asupan Gizi dalam Mengembangkan Kesehatan Anak Usia 5-6 Tahun di TK Ummi Erni Desa
Pematang Johar. Jurnal Raudhah. Vol 7 (2). 35 – 48.

2
c) Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan dibidang
memasak, konsumsi anak, keragaman bahan, dan keragaman jenis
masakan yang mempengaruhi kejiwaan, misalnya kebosanan.
d) Masalah gizi karena pengadaan dan distribusi pangan, indikator
pengadaan pangan (food supply) yang biasanya diperhitungkan dalam
bentuk neraca bahan pangan, diterjemahkan ke dalam nilai gizi dan
dibandingkan dengan nilai rata-rata kecukupan penduduk. Gizi
merupakan salah satu kehidupan manusia yang erat kaitannya dengan
kualitas fisik maupun mental manusia. Keadaan gizi meliputi proses
penyediaan dan penggunaan gizi untuk pertumbuhan, perkembangan,
dan pemeliharaan serta aktivitas. Keadaan kurang gizi dapat terjadi
akibat ketidak seimbangan asupan zat- zat gizi, faktor penyakit
pencernaan, absorbsi, dan penyakit infeksi.

Departemen Kesehatan RI menyatakan bahwa masalah gizi di Indonesia masih


didominasi oleh kekurangan zat gizi yang disebabkan oleh banyak faktor,diantaranya
adalah tingkat sosial ekonomi keluarga. 3 Krisis ekonomi yang melanda sejak 1997,
telah menambah jumlah keluarga miskin dengan daya beli yang rendah, sehingga
memberikan dampak terhadap penurunan kualitas hidup keluarga dan meningkatkan
jumlah anak-anak yang kekurangan gizi.Selain ketersediaan pangan, masalah gizi juga
dipengaruhi oleh faktor perilaku ibu, dukungan keluarga, dan petugas kesehatan.

B. Mengenali Dan Menangani Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia Dini


Berikut beberapa tanda gangguan kesehatan yakni:
1. Mudah merasa lelah dan letih.
2. Tubuh terlalu kurus atau gemuk.
3. Nafsu makan menurun.
4. Memiliki gangguan berbicara
5. Memiliki kesulitan melihat dalam jarak jauh.

Kurang Gizi/ Malnutrisi


Banyak anak kekurangan gizi karena mereka tidak mendapatkan cukup
makanan. Atau jika mereka hanya mendapatkan makanan yang kurang kandungan

3
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI.Gizi dan Kesehatan Masyarakat.jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2010.

3
gizinya, misalnya makanan dengan banyak air dan serat di dalamnya, seperti ubi
kayu, talas akar, atau bubur jagung. Makanan jenis ini hanya membuat anak-anak
menjadi kenyang dan tidak memenuhi kebutuhan zat gizi untuk pertumbuhannya10.
Kadang-kadang pada anak ditemukan kekurangan zat-zat gizi tertentu, seperti
kekurangan vitamin A, yodium, dan lain-lain.

Gangguan Kesehatan Anak Usia Dini


1. Makanan kurang dan makanan lebih
Setiap negara mempunyai kebudayaan masing-masing, termasuk
kebudayaan makan dengan ciri makanannya. Contohnya, orang Amerika
memiliki roti yang dimakan dengan daging cincang dibentuk bulat pipih, yaitu
hamburger. Orang Jepang suka makan bahan makanan mentah dari laut, seperti
ikan dan cumi besar. Sedangkan orang Indonesia dikenal dengan soto, rendang,
gudeg, dll. Umunya, setiap bangsa memiliki ciri khas sendiri sesuai kondisi
lingkungan, dan kebutuhan akan makanan ini terpenuhi oleh menu makanan
yang biasa dimakan.
Sering kali, kesehatan yang baik tidak terjadi karena ada perubahan yang
berupa kekurangan zat makanan tertentu atau berlebihan. Kekurangan zat
makanan disebut defisiensi dan mengakibatkan tidak schat bahkan sakit.
Kelebihan zat makanan juga dapat menyebabkan berbagai penyakit.
Kekurangan zat makanan umumnya mencakup protein, karbohidrat, vitamin
dan mineral. Sedangkan kelebihan zat makanan umumnya berkaitan dengan
konsumsi lemak, protein dan gula. 4
Kelebihan makanan berakibat timbutnya berbagai penyakit, seperti
penyakit pembulu darah yang mengakibatkan penyakit jantung, kelumpuhan,
kegemukan. Umumnya menu yang berkaitan dengan kelebihan zat gizi adalah
menu yang tinggi lemak. gula, protein dan kurang serat.
2. Gangguan psikis
Kesehatan juga mencakup kesehatan psikis yang dapat diamati dari
adanya berbagai gangguan temporer maupun rutin. Temporer adalah muncul
sewaktu-waktu tanpa diduga sebelumnya. Contoh, pada malam hari anak
bermimpi yang menyeramkan, pada pagi hari anak bangun dan merasa

4
Achmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi, (Jakarta: Dian Rakyat, 2000), 45.

4
ketakutan. Gangguan yang bersifat rutin adalah setiap akan disuntik anak
merasa takut sekali, menangis, dan meronta-ronta. Anak yang pernah disuntik
dan terasa sakit akibatnya secara psikologis anak sudah sakit sebelum disutik.
Beberapa gangguan psikis pada anak adalah gangguan emosi, belajar, sosial,
dan Khusus.
3. Gangguan sosial
Gangguan sosial terdiri karena tidak adanya keseimbangan diri dengan
lingkungan disekitarnya. Anak tidak menyadari bahwa keadaannya diperlukan
dan dinilai oleh teman atau masyarakat. Anak tidak menyadari bahwa ia
memerlukan bagian dari masyarakat, perilakunya diperhatikan.
Awal gangguan sosial ini adalah dari pendidikan orang tua, yaitu pada
saat pertama anak melakukan tindakan yang keliru, orang tua tidak menegur
atau menegaskan bagaimana seharusnya. Bentuk gangguan sosial ini
diantaranya mencuri,berkelahi, mengganggu, dan melawan yang tidak
sepantasnya.
4. Gangguan khusus
Gangguan ini bersifat organik dan umumnya disebabkan oleh kebiasaan.
Sebenarnya jika tidak terlambat kejadian ini dapat segera diobati atau dibuat
normal kembali. Contohnya gangguan khusus adalah epilepsi, cerebral pasy,
anoreksia dan mengenyot jari. 5
Kebisaan ini mula-mula tidak disadari anak, kemudian dilakukan karena
biasa, anak merasa suka, dan nyaman. Pendekatan adalah dengan ditegor dan
diawasi agar tidak berbuat lagi. Jika kelainan ini disebabkan syaraf maka agak
sulit disembuhkan.
5. Gangguan psikiatri
a) Gangguan dalam hubungan dengan orangtua akibat putusnya hubungan
karena orangtua bercerai, mempunyai adek berjarak usia dekat sehingga
anak merasa kekurangan kasih sayang, perlindungan, dan pegangan.
Begitu juga apabila orangtua tidak berlaku adil pada semua anak,
menimbulkan iri hati. Sebaliknya, apabila terlalu banyak diberikan
perlindungan, anak tidak dapat mandiri.

5
Ibid, 49

5
b) Gangguan pada diri anak. Gangguan ini terjadi pada anak yang memiliki
kekurangan atau cacat. Anak merasa sendiri, mempengaruhi tingkah
laku, dan membuat anak merasa gelisah. Anak ini perlu ditimbulkan
kepercayaan diri dan kebanggaan melalui kesadaran akan hal yang
positif pada dirinya serta hal yang bersifat kerohanian. Tuhan yang maha
esa menciptakan manusia yang berbeda-beda, fungsinya. namun semua
mempunyai kelebihannya dan
c) Gangguan dalam interaksi sosial anak. Anak bergaul dengan keluarga
dan orang lain diluar keluarganya. Anak perlu menyesuaikan diri dengan
lingkungan atau adaptasi dan mengadakan interaksi dengan baik. Anak
yang mengalami gagguan dalam interaksi akan merasa kesepian, sendiri,
tidak tenang, menutup diri, serta sulit diajak bicara. Penanganannya
adalah anak diajak bicara mengenai kecakapannya sehingga ia merasa
dirinya diakui keberadannya, anak diaktifkan dalam berbagai kegiatan.

C. Penyakit Anak Usia Dini dan Gejalanya


Ada beberapa penyakit anak yang sering menyerang selungga perlu dicegah.
Penyakit anak itu, antara lain cacar air, demam berdarah, diare, polio, pilek, muntah
dan kejang. Berikut penjelasannya :
1. Cacar air
Penyakit ini pada umumnya di alami anak usia 3-5 tahun. Gejalanya
adalah berikut ini. 6
a) Penderita mengalami demam ringan.
b) Terasa sakit kepala ringan.
c) Tubuh terasa lemah.
d) Keesokan harinya kulit menjadi merah dan panas.
e) Terdapat lepuh-kpuh kecil atau vescma, kebanyakan dipunggung bagian
atas atau dada.
f) Dalam keadaan lanjut atau hebat, muka dan anggota badan kena
semuanya.

6
Mohamad Karton, Pengantar Pendidikan dan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. (Yogyakarta: Andi Offset,
1993), 14.

6
Gambar 1.1. gambar anak terkena cacar air

2. Demam berdarah
Penyakit ini disebabkan virus yang ditularkan oleh nyamuk aedes, yaitu
nyamuk yang pada kaki dan badannya terdapat garis-garis hitam. Gejalanya
adalah sebagai berikut:
a) Mendadak demam tinggidisentai sakit kepala, musi, dan muntah-
muntah.
b) Perut dan kerongkongan terasa sakit.
c) Batuk.
d) Sesak nafas.
e) Terjadi shock
f) Ujung kaki dan jari tangan terasa dingin.
g) Timbul bintik-bintik merah pada kulit. kadang-kadang diikuu buang air
besar bercampur darah.
h) Dapat terjadi pendarahan pada hidung dan putih mata Perawatan harus
segera dan dirumah sakit.

Gambar 1.2. gambar anak terkena demam berdarah

3. Mencret (Diare)
Seseorang dikatakan mencret atau diare apabila ia buang air besar yang
necer seperti air dan sehari lebih dari empat kali mencret. Penyakit ini dapat
ringan atau serius, datang secara mendadak atau akut. Anak yang terjangkit
penyakit ini biasanya karena kurang gizi. Sebab-sebab timbulnya diare adalah
berikut ini:

7
a) Gizi kuarang, yang menyebabkan tubuh menjadi lemah.
b) Infeksi virus (flu usus), diare agak ringan.
c) Infeksi usus, disebabkan bakteri amuba, cacing, giargi (parasit yang
hidup dalam usus).
d) Infeksi diluar usus, seperti infeksi kantong kemih, campak.
e) Malaria hipefalsiparum dan keracunan makanan.
f) Ketidak mampuan usus mencerna makanan.
g) Alergi terhadap makanan tertentu dan efek samping yang ditimbulkan
oleh obat-obatan tertentu.
h) Terlalu banyak makan buah-buahan mentah dan makanan.

Gambar 1.3. gambar anak terkena diare


Anak yang diare atau mencret, demam dapat mengakibatkan kematian
maka perlu upaya pencegahan. Pencegahannya adalah sebagai berikut:
a. Jagalah kebersihan makanan, tubuh, dan lingkungan, terutama
kebersihan air minum, makanan dari lalat dan kotoran. Lalat adalah
binatang yang biasanya terbang dari kotoran ke makanan dan
sebaliknya. Lalat membawa kotoran pada kakinya dan memindahkan
kotoran kec makanan. Jagalah agar tidak ada sampah busuk dan terbuka
dilingkungan rumah dan sekitar.
b. Anak dibenkan makanan bergizi yang sehat dan seimbang agar daya
tahan anak kuat terhadap penyakit.

4. Polio
Poliomyetis adalah salah satu penyakit yang sangat berbahaya karena
dapat mengakibatkan kelumpuhan dan cacat. Sebab timbulnya penyakit ini
adalah virus dari sampah, kotoran, lalat atsu makanan yang dihinggapi lalat.
Gejala Polromyetis adalah sebagai berikut:
a) Mula-mula demam ringan, sakit kepala, dan sakit kerongkongan.

8
b) Demam kambuh lagi sesudah beberapa hari dengan keadaan akan lebih
parah.
c) Penderita akan mengalami saku kepala dan perasaan kaku pada
persendian, leher, punggung dan otot terasa nyeri.
d) Gejala ini diikuti dengan setengah lumpuh atau lumpuh sama sekali,
pada bagian tubuh, seperti lengan atau tungkai.
e) Pada pulio menyerang sumsum tulang, maka terdapat kelumpuhan pada
tenggorokan dan pangkal tenggorokan.

Gambar 1.4. gambar anak terkena polio


Cara pencegahannya adalah dengan memberikan vaksinasi polio
beberapa kali, sesuai dengan aturan.

5. Pilek
Penyebabnya adalah virus, bersifat mudah menular terutama pada anak
yang masih kecil dan kondisi fisiknya lemah. Bagian yang diserang adalah
saluran pernapasan. Gejalanya adalah kepala pusing, badan agak panas dan
hidung tersumbat.

Gambar 1.5. gambar anak terkena pilek/flu


6. Muntah
Infeksi saluran pernapasan pada anak dapat menimbulkan muntah. Anak
yang muntah umumnya diikuti panas pada badan. Jika muntah disertai buang
air besar, harus segara dibawa ke dokter karena jika teralalu banyak cairan tubuh
yang hilang dapat mengakibatkan kematian.
7. Kejang

9
Penyebab dari kejang pada anak-anak antara lain demam tinggi,
dehidrasi, epilepsi, dan meningitis. Jika anak mengalami demam tinggi, segera
redakan agar tidak kejang. Periksa tanda-tanda dehidrasi dan meningitis. Kejang
yang datang tiba-tiba tanpa demam atau tanda lainnya mungkin epilepsi,
terutama jika anak tampak biasa-biasa saja tanpa menunjukkan ada gejala yang
aneh. Kejang yang dimulai pada rahang dan kemudian seluruh tubuh menjadi
kaku mungkin akibat tetanus. Tanda-tanda kejang pada anak, di antaranya:
a. Kedua kaki dan tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat
dan kejang kejang selama 5 menit dan bola mata berbalik ke atas,
b. Gigi terkatup
c. Muntah
d. Tak jarang si anak berhenti napas sejenak
e. Pada beberapa kasus tidak bisa mengontrol pengeluaran buang air besar/
kecil
f. Pada kasus berat, anak kerap tak sadarkan diri. Adapun intensitas waktu
kejang juga sangat bervariasi, dari beberapa detik sampai puluhan menit.

Gambar 1.6. gambar anak terkena kejang


8. Demam
Anak dikatakan demam jika suhu tubuhnya melebihi dari 37,5°C waktu
diukur dengan termometer. Pada anak-anak kecil, demam tinggi (lebih dari
39°C) dapat dengan mudah menyebabkan kejang atau kerusakan otak. Untuk
menurunkan demam, dapat dilakukan beberapa hal berikut.
a. Kompres dengan air hangat Anak dikompres dengan handuk yang
dibasahi dengan dibasahi air hangat (30º C) kemudian dilapkan seluruh
badan.
b. Berikan obat pereda demam. Perawatan paling efektif untuk demam
adalah menggunakan obat penurun panas seperti parasetamol atau
ibuprofen. Terdapat berbagai macam sediaan di pasaran seperti: tablet,
drops, sirup, dan suppositoria.

10
c. Berikan banyak cairan. Demam pada anak dapat meningkatkan risiko
terkena dehidrasi (kekurangan cairan). Tanda dehidrasi paling mudah
adalah berkurangnya kencing dan air kencing berwarna lebih gelap
daripada biasanya. Cairan seperti susu (ASI atau sapi atau formula) dan
air harus tetap diberikan atau bahkan lebih sering.
d. Istirahat yang cukup Demam menyebabkan anak lemah dan tidak
nyaman.
9. Meningitis
Penyakit berbahaya ini bisa datang sebagai komplikasi dari campak,
gondok, atau yang lain yang serius penyakit. Anak-anak dari ibu yang memiliki
TB mungkin mendapatkan meningitis TBC. Seorang anak yang sangat sakit
yang terletak dengan cara kepala miring kembali, yang leher terlalu kaku untuk
membungkuk ke depan, dan yang tubuhnya membuat gerakan aneh (kejang)
mungkin memiliki meningitis. Gejala yang khas dan umum ditampakkan oleh
penderita meningitis diatas umur 2 tahun adalah demam, sakit kepala dan
kekakuan otot leher yang berlangsung berjam-jam atau dirasakan sampai 2 hari.
Tanda dan gejala lainnya adalah photophobia (takut/menghindari sorotan
cahaya terang), phonophobia (takut/terganggu dengan suara yang keras), mual,
muntah, sering tampak kebingungan, kesusahan untuk bangun dari tidur,
bahkan tak sadarkan diri. Pada bayi gejala dan tanda penyakit meningitis
mungkin sangatlah sulit diketahui, namun umumnya bayi akan tampak lemah
dan pendiam (tidak aktif), gemetaran, muntah dan enggan menyusui.
Meningitis yang disebabkan oleh virus dapat ditularkan melalui batuk,
bersin, ciuman, bertukar alat makan, dan pemakaian sikat gigi bersama.
Mencuci tangan yang bersih sebelum makan dan setelah ke toilet umum,
memegang hewan peliharaan. Menjaga stamina (daya tahan) tubuh dengan
makan bergizi dan berolahraga yang teratur adalah sangat baik menghindari
berbagai macam penyakit. Pemberian imunisasi vaksin meningitis merupakan
tindakan yang tepat terutama di daerah yang diketahui rentan.
10. Cacing dan parasite lain
Jika salah satu anak dalam keluarga diketahui menderita cacingan,
semua anak dalam keluarga harus dirawat atau diobati untuk memastikan
hilangnya cacing. Untuk mencegah infeksi cacing, anak-anak harus:

11
a. Jagalah kebersihan
b. Gunakan jamban.
c. Jangan bertelanjang kaki.
d. Jangan makan daging mentah atau ikan mentah atau yang setengah
matang.
e. Minum hanya air rebus atau murni.

Gangguan Kesehatan, walau hanya gangguan kecil dapat menghambat


belajar anak, misalnya diare, diare akan membuat badan si anak lemas dan tidak
akan sedikit yang mengantarkan mereka pada kematian karena kekurangan
cairan. Gizi yang juga akan mengganggu kesehatan anak, jika gizi yang buruk
terjadi pada anak usia dini, maka akan mengakibatkan terganggunya kinerja
otak bahkan mengurangi kapasitas kecerdasan anak. Bukan berarti makanan
yang enak itu dapat memenuhi gizi seimbang, tetapi makanan dengan gizi
seimbang adalah makanan yang mengandung karbohidrat, protein, lemak,
vitamin, dan mineral dengan kadar yang sesuai dengan kebutuhan tubuh anak.

Tingkat konsumsi makanan ditentukan oleh kualitas serta kuantitas


hidangan, susunan hidangan harus memenuhi kebutuhan tubuh baik dari
kualitas maupun kuantitasnya, makan yang berlebihan atau kekurangan
makanan maka akan memberikan kodisi kesehatan dan gizi yang tidak
seimbang sehingga akan muncul berbagai penyakit seperti obesitas, pennyakit
gizi kurang, penyakit metabolik bawaan, penyakit keracunan makanan.
Kesehatan si anak sangatlah penting untuk itu kita sharus benar-benar jeli dalam
memilih makanan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Menurut Departemen Kesehatan RI ciri anak sehat adalah tumbuh dengan baik, tingkat
perkembangannya sesuai dengan tingkat umurnya. Tampak aktif atau gesit dan
gembira, mata bersih dan bersinar, nafsu makan baik, bibir dan lidah tambah segar,
pernafasan tidak berbau, kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering, serta mudah
menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Ada beberapa jenis gangguan yang sering terjadi pada anak diantaranya makanan
kurang dan makanan lebih, gangguan psikis, gangguan sosial, gangguan khusus, dan
gangguan psikiatri.
3. Ada beberapa penyakit anak yang sering menyerang sehingga perlu dicegah. Penyakit
anak itu, antara lain cacar air, demam berdarah, diare. polio, pilek, muntah, kejang,
demam, meningitis dan cacing dan parasite lain.
B. Saran
Kurangnya ilmu pengetahuan orang tua dalam hal gizi pada anak itulah yang
menyebabkan anak mengalami gizi buruk.untuk mencegah gizi buruk pada anak berikanlah
makanan yang seimbang agar anak tumbuh dan berkembang dengan baik. Seharusnya
orang tua diberi sosialisasi tentang asupan gizi yang pas dan benar agar tidak salah dalam
memberikan makanan pada anak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Achmad Djaeni Sediaoetama, Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi, (Jakarta: Dian Rakyat,
2000), 45.
Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKM UI.Gizi dan Kesehatan Masyarakat.jakarta
: PT Raja Grafindo Persada, 2010.
Hariza Adnani,2011.Ilmu Kesehatan Masyarakat.Yogyakarta Nuha Medika. Indriani, R,
Mesiono, Sapri. (2019). Intensitas Asupan Gizi dalam Mengembangkan Kesehatan
Anak Usia 5-6 Tahun di TK Ummi Erni Desa Pematang Johar. Jurnal Raudhah. Vol 7
(2). 35 – 48.
Mohamad Karton, Pengantar Pendidikan dan Kesehatan dan Perilaku Kesehatan.
(Yogyakarta: Andi Offset, 1993), 14.
Soegeng Santoso, Kesehatan Dan Gizi (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), 1.

14

Anda mungkin juga menyukai