Dosen Pembimbing
Lutfiana Puspita Sari,SST,.MPH
Disusun Oleh:
WULAN WAHYUNING TYAS
P27224018 051
D-III Kebidanan Semester V
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang telah
cukup bulan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau
2013).
dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari
berubah menjadi patologi apabila terjadi kelalaian dan kurang hati-hati. Jika
hal yang patologi tersebut tidak segera ditangani maka dapat mengakibatkan
berbagai macam komplikasi yang dapat membahayakan nyawa ibu dan janin.
Tingginya angka kematian ibu dan anak umumnya akibat ahli kebidanan atau
dimulai dari kala I, kala II, kala III, dan kala IV hingga asuhan BBL segera
setelah lahir. Hal ini sangat berperan terhadap klien yang merupakan indikator
yang dapat digunakan untuk menilai pencapaian hasil. Pelayanan atau asuhan
adanya kelainan dalam persalinan agar dapat dicegah dan dapat menurunkan
pada Ibu bersalin pada Ny.S di PMB Uswatun Khasana Desa Jatimalang
Kebidanan
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus :
normal
normal
normal
C. Manfaat
kebidanan.
3. Bagi penulis
kebidanan ibu bersalin serta sebagai penerapan ilmu yang didapat selama
perkuliahan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Persalinan
dan membrane dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal
yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu), lahir spontan
komplikasi baik pada ibu maupun janin. (Sumarah, 2010; Manuaba, 2012;
Prawirohardjo, 2014).
telah cukup bulan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan
dan memberikan derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi dengan intervensi yang
seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat
2. Tanda-Tanda Persalinan
(Kuswanti,Ina 2014)
2) Tanda In-Partu
a) Rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur
telah ada
(Kuswanti,Ina 2014)
3. Kebutuan Dasar Ibu Bersalin
BAB/BAK dan menjaganya agar tetap bersih dan kering. Hal ini
2) Kehadiran Pendamping
yang sama.
menimbulkan his.
kontraksi rahim.
infus.
5) Teori iritasi mekanik, di belakang serviks, terletak ganglion
Power (kekuatan)
Passage atau jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian
letak, sikap, dan posisi janin. Plasenta juga menyertai janin untuk
Penolong
Psikologis
dan memberikan derajat kesehatan yang lebih tinggi kepada ibu dan
8. Tahapan Persalinan
1) Kala I
a. Fase laten
b. Fase aktif
1. Fase akselerasi
3. Fase delerasi.
(Prawirohardjo, 2014).
8 jam.
2) Kala II
Prawirohardjo, 2014).
3) Kala III
(Manuaba, 2010)
fundus uteri.
plasenta multiple,
4) Kala IV
Prawirohardjo, 2014).
jam pertama dan setiap 30 menit dalam satu jam kedua pada kala
IV. Pantau suhu ibu satu kali dalam jam pertama dan satu kali pada
9. Mekanisme Persalinan
Penurunan Kepala
biasanya baru mulai pada kala II. Pada multipara majunya kepala
oleh tingkat cairan intra uterin, tekanan langsung oleh fundus pada
Fleksi
dan otot pelvis, kepala dipaksa masuk dengan sikap lebih fleksi.
aspek lain wajah dan dapat lebih mudah terdorong ke belakang dan
Lowdermilk 2013)
dengan bentuk jalan lahir khususnya bidan tengah dan pintu bawah
Ekstensi
Restitusi
dari pintu bawah panggul. Bersamaan dengan itu kepala bayi juga
Ekspulsi
10. Patograf
1) Pengertian
2) Tujuan
bayi.
4) Pencatatan partograf
1. Nama, usia
b) DJJ
meconium
D : Ketuban sudah pecah dan bercampur darah
dipalpasi
dipisahkan.
terendah (kepala).
panah.
berkemih.
menit
Denyut jantung Setiap 1 jam Setiap 30 menit
janin
Kontraksi Setiap 1 jam Setiap 30 menit
Pemeriksaan dalam Setiap 4 jam Setiap 4 jam
Pembukaan serviks Setiap 4 jam Setiap 4 jam
dan penurunan
merujuk.
2) Kala I
penatalaksanaan tersebut.
3) Kala II
4) Kala III
hasilnya.
5) Kala IV
dan hasilnya
1) Tekanan darah
darah ini juga dapat disebabkan oleh rasa takut dan khawatir.
2) Detak jantung
uteri dan segmen bawah rahim yang terbentuk dari isthmus uteri.
7) System pencernan
Metabolisme karbohidrat aerob maupun anaerob akan
2013).
8) Suhu tubuh
2013).
9) System pernapasan
selama persalinan
diantaranya : rasa cemas pada bayinya yang akan lahir, kesakitan saat
Sondakh, 2013).
1) Kala I
a) Fase laten
Pada fase ini, biasanya ibu merasa lega dan bahagia karena
b) Fase aktif
2) Kala II
Pada kala II, his terkoordinasi kuat, cepat, dan lebih lama.
Kira-kira 2–3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk ke
meneran karena tekanan rectum, ibu merasa seperti mau buang air
sangat lelah.
dijahit.
4) Kala IV
karena pada masa 1–2 jam persalinan ini merupakan masa yang
1) Asuhan fisik
(Nurasiah,2013)
2014)
2014)
posisi, dan memijat punggung, kaki atau kepala ibu dan melakukan
juga penjelasan kepada ibu bahwa rasa sakit yang ia alami selama
Setiap ibu bersalin selalu ingin mengetahui apa yang terjadi pada
takut akan menurunkan nyeri akibat ketegangan dari rasa takut dan
Standar I : Pengkajian
pengkajian.
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
a) Pemeriksaan umum
apapun.
(Prawirohardjo, 2014).
b) Pemeriksaan Abdomen
jari.
atas simfis
(Prawirohardjo 2010).
panggul/bidang Hodge.
2010).
diagnosa :
… jam … menit.
menghadapi persalinan.
jam.
mengurangi nyeri.
anus membuka.
mengurangi nyeri.
Standar IV : Implementasi
Standar V : Evaluasi
bersalin.
nyeri.
Ditulis
Hari,Tanggal/Jam :……………….
Standar I : Pengkajian
1) Data Subjektif
2) Data Objektif
a) Tanda kala II :
(Prawirohardjo, 2014).
c) His semakin lama dan teratur.
akan diberikan
Standar V: Evaluasi
APN.
Standar : Pencatatan
Dilakukan segera setelah melakukan pelaksanaan. Catatan dibuat
Standar I : Pengkajian
1) Data Subjektif
Ibu tampak senang dengan kelahiran bayinya, dan perut ibu terasa
mules.
2) Data Objektif
selama… jam
terkendali).
memanjang).
4) Lahirkan plasenta. Setelah placenta lahir, periksa kelengkapan
plasenta
tetap keras
Standar V: Evaluasi
memanjang).
Standar I: Pengkajian
1) Data subjektif
otot perineum.
telah dikaji.
Standar V: Evaluasi
ibu.
5) Ibu telah memenuhi kebutuhan nutrisi ibu yaitu makan dan minum
No Reg:SALIN/117/20
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. Data Subjektif
2. Dokumentasi
KALA I
PENGKAJIAN DATA
a. Data Subjektif
1) Keluhan Utama
18.00 WIB
2) Riwayat Perkawinan
3) Riwayat Menstruasi
Menarche usia 13 tahun,siklus tidak teratur antara 26-28 hari,lama 7
a) HPHT:5-2-2020
HPL:12-11-2020
oleh bidan
M (tempat)
I Mual,Pusing ANC dan pemberian Bidan PMB
kal
II Tidak ada keluhan ANC dan pemberian Bidan Pus 1x
7) Riwayat Kesehatan
penyakit kuning.
c. Riwayat Operasi
d. Riwayat kembar/cacat.
8) Kebutuhan Fisik
a) Nutrisi
(1) Makan terakhir pukul 15.00 WIB tanggal 11 November 2020 porsi
b) Eliminasi
d) Istirahat
e) Personal hygiene
Ibu mengatakan ibu mandi 2x sehari gosok gigi 2x sehari dan kramas
3x seminggu
f) Aktifitas
Ibu mengatakan ibu selama kehamilan melakukan kegiatan seperti
g) Pola seksual
sebelumnya
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
c) Vital Sign
d) Berat Badan : 72 cm
f) LILA : 27cm
2) Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
menempel.
7. Lidah : Bersih.
b. Leher
c. Dada (Payudara)
d. Abdomen
1. Inspeksi
2. Palpasi
a. Leopold I
b. Leopold II
c. Leopold III
Bagian bawah perut ibu teraba bulat, keras, melenting, sulit
digoyangkan.
d. Leopold IV
e. TFU Mc.Donald : 29 Cm
3. Auskultasi
His
e. Ekstremitas
f. Genitalia eksterna
3) Pemeriksaam Laboratorium
Tidak dilakukan
c. Analisa data
Ny. S usia 20 tahun G1P0A0 hamil 40 minggu inpartu kala 1 fase aktif
Data Dasar
Subjektif:
17.00 WIB.
b. Ibu mengatakan nyeri punggung yang menjalar ke pinggang dan perut
bagian bawah
Objektif:
a. Pemeriksaan umum
KU: Baik
Kesadaran: composmentis
RR: 24 x/menit
N: 88 x/menit
Suhu: 36,8oC
b. Palpasi abdominal
tahanan.
(STLD) ada.
Masalah Cemas
kebutuhan nutrisi
d. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang keadaan ibu sekarang
Hasil : ibu mengerti dan ibu mulai makan sedikit sebelum kelahiranya
36,5oC
KALA II
PENGKAJIAN DATA
a. DATA SUBJEKTIF
1) Keluhan
b. DATA OBJEKTIF
1. Tanda-tanda vital
Kesadaran : composmentis
TD : 120/70 mmHg
Pernafasan : 28 x/menit
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,80C
2. Pemeriksaan abdomen
menonjol.
pembukaan lengkap (10 cm), presentasi kepala, UUK jam 4, Hodge III,
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
1. Memberitahu ibu dan keluarga tentang hasil pemeriksaan bahwa
Hasil: Ibu dan keluarga telah mengerti jika pembukaan sudah lengkap.
kedua tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir dan
yang bersih.
dalam.
pembukaan lengkap.
prosedur.
d. Memeriksa leher bayi apakah ada lilitan tali pusat saat kepala
siku sebelah atas. Tangan, badan, dan kaki bayi telah lahir.
1. PENGKAJIAN DATA
a. DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan perutnya terasa mules setelah melahirkan banyinya dan ari –
b. DATA OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
f) Kontraksi uterus,
c. Analisa Data
d. Penatalaksanaan
2) Memberitahu ibu bahwa rasa mulas yang dialami karena kontraksi uterus
sambil melindungi bayi dari guntung setelag itu ikat tali pusat dan bungkus
Hasil: Telah dilakukan klem tali pusat, dan pemotongan tali pusat pada
7) Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD) diatas perut ibu secara skin to
skin.
Hasil : IMD berhasil dilakukan, dan bayi berhasil menemukan putting ibu
selama 60 menit.
8) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10cm dari vulva.
di wadah plasenta.
jarum jam hingga uterus berkontraksi. Massase uterus telah dilakukan dan
1. PENGKAJIAN DATA
a) DATA SUBJEKTIF
b) DATA OBJEKTIF
Kesadaran : composmentis
Nadi : 86 x/menit
Pernafasan : 22 x/menit
Suhu : 36,50C
Kontraksi : Keras
d) Penatalaksaan
Hasil: Ibu mengerti keadaaan dirinya dan bayi dalam keadaan baik.
Hasil: Jumlah darah yang keluar + 70 cc, terdapat laserasi pada perineum
derajat 2 pada mukosa vagina, kulit perineum, dan otot perineum, kontraksi
robekan saat melahirkan bayi dan akan dilakukan tindakan penjahitan pada
perdarahan.
5. Membereskan alat, merendam alat ke dalam larutan clorin 0,5% dan segera
mencuci tangan.
Hasil : Alat telah dibersihkan dan direndam larutan clorin 0,5% serta telah
cuci tangan.
7. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu dengan memberikan teh manis panas dan
8. Memberikan KIE tentang mobilisasi dini yaitu mulai dari miring kanan
setiap 15 menit sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit sekali pada 1
jam kedua.
10. Menganjurkan ibu untuk minum obat Amoxicillin 500 mg dosis 3x1 untuk
BAB IV
PEMBAHASAN
tanda-tanda vital, DJJ, kontraksi dan pembukaan serviks. Selain itu ibu juga diajari
untuk melakukan teknik pernapasan untuk mengurangi rasa nyeri. Saat tidak ada
kontraksi ibu dianjurkan untuk makan dan minum serta istirahat agar tetap memiliki
energi yang cukup untuk menghadapi kala II. Ibu juga dianjurkan untuk melakukan
perubahan posisi sesuai keinginan ibu agar merasa lebih nyaman dan
sampai pembukaan lengkap (10 cm). kala I yaitu antara lain dengan melakukan
dan kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks melalui pemeriksaan dalam.
Selain itu, menilai dan mencatat kondisi ibu dan bayi yaitu DJJ setiap 30 menit, frekuensi dan
lamanya kontraksi uterus tiap 30 menit, nadi setiap 30 menit, pembukaan serviks tiap 4 jam,
penurunan kepala tiap 4 jam, tekanan darah tiap 4 jam, dan temperature tubuh setiap 2 jam.
Selain itu, asuhan lain yang diberikan jika ibu merasa kesakitan yaitu dengan
cara memberi dukungan pada ibu dan meyakinkan ibu serta memberikan informasi
mengenai proses dan kemajuan persalinannya. Ibu juga diminta untuk melakukan
perubahan posisi, tetapi jika ibu ingin di tempat tidur sebaiknya di anjurkan tidur
miring ke kiri. Ajarkan juga kepada ibu tentang teknik bernafas, yaitu ibu diminta
kebutuhan energy dan mencegah dehidrasi, berikan pada ibu minum yang cukup.
kepada ibu dan keluarga bahwa ibu akan segera melalui proses persalinan serta
menganjurkan anggota keluarga untuk menemani ibu dan meberi dukungan pada saat
proses persalinan. Berikan informasi kepada ibu tentang cara meneran yang benar,
yaitu meneran apabila terdapat kontraksi dan meneran dengan dagu ditempelkan di
dada tanpa bersuara agar energi ibu tidak habis. Untuk selanjutnya pimpin persalinan
Kala II dimulai dari pembukaan lengkap (10 cm) sampai bayi lahir. Proses ini
(Sarwono, 2002) Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin meneran, bantu
ibu mengambil posisi yang nyaman, bimbing ibu untuk meneran secara efektif dan
benar mengikuti dorongan alamiah yang terjadi. Anjurkan keluarga ibu untuk
membantu dan mendukung usahanya. Catat hasil pemantauan pada partograf. Beri
cukup minum dan pantau DJJ setiap 5-10 menit. Pastikan ibu dapat beristirahat di
napas saat meneran serta memintanya untuk berhenti meneran dan istirahat saat tidak
ada kontraksi. Jika ibu berbaring miring atau setengah duduk, akan lebih mudah
untuk meneran apabila lutut ditarik kea rah dada dan dagu ditempelkan di dada. Dan
ibu diminta untuk tidak mengangkat bokong ketika meneran. (Rohani, 2013)
Pada saat bayi telah lahir dan dilakukan pemeriksaan, dan memastikan tidak
ada janin kedua, didapatkan data bahwa ibu berada di kala III persalinan. Terdapat
darah dari jalan lahir dan tali pusat memanjang. Oleh karena itu, diberikan asuhan
berupa manajemen aktif kala III dengan memberikan injeksi oksitosin 10 IU di 1/3
atas bagian paha luar, kemudian melakukan peregangan tali pusat terkendali saat ada
tanda-tanda pelepasan plasenta, melahirkan plasenta dan melakukan massase uterus.
Saat tindakan pengeluaran plasenta, ibu dianjurkan untuk tetap fokus kepada bayinya
agar tidak terlalu khawatir terhadap proses pengeluaran plasenta. Setelah plasenta
lahir hal yang kemudian dilakukan adalah memeriksa kelengkapan plasenta untuk
Kala III dalam persalinan adalah periode waktu yang dimulai setelah lahirnya
bayi dan berakhir dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Kala III merupakan
periode waktu dimana penyusutan volume rongga uterus setelah kelahiran bayi.
plasenta. Oleh karena tempat perlengketan menjadi kecil, sedangkan ukuran plasenta
tidak berubah, maka plasenta menjadi berlipat, menebal, dan kemudian lepas dari
dinding uterus. Setelah lepas, plasenta akan turun ke bagian bawah uterus atau ke
dalam vagina. Tanda-tanda plasenta akan lepas adalah bentuk uterus berubah menjadi
globular dan terjadinya perubahan tinggi fundus. Kemudian tali pusat memanjang dan
Tujuan manajemen aktif kala III adalah untuk menghasilkan kontraksi uterus
yang lebih efektif sehingga dapat mempersingkat waktu setiap kala, mencegah
perdarahan, dan mengurangi kehilangan darah kala III persalinan dibandingkan kala
III fisiologis. Manajemen aktif kala III terdiri atas tiga langkah utama, yaitu
memberikan suntikan oksitosin dalam 1 menit pertama setelah bayi lahir, melakukan
peregangan tali pusat terkendali dan melakukan masase fundus uteri. Setelah plasenta
lahir, kemudian memeriksa plasenta, selaput ketuban dan tali pusat. Pemeriksaan
kelengkapan plasenta sangatlah penting sebagai tindakan antisipasi apabila ada sisa
betul plasenta dan selaputnya betul-betul utuh (lengkap), periksalah sisi maternal dan
sisi fetal untuk memastikan apakah ada lobus tambahan, serta selaput plasenta dengan
Setelah plasenta dipastikan telah lahir lengkap, maka ibu memasuki kala IV
dalam persalinan, yaitu dua jam setelah kelahiran plasenta. Asuhan yang diberikan
kepada ibu saat kala IV adalah dengan melakukan penjahitan pada laserasi jalan lahir
penjahitan, ibu terlebih dahulu diberikan anestesi lokal dengan lidocain 1%. Tindakan
personal hygiene pada ibu. Ibu dianjurkan untuk tetap menyusui bayinya minimal
selama 1 jam, dan juga menganjurkannya untuk makan, minum serta istirahat.
Asuhan lain yang diberikan adalah memantau keadaan ibu meliputi kontraksi uterus
dan mengajari ibu cara mengecek kontraksi serta masase uterus, memantau keadaan
Kala IV adalah masa 2 jam setelah plasenta lahir. Tindakan yang dilakukan
adalah evaluasi kemungkinan laserasi pada vagina dan perineum dan lakukan
penjahitan bila laserasi menyebabkan perdarahan. Berikan anestesi lokal pada setiap
ibu yang memerlukan penjahitan laserasi. Hal ini merupakan asuhan sayang ibu. Obat
standar yang digunakan untuk anestesi lokal adalah lidocain 1% tanpa epineprin. Jika
yang ada, maka didapatkan bahwa asuhan persalinan yang diberikan pada Ny. S. Pada
kala II, asuhan yang diberikan adalah menolong persalinan sesuai standar dengan
memperhatikan prinsip pencegahan infeksi. Asuhan kala III yaitu berupa manajemen
aktif kala III serta dukungan psikologis pada ibu. Dan asuhan kala IV yaitu memantau
keadaan ibu untuk mencegah terjadinya komplikasi serta pemenuhan kebutuhan fisik
dan psikologis ibu. Pada penatalaksanaan asuhan, ibu bersikap kooperatif sehingga
PENUTUP
A. Kesimpulan
pada kala I, kala II, kala III maupun kala IV. Oleh karena itu, asuhan kebidanan
B. Saran
kebidanan yang dilakukan oleh bidan dapat berlangsung dengan baik dan
3. Bagi Penulis
Johariyah,dkk. (2012). Asuhan Kebidanan Persalinan dan BBL. Jakarta: Trans Info
Media
Kedokteran EGC
Nurasiah, Ai, dkk. (2012). Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan. Bandung: PT
Refika Aditama
JHPIEGO
Rohani. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Masa Persalinan. Jakarta: Salemba Medika
Rohani, dkk. (2013). Asuhan Kebidanan pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba
Medika.
Prawiroharjo
Sondakh Jenny J.S. (2013). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi Baru Lahir.
Erlangga
Rihama