Disusun oleh :
TAHUN 2022-2023
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh :
Tanggal
PEMBERIAN ASUHAN KEBIDANAN
PADA IBU HAMIL DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK)
Disetujui :
Kepala Ruangan
Tanggal : Februari 2023
Di :Ruang KIA puskesmas Blega (Sri Anita Kusuma. S.Tr.Keb)
NIP. 19760507 2007 01 2 013
Pembimbing Institusi
Tanggal : Februari 2023
Di: STIKES Ngudia Husada Madura (Iin Setiawati, S.Keb.,Bd, M.Kes)
NIDN. 0713108605
Pembimbing Kasus
Tanggal : Februari 2023
Di :Ruang KIA puskesmas Blega (Sri Anita Kusuma,S.Tr.Keb )
NIP. 19760507 2007 01 2 013
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan YME atas segala rahmat dan hidayah-Nya yang
Puskesmas Blega.
Profesi Bidan Stikes Ngudia Husada Madura untuk memenuhi target yang telah ditetapkan.
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu
2. Lelly Aprilia Vidayati, S.SiT. M.Kes selaku ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Bidan
5. Dan semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Askeb ini.
Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat dalam penyusunan
Asuhan Kebidanan ini. Untuk itu penyusun mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
selanjutnya.
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa profesi kebidanan mampu melaksanakan asuhan kebidanan
pada ibu hamil yang mengalami KEK.
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui konsep dasar Asuhan dan Manajemen Kebidanan.
b. Untuk mengetahui konsep dasar Kehamilan
c. Untuk mengetahui penjelasan KEK pada ibu hamil
d. Untuk mengetahui penyebab KEK pada ibu hamil
e. Untuk mengetahui pencegahan dan pola makan ibu hamil dengan KEK
1.3 Manfaat
1. Bagi Tempat Pengkajian Laporan kasus ini dapat menjadi dorongan agar lahan
praktek dapat menjadikan lebih baik dalam menangani masalah pada ibu hamil
dengan obesitas dan lebih menerapkan asuhan kebidanan pada kesehatan ibu
hamil.
2. Bagi Penulis Dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh serta mendapatkan
pengalaman dalam melaksanakan asuhan kebidanan secara langsung pada ibu
hamil.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Langkah-Langkah
a. Langkah-langkah manajemen kebidanan
1) Mengumpulkan semua data yang dibutuhkan untuk menilai keadaan klien secara
keseluruhan.
2) Menginterpretasikan data untuk mengidentifikasi diagnose atau masalah.
3) Mengidentifikasi diagnose atau masalah potensial dan mengantisipasi penanganannya.
4) Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera, konsultasi, kolaborasi dengan
tenaga kesehatan lain serta rujukan berdasarkan kondisi klien.
5) Menyusun rencana asuhan secara menyeluruh dengan tepat dan rasional berdasarkan
keputusan yang dibuat pada langkah-langkah sebelumnya.
6) Pelaksanaan langsung asuhan secara efisien dan aman.
7) Mengevaluasi keefektifan asuhan yang diberikan dengan mengulang kembali
manajemen proses untuk aspek-aspek asuhan yang tidak efektif.
PENGKAJIAN
Tanggal : 11 Februari 2023
Jam : 10.00 wib
Identitas Pasien
Penanggung Jawab
Identitas Pasien
Status : Suami
1. Nama : Ny ”S” 1. Nama : Tn ”Z”
2. Umur : 25 Tahun 2. Umur : 30 Tahun
3. Agama : Islam 3. Agama : Islam
4. Pendidikan : SMA 4. Pendidikan : SMA
5. Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga 5. Pekerjaan : Wiraswasta
6. Suku bangsa: Madura 6. Suku bangsa: Madura
7. Alamat : Bates 7. Alamat : Bates
I. DATA SUBJEKTIF
1. Keluhan Utama
Ingin kontrol hamil
2. Riwayat Kesehatan
a. Sekarang
Tidak ada riwayat menderita penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), hepatitis, TBC, dan asma.
b. Dahulu
Tidak ada riwayat menderita penyakit serius seperti penyakit jantung, diabetes
melitus (DM), hepatitis, TBC, dan asma.
3. Riwayat Reproduksi
a) Menarche : 13 tahun
b) Siklus haid : 28 hari
c) Lamanya haid : 5-7 hari
d) Keluhan haid : Tidak ada
6. Riwayat Perkawinan
1 kali menikah, 1 tahun
7. Riwayat Kontrasepsi yang Digunakan
Tidak menggunakan kontrasepsi
8. Keadaan Psiko, Sosio dan Spiritual (Kesiapan menghadapi proses persalinan)
Ibu senang dengan kehamilannya, keluarga, orang tua juga suami sangat memberi
dukungan terhadap kehamilannya saat ini.
9. Activity Daily Living
a. Nutrisi
Sebelum hamil : ibu makan 3 kali sehari dengan menu nasi, lauk, sayur
dan buah. Ibu minum air putih ± 7-8 gelas per hari.
Selama hamil : Pola makan ibu teratur dengan frekuensi 1 kali sehari
dengan jenis makanan nasi, sayur, lauk pauk, dan buah.
ibu minum 7-8 gelas/hari.
b. Eliminasi
Sebelum hamil : Ibu BAK sebanyak 3-4 kali/hari, BAB sebanyak 1-2
kali/hari
Selama hamil : Ibu BAK sebanyak 3-4 kali/hari, BAB sebanyak 1-2
kali/hari
c. Istirahat (tidur)
Sebelum hamil : Ibu tidur siang kurang lebih 2 jam/hari, dan tidur
malam 7-8 jam/hari.
Selama hamil : Ibu tidur siang kurang lebih 2 jam/hari, dan tidur
malam 7-8 jam/hari.
d. Personal hygiene
Sebelum hamil : Ibu mandi 2 kali sehari memakai sabun, keramas tiap
rambut kotor dengan menggunakan shampo, sikat gigi 2
kali dalam sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, kebersihan
Vulva setiap selesai BAB/BAK dibersihkan dengan air
bersih dan ganti celana dalam 2 kali sehari.
Selama hamil : Ibu mandi 2 kali sehari memakai sabun, keramas tiap
rambut kotor dengan menggunakan shampo, sikat gigi 2
kali dalam sehari, ganti pakaian 2 kali sehari, kebersihan
Vulva setiap selesai BAB/BAK dibersihkan dengan air
bersih dan ganti celana dalam 2 kali sehari.
e. Seksualitas
Sebelum hamil : melakukan hubungan seksual 1-2 kali seminggu
Selama hamil : jarang melakukan hubungan sexual
f. Kebiasaan merokok, minum obat dan jamu
Sebelum hamil : Tidak pernah merokok, minum obat yang diberikan
dari bidan dan kadang-kadang minum jamu.
Selama hamil : Tidak pernah merokok, minum obat yang diberikan
dari bidan dan kadang-kadang minum jamu.
2. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala :
Inspeksi : Rambut bergelombang, hitam, tidak rontok.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada benjolan.
b. Mata
Inspeksi : Konjungtiva merah muda, sclera putih.
c. Wajah
Inspeksi : Tidak ada chloasma gravidarum Palpasi : Tidak ada edema
d. Dada (payudara)
Inspeksi : Putting susu menonjol, terdapat hiperpegmentasi aerola mammae
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan massa dan benjolan
e. Abdomen
1) Inspeksi : Tidak ada luka bekas operasi, tampak striae alba
2) Palpasi :
Leopold I : 3 jari di bawah pusat (MC : 18 cm ), bagian fundus teraba
lunak, tidak melenting ( bokong)
Leopold II :
Kanan : teraba seperti papan, keras, memanjang ( punggung)
Kiri : teraba seperti bagin bagian kecil ( ektremitas)
Leopold III : bagian terendah janin teraba keras, bulat, melenting (kepala),
belum masuk PAP
Leopold IV : -
Auskultasi:
Djj : 134 x/mnt
f. Genetalia Eksterna dan Anus
Inspeksi : Tidak ada varices, Tampak pada pakaian dalam ibu lendir berwarna
kekuningan.
g. Ekstremitas
Inspeksi : Tidak ada varices, jari-jari ekstremitas atas dan bawah lengkap
Palpasi : Tidak ada edema
3. Pemeriksaan laboratorium (atas indikasi)
a. Darah (Hb, golongan darah, HbSAg, WR/VDRL)
GD :B
Hb : 10,2 gr/dl
GDA : 71
HIV : NR
HbSAg :-
Syphilis :-
4. Hasil Skrining/Deteksi Dini Kehamilan
Skor KSPR :2
Resiko Pre-eklamsi : ROT (-) MAP (-)
III. ANALISIS DATA
G1P0A0H0 Usia Kehamilan 15-16 minggu Hidup/Tunggal/Intra Uterin/ Keadaan Ibu
Dan Janin baik dengan Kekuranagn Energi kronik
IV. PENATALAKSANAAN
1. Memberitahu pada ibu mengenai hasil pemeriksaan yang telah dilakukan, bahwa
keadaan umum ibu baik-baik saja dengan hasil pemeriksaan tanda-tanda vital seperti
TD 120/70, Respirasi 22 x/menit, Nadi 80 x/menit, dan Suhu 36,50C serta BB 46
Kg, LiLA: 22 cm, Keadaan janin baik dengan DJJ (+) terdengar jelas frekuensi 134
x/menit, dan memberitahu ibu bahwa dari hasil pemeriksaan ibu mengalami
Kekurangan Energi Kronis (KEK). Ibu mengetahuinya
2. Menjelaskan pada ibu bahwa keluhan yang dirasakan ibu tentang kurang nafsu
makan ini biasa disebabkan perubahan hormone dan mood selama 77 kehamilan,
sehingga untuk tetap menjaga nutrisi ibu maka dianjurkan untuk makan sedikit tapi
sering. Ibu mengerti penjelasan dan akan mengikuti sesuai anjuran.
3. Menganjurkan ibu untuk lebih meningkatkan pola makanan dari sebelumnya yaitu
peningkatkan porsi makan sebanyak 4-5 kali sehari. Meningkatkan jumlah protein
yang di konsumsi dari ikan, telur, dan daging dari sebelumnya. Meningkatkan
jumlah buah-buahan yang dimakan misalnya setiap hari mengonsumsi buah-buahan,
dan sayur sayuran hijau yang sebelumnya hanya memakan dalam jumlah sedikit
menjadi lebih banyak porsi perharinya. Mengingatkan ibu untuk tetap
mengkonsumsi pemberian bantuan dari petugas Kesehatan berupa biskuit ibu hamil,
dan tetap meminum susu ibu hamil 2 kali sehari. Ibu bersedia untuk memakan
makanan bergizi yang dianjurkan petugas kesehatan
4. Menganjurkan ibu kontrol 1 bulan, ibu mengerti
ULFATUL ZUHRO
Mengetahui,
Pembimbing Prodi Pembimbing Klinik
BAB
IV
PEMBAHASAN
Asupan makanan selama hamil berbeda dengan asupan sebelum masa kehamilan
untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, berdasarkan angka kecukapan gizi (AKG) tahun
2013 diperlukan tambahan 300 kkal perhari selama kehamilan. Penambahan protein
20gr/hari, lemak 10g/hari dan karbohidrat 40g/hari selama kehamilan serta mikronutrisi
lainnya untuk membantu proses pertumbuhan janin didalam kandungan. Pertumbuhan dan
perkembangan janin ini sangat dipengaruhi oleh asupan gizi ibu selama hamil. Jika keadaan
kesehatan dan status gizi ibu hamil baik, maka kesehatan ibu dan janin yang dikandungnya
akan baik pula, sebaliknya jika keadaan kesehatan dan status gizi ibu hamil kurang baik
(anemia) maka dapat meyebabkan janin lahir mati atau bayi lahir dengan berat badan kurang
dari normal/low birth weight. Asupan gizi yang cukup sangat dibutuhkan oleh ibu hamil,
kebutuhan gizi ini diperlukan ibu hamil untuk dapat memberikan nutrisi yang baik kepada
janin untuk pertumbuhan dan perkembangan janin didalam kandungan. Pertumbuhan janin
dan berat lahir bayi ini dipengaruhi oleh asupan gizi yang dikonsumsi ibu selama masa
kehamilan. Asupan nutrisi yang baik pada ibu hamil akan menghindari terjadinya malnutrisi
pada ibu, jika berlanjut akan berdampak buruk pada perkembangan janin dimana dapat
menjadi berat badan lahir rendah atau berlebih. (Marangoni et al., 2016)
Prevalensi Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Indonesia menurut
Riskesdas Tahun 2018 sebanyak 17,3%. Berdasarkan penelitian yang dilakukan S.Mila, 2015
peran asupan pada saat hamil berupa makronutrient seperti karbohidrat, lemak sangat
memengaruhi berat badan lahir bayi. Kekurangan nutrisi pada zat gizi protein dan energi pada
ibu hamil dapat mengurangi inti dari DNA dan RNA dan dapat menganggu profil asam lemak
sehingga transfer zat gizi ibu kejanin menjadi terganggu. Ukuran otak juga berkurang pada
mekanisme ini sebagai akibat dari perubahan struktur protein, konsentrasi faktor
pertumbuhan dan produksi neurotransmiter. Malnutrisi pada protein dan energi terjadi pada
minggu ke 24– 44 pasca konsepsi dapat terjadi di dalam uterus maupun di luar uterus hal ini
dapat mengakibatkan pertumbuhan janin terhambat. Pertumbuhan janin terhambat ini juga
berakibat pada buruknya pertumbuhan kepala pada masa prenatal yang dapat berhubungan
dengan buruknya keluaran perkembangan saraf. (Kementerian Kesehatan RI, 2018; Syari,
Serudji, & Mariati, 2015)
Diet ibu yang sehat dan bervariasi bermanfaat bagi kesehatan dan kesejahteraan ibu
dan bayi. Wanita hamil harus fokus pada kualitas diet dan didorong untuk memilih makanan
kaya nutrisi yang kaya akan vitamin dan mineral penting. Panduan dan rekomendasi diet
secara keseluruhan telah dihasilkan dan dipublikasikan dalam pernyataan Royal College of
Obstetricians and Gynecologists (RCOG) untuk membantu pemilihan makanan yang
kondusif untuk diet sehat keseluruhan selama kehamilan (lihat di bawah untuk daftar
rekomendasi mereka) :
1) Basis makanan pada makanan bertepung seperti kentang, roti, nasi dan pasta.
2) Pilih gandum dan makanan kaya serat jika memungkinkan seperti gandum, kacang-
kacangan, lentil, biji-bijian dan biji-bijian, roti gandum, beras merah dan pasta
gandum.
3) Makan setidaknya lima porsi buah dan sayuran yang berbeda setiap hari (kentang
tidak masuk dalam target ini). Jangan hitung jus buah murni lebih dari satu porsi
lima hari.
4) Makan sesedikit mungkin makanan yang digoreng dan hindari minuman yang
mengandung banyak gula, dan makanan lain seperti permen, kue dan biskuit yang
memiliki kandungan lemak dan / atau gula tinggi.
5) Konsumsi protein setiap hari; pilih daging tanpa lemak saat memilih sumber
daging. Lentil, kacang, dan tahu juga merupakan sumber protein yang baik.
6) Bertujuan untuk makan dua porsi ikan seminggu.
7) Makan makanan susu secara teratur tetapi pilihlah varietas rendah lemak seperti
susu skim atau yogurt rendah lemak.
8) Tetap memperhatikan porsi porsi makanan dan camilan yang dikonsumsi, dan
seberapa sering makan.
9) Selalu makan sarapan.
Selain rekomendasi yang dirancang untuk membantu Wanita mengikuti diet sehat
secara keseluruhan, ada beberapa kunci yang patut mendapat perhatian khusus. Pertama-tama
perlu dicatat bahwa penyerapan dan metabolisme berbagai nutrisi penting dari makanan dan
dari toko ibu meningkat secara signifikan selama kehamilan. Dengan demikian, meskipun
kebutuhan nutrisi meningkat karena tuntutan kehamilan, untuk banyak nutrisi, rekomendasi
diet tidak melebihi rekomendasi untuk wanita yang tidak hamil. Namun, sangat penting untuk
menekankan kepada wanita hamil pentingnya bertujuan untuk memenuhi rekomendasi. (de
Seymour et al., 2019)
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Selama pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.”S” usia 25 tahun ibu hamil
dengan keputihan patologis dan mengacu pada tujuan yang ada maka dapat ditemukan
suatu diagnosa kebidanan yaitu :
1. Ibu hamil dengan keputihan patologis.
2. Potensial terjadinya gangguan system reproduksi saat, dan sesudah hamil.
Dalam melaksanakan asuhan kebidanan ini pasien mempunyai pengaruh
terhadap pelaksanaan asuhan kebidanan antara lain :
2. Pasien memberikan kepercayaan kepada petugas
3. Keterbukaan pasien dalam mengungkapkan masalah kepada petugas
4. Adanya pengertian dan kesadaran pasien dalam menjaga kebersihan diri dan
mengatur pola makan, serta dukungan dari keluarga.
B. Saran
1. Untuk tenaga kesehatan
a. Menggunakan komunikasi dengan tepat dan jelas.
b. Menunjukkan sikap bersedia mau membantu pasien.
c. Memberikan motivasi atau dukungan.
2. Untuk Pasien.
a. Hendaknya pasien lebih memperhatikan tentang kebersihan diri terutama
kebersihan genetalia.
b. Bisa menjaga keseimbangan biologis, psikologis, spiritual sehingga tidak
terjadi penyakit yang tidak diinginkan.
c. Hendaknya selalu melakukan pemeriksaan minimal 1 bulan 1 kali untuk
mengontrol kesehatan ibu dan janin.
DAFTAR PUSTAKA
Khuzaiyyah Siti Dkk, “Karasteristik Wanita Denga Flour Albus “ E-Jurnal Ilmiah Kesehatan
Maharani Srinalesti Dan Debby Natalia .”Perawatan Organ Reproduksi Dan Kejadian
Keputihan Pada Ibu Hamil “ E.-Jurnal STIKES U‟ Budiyah Vol 8, No.2, Desember 2015.
EGC,2013.
Kehamilan,Alauddin,2013
Natika. (2016). Gambaran Sikap Ibu Hamil Dalam Menangani Keputihan Di Puskesmas
Cangkringan Sleman Yogyakarta. The Journal Program Studi Kebidanan (D-3) Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Achmad Yani. Rekam Medik RSUD Kota Kendari. (2018)
Irianti, B. dkk. (2014). Asuhan Kehamilan Berbasi Bukti. Jakarta : Sagung Seto.