Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KOMPREHENSIF

ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN


PADA Ny. Z GII P1001 KALA I FASE LATEN
DI PRAKTIK MANDIRI BIDAN SRI WAHYUNI, S.ST WILAYAH KOTA
SURABAYA
TANGGAL : 31 MEI s/d 26 JUNI 2021

Disusun oleh :
ARROYANI LU’LUIL ULA AL SALSABILA
P27824119005

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN SURABAYA
JURUSAN KEBIDANAN
PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN SUTOMO SURABAYA
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Komprehensif “Asuhan Kebidanan Fisiologi pada Persalinan” yang


disusun oleh Mahasiswa Semester IV Program Studi D3 Kebidanan Sutomo Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya Tahun Akademik 2020 / 2021.
Tempat Praktik : PMB Sri Wahyuni, S.ST.

Tanggal Praktik : 31 Mei – 26 Juni 2021

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan Pembimbing Praktik

Kharisma Kusumaningtyas, M.Keb. Evi Yunita Nugrahini, M.Keb. Sri Wahyuni, S.ST
NIP. 198103232008012014
NIP. 198006212002122001 NIP. 198111302005012008

Mengetahui,
Kaprodi D3 Kebidanan Sutomo

Dwi Wahyu Wulan S, SST.,M.Keb


NIP. 197910302005012001

Dosen Tabulasi

………………………………
NIP.
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya saya dapat menyelesaikan Laporan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin Fisiologis
pada tanggal 31 Mei 2021 – 26 Juni 2021.
Dalam penyusunan laporan ini saya mendapat bimbingan dan pengarahan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu tidak lupa saya ucapkan banyak terimakasih kepada:
1. Astuti Setiyani, SST. M. Keb, selaku Kepala Jurusan Kebidanan Politeknik
Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
2. Dwi Wahyu Wulan S,SST. M. Keb, selaku Ketua Prodi DIII Kebidanan
Sutomo Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya.
3. Kharisma Kusumaningtyas, M.Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi
DIII Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
4. Evi Yunita Nugrahini, M.Keb, selaku pembimbing pendidikan Prodi DIII
Kebidanan Sutomo Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya.
5. Sri Wahyuni, SST, selaku pembimbing praktik di PMB
6. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan laporan ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan. Hal ini disebabkan terbatasnya kemampuan, pengetahuan dan pengalaman
yang saya miliki. Oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempurnaan dalam pembuatan laporan selanjutnya. Semoga laporan praktik klinik ini
dapat bermanfaat bagi saya dan pembaca.

Surabaya, 3 Juni 2021


Penulis

Arroyani Lu’luil Ula Al Salsabila


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Persalinan merupakan suatu peristiwa yang sangat penting dalam kehidupan
wanita. Proses persalinan memiliki arti yang berbeda disetiap wanita, dengan belum
adanya pengalaman akan memunculkan kecemasan dan ketakutan yang berlebih
selama proses persalinan. Keadaan ini sering terjadi pada wanita yang pertama kali
melahirkan (Wijaya dkk, 2015).
Persalinan merupakan suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
plasenta) yang cukup bulan atau dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau
melalui jalan lain, dengan bantuan ataupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri)
(Sulistyowati & Nugraheny, 2013). Pada ibu yang pertama kali menjalani proses
persalinan akan takut, cemas, khawatir yang berakibat pada peningkatan nyeri selama
proses persalinan dan dapat menganggu jalan persalinan menjadi tidak lancar (Wijaya
dkk, 2015).
Pada ibu yang hamil pertama kali mayoritas tidak mengetahui bagaimana cara
proses persalinan dengan lancar dan mudah sehingga menimbulkan perasaan cemas
yang berlebih, terlebih bila tidak adanya dukungan dari suami maupun keluarga.
Pemberian dukungan yang baik akan berguna bagi ibu bersalin dan anak yang
dilahirkan dikarenakan proses kelahiran yang pendek (Shodiqoh & Syahrul, 2014).
Menurut Ketua Komite Ilmiah International Conference on Indonesia Family
Planning and Reproductive Health (ICIFPRH), hingga tahun 2019 Angka Kematian Ibu
(AKI) Indonesia masih tetap tinggi, yaitu 305 per 100.000 kelahiran hidup. Padahal,
target AKI Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 per 100.000 kelahiran hidup.
Tingginya AKI merupakan salah satu tantangan yang harus dihadapi Indonesia
sehingga menjadi salah satu komitmen prioritas nasional, yaitu mengurangi kematian
ibu saat hamil dan melahirkan. Penyebab kematian ibu di Indonesia yang terbanyak
yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan lain-lain. Penyebab AKI akibat
perdarahan (31%), Hipertensi dalam kehamilan (26%), dan lain-lain (28%). Target
Sustainable Development Goals (SDGs) global, penurunan AKI menjadi kurang dari
70 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2030 (Kementrian Kesehatan RI, 2018).
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan AKI dan AKB
disarankan bahwa petugas kesehatan diharapkan dapat mencegah terjadinya
komplikasi obstetrik dan neonatal, seperti asfiksia, kelainan kongenital, penyakit
penyerta lainnya pada bayi dan hipertensi dalam kehamilan dan nifas. Saat ibu hamil
dilakukan pemantauan secara ketat yaitu dengan melakukan Antenatal Care (ANC)
tepat waktu dan lengkap pada ibu hamil termasuk pemberian tablet Fe (kalsium)
kepada ibu dan memonitornya melalui petugas surveilance kesehatan ibu dan anak
(KIA) (Kusumawardani & Handayani, 2018).

1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan persalinan secara
komprehenesif dengan menggunakan manajemen kebidanan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu bersalin kala I -
IV
2. Menginterpretasikan data serta menentukan diagnosa kebidanan,
masalah dan kebutuhan ibu bersalin kala I - IV
3. Mengidentifikasikan diagnosa potensial pada ibu bersalin kala I - IV
4. Merencanakan tindakan yang dibutuhkan ibu bersalin kala I - IV
5. Melakukan asuhan kebidanan berdasarkan kebutuhan ibu bersalin kala I
- IV
6. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan
7. Melakukan pendokumentasian hasil asuhan kebidanan

1.3 PELAKSANAAN
Tanggal : 31 Mei 2021 – 26 Juni 2021
Tempat : PMB Sri Wahyuni, S.ST
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP DASAR PERSALINAN


2.1.1 Pengertian Persalinan
Persalinan normal menurut WHO (World Health Organization) adalah
persalinan yang dimulai secara spontan, beresiko rendah pada awal persalinan
dan tetap demikian selama proses persalinan, bayi lahir secara spontan dalam
presentasi belakang kepala pada usia kehamilan 37-42 minggu lengkap dan
setelah persalinan ibu maupun bayi berada dalam kondisi sehat (JNPK-KR
Depkes RI, 2012).
Menurut UNICEF mengawali tahun 2019 terdapat 395.000 persalinan
terjadi diseluruh dunia. Hampir setengah kelahiran ini diestimasikan berasal
dari 8 negara diseluruh dunia yaitu, India, China, Nigeria, Indonesia, Amerika
Serikat dan Republik Kongo (WHO, 2019).
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42), lahir spontan dengan presentase
belakang kepala berlangsung dalam 18-24 jam tanpa komplikasi baik pada ibu
ataupun janin (Prawirohardjo, 2014).

2.1.2 Etiologi Persalinan


Selama kehamilan, didalam tubuh perempuan terdapat dua hormon yang
dominan yaitu esterogen dan progesteron. Hormon esterogen berfungsi untuk
meningkatkan sensitivitas otot rahim serta memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin, dan mekanis.
Sedangkan, hormon progesteron berfungsi untuk menurunkan sensitivitas otot
rahim, menghambat rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,
prostaglandin dan mekanis serta menyebabkan otot rahim dan otot polos
relaksasi (Sulistyawati, dkk, 2013).
Sampai saat ini hal yang menyebabkan mulainya proses persalinan belum
diketahui sehingga hanya ada teori-teori antara lain disebabkan oleh hormon,
struktur rahim, sirkulasi rahim, pengaruh tekanan pada saraf, dan nutrisi.
Dengan demikian dapat disebutkan beberapa teori yang dapat menyebabkan
persalinan menurut Rohani (2013) sebagai berikut :
a) Teori Keregangan
Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas tertentu.
Setelah batas waktu tersebut terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat
dimulai. Keadaan uterus terus membesar dan menjadi tegang yang
mengakibatkan iskemia otot-otot uterus.
b) Teori Penurunan Progesteron
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu,
dimana terjadi penimbunan jaringan ikat sehingga pembuluh darah
mengalami penyempitan dan buntu. Produksi progesteron mengalami
penurunan sehingga otot rahim lebih sensitive terhadap oksitosin.
Akibatnya, otot rahim mulai berkontraksi setelah tercapai tingkat
penurunan progesteron tertentu.
c) Teori Oksitosin Internal
Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofisis pars posterior. Perubahan
keseimbangan esterogen dan progesteron dapat mengubah sensitivitas
otot rahim sehingga sering terjadi kontraksi Braxton Hicks. Menurunnya
konsentrasi progesteron akibat tuanya usia kehamilan menyebabkan
oksitosin meningkatkan aktifitas sehingga persalinan dimulai.
d) Teori Prostaglandin
Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur kehamilan 15 minggu
yang dikeluarkan oleh desidua. Pemberian prostaglandin saat hamil dapat
menimbulkan kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dapat
dikeluarkan. Prostaglandin dianggap sebagai pemicu terjadinya
persalinan.
2.1.3 Tanda Bahaya Pada Persalinan
 Hipertensi.
 Tinggi fundus 40 cm atau lebih.
 Persalinan kurang bulan atau usia kehamilan kurang dari 37 minggu.
 Ketuban pecah lama atau lebih dari 24 jam.
 Anemia berat.
 Penyulit persalinan seperti kelainan letak dan presentasi.
 Tempratur lebih dari 38ºC

2.2 KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU BERSALIN


Pengkajian adalah tahap awal dari proses kebidanan dan merupakan suatu
proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data untuk
mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien (Nursalam, 2013).
2.2.1 Data Subjektif
Data subyektif adalah data yang di dapat dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian, informasi tersebut tidak dapat ditentukan
oleh tenaga kesehatan secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau
komunikasi (Nursalam, 2013). Data subyektif meliputi :
1. Identitas Klien dan Suami
a. Nama
Untuk menetapkan identitas pasti pasien yang mungkin memiliki
nama yang sama dengan alamat dan nomor telepon yang berbeda
(Manuaba,2012).
b. Umur
Umur primigravida kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun
merupakan batas awal dan akhir reproduksi yang sehat (Manuaba,
2012).
c. Agama
Dikaji sebagai dasar bidan dalam memberikan dukungan mental dan
spiritual pada pasien dan keluarga (Manuaba, 2012).
d. Suku/bangsa
Berhubungan dengan sosial dan budaya yang dianut oleh pasien dan
keluarga yang berkaitan dengan kehamilan sampai persalinan
(Marmi, 2011).
e. Pendidikan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan pasien, sehingga
mempermudah dalam memberikan pendidikan kesehatan.Tingkat
pendidikan mempengaruhi sikap dan perilaku ibu (Farrer, 2011).
f. Pekerjaan
Untuk mengetahui kemungkinan pengaruh pekerjaan terhadap
permasalahan kesehatan, serta dapat menunjukkan tingkat keadaan
ekonomi keluarga (Wiknjosastro, 2016).
g. Alamat
Untuk mengetahui tempat tinggal pasien yang mungkin memiliki
nama yang sama, serta mempermudah pemantauan (Farrer, 2011).

2. Keluhan Utama
Keluhan utama adalah keluhan yang harus ditanyakan dengan singkat
dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan keterangan yang
diberikan. Keluhan utama ditanyakan untuk mengetahui alasan klien
datang untuk memeriksakan kehamilan atau untuk memeriksakan
keluhan lain (Wiknjosastro, 2016). Biasanya pada ibu yang akan
melahirkan merasakan kenceng-kenceng pada perutnya.
3. Riwayat Menstruasi
Dikaji untuk mengetahui riwayat menstruasi antara lain adalah menarche,
siklus menstruasi, lamanya menstruasi, banyaknya darah, teratur atau
tidak teratur, sifat darah, keluhan utama yang dirasakan saat menstruasi
terakhir yang dapat digunakan sebagai dasar untuk perhitungan tanggal
kehamilan dan perkiraan kelahiran (Wiknjosastro, 2016).
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
Dikaji untuk mengetahui tanda dan gejala yang ditemukan, pemakaian
obat yang dikonsumsi selama hamil, mengetahui riwayat ANC teratur atau
tidak, penyuluhan yang pernah didapatkan, sudah mendapat imunisasi
TT, serta dapat memberikan petunjuk adanya keluhan ibu, yang mungkin
diperlukan terapi untuk mengatasi gejala dini atau penyelidikan lebih
lanjut jika terdapat gejala abnormal (Farrer, 2011).

5. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Untuk mengetahui penyakit yang diderita saat ini (Winkjosastro,
2016).
b. Riwayat Kesehatan Dahulu
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit sistemik pada ibu hamil
diantaranya jantung, ginjal, asma/TBC, hepatitis, diabetes melitus,
hipertensi, dan epilepsi yang dapat mempengaruhi kehamilan
(Wiknjosastro, 2016).
c. Riwayat Kesehatan Keluarga
Dikaji untuk mengetahui adanya penyakit menurun dalam keluarga
seperti asma, DM, hipertensi, jantung dan riwayat penyakit menular
seperti TBC dan hepatitis, baik dalam kelurga ibu maupun ayah yang
dapat mempengaruhi kehamilan (Farrer, 2011).
d. Riwayat Keturunan Kembar
Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga ada yang
mempunyai riwayat keturunan kembar (Saifuddin, 2010).
e. Riwayat Operasi
Dikaji untuk mengetahui apakah ibu pernah mengalami tindakan
operasi, yang sekiranya dapat mengganggu dalam proses kehamilan
ini (Winkjosastro, 2016).
6. Riwayat Pernikahan
Dikaji untuk mengetahui sudah berapa lama ibu menikah, dengan suami
sekarang merupakan istri yang ke berapa, dan mengetahui berapa jumlah
anaknya (Varney, 2010).
7. Riwayat Keluarga Berencana
Dikaji untuk mengetahui alat kontrasepsi apa yang pernah dipakai dan
berapa lama memakai alat kontrasepsi, dan adakah keluhan selama
menggunakan kontrasepsi (Ambarwati&Wulandari, 2010).
8. Riwayat Kehamilan, Persalinan, dan Nifas Yang Lalu
a. Kehamilan
Untuk mengetahui berapa umur kehamilan janin (Wiknjosastro,
2016).
b. Persalinan
Untuk mengetahui persalinan ibu yang lalu spontan atau buatan, lahir
aterm atau prematur, ada perdarahan, waktu persalinan di tolong
oleh siapa, dimana tempat melahirkan (Wiknjosastro, 2016).
c. Nifas
Untuk mengetahui adakah komplikasi pada masa nifas sebelumnya,
untuk dapat melakukan pencegahan atau waspada terhadap
kemungkinan kekambuhan komplikasi (Farrer, 2011).
d. Anak
Untuk mengetahui riwayat anak, jenis kelamin, hidup atau mati,
kalau meninggal pada usia berapa dan sebab meninggal, berat
badan dan panjang badan waktu lahir (Wiknjosastro, 2016).
e. Laktasi
Untuk mengetahui berapa lama ibu pernah menyusui, adakah
keluhan atau tidak saat menyusui (Wiknjosastro, 2016).
9. Pola Kebiasaan Sehari – hari
a. Nutrisi
Makanan yang disarankan dikonsumsi pada kelompok Ibu yang
makan saat persalinan adalah roti, biskuit, sayuran dan buah –
buahan, yogurt rendah lemak, sup, minuman isotonik dan jus buah –
buahan.

b. Eliminasi
Pemenuhan kebutuhan eliminai selama persalinan perlu difasilitasi
oleh bidan, untuk membantu kemajuan persalinan dan meningkatkan
kenyamanan pasien. Anjurkan ibu untuk berkemih secara spontan
sesering mungkin atau minimal setiap 2 jam sekali selama persalinan
c. Hygiene
Kebutuhan hygiene (kebersihan) ibu bersalin perlu diperhatikan bidan
dalam memberikan asuhan pada ibu bersalin, karena personal
hygiene yang baik dapat membuat ibu merasa aman dan relax,
mengurangi kelelahan, mencegah infeksi, mencegah gangguan
sirkulasi darah, mempertahankan integritas pada jaringan dan
memelihara kesejahteraan fisik dan psikis. Tindakan personal
hygiene pada ibu bersalin yang dapat dilakukan bidan diantaranya:
membersihkan daerah genetalia (vulva – vagina, anus), dan
memfasilitasi ibu untuk menjaga kebersihan badan dengan mandi.
d. Istirahat
Selama proses persalinan berlangsung, kebutuhan istirahat pada ibu
bersalin tetap harus dipenuhi. Istirahat selama proses persalinan
(kala I, II, III maupun IV) yang dimaksud adalah bidan memberikan
kesempatan pada ibu untuk mencoba relax tanpa adanya tekanan
emosional dan fisik. Hal ini dilakukan selama tidak ada his (diselasela
his). Ibu bisa berhenti sejenak untuk melepas rasa sakit akibat his,
makan atau minum, atau melakukan hal menyenangkan yang lain
untuk melepas lelah, atau apabila memungkinkan ibu dapat tidur.
Namun pada kala II, sebaiknya ibu diusahakan untuk tidak
mengantuk. Istirahat yang cukup setelah proses persalinan dapat
membantu ibu untuk memulihkan fungsi alat-alat reproduksi dan
meminimalisasi trauma pada saat persalinan.
e. Psikologis
Pendampingan persalinan yang tepat harus memahami peran apa
yang dilakukan dalam proses persalinan nanti. Peran suami yang
ideal diharapkan dapat menjadi pendamping secara aktif dalam
proses persalinan. Harapan terhadap peran suami ini tidak terjadi
pada semua suami, tergantung dari tingkat kesiapan suami
menghadapi proses kelahiran secara langsung.
2.2.2 Data Obyektif
Data obyektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur (Nursalam, 2013)
meliputi :
a. Pemeriksaan Umum
1) Keadaan Umum
Untuk mengetahui keadaan umum ibu apakah baik, lemah atau buruk
(Alimul, 2012).
2) Kesadaran
Untuk mengetahui tingkat kesadaran ibu apakah composmentis,
apatis, somnolen (Alimul,2012).
3) Tekanan Darah
Untuk mengetahui faktor resiko hipertensi atau hipotensi dengan nilai
satuannya mmHg. Keadaan ini sebaiknya antara 90/60 – 130/90
mmHg atau peningkatan sistolik tidak lebih dari 30 mmHg dan
peningkatan diastolik tidak lebih dari 15 mmHg dari keadaan normal
pasien atau paling sedikit pada pengukuran 2 kali berturut-turut pada
selisih 1 jam (Manuaba,2012).
4) Suhu
Pada ibu intrapartal normal, suhu badan pasien kadang meningkat,
normalnya 36,5 – 37,5 (Marmi, 2012).
5) Nadi
Untuk mengetahui denyut nadi klien yang di hitung dalam 1 menit,
denyut nadi normal adalah 60x/menit - 100x/menit (Saifuddin, 2010)
6) Respirasi
Untuk mengetahui fungsi sistem pernapasan, normalnya untuk orang
dewasa adalah 16 – 24 x/menit. Pada ibu intrapartal normal tidak
terjadi peningkatan pola nafas (Marmi, 2012).
7) Berat Badan
Kenaikan berat badan pada Trimester I kurang lebih 1 kg, memasuki
Trimester II kenaikan berat badan sekitar 3 kg atau 0,3 kg/minggu.
Pada Trimester akhir kenaikan berat badan sekitar 6 kg atau 0,3 – 0, 5
kg/minggu (Marmi, 2012)..
8) LILA
Untuk mengetahui status gizi, normalnya lebih 23,5 cm. Jika kurang
maka indikasi risiko kurang energi kronis (Wiknjosastro, 2016).
b. Pemeriksaan Fisik

1) Rambut
Untuk mengetahui rambut rontok atau tidak, menilai warnanya,
kelebatan, dan karakteristik rambut (Alimul,2012). Pada ibu bersalin
fisiologis rambut berwarna hitam dan tidak mudah rontok.
2) Muka
Untuk mengetahui apakah simetris atau tidak (Alimul, 2012). Muka
pucat atau tidak, ada oedem dan cloasma gravidarum atau tidak
(Wiknjosastro,2016). Pada ibu bersalin fisiologis muka tidak pucat dan tidak
oedem.
3) Mata
Untuk mengetahui ada oedema atau tidak, keadaan conjungtiva pucat
atau merah muda, warna sclera putih atau kuning, mata cekung atau
tidak (Alimul, 2012). Pada ibu bersalin fisiologis konjungtiva berwarna
merah muda, sclera putih dan mata tidak cekung.
4) Hidung
Untuk mengetahui keadaan hidung ada polip atau tidak (Alimul, 2012).
5) Telinga
Untuk mengetahui keadaan telinga simetris atau tidak, ada serumen
atau tidak (Alimul, 2012).
6) Mulut
Untuk mengetahui keadaan mulut adakah caries, bersih atau tidak,
keadaan bibir kering atau tidak, lidah kotor dan berbau aseton atau
tidak (Alimul, 2012). Pada ibu bersalin fisiologis tidak ada stomatitis, tidak
ada caries, mukosa bibir lembab, dan mulut tidak berbau aseton.
7) Leher
Untuk mengetahui apakah terdapat pembesaran kelenjar tyroid,
pembesaran kelenjar limfe, parotis, dan vena jugularis (Alimul, 2012).
Pada ibu bersalin fisiologis tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan tyroid
dan tidak ada pembengkakan kelenjar parotis dan vena jugularis.
8) Dada

Untuk mengetahui keadaan payudara membesar atau tidak, putting


susu menonjol atau tidak, areola hiperpigmentasi atau tidak, keadaan
axilla ada benjolan dan nyeri atau tidak (Farrer, 2011). Pada ibu hamil
fisiologis putting susu menonjol.

9) Abdomen
Untuk mengetahui adanya pembesaran abdomen atau perut, adanya
jaringan parut, luka bekas operasi dan pergerakan janin (Farrer, 2011).
 Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam
fundus serta konsistensi uterus. Leopold 1 ini bisa dilakukan pada
saat kehamilan minggu ke 8. TFU Mc.Donald pada ibu bersalin
normalnya 28-32 cm
 Leopold II
Untuk menentukan bagian kanan dan kiri pada perut ibu.
Normalnya teraba bagian panjang, keras seperti papan
(punggung) pada satu sisi lain teraba bagian kecil janin. Leopold 2
ini baru bisa dilakukan pada saat minggu ke 20 kehamilan
 Leopold III
Untuk mengetahui bagian apa yang terdapat di bagian bawah
perut dan apakah bagian bawah tersebut sudah atau belum masuk
pintu atas panggul. Normalnya pada bagian bawah janin teraba
bagian yang bulat, keras, melenting (kepala). Leopold 3 dapat
dilakukan pada kehamilan minggu ke 28.
 Leopold IV
Untuk mengetahui seberapa masuknya bagian bawah janin ke
dalam rongga panggul. Normalnya Jika Jari-jari tangan masih bisa
bertemu (konvergen) berarti belum masuk PAP. Jika posisi jari-jari
tangan sejajar berarti kepala sudah masuk rongga panggul. Jika
jari kedua tangan menjauh (divergen) berarti ukuran terbesar
kepala sudah melewati PAP. Leopold 4 bisa dilakukan pada usia
kehamilan 36 minggu.
Pemeriksaan denyut jantung janin (DJJ) yang merupakan tanda
pasti kehamilan. Terdengarnya DJJ menunjukkan bahwa janin dalam
keadaan hidup (Manuaba, 2012). Detak jantung bayi menggunakan
Doppler di usia 10 minggu usia kehamilan, tapi lebih sering terdengar
di minggu ke-12 minggu. Sedangkan apabila menggunakan
funandoskop bisa terdengar pada minggu ke 12. DJJ normal yaitu 120-
160 x/menit.

10) Genetalia
Untuk mengetahui adanya varices atau tidak, mengetahui apakah ada
pembengkakan kelenjar bartolini, mengetahui pengeluaran yaitu
perdarahan dan flour albus (Wiknjosastro,2016). Melakukan
pemeriksaan dalam untuk mengetahui penilaian cairan vagina,
penurunan janin, penyusupan tulang kepala, dan penilaian kepala janin
apakah sesuai dengan diameter jalan lahir. Pada ibu bersalin fisiologis
keadaan vulva bersih tidak ada kondiloma.
11) Anus
Untuk mengetahui personal hygiene dan adanya haemoroid atau tidak
adanya varices atau tidak (Wiknjosastro,2016)
12) Ektremitas
Untuk mengetahui adanya oedema atau tidak, adanya varices, reflek
patella positif atau negatif, betis merah lembek atau keras
(Wiknjosastro,2016). Pada ibu bersalin fisiologis tidak ada oedem pada
ekstremitas dan reflex patella positif.
13) Kulit
Untuk mengetahui keadaan turgor kulit (Mansjoer, 2010)

c. Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium
Wanita hamil diperiksa urinnya untuk mengetahui kadar protein
glukosanya, diperiksa darah untuk mengetahui faktor rhesus,
golongan darah, Hb dan penyakit rubella.
2. Pemeriksaan USG
Kegunaannya:
a. Diagnosis dan konfirmasi awal kehamilan
b. Penentuan umur gestasi dan penafsiran ukuran fetal
c. Mengetahui posisi plasenta
d. Mengetahui adanya IUFD
e. Mengetahui pergerakan janin dan detak jantung janin

2.2.3 Diagnosa / Masalah Kebidanan


Pada langkah ini identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang akurat atas data-data yang telah dikumpulkan.
a. Diagnosa
Merupakan diagnosa yang ditegakkan setelah melalui hasil pemeriksaan.
Diagnosa persalinan ditegakkan dengan menjawab 7 pertanyaan, yaitu:

1) Pembukaan dan penipisan serviks


2) Adanya penghalang atau tidak
3) Pecah ketuban atau tidak
4) Penurunan kepala janin
5) Kapasitas panggul
6) Presentasi
7) Keadaan jalan lahir

b. Masalah
Merupakan apa yang dikhawatirkan pada kehamilan, dan masalah yang
dijumpai pada persalinan tersebut. Masalah ini biasanya berkaitan atau
menyertai diagnosa

2.2.4 Diagnosa Potensial

Pada langkah ini mengidentifikasi diagnose potensial berdasarkan


diagnosa/masalah yang sudah diidentifikasi. Diagnosa potensial merupakan
masalah yang berpotensi minor masalah atau diagnosa potensial ditegakkan
berdasarkan diagnosa atau masalah yang telah ditentukan. Masalah yang
berpotensi muncul yaitu antonia uteri, plasenta previa, CPD, ketuban pecah
dini, lilitan tali pusat, dll.

2.2.5 Tindakan Segera


Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh bidan/dokter dan/untuk
dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang
lain sesuai dengan kondisi klien.. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera
yang mampu dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau yang bersifat rujukan.

a. Perdarahan pervaginam
Rujukan
b. CPD
Rujukan
c. Ketuban Pecah Dini
Rujukan
d. Tanda-tanda Vital Meningkat
Rujukan

2.2.6 Rencana Tindakan dan Rasional


1) Fase Laten
a. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
R/ Ibu mengetahui keadaannya dan janin
b. KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu selama bersalin
R/ nutrisi dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kondisi ibu dan
bayi
c. Jelaskan untuk tidak cemas dalam menghadapi persalinan
R/ ibu tidak cemas dan berusaha tenang
d. KIE tentang mobilisasi
R/ menjaga supaya tidak capek berbaring
e. Observasi tanda-tanda vital, his dan pembukaan
R/ Memantau keadaan ibu dan janin
f. Lakukan pendokumentasian pada lembar observasi
R/ menyimpan bukti fisik tindakan yang telah dilakukan
2) Fase Aktif
a. Jelaskan tentang hasil pemeriksaan
R/ Ibu mengetahui keadaannya dan janin
b. Jelaskan untuk tidak cemas dalam menghadapi persalinan
R/ ibu tidak cemas dan berusaha tenang
c. KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu selama bersalin
R/ nutrisi dibutuhkan untuk menjaga kesehatan dan kondisi ibu dan
bayi
d. Observasi tanda-tanda vital, his dan pembukaan
R/ Memantau keadaan ibu dan janin
e. Lakukan Asuhan Persalinan 60 Langkah
R/ melahirkan bayi
f. Observasi 2 jam post pastum
R/ mengetahui keadaan ibu dan bayi
g. Lakukan pendokumentasian pada lembar partograf, buku KIA, register
persalinan
R/ menyimpan bukti fisik tindakan yang telah dilakukan
2.2.7 Pelaksanaan Rencana Tindakan
1) Fase Laten
a. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
b. KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu selama bersalin
c. Menjelaskan untuk tidak cemas dalam menghadapi persalinan
d. KIE tentang mobilisasi
e. Melakukan observasi tanda-tanda vital, his dan pembukaan
f. Melakukan pendokumentasian pada lembar observasi
2) Fase Aktif
a. Menjelaskan tentang hasil pemeriksaan
b. Menjelaskan untuk tidak cemas dalam menghadapi persalinan
c. KIE tentang pemenuhan kebutuhan nutrisi ibu selama bersalin
d. Melakukan observasi tanda-tanda vital, his dan pembukaan
e. Melakukan Asuhan Persalinan 60 langkah
f. Melakukan observasi 2 jam post pastum
g. Melakukan pendokumentasian pada lembar partograf, buku KIA,
register persalinan
2.2.8 Evaluasi
Untuk menilai apakah pelayanan kesehatan telah tercapai seluruhnya,
sebagian atau tidak sama sekali dengan membandingkan hasil dengan tujuan
yang akan dicapai.
BAB III
TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN
Tempat Pengkajian : PMB Sri Wahyuni
Tanggal Pengkajian : 3 Juni 2021
Pukul : 05.00 WIB
Oleh : Arroyani Lu’luil Ula Al Salsabila

1.1 DATA SUBYEKTIF


1.1.1 BIODATA
Nama Pasien : Ny “Z”
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Tidak Bekerja
Alamat : Tenggumung Wetan gang Jeruk

Nama Suami : Tn “M”


Umur : 33 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Ojek Online
Alamat : Tenggumung Wetan gang Jeruk
1.1.2 KELUHAN
Ibu mengatakan kenceng – kenceng sejak pukul 01.30 WIB dan keluar
lendir darah dari jalan lahir pukul 02.00 WIB
1.1.3 RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG
Ibu tidak memiliki penyakit yang diderita sekarang.

1.1.4 RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA


Ibu dan keluarga tidak memiliki riwayat penyakit menular, menurun
maupun menahun seperti Batuk, Pilek, DM, Hipertensi, Hepatitis, HIV,
Jantung, Alergi, TBC.

1.1.5 RIWAYAT KEHAMILAN


Ibu melakukan pemeriksaan ANC 2 kali di Puskesmas, 4 kali PMB Sri
Wahyuni dan selama kehamilan hasil pemeriksaannya normal.

1.1.6 DATA LAIN YANG MENDUKUNG


1) STATUS PERNIKAHAN
Menikah ke-1
Umur menikah : 19 tahun
Lama menikah : ±4 tahun
2) RIWAYAT MENSTRUASI
HPHT : 17 September 2020
HPL : 24 Juni 2021
3) RIWAYAT OBSTETRI
A Penolo Peny
Usia Jenis Jenis BB / Keadaan
n ng ulit Penyulit
keham persalin kelamin PB anak ASI KB
ak persali bersa nifas
ilan an anak anak sekarang
ke nan lin
1. Aterm Dokter Spontan Tidak Tidak Peremp 2800 Hidup, Eksklusif Tidak
gram
umur 3 selama 2
ada ada uan / 48
tahun tahun
cm
2. Hamil ini
4) RIWAYAT KB
Ibu tidak pernah KB apapun sebelumnya
5) PSIKOSOSIAL BUDAYA
a. Psikologi
Ibu merasa senang akan menyambut kelahiran bayinya, namun
ibu juga cemas karena rasa sakit yang dirasakan selama
persalinan. Ibu dan suami menerima apapun jenis kelamin
anaknya.
b. Sosial
Ibu mendapatkan dukungan dari suami dan keluarga.
c. Budaya
Tidak ada kebiasaan adat istiadat apapun yang berpotensi
mengganggu atau membahayakan persalinan ibu.

6) POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI


- Nutrisi
Makan : Ibu terakhir makan tanggal 2 Juni pukul 17.00
WIB dengan porsi normal nasi, lauk dan sayur
Minum : Ibu terakhir minum sebelum berangkat ke PMB
sebanyak satu gelas
- Eliminasi
BAB : Ibu belum BAB sejak tanggal 1 Juni 2021
BAK : Ibu terakhir BAK sebelum berangkat ke PMB
- Personal Hygine
Ibu terakhir mandi pada tanggal 2 Juni 2021 pukul 16.00
- Hubungan Seksual
Ibu terakhir berhubungan 2 hari yang lalu
1.2 DATA OBYEKTIF
1.2.1 KEADAAN UMUM
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :

Tekanan darah : 120/80 mmHg


Suhu : 36,50C
Nadi : 75 x/menit
Respirasi : 19 x/menit
Berat Badan : 48 kg
Tinggi Badan : 141 cm
IMT : 24,14 kg/m2
LILA : 23 cm
1.2.2 PEMERIKSAAN FISIK
- Kepala dan wajah
Wajah tidak pucat, tidak oedem, konjungtiva merah muda, sklera
putih
- Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tyroid, parotis dan vena
jugularis
- Dada
Payudara simetris, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan, puting
menonjol, kolostrum sudah keluar
- Abdomen
Leopold I : TFU 3 jari bawah processus xiphoideus, teraba
lunak, bulat, tidak melenting
Leopold II : puka, bagian terkecil janin teraba di sebelah kiri
Leopold III : teraba keras, bulat, tidak dapat digoyangkan

sudah masuk PAP

Leopold IV : Divergen

TFU Mc Donald : 32 cm
Penurunan : 3/5
DJJ : 140x/menit, gerak janin aktif
TBJ : 3255 gram
- Genetalia
Tidak ada oedem, tidak ada varices, tidak ada kondiloma akuminata,
lendir darah +
- Anus
Tidak ada hemoroid
- Ekstrimitas
Tidak ada oedem

1.2.3 PEMERIKSAAN DALAM


Tanggal : 3 Juni 2021, pukul 05.00 WIB

Hasil : VT Ø 3 cm, eff 50 %, lunak, ketuban +, presentasi


kepala, UUK, Kidep, Hodge II

2 ANALISA
GII P1001 usia kehamilan 38-39 minggu tunggal, hidup, presentasi kepala, inpartu
kala I fase laten, keadaan umum ibu dan janin baik.

3 PENATALAKSANAAN
1) Kala I
Tanggal : 03 Juni 2021
Pukul : 05.00 WIB

P :
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
E/ Ibu mengerti tentang hasil pemeriksaanya
2. Memberikan informed concent pada ibu
E/ Ibu meneyetujui
3. Melakukan asuhan sayang ibu
4. Menganjurkan ibu untuk minum atau makan ketika tidak ada
kontraksi
E/ Ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
5. Melakukan observasi kemajuan persalinan pada lembar observasi
E/ Terlampir di lembar observasi
6. Mengizinkan ibu untuk mobilisasi disekitar ruangan, teknik relaksasi
/ menggunakan ball gym
E/ Ibu bersedia melakukan
7. Mengajarkan ibu untuk nafas panjang saat terjadi kontraksi
E/ Ibu melakukan
8. Mempersiapkan alat dan obat untuk Asuhan Persalinan Normal
9. Melakukan evaluasi kemajuan persalinan setiap 4 jam

2) Kala II
Tanggal : 03 Juni 2021
Pukul : 07.45 WIB

S : Ibu kenceng – kenceng semakin sering, ada dorongan ingin meneran


dan keluar lendir darah disertai keluarnya air
O :
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
2) Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
DJJ : 135 x/menit
His : 4x40 detik dalam 10 menit
Penurunan : 0/5
Kandung Kemih : kosong
Genetalia : perineum menonjol, vulva membuka
Anus : ada tekanan

Pemeriksaan Dalam :

VT Ø 10 cm, eff 100 %, presentasi kepala , UUK, Kidep, molage 0, Hodge


IV, ketuban - jernih
A : GII P1001 usia kehamilan 38-39 minggu tunggal, hidup, intra uterin,
presentasi kepala, Inpartu kala II

P :
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
E/ Ibu mengetahui hasil pemerikasaan
2. Menganjurkan pendampingan oleh keluarga
E/ Keluarga ibu bersedia mendampingi
3. Memberitahu ibu untuk meneran saat ada his dengan posisi yang
nyaman
E/ Ibu mengerti dan melakukannya
4. Pimpin ibu untuk meneran jika ada kontraksi
E/ Ibu mematuhi dan melakukannya
5. Melakukan pertolongan persalinan sesuai Asuhan Persalinan
Normal
E/ Bayi lahir pukul 07.48 WIB, spontan, langsung menangis, jenis
kelamin laki – laki, kelainan kongenital atau cacat bawaan -, anus
positif, tonus otot kuat, gerak aktif
6. Memeriksa fundus uteri untuk memastikan tidak ada janin kedua
E/ Tidak ada janin kedua
3) Kala III
Tanggal : 03 Juni 2021

Pukul : 07.48

S : Ibu merasakan mulas

O :

1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
2) Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
TFU : setinggi pusat
Kontraksi Uterus: keras
Kandung Kemih : kosong

A : P2002 inpartu kala III

P :

1. Menyuntikkan oksitosin dengan dosis 10 unit secara IM di


anterolateral paha kanan
2. Mengklem dan memotong tali pusat
3. Melakukan IMD pada bayi
E/ Ibu bersedia melakukan IMD pada bayinya
4. Menunggu tanda pelepasan plasenta
E/ Tampak tanda pelepasan plasenta yaitu adanya semburan
darah, tali pusat memanjang, uterus globuler
5. Melakukan PTT dan dorsokranial
6. Melahirkan plasenta dengan kedua tangan dan putar searah jarum
jam
7. Memeriksa kelengkapan plasenta
E/ Plasenta lengkap, insersi plasenta sentralis
8. Melakukan masase uterus sampai uterus teraba keras
E/ Uterus teraba keras, TFU 1 jari bawah pusat
4) Kala IV
Tanggal : 03 Juni 2021
Pukul : 07.52 WIB

S : Ibu merasa senang, lega dan bayinya telah lahir dengan selamat dan
sehat
O :
1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : TD : 110/65 mmHg Respirasi: 18x/menit
Nadi : 86 x/menit Suhu : 36oC
2) Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
TFU : 1 jari dibawah pusat
Kontraksi Uterus: keras
Kandung Kemih : kosong

Genetalia : Laserasi pada mukosa vagina dan kulit


perineum

A : P2002 kala IV persalinan normal dengan laserasi derajat 1


P :
1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan
E/ Ibu mengerti hasil pemeriksaan
2. Melakukan jahitan jelujur pada mukosa vagina, kulit perineum dan
dengan anastesi lidocaine 2 %
3. Mengukur estimasi jumlah perdarahan
E/ Perdarahan kurang lebih sebanyak 150 cc
4. Membersihkan ibu dari darah
E/ Ibu telah bersih dari darah
5. KIE tanda bahaya masa nifas
E/ Ibu mengerti dan memahami
6. Memberikan informasi jika ibu merasa keluar darah terus menerus
segera lapor pada petugas untuk mencegah terjadinya
perdarahan
E/ Ibu mengerti dan bersedia
7. Mengajari ibu cara melakukan masase uterus
E/ Ibu mengerti dan bersedia melakukannya
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mobilisasi dini
bertahap dengan cara miring kanan dan kiri
E/ Ibu mengerti dan bersedia
9. Melakukan pemantauan kala IV selama 2 jam yaitu setiap 15
menit pada 1 jam pertama, dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua
E/ Terlampir di partograf
Tanggal : 03 Juni 2021

Pukul : 10.15

S : Ibu belum buang air kecil dan sudah neteki bayinya

O :

1) Pemeriksaan Umum
Keadaan umum : baik
Kesadaran : compos mentis
TTV : TD : 108/65 mmHg Respirasi: 18x/menit
Nadi : 88 x/menit Suhu : 36oC
2) Pemeriksaan Fisik
Abdomen :
TFU : 1 jari dibawah pusat
Kontraksi Uterus: baik, keras
Kandung Kemih : kosong

Genetalia : Perdarahan ± 40 cc

A : P2002 2 jam post partum fisiologis

P :

1. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup dan mobilisasi dini


bertahap dengan cara miring kanan dan kiri
E/ Ibu mengerti dan bersedia
2. Menganjurkan ibu untuk BAK spontan di kamar mandi
E/ Ibu BAK spontan di kamar mandi
3. Memberikan konseling personal hygiene, perawatan luka
E/ Ibu mengerti dan bersedia melakukan
4. Memberikan KIE pada ibu untuk menyusui bayinya dengan ASI
Ekslusif sampai 6 bulan, cara menyusui yang benar, menjaga
kehangatan bayi, personal hygiene ibu dan bayi, dan cara
perawatan payudara
E/ Ibu bersedia melakukan sesuai anjuran
5. Memindahkan ibu dan bayi ke ruang nifas
E/ Ibu sudah dipindahkan
6. Memberikan ibu terapi obat :
- Probion (500 mg) (3x1)
- Asam Mefenamat (500 mg) (3x1)
E/ Ibu telah mendapatkan obat sesuai dengan kebutuhannya
7. Memberikan perawatan pada bayi baru lahir
E/ Bayi sudah diberikan perawatan

LEMBAR OBSERVASI

A. MASUK KAMAR BERSALIN Tgl. : 3 Juni 2021 Jam : 05.00


ANAMNESE His mulai tgl. : 3 Juni 2021 Jam : 01.30
Darah : 3 Juni 2021 Jam : 02.00
Lendir : 3 Juni 2021 Jam : 02.00
Ketuban : Pecah Jam : 05.00
Keluhan lain : -
B. KEADAAN UMUM Tensi : 120/80
Suhu/Nadi : 36,5 / 75
Oedema :-
Lain-lain :-
C. PEMERIKSAAN OBSTETRI 1. Palpasi : TFU 32 cm, membujur, Kep U
2. Djj : 135
3. His 10’’ : 3 x, lama 30 detik
4. VT. Tgl : 3 Juni 2021 Jam : 05.00
5. Hasil : VT Ø 3 cm, eff 50 %, lunak,
ketuban +, presentasi kepala,
UUK, Kidep, Hodge II
CATATAN PERKEMBANGAN
His dalam 10’’
Tanggal/
Berapa DJJ Tensi Suhu Nadi VT Ket
Jam Lamanya
kali
3-6-21
3 30 145 - - - - -
05.30
3-6-21
3 30 140 - - - - -
06.00
3-6-21
3 35 135 - - - - -
06.30
3-6-21
4 35 137 - - - - -
07.00
3-6-21
4 40 140 - - - - -
07.30

LEMBAR PARTOGRAF
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Dari asuhan kebidanan persalinan fisiologis yang dilakukan, didapatkan kesimpulan :
1. Asuhan kebidanan pada Ny.Z P2002 usia kehamilan 38-39 minggu fisiologis
berdasarkan pengkajian tidak ada keluhan dari ibu hamil dan dari hasil
pemeriksaan semuanya fisiologi dalam persalinan. Dari hasil anamnesis dan
pemeriksaan fisik disimpulkan bahwa sesuai dengan fisiologi persalinan.
2. Diagnosa Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologis ini yaitu P2002 UK 38-39
minggu tunggal hidup intra uterin, presentasi kepala, denominator UUK,
Kidep dengan persalinan fisiologis
4. Tidak diperlukan tindakan segera, kolaborasi atau rujukan.
5. Penatalaksanaan dari Asuhan Kebidanan Persalinan Fisiologi ini adalah
asuhan sesuai dengan kebutuhan ibu bersalin, meliputi asuhan persalinan
normal 60 langkah dan pemberian KIE tentang masalah fisiologis yang
dialami.

4.2. SARAN
1. Bagi Bidan
Sebagai acuan pemberian asuhan kebidanan sesuai standart dan berkualitas
agar klien mendapatkan asuhan yang memuaskan
2. Ibu Bersalin
Ibu bersalin dan keluarga diharapkan lebih kooperatif dan berperan aktif
dalam menerima asuhan yang diberikan dan bersedia melaksanakan anjuran-
anjuran yang diberikan.
3. Bagi Mahasiswa
Dapat menjadikan laporan ini sebagai reverensi untuk menyusun laporan
selanjutnya agar lebih baik lagi kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA
Kementrian Kesehatan RI. (2018). Peran Rumah Sakit Dalam Rangka Menurunkan AKI
dan AKB. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI.

Kusumawardani, A., & Handayani, S. (2018). Karakteristik Ibu dan Faktor Risiko Kejadian

Kematian Bayi di Kabupaten Banjarnegara. Jurnal Promosi Kesehatan, 13(2),


168–169.

Wijaya, D. E., Rillyani, Wandini, R., & Wardiyah, A. (2015). Pengaruh Pendampingan
Suami Terhadap Lamanya Persalinan Kala II di Ruang Delima RSUD DR.H.
Abdul Moeloek Lampung. Jurnal Keperawatan, 6, 6-14.

Sulistyawati dan Nugraheny. 2013. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Yogyakarta:
Salemba Medika.

Shodiqoh, E.R., & Syahrul, F. (2014). Perbedaan Tingkat Kecemasan dalam Menghadapi
Persalinan antara Primigravida dan Multigravida. Jurnal Berkala Epidemiologi.
2(1),141-150.
http://repositorii.urindo.ac.id/repository2/files/original/1161262c53bc3d4c5aa38
7cc6b97a2a347e1954d.pdf 2019

Anda mungkin juga menyukai