Anda di halaman 1dari 6

DOKUMENTASI KEBIDANAN SOAP

ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. U DENGAN AKSEPTOR PELEPASAN KB IUD


DI PUSKESMAS SIMOMULYO

Tanggal Praktik : 16 Mei 2022 s/d 10 Juni 2022

Disusun Oleh :

Rizki Wulansari

P27824419039

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

POLTEKKES KEMENKES SURABAYA JURUSAN KEBIDANAN

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

TAHUN AJARAN 2021/2022


LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ny. U dengan Akseptor Pelepasan KB IUD
ini dilaksanakan di Puskesmas Simomulyo Kota Surabaya

Periode Praktik 16 Mei – 10 Juni 2022

Surabaya, 7 Juni 2022

( Rizki Wulansari )
NIM. P27824419039

Pembimbing Lahan Pembimbing Pendidikan Pembimbing Pendidikan

Zanuarita Fidya Husada Amd. Keb Dr. Kasiati, S.Pd, S.Tr.Keb, M.Kes Tatarini Ika Pipit C, SST, M.Kes
NIP. 198701262011012014 NIP. 1964043011985032000 NIP. 198012052006042000

Mengetahui,
Ketua Prodi Sarjana Terapan Kebidanan

Dwi Purwanti, S.Kp., SST., M.Kes.


NIP. 196702061990032003
ASUHAN KEBIDANAN
KB IUD

A. Pengkajian
Tanggal : 04 Juni 2022
Nama Pengkaji : Rizki Wulansari
Tempat : Puskesmas Simomulyo
Jam : 09.30 WIB

1. Data Subjektif
a. Biodata
Nama : Ny U
Umur : 38 tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT
Alamat : Simomulyo
b. Alasan Kunjungan : Ibu mengatakan ingin melepas IUD
c. Riwayat menstruasi:
 Menarche : 14 tahun
 Siklus : ± 28 hari
 Lamanya : ± 5-7 hari
 Banyaknya : ± 2-4x ganti pembalut
d. Riwayat perkawinan
Kawin ke :1
Lama menikah : 7 tahun
e. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan menggunakan KB IUD sejak pertama kali menggunakan KB
f. Riwayat Obstetri yang lalu
Anak Usia Penolong Jenis Penyul Penyulit L/P Hidup/ AS KB
ke Kehamilan persalinan Persalinan it nifas Mati I
bersali
n
1 9 Bulan Bidan Pervaginam - - L Hidup AS IUD
10 th I

g. Riwayat kesehatan ibu


Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit menular (HIV/AIDS, dll), (asma),
menahun (TBC), ibu tidak sedang menderita penyakit apapun.
h. Riwayat kesehatan keluarga
Ibu mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat penyakit menular
menurun maupun menahun seperti HIV AIDS hepatitis jantung paru TBC diabetes
dan lain-lain

2. Data objektif
1) Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
TD : 120/80 mmHg RR : 20x/menit

Nadi : 75x/menit S : 36,5

TB : 150cm BB : 47kg
2) Pemeriksaan fisik
- Kepala : Rambut hitam
- Wajah : Tidak pucat tidak odem
- Mata : Konjungtiva merah muda, sklera putih
- Mulut : Tidak ada karier
- Telinga : Bersih tidak ada serumen
- Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar getah bening, kelenjar tiroid, dan vena
jugularis
- Abdomen : Tidak ada pembesaran, tidak ada nyeri tekan, tidak ada benjolan
abnormal
- Genetalia : Tidak ada pembengkakan kelenjar bertholini
- Ekstremitas : Atas : tidak oedem
Bawah : tidak ada varises, tidak ada oedem
3. ANALISA DATA/ ASSESMENT
P1001 akseptor pelepasan KB IUD
4. PELAKSANAAN
1. Menjelaskan prosedur tentang pencabutan IUD yaitu pada saat proses pencabutan
nanti, klien akan merasakan sedikit nyeri dan diminta untuk menahannya sedikit.
- Menyiapkan informed concent dengan klien
- Menyiapkan alat untuk pencabutan IUD
2. Alat steril
- Handscoon 1 pasang
- Doek steril 2
- Kapas, DTT, kassa depress, larutan anti septik
- Ekstraktor IUD
- Speculum cocor bebek
- Tampon tang
3. Alat non steril
- Lampu
- Bengkok
- Tempat sampah medik dan non medik
- Larutan clorin 0,5%
4. Menyiapkan ruangan : Menutup pintu, korden dan mengatur lampu sehingga dapat
melihat serviks dengan jelas.
5. Melakukan pencabutan IUD
- Mencuci tangan dengan air mengalir dan meringkan dengan handuk kering.
- Memakai handscoon, melakukan vulva hygiene dengan kapas dtt.
- Memasang speculum, kunci, memrsihkan portio dengan larutan antiseptik.
- Menjepit benang IUD yang terdekat dengan porsio menggunakan tampon tang
dengan kekuatan tetap, tarik keluar benang dengan mantap dan hati-hati sehingga
IUD terlepas dari rahim.
- Kita tunjukkan pada ibu IUD telah terlepas, rendam dalam larutan clorim 0,5%.
- Observasi keadaan ± 10 menit sebelum ibu diperbolehkan untuk pulang.
- Kita rendam peralatan dari handscoon kedalam larutan klorin 0,5%.
- Buang sampah ketempat sampah.
6. Memberikan konseling pada ibu tentang:
- Kembali ke tenaga kesehatan bila ada keluhan setelah pencabutan seperti nyeri
perut, pendarahan dan demam dan lain-lain.
- Kontrol kembali bila terlambat menstruasi (amenorhea)
7. Mengulangi kembali keterangan tentang pilihan kontrasepsi yang tersedia dan resiko
keuntungan dari masing-masing alat kontrasepsi bila klien ingin tetap mengatur jarak
kelahiran atau ingin membatasi jumlah anaknya
8. Membantu klien untuk menentukan alat kontrasepsi sementara sampai klien dapat
memutuskan alat kontrasepsi baru yang akan dipakai

5. EVALUASI
1. Ibu mengerti dan dapat menjelaskan kembali
2. Ibu mengatakan ingin memiliki anak lagi
3. Ibu bersedia kembali jika terjadi pendarahan atau menstruasi yang terlambat

Anda mungkin juga menyukai