DADI TJOKRODIPO
KECAMATAN TLK BETUNG UTARA KOTA BANDAR LAMPUNG
Disusun Oleh :
NAMA : SRI REZEKI
NIM : 210102368P
Mengetahui,
Ketua Prodi Kebidanan Program Sarjana Terapan
Universitas Aisyah Pringsewu
A. Latar Belakang
yang harus dilaksanakan dimana suatu bentuk kerja nyata dalam memberikan
merupakan salah satu mata kuliah dalam kurikulum Profesi Kebidanan Komunitas
manajement kebidanan dan didasari oleh konsep keterampilan dan sikap Profesional
(Runjati M, 2010).
Menyusui adalah proses pemberian air susu ibu (ASI) kepada bayi sejak lahir
sampai berusia 2 tahun. Jika bayi diberikan ASI saja sampai usia 6 bulan tanpa
proses menyusui eksklusif. Asi eksklusif dapat melindungi bayi dan anak terhadap
penyakit berbahaya dan mempererat ikatan kasih sayang (bonding) antara ibu
dan anak. Proses menyusui secara alami akan membuat bayi mendapatkan asupan
gizi yang cukup dan limpahan kasih sayang yang berguna untuk perkembangannya
(Hidayati, 2012). Menurut Padilla (2014), masa nifas adalah masa sesudahnya
persalinan terhitung dari saat selesai persalinan sampai pulihnya kembali alat
kandungan ke keadaan sebelum hamil lamanya masa nifas kurang lebih 6 minggu.
Pada nifas ini terjadi perubahan – perubahan fisiologis maupun psikologis seperti
perubahan laktasi pengeluaran air susu ibu, perubahan system tubuh dan perubahan
psikis lainnya.
Cara menyusui yang baik dan benar itu terjadi bukan hanya karena ibu masih
mempunyai anak pertama atau lebih dikenal dengan ibu primipara. Tetapi
ternyata ibu multipara yang sudah mempunyai anak lebih dari satu dan sudah
mempunyai pengalaman juga masih banyak yang belum tahu tentang cara
menyusui yang baik dan benar bahkan mereka sering salah memposisikan bayi.
ASI, bila teknik menyusui tidak dengan baik dan benar dapat menyebabkan puting
1
lecet dan menjadikan ibu enggan menyusui dan bayi akan jarang menyusu. Bila
bayi jarang menyusu karena bayi enggan menyusu akan berakibat kurang baik,
karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI selanjutnya.
Namun seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi tentang manfaat ASI dan
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Untuk
menyusui yang benar. Indikator dalam proses menyusui yang efektif meliputi
posisi ibu dan bayi yang benar (body position), perlekatan bayi yang tepat
menyusui yang benar akan mendorong keluarnya ASI secara maksimal sehingga
Praktek cara menyusui yang benar perlu diajarkan pada setiap ibu yang baru
saja melahirkan karena menyusui itu sendiri bukan suatu hal yang relaktif atau
instingtif, tetapi merupakan suatu proses. Proses belajar menyusui yang baik bukan
hanya untuk ibu yang baru pertama kali melahirkan, tetapi juga untuk ibu yang
pernah menyusu bayinya. Ini disebabkan setiap bayi yang baru lahir merupakan
individu tersendiri yang mempunyai spesifikasi tertentu. Dengan demikian ibu perlu
belajar berinteraksi dengan manusia baru, ini agar dapat sukses dalam memberikan
Dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian bayi, UNICEF dan
WHO merekomendasikan sebaiknya bayi hanya disusui air susu ibu (ASI) selama
paling sedikit 6 bulan, dan pemberian ASI dilanjutkan sampai bayi berumur
dua tahun(WHO, 2018). Agar ibu dapat mempertahankan ASI eksklusif selama 6
bulan, WHO merekomendasikan agar melakukan inisiasi menyusui dalam satu jam
pertama kehidupan, bayi hanya menerima ASI tanpa tambahan makanan atau
minuman, termasuk air, menyusui sesuai permintaan atau sesering yang diinginkan
sebesar 61,33%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2017
yaitu 44%. Persentase tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada
Nusa Tenggara Barat (87,35%), dan persentase terendah terdapat pada Papua yaitu
ditemukan masalah pada Ny.S umur 30 tahun P2A0 post partum hari pertama dengan
keluhan nyeri punggung saat menyusui, puting sakit saat menyusui dan bayi
1. Tujuan umum
Dengan adanya asuhan kebidanan ini diharapkan pada keluarga khususnya Ny.S
dapat mengerti dan memahami teknik menyusui yang baik dan benar.
2. Tujuan khusus
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
kebidanan pada keluarga di dalam praktek kerja lapangan yang telah di dapat
diperkuliahan.
2. Bagi Institusi
3. Bagi Klien
Menambah pengetahuan tentang bagaimana teknik menyusui yang baik dan benar
Teknik menyusui yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan
perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar (Saminem,2009). Teknik menyusui
yang benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan dan posisi ibu
dan bayi dengan benar (Suradi dan Hesti, 2010). Tekhnik menyusui yang benar adalah
Tujuan menyusui yang benar adalah untuk merangsang produksi susu dan
memperkuat refleks menghisap bayi. Jadi, Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara
memberikan ASI kepada bayi dengan posisi ibu yang benar, sehingga memudahkan
Terdapat berbagai macam posisi menyusui. Cara menyusui yang tergolong biasa
Ada posisi khusus yang berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pasca operasi
sesar. Bayi diletakkan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. Menyusui bayi
kembar dilakukan dengan cara seperti memegang bola bila disusui bersamaan,
dipayudara kiri dan kanan. Pada ASI yang memancar (penuh), bayi ditengkurapkan
diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak
1. Membersihkan putting susu dengan air atau minyak , sehingga epital yang lepas tidak
menumpuk.
2. Putting susu di tarik-tarik setiap mandi, sehingga menonjol untuk memudahkan isapan
bayi.
3. Duduk dan berbaring sesuai posisi yang nyaman untuk ibu. jangan hanya leher dan
bahunya saja, kepala dan tubuh bayi harus lurus dan hadapkan bayi kedada ibu,
sehingga hidung bayi berhadapan dengan putting susu, biarkan bibir bayi menyentuh
dibawah puting susu. Cara meletakan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel
pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir bayi membuka lebar.
5. Bayi disusui secara bergantian dari payudara sebelah kiri lalu kesebelah kanan sampai
6. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi bayi dibersihkan dengan lap bersih
7. Sebelum ditidurkan, bayi harus disendawakan dulu supaya udara yang terhisap bisa
keluar.
8. Bila kedua payudara masih ada sisa ASI tahan puting susu dengan kain supaya ASI
berhenti keluar.
Menyusui dengan tekhnik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting susu
menjadi lecet dan asi tidak keluar secara optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjut nya atau bayi enggan menyusu. Apabila bayi telah menyusui dengan benar,
5. Sebagian aerola masuk ke dalam mulut bayi, aerola bawah lebih banyak yang masuk.
aerola atas terlihat lebih banyak bila dibandingkan dengan lingkar aerola bawah.
14. Bayi menghisap kuat dan dalam secara perlahan dan kadang disertai dengan berhenti
sesaat.
bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Ibu harus menyusui bayinya bila bayi
menangis bukan karena penyebab lain (BAK, kepanasan/kedinginan, atau sekedar ingin
didekap) atau ibu sudah merasa perlu menyusui bayinya. Bayi yang sehat dapat
mengosongkan satu payudara sekitar 5-7 menit dan ASI dalam lambung bayi akan
kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya, bayi tidak memiliki pola yang teratur dalam
menyusui dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1-2 minggu kemudian.
Menyusui yang dijadwal akan berakibat kurang baik karena isapan bayi sangat
jadwal dan sesuai kebutuhan bayi, akan mencegah timbulnya masalah menyusui. Ibu
yang bekerja dianjurkan agar lebih sering menyusui pada malam hari. Bila sering
Untuk menjaga keseimbangan ukuran kedua payudara, maka sebaiknya setiap kali
menyusui harus dengan kedua payudara. Pesankan kepada ibu agar berusaha menyusui
sampai payudara terasa kosong, agar produksi ASI menjadi lebih baik. Setiap kali
menyusui, dimulai dengan payudara yang terakhir disusukan. Selama masa menyusui
sebaiknya ibu menggunakan kutang (bra) yang dapat menyangga payudara, tetapi tidak
A. Perumusan masalah
Uraian Jawaban
Posisi dan perlekatan menyusu Tidak tahu
Langkah-langkah menyusui Tidak tahu
Lama dan frekuensi menyusu Tidak tahu
Analisa data
Sebelum dilakukan penyuluhan Ny.S belum mengerti tentang teknik menyusui yang
baik dan benar. Ibu sering mengalami pegal saat menyusui, puting sakit saat menyusui dan
bayi menangis. Setelah dilakukan penyuluhan dan edukasi tentang teknik menyusui yang baik
dan benar Ny.S sudah mengerti dan dapat mempraktikkan dengan baik.
yang baik dan benar sehari-hari agar proses menyusui berjalan dengan baik, ibu nyaman,
puting susu ibu tidak lecet dan bayi mendapatkan nutrisi ASI secara maksimal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
penyuluhan ibu menyusui dapat mengerti tentang tentang teknik menyusui yang baik dan
benar. Penyuluhan ini untuk edukasi ibu menyusui agar proses menyusui berjalan
dengan baik, ibu nyaman, puting susu ibu tidak lecet dan bayi mendapatkan nutrisi ASI
secara maksimal.
B. Saran
Pentingnya penyuluhan teknik menyusui yang baik dan benar dapat diajarkan oleh
bidan sebelum ibu pulang setelah persalinan. Karena dengan mengajarkan teknik
menyusui yang baik dan benar secepat mungkin dapat mencegah proses menyusui yang
tidak nyaman, mengalami cedera karena proses menyusui dan mencegah bayi kurang
asupan ASI.
DAFTAR PUSTAKA
Maryunani, Anik. 2009. Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (Postpartum). Jakarta : TIM
Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Salemba
Medika: Jakarta
Yuliarti. 2010. Keajaiban ASI : Makanan Terbaik untuk Kesehatan, Kecerdasan dan
Nama KK : Tn. D
I. Pengkajian
3. Pekerjaan KK : Wiraswasta
4. Pendidikan : D3
dengan KK
1. Tn. D L Kepala Keluarga 35 th D3
2. Ny. S P Istri 30 th SMA
3. An. L Anak 2 th -
Y
4. By. P Anaka 1 hari -
6. Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
7. Agama : Islam
8. Status ekonomi keluarga : Penghasilan untuk keluarga didapatkan dari kepala
bulan sekali
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini : pada saat ini keluarga Tn.D sedang
keluarga Tn. D terdapat bayi baru lahir dan perkembangan tahap keluarga
3. Riwayat Kesehatan saat inti : Tn. D dan Ny. S menikah ≥ 3 tahun menjalin
hubungan baik, dan dikaruniai 2 orang anak yaitu An.Y dan An. A.
Tn. D tidak ada riwayat seperti penyakit menurun, menular, dan menahun
B. Data Lingkungan
1. Karakteristik rumah
keluarga Tn. D yaitu milik pribadi dengan atap rumah asbes, mempunyai
ventilasi yang cukup, pencahayaan yang bagus, dan untuk penerangan yang
IV. Kegiatan
Metode : Ceramah dan Tanya Jawab
Langkah – Langkah Kegiatan :
A. Kegiatan Pra Penyuluhan
1) Mempersiapkan materi, media dan tempat
2) Memberi salam
3) Parkenalan
4) Kontrak waktu
5) Pre test
B. Membuka Penyuluhan
1) Menjelaskan tujuan
2) Apersepsi
C. Kegiatan Inti
1) Sasaran menyimak materi
2) Sasaran mengajukan pertanyaan
3) Sasaran menyimpulkan
D. Penutup
1) Melakuakan post test
2) Menyimpulkan materi
3) Memberi salam
V. Media dan Sumber
Media : Leaflet
Sumber :
- Vivian Nanny Lia Dewi, Tri Sunarsih, 2011. Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas.
Salemba Medika: Jakarta
VI. Evaluasi
Peserta dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyaji :
1. Jelaskan cara menyusui yang baik dan benar?
2. Sebutkan langkah-langkah menyusui yang baik dan benar?
3. Praktikkan menyusui dengan posisi duduk!
Pengertian Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air
susu ibu (ASI) dari payudara ibu. Bayi menggunakan refleks menghisap untuk
mendapatkan dan menelan ASI.
Petugas Bidan
Persiapan Alat 1. Kursi yang rendah agar kaki tidak menggantung dan punggung bersandar
pada kursi
2. Bahan
3. Lap bersih/tissue