Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KELAS IBU HAMIL

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS GADING


2018

PEMERINTAH KOTA SURABAYA


DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS GADING
Jl. Kapas Lor I/1 Surabaya
Telp. (031) 3767736
KERANGKA ACUAN KEGIATAN KELAS HAMIL
DI UPTD PUSKESMAS GADING TAHUN 2018

I. Pendahuluan
Kelas Ibu Hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur
kehamilan antara 4 minggu s/d 32 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta
maksimal 10 orang. Di kelas ini ibu-ibu hamil akan belajar bersama, diskusi dan tukar
pengalaman tentang kesehatan Ibu dan anak (KIA) secara menyeluruh dan sistimatis serta
dapat dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ibu hamil difasilitasi
oleh bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket Kelas Ibu Hamil yaitu Buku
KIA, Flip chart (lembar balik), Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil, Pegangan
Fasilitator Kelas Ibu Hamil dan Buku senam Ibu Hamil.

II. Latar Belakang


Kehamilan adalah masa dimana terdapat janin didalam rahim seorang
perempuan. Masa kehamilan didahului oleh terjadinya pembuahan yaitu bertemunya sel
sperma laki-laki dengn sel telur yang dihasilkan oleh indung telur. Setelah pembuahan,
terbentuk kehidupan baru berupa janin dan tumbuh didalam rahim ibu yang merupakan
tempat berlindung yang aman dan nyaman bagi janin (Dep Kes, 2009:15).
Berdasarkan Riskesdas 2013, setiap ibu hamil menghadapi risiko terjadinya
kematian, sehingga salah satu upaya menurunkan tingkat kematian ibu adalah
meningkatkan status kesehatan ibu hamil sampai bersalin melalui pelayanan ibu hamil
sampai masa nifas. Peningkatan status kesehatan ibu hamil dapat dilakukan melalui upaya
peningkatan pengetahuan ibu hamil.
Provinsi Jawa Timur termasuk 10 besar daerah dengan AKI tertinggi di
Indonesia. Ironisnya, daerah penyumbang angka kematian ibu terbanyak adalah Kota
Surabaya dengan 39 kasus kematian ibu (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2014).
Tahun 2012 kasus AKI di Kota Surabaya sebesar 60 kasus. Angka ini mengalami
penurunan di tahun 2013 yakni sebesar 49 kasus, dan turun kembali di tahun 2014
sebesar 39 kasus.
Program kelas ibu hamil adalah salah satu bentuk pendidikan prenatal yang
dapat meningkatkan pengetahuan ibu hamil, terjadi perubahan perilaku positif sehingga
ibu memeriksakan kehamilan dan melahirkan ke tenaga kesehatan dengan demikian akan
meningkatkan persalinan ke tenaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu dan
Anak (Dep kes, 2009).
Pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai penanganan pada saat
kehamilan dan setelah melahirkan, masih menjadi penyebab utama kematian ibu hamil
dan bayi (Moetmainnah, 2009). Untuk itu dibutuhkan sarana untuk meningkatkan
pengetahuan ibu hamil. Sarana ini dapat dilakukan melalui program kelas ibu hamil.
Melalui kelas ibu hamil, diharapkan dapat mengakomodir lebih banyak permasalahan ibu
hamil karena di sini ibu hamil bebas berkonsultasi dan berbagi terkait kehamilan.

III. Tujuan
A. Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku ibu agar memahami
tentang kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan, perawatan
kehamilan, persalinan, perawatan nifas, KB pasca persalinan, perawatan bayi baru
lahir, mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte
kelahiran.
B. Tujuan Khusus
1. Ibu hamil mendapatkan pengetahuan tentang kondisi kehamilannya.
2. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perawatan kehamilan.
3. Ibu hamil mendaptkan informasi tentang persalinan
4. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perawatan nifas.
5. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang KB.
6. Ibu hamil mendapatkan informasi tentang perawatan bayi baru lahir.

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Melakukan penyuluhan
2. Diskusi
3. Melakukan evaluasi penyuluhan
4. Tanya Jawab
5. Merencanakan tindak lanjut

V. Peran Lintas Program dan Lintas Sektor


Peran serta lintas program dan lintas sektor adalah sebagai berikut :
a. Lintas Program
Poli KIA dan KB Program yang terlibat adalah sebagai perencana program dan
sebagai petugas pelaksana kegiatan kelas ibu hamil.
Unit Promkes terlibat dalam pemberdayaan masyarakat dan lintas sektor untuk
mendukung kegiatan kelas ibu hamil diantaranya adalah kegiatan sosialisasi kelas
bumil kepada Kader, PKK dan lintas sektor.
Unit Tata Usaha terlibat dalam pemenuhan sarana dan prasarana kebutuhan selama
pelaksanaan kelas ibu hamil.
b. Lintas Sektor
Kader Kesehatan berperan dalam menfasilitasi sarana dan prasarana kegiatan kelas
bumil, sebagai penggerak masyarakat untuk mengerahkan sasaran, mengatur alur
saat pelaksanaan kelas bumil agar tertib dan teratur.
VI. Cara melaksanakan kegiatan
Petugas melakukan penyuluhan dengan metode ceramah dan diskusi dilanjutkan dengan
tanya jawab
VII. Sasaran
- Sasaran Program
Kelas bumil akan dilaksanakan setiap satu bulan sekali dengan sasaran semua ibu
hamil tanpa memandang usia kehamilannya.
- Sasaran Kegiatan
Target kelas bumil adalah10 orang bumil setiap satu kali pertemuan.

VIII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No. Kegiatan Kelas Ibu BULAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Hamil
1. Kelurahan Kapas Madya
Baru
2. Kelurahan Gading
3. Kelurahan Dukuh Setro

IX. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan


Kegiatan evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan terhadap jadwal yang sudah
ditentukan, apabila terjadi perubahan jadwal maka akan ditindaklanjuti dengan pemberian
informasi jadwal yang terbaru yang kemudian disebarluaskan kepada sasaran.
Hasil evaluasi akan dibuat laporan dan disampaikan kepada kepala pukesmas.

X. Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan


No Kegiatan Pencatatan Pelaporan Evaluasi
1. Penyuluhan kelas Pencatatan Pelaporan ada di Evaluasi kegiatan
ibu hamil penyuluhan di dalam laporan dilaksanakan 1 tahun
buku penyuluhan kegiatan kelas ibu sekali untuk menjadi
hamil kemudian acuan pelaksanaan
dilaporkan ke kegiatan pada periode
Dinas Kesehatan berikutnya

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Penanggung Jawab Progam

dr.Thoms Danantosa ………………………….


Penata Tk.I Pangkat
NIP. 19730602 200604 1 017 NIP.

Anda mungkin juga menyukai