DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS HUEBUNIF
Jl.Poros tengah KM.41 Desa Tanini – Takari
e-mail : Huebunifpkm53@gmail.com
Hotline Service : 0813 4413 8890
I. PENDAHULUAN
Program pembangunan kesehatan di Indonesia dewasa ini, masih di
prioritaskan pada upaya peningkatan derajat kesehatan Ibu dan Anak,
terutama pada kelompok yang paling rentan kesehatan yaitu ibu hamil,
bersalin dan pada bayi masa perinatal. Hal ini ditandai dengan tingginya
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB)
Penggunaan buku KIA diharapkan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan Ibu dan Anak serta Gizi sehingga salah satu tujuan
pembangunan kesehatannasional yaitu penurunan AKI dan AKB dapat
tercapai. Penyebarluasan penggunaan buku KIA dilakukan melalui
Puskesmas, Rumah Sakit, kegiatan Posyandu dan lain-lain dengan tujuan
agar terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dari para petugas
kesehatan serta adanya peningkatan kualitas pelayanan . selain itu buku KIA
dapat pula dipakai sebagai alat pemantau kesehatan Ibu dan Anak, serta
pendidikan dan penyuluhan kesehatan bagi masyarakat khususnya Ibu-ibu.
Kelas ibu hamil ini merupakan sarana untuk belajar bersama tentang
kesehatan bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka dalam kelompokyang
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan ibu-ibu
mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,
perawatan bayi baru lahir, mitos, penyakit menular dan akte kelahiran.
Dewasa ini penyuluhan kesehatan Ibu dan Anak pada umumnya masih
banyak dilakukan melalui konsultasi perorangan atau kasus per kasus yang di
berikan pada waktu ibu memeriksakan kandungan atau pada waktukegiatan
posyandu. Kegiatan penyuluhan semacam ini bermanfaat untuk menangani
kasus per kasus namun memiliki kelemahan antara lain:
a. Pengetahuan yang di peroleh hanya terbatas pada maslah kesehatanyang
di alami saat konsultasi.
b. Penyuluhan yang diberikan tidak terkoodinir sehingga ilmu
yangdiberikan kepada ibu hanyalah pengetahuan yang dimiliki oleh
petugas saja
c. Tidak ada rencana kerja sehingga tidak ada pemantauan atau
pembinaan secara lintas sector dan lintas program.
d. Pelaksanaan penyuluhan tidak terjadwal dan tidak berkesinanbungan
untuk mengatasi kelemahan-kelemahan di atas, direncanak metode
pembelajaran kelas ibu hamil.
VII. SASARAN
1. Ibu hamil yang ada di wilayah kerja
2. Suami dan keluarga
3. Dapat juga melibatkan kader dan dukun yang ada d wilayah kerja
4. Jumlah peserta dalam 1 kelas ibu hamil maksimal sebanyak 10
orang
VIII. JADWAL KEGIATAN/ PELAKSANAAN
Di luar gedung, di setiap kegiatan di sesuaikan dengan kelas ibu
hamil wilayah kerja Puskesmas Huebunif.
IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Setiap akhir bulan, bidan diwilayah kerjanya menghitung jumlah
kunjungan ibu hamil di Fasilitas.
X. Pencatatan dan Pelaporan
Pencatatan pelaksanaan kegiatan kelas ibu hamil dilakukan setiap
selesai pertemuan. hal yang di catat dalam pertemuan kelas ibu hamil
adalah :
1) Waktu dan tempat pelaksanaan
2) Jumlah peserta
3) Fasilitator Kelas ibu hamil
4) Masalah dan hasil capaian pelaksanaan
5) Hasil Evaluasi
6) Pelaporan dilakukan setiap bulan oleh bidan koordinator puskesmas
dan diserahkan ke dinas kabupaten.
7) Contoh format laporan kelas ibu hamil.