MENGETAHUI
Ka.Prodi
Dahliana,SKM,M.Kes
NIP 19691215 199003 2 004
B. MISI
TUJUAN
Penyusun,
(………………………….)
ASKEB KEHAMILAN
ASKEB KEHAMILAN
Menurut indrayani (2011) tujuan dari asuhan kehamilan adalah sebagai berikut:
1. Mempromosikan, menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
1. Oksigen
Kebutuhan oksigen untuk wanita hamil bertambah, hal ini terjadi karena selain
untuk memenuhi kebutuhan pernafasan ibu juga harus memenuhi kebutuhan oksigen
janin. Penambahan ini sekitar 20% dari jumlah yang diperlukan sebelum hamil (Indrayani,
2011).
2. Nutrisi
3. Pakaian
Pakaian yang baik untuk wanita hamil adalah yang enak dipakai dan tidak
menekan badan, longgar, ringan, nyaman, mudah dicuci. Pakaian yang menekan
menyebabkan bendungan vena mempercepat timbulnya varises. Karena wanita hamil
sukar untuk mempertahankan keseimbangan badannya maka dianjukan untuk
menggunakan sepatu/sandal dengan hak rendah, dengan hak tinggi dapat menyebabkan
nyeri pinggang dan hiperlodosis (Indrayani, 2011).
4. Eliminasi
Wanita hamil dianjurkan untuk minum lebih banyak 2 liter/hari, gerak badan yang
cukup, makan-makanan yang berserat tinggi, biasakan buang air secara rutin, hindari
obat- obatan yang dijual bebas untuk mengatasi sembelit.
5. Seksual
Selama kehamilan wanita tidak perlu menghindari hubungan seks. Pada wanita
yang mudah keguguran dianjurkan untuk tidak melakukan coitus pada hamil muda.
Coitus pada akhir kehamilan juga sering menimbulkan infeksi pada persalinan. Hubungan
seks tidak akan membahayakan ibu dan janin apabila dilakukan dalam batas normal.
Hubungan seks harus dihindari jika ada riwayat keluar ketuban sebelum waktunya,
perdarahan pervaginam, adanya tanda-tanda persalinan premature, plasenta previa dan
riwayat abortus (Indrayani, 2011).
6. Senam hamil
7. Istirahat /tidur
Menurut Indrayani (2011), wanita harus menghindari duduk dan berdiri terlalu
lama dan pada waktu istirahat dianjurkan untuk berbaring miring kiri, bukan terlentang.
8. Imunisasi
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi atau yang biasa kita sebut sebagai
janin atau bayi dalam kandungan. Prosesnya bisa jadi hal yang membahagiakan karena
menjadi ujung dari penantian selama 9 bulan. Namun ia juga bisa sekaligus menakutkan
dan melelahkan karena prosesnya membutuhkan banyak kesabaran.
Ada banyak hal yang harus diketahui dan dilakukan untuk memastikan bahwa ibu dan bayi
dalam kondisi sehat sebelum dan setelah persalinan. Tak hanya itu saja, metode
persalinan juga harus diketahui agar ibu bisa mempersiapkan segala hal dengan baik
nantinya.
Persalinan bukanlah proses yang bisa dilakukan sebelum waktunya. Umumnya, usia
kandungan di dalam perut ibu adalah 9 bulan. Sebagian orang melakukan persalinan
Ada beberapa hal yang menunjukan gejala bahwa sang ibu sudah harus melahirkan.
Berikut ini beberapa tanda bahwa seorang ibu akan segera menjalani proses persalinan,
yaitu:
Merasakan nyeri pada punggung, kram atau sakit perut, seperti mulas ingin buang
air besar atau seperti saat sedang dalam masa pramenstruasi.
Berdasarkan beberapa gejala tersebut, air ketuban pecah merupakan tanda utama bahwa
seorang ibu sudah harus melahirkan anaknya dan memulai proses persalinan.
Metode Persalinan
Saat ini, ada cukup banyak metode persalinan yang bisa dipilih. Misalnya lotus birth, water
birth, gentle birth, dan lain-lain. Namun, secara umum, dalam medis dikenal 3 metode
persalinan utama, yaitu:
Persalinan pervaginam adalah jenis persalinan yang paling umum dan paling aman.
Disebut melahirkan secara alami karena metode ini tidak memerlukan bantuan peralatan
atau obat tertentu untuk memulai atau mempercepat persalinan.
Hampir sama dengan tadi, metode persalinan ini juga dilakukan melalui vagina atau
pervaginam. Hanya saja, dibutuhkan bantuan alat atau obat tertentu untuk mengeluarkan
bayi.
Persalinan yang diinduksi. Ini dilakukan untuk memicu kontraksi agar datang lebih
awal. Biasanya dilakukan jika dokter mengkhawatirkan kesehatan ibu atau bayi.
Operasi Caesar
Tali pusar tergelincir melalui leher rahim sebelum waktunya bayi lahir.
Plasenta telah terpisah dari dinding bagian dalam rahim sebelum melahirkan
(solusio plasenta).
Setiap proses persalinan pasti memiliki risiko yang bisa membahayakan nyawa ibu
maupun bayi. Usia dan kesehatan merupakan faktor yang bisa meningkatkan risiko
seorang ibu untuk bisa mengalami komplikasi, baik selama kehamilan maupun saat
persalinan.
Berikut ini beberapa faktor yang dapat memengaruhi gangguan dalam proses persalinan,
yaitu:
Anomali struktur organ bisa terjadi kepada siapa saja, dan hal tersebut tentu bisa
memengaruhi proses persalinan. Umumnya, perbedaan bentuk pada uterus atau serviks
bisa meningkatkan risiko keguguran, fetus yang memiliki posisi abnormal.
Selain itu, kesulitan saat melahirkan juga bisa terjadi. Masalah tersebut bisa diatasi
dengan persalinan caesar untuk menghindari risiko tersebut.
Jika seorang wanita mengidap penyakit menular seksual (PMS) saat kehamilan, maka
kandungannya memiliki risiko untuk tertular. Saat persalinan, bayi bisa saja menderita
pneumonia, kebutaan.
Hal ini merupakan dampak dari penyakit menular seksual yang dialami oleh sang ibu dan
memiliki dampak yang berbeda. Contoh penyakit menular seksual tersebut adalah
HIV/AIDS, sifilis, gonorrhea, dan lain-lain.
Meskipun komplikasi bisa terjadi kepada setiap orang, tetapi ada beberapa tindakan yang
bisa dilakukan oleh ibu untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi sebelum dan saat
proses persalinan.
Meskipun masa nifas secara harafiah didefinisikan sebagai masa persalinan selama dan
segera setelah kelahiran, masa ini juga meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu
saluran reproduktif kembali ke keadaan tidak hamil. Rencana untuk perawatan selanjutnya
yang telah umum dikerjakan oleh kebanyakan ahli obstetri , sekurang-kurangnya sampai
hari ini, telah menghasilkan kesepakatan bahwa umumnya 6 minggu dianggap sebagai
masa nifas. Selama masa ini, saluran reproduktif anatominya kembali ke keadaan tak
hamil normal, yang meliputi perubahan struktur permanen serviks, vagina dan perineum
sebagai akibat persalinan dan kelahiran. Selain itu, 6 minggu setelah kelahiran, atau tidak
lama sesudahnya, pada sebagian besar ibu yang tidak menyusui bayinya, sinkroni
hipofisis ovarium akan dikembalikan lagi untuk mendukung terjadinya ovulasi.
Masa nifas dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika alat-alat
kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung kira-kira 6
minggu (Abdul Bari, 2000: 122)
Masa nifas merupakan masa selama persalinan dan segera setelah kelahiran
yang meliputi minggu-minggu berikutnya pada waktu saluran reproduksi kembali
ke keadaan tidak hamil yang normal (F. Gary Cunningham, Mac Donald, 1995 :
281)
Batasan waktu nifas yang paling singkat (minimum) tidak ada waktunya, bahkan bisa
jadi dalam watu yang relative pendek darah sudah keluar, sedangkan batasan
maksimumnya adalah 40 hari.
Masa nifas merupakan masa pembersihan rahim, sama seperti halnya masa haid. Selama
masa nifas, tubuh mengeluarkan darah nifas yang mengandung trombosit, sel-sel
generative, sel-sel nekrosis atau sel mati dan sel endometrium sisa. Ada yang darah
nifasnya cepat berhenti, ada pula yang darah nifasnya masih keluar melewati masa 40
hari. Cepat atau lambat, darah nifas harus lancar mengalir keluar. Bila tidak, misal karena
tertutup mulut rahim sehingga bisa terjadi infeksi.
Pelayanan pasca persalinan harus terselenggara pada masa nifas untuk memenuhi
kebutuhan ibu dan bayi, yang meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan
komplikasi dan penyakit yang mungkin terjadi, serta penyediaan pelayanan pemberian
ASI, cara menjarangkan kehamilan, imunisasi, dan nutrisi bagi ibu (Sarwono, 2009 : 359)
Selama bidan memberikan asuhan sebaikya, bidan mengetahui apa tujuan dari pemberian
asuhan pada ibu selama masa nifas antara lain untuk :
Setelah bidan melaksanakan pengkajian data maka bidan harus menganalisa data
tersebut sehingga tujuan asuhan masa nifas dapat mendeteksi masalah yang
terjadi pada ibu dan bayi.
Mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayinya, yakni
setelah masalah ditemukan maka bidan dapat langsung masuk ke langkah
berikutnya sehingga tujuan di atas dapat dilaksanakan.
Asuhan masa nifas diperlukan dalam periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu
maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah
persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama (Saifuddin, 2006).
Masa neonatus merupakan masa kritis dari kehidupan bayi, 2/3 kematian bayi terjadi
dalam 4 minggu setelah persalinan dan 60% kematian bayi baru lahir terjadi dalam 7 hari
setelah lahir dengan pemantauan melekat dan asuhan pada ibu dan bayi masa nifas dapat
mencegah kematian ini.
Puerperium Dini
Puerperium Intermediate
Yaitu suatu kepulihan menyeluruh alat-alat genetalia yang lamanya sekitar 6-8 minggu.
Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama apabila ibu selama hamil
atau persalinan mempunyai komplikasi.
Ibu dalam masa nifas membutuhkan dukungan dari petugas kesehatan atau bidan
untuk memberikan asuhan kesehatan atau asuhan kebidanan,
Rasa Takut
belakang kepala melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan
genap 37 minggu sampai 42 minggu, dengan berat badan lahir 2500 - 4000
gram, dengan nilai apgar> 7 dan tanpa cacat bawaan. Neonatus adalah bayi
yang baru mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari
adaptasi dan toleransi. Empat aspek transisi pada bayi baru lahir yang paling
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan
lebih dari atau sama dengan 37 minggu dengan berat 2500-4000 gram
(Armini, dkk. 2017). Bayi baru lahir (BBL) sangat rentan terhadap infeksi yang
waspadai karena dapat ditularkan lewat percikan darah dan caran tubuh misalnya
1. Apgar Score
Nilai (skor) APGAR tidak digunakan sebagai dasar keputusan
kondisi BBL pada saat 1 menit dan 5 menit setelah kelahiran. Setelah
N
Nilai Apgar 0 1 2
o
1 Appereance Seluruh Badan merah Seluruh tubuh
(Warna kulit) tubuh biru ekstremitas biru kemerahan
dan putih
Definisi : Neonatus adalah sebutan bagi bayi yang baru lahir atau usianya 0-28
hari. Bayi usia kurang dari satu bulan mempunyai tubuh yang sangat lemah dan rentan
terkena penyakit. Itulah kenapa bayi yang baru lahir perlu mendapatkan perhatian khusus
supaya kesehatannya tetap optimal. Sebab jika tidak, hal ini bisa berakibat fatal dan
menyebabkan kematian pada bayi baru lahir seperti Asfiksia, infeksi dan berat badan lahir
rendah. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal adalah kematian bayi yang
terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh
faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar (dinyatakan dengan per
seribu kelahiran hidup).
Apa itu kunjungan neonatus?
Kunjungan neonatus adalah pelayanan sesuai standar yang diberikan tenaga
kesehatan yang kompeten kepada neonatus, sedikitnya 3 (tiga) kali selama periode 0-28
hari setelah lahir, baik di fasilitas kesehatan maupun kunjungan rumah
Kunjungan neonatus kapan saja?
Kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam, umur 3-7
hari, dan umur 8-28 hari. Indikator yang menggambarkan upaya kesehatan yang dilakukan
BAYI
Nah, pertumbuhan bayi sejak lahir hingga usia balita seringkali terasa cepat bagi orang
tua. Oleh karena itu, setiap momen kebersamaan menjadi sangat berharga. Yuk, ketahui
tahapan pertumbuhan bayi yang umum berikut ini.
Ketika baru lahir, bayi harus menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru yang berbeda
dari kondisi di dalam rahim, karena itu wajar jika bayi yang baru lahir sering menangis.
Tangisan juga menjadi satu-satunya cara mereka berkomunikasi dan memberi respon atas
kondisi yang mereka alami.
Berikut ini adalah hal yang terjadi pada bayi yang baru lahir:
Namun, hal ini tidak terjadi pada bayi yang lahir dengan cara Caesar. Kulit bayi yang baru
lahir juga keriput akibat terlalu lama berendam di dalam cairan ketuban. Selain itu, kulit
yang keriput ini juga disebabkan karena daging dan lemak di bawah lapisan kulit bayi
belum terisi.
Kemampuan Dasar
Setiap bayi lahir dengan kemampuan naluriah untuk mempertahankan hidupnya, yaitu
mencari puting, mengisap dan menggenggam. Karena itu, bayi yang baru lahir biasanya
diletakkan dalam posisi tengkurap di atas dada ibu agar ia berusaha mencari puting dan
mengisap ASI. Cara ini juga bermanfaat untuk melatih kemampuan motorik dan sensorik
mereka.
Usia 1 Bulan
Kegiatan bayi berusia satu bulan lebih banyak diisi dengan tidur karena bayi masih butuh
banyak istirahat dan tidur yang banyak dapat memaksimalkan pertumbuhan dan
perkembangan mereka.
Pada usia ini, bayi juga belum bisa membedakan siang dan malam, sehingga waktu
tidurnya masih belum teratur seperti orang dewasa. Karena itulah, orangtua yang memiliki
bayi yang baru lahir harus siap-siap begadang untuk memenuhi kebutuhan bayi.
Memasuki usia dua bulan, penglihatan bayi sudah semakin berkembang dan dapat melihat
benda yang terletak cukup jauh. Otak dan pendengaran bayi berusia dua bulan juga
semakin baik, sehingga ia bisa menikmati musik yang diperdengarkan.
Si Kecil juga sudah mampu memberi respon, seperti tersenyum atau menendang-
nendangkan kaki. Ia juga suka mengisap jempol dan memasukkan barang ke dalam
mulutnya.
Mata bayi sudah bisa mengikuti benda yang bergerak ke sana kemari.
Tangannya bisa membuka dan menutup.
Gerakan yang tiba-tiba seperti kejang sudah tidak terjadi lagi, karena gerakan bayi
sudah semakin teratur.
Otot lehernya semakin kuat, sehingga Si Kecil bisa mengangkat kepala hingga 45
derajat dengan bantuan topangan ibu.
Bayi mulai mengenali suara yang sering ia dengar dan bisa mendengarkan bunyi-
bunyi di sekitarnya.
Usia 3 Bulan
Bayi berusia tiga bulan sudah bisa meraih dan menggenggam benda yang menarik
perhatiannya. Ia juga mulai bisa menggulingkan badannya ke samping saat sedang
berbaring. Ini tahapan perkembangan bayi pada usia tiga bulan:
Karena sudah bisa membuka dan menutup genggaman tangannya, Si Kecil jadi
suka bermain-main sendiri dengan tangannya.
Bayi sudah bisa meraih dan menggenggam benda yang menarik di sekitarnya.
Bayi juga sudah bisa membedakan permukaan yang kasar, halus, berbulu atau
berongga.
Tendangan Si Kecil juga jadi lebih kencang karena sendi lutut dan panggulnya
semakin fleksibel.
Usia 4 Bulan
Selain itu, usia empat bulan sudah memiliki waktu tidur yang lebih konsisten dibandingkan
sebelumnya. Berikut ini perkembangan bayi empat bulan yang perlu diketahui:
Usia 5 Bulan
Pada usia ini bayi akan lebih aktif sehingga ibu perlu lebih waspada terhadap kegiatan dan
aktivitas yang dilakukan bersama bayi.
Di usia lima bulan, bayi akan lebih sering mengoceh atau babbling, berguling, dan
meraih sesuatu objek yang menarik.
Bayi juga sudah mampu untuk duduk dengan bantuan.
Pada usia ini bayi juga sudah bisa menggenggam suatu objek dengan lebih kuat.
Usia 6 Bulan
Pada usia ini bayi sudah lancar untuk merangkak sehingga membutuhkan kewaspadaan
yang cukup tinggi. Bayi juga lebih tertarik dengan keadaaan sekitar dan mengeksplorasi
apapun yang membuat ia penasaran. Untuk itu, pastikan anak berada dalam lingkungan
yang aman dan sehat.
Usia 7 Bulan
Bayi tujuh bulan sudah mengonsumsi makanan padat selain ASI. Pastikan ibu juga
memperhatikan kondisi pencernaan anak, seperti frekuensi buang air besar hingga bentuk
atau tekstur feses yang dikeluarkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada reaksi
negatif dari MPASI yang dikonsumsi oleh anak.
Pada usia ini, bayi juga sudah sangat mahir merangkak. Hal ini membuat bayi merangkak
lebih cepat. Untuk menjaga kenyamanan dan keamanan anak, pastikan bayi
menggunakan celana yang cukup tebal agar bagian lutut tidak mengalami iritasi.
Usia 8 Bulan
Pada usia ini bayi sudah lebih mahir dalam berbicara dan bergerak. Bayi di usia ini juga
sudah bisa berusaha untuk meraih benda-benda yang berada lebih tinggi dari mereka.
Usia 9 Bulan
Kemampuan sosial bayi di usia sembilan bulan sudah lebih baik dibandingkan
sebelumnya. Bayi usia sembilan bulan sudah mengenali dirinya sendiri sehingga akan
menoleh saat namanya dipanggil.
Bayi juga akan bereaksi terhadap perasaan yang dirasakannya. Seperti misalnya merasa
senang saat bermain, bayi akan tertawa, tetapi saat bayi sedih, maka bayi bisa menangis.
Usia 10 Bulan
Tentunya ibu akan melihat berbagai perkembangan yang dimiliki oleh anak. Pada usia ini
kemampuan bayi berkomunikasi hingga bermain menunjukkan peningkatan yang sangat
pesat.
Usia 11 Bulan
Bayi mulai belajar berdiri dan berjalan dengan bantuan peralatan atau benda yang akan di
sekelilingnya. Pastikan benda-benda yang berada di dekat anak aman dan tidak mudah
jatuh.
Usia 12 Bulan
Memasuki usia satu tahun, bayi sudah dapat melakukan permainan sederhana dengan
orangtua. Di usia ini, bayi juga sudah mengerti mengenai kata “berhenti”. Bahkan, bayi
sudah bisa memanggil papa dan mama dengan lebih jelas. Bayi juga sudah mulai bisa
berjalan tanpa bantuan atai memasukkan barang sederhana ke dalam kotak.
BALITA
Halaman
Pembicaraan
Baca
Sunting
Sunting sumber
Anak di Bawah Lima Tahun atau sering disingkat sebagai Balita merupakan salah
satu periode usia manusia setelah bayi dengan rentang usia dimulai dari dua sampai
dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia 24-60 bulan.
Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah.
Perkembangan psikologis
Terjadi perubahan yang cukup drastis dari kemampuan psikomotor balita yang
mulai terampil dalam pergerakannya ( lokomotion). Mulai melatih kemampuan motorik
kasar misalnya berlari, memanjat, melompat, berguling, berjinjit, menggenggam, melempar
yang berguna untuk mengelola keseimbangan tubuh dan mempertahankan rentang atensi.
Pada akhir periode balita kemampuan motorik halus anak juga mulai terlatih
seperti meronce, menulis, menggambar, menggunakan gerakan pincer yaitu memegang
benda dengan hanya menggunakan jari telunjuk dan ibu jari seperti memegang alat
Pengertian KB
Tujuan KB
Manfaat KB
Ada beragam manfaat program KB bagi pasangan suami istri, antara lain:
Alat kontrasepsi berfungsi untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Alat
kontrasepsi juga berfungsi untuk menurunkan risiko melahirkan di usia terlalu muda atau
terlalu tua.
Jika perempuan yang terlalu muda dan belum menopause melakukan hubungan intim
tanpa menggunakan alat kontrasepsi, maka ada kemungkinan terjadi kehamilan yang tidak
diinginkan. Sementara itu, melahirkan di atas usia 35 tahun dapat berisiko pada wanita
dan menyebabkan kematian.
Apabila anak yang belum berusia satu tahun sudah memiliki adik, maka tumbuh
kembangnya berisiko terganggu. Normalnya, jarak anak pertama dan kedua antara 3
Sementara itu, orang tua yang memiliki dua anak akan mengalami kesulitan membagi
waktu. Sehingga anak yang lebih besar akan kurang perhatian. Padahal, anak masih
membutuhkan perhatian penuh dari kedua orang tuanya.
Sebagian wanita berisiko mengalami depresi setelah melahirkan. Depresi biasanya hilang
jika ibu mendapatkan dukungan dari pasangan. Jika terjadi kelahiran anak dengan jarak
dekat, maka risiko depresi akan meningkat. Depresi juga dapat terjadi pada ayah, jika
belum siap secara fisik dan mental.
Kedua kondisi tersebut dapat dicegah dengan melakukan program KB. Jika kehamilan
diatur sedemikian rupa, pasangan suami istri bisa hidup lebih sehat dan sejahtera.
Sementara itu anak dapat tumbuh secara maksimal dan perencanaan kehamilan akan
berjalan matang.
Perlu dipahami, KB dapat mencegah kehamilan dan kelahiran yang berjarak dekat dan
tidak diinginkan. Dengan begitu angka kematian bayi juga dapat berkurang. Ibu meninggal
akibat melahirkan dan disertai kesehatan yang buruk juga dapat dihindari.
Hamil di usia terlalu muda, terlalu tua, atau kehamilan yang berjarak terlalu dekat dapat
menimbulkan risiko. Ibu hamil dapat mengalami masalah selama kehamilan, seperti
hipertensi, preeklamsia, persalinan prematur, dan sebagainya. Adanya program KB,
kehamilan dapat direncanakan dengan lebih baik, sehingga risiko gangguan kesehatan
reproduksi dapat dicegah.
Hubungan seksual tidak terlepas dari risiko terjadinya penyakit menular seksual, meskipun
dilakukan antara suami istri. Penyakit menular seksual (PMS) ini yaitu sifilis, gonore,
Agar kesehatan dan kesejahteraan seluruh anggota keluarga tetap terjaga, program KB
dapat dilakukan segera setelah menikah dan selama usia pernikahan.
Prosedur KB
Metode KB meliputi penggunaan pil kontrasepsi oral, implan, suntik, spiral, kondom, dan
sebagainya. Masing-masing jenis KB memiliki prosedur dan efektivitas yang berbeda
dalam mengendalikan kehamilan atau mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
Kontrasepsi alami
Metode ini dilakukan dengan menghitung masa subur wanita secara manual melalui
perhitungan siklus menstruasi. Cara ini dapat dilakukan dengan memeriksa suhu tubuh,
perubahan pada cairan vagina, serta menghitung menggunakan kalender kesuburan.
Pil KB
Pil KB merupakan salah satu kontrasepsi yang banyak digunakan. Pil ini mengandung
hormon estrogen dan progesteron yang berfungsi mencegah terjadinya ovulasi. Terdapat
dua jenis pil KB, yaitu pil KB kombinasi dan pil yang hanya mengandung progesteron.
Kondom pria
Alat kontrasepsi ini digunakan pada alat kelamin pria untuk mencegah sperma masuk ke
dalam vagina saat sedang berhubungan intim. Selain mencegah kehamilan, penggunaan
kondom pria bermanfaat untuk mencegah penularan penyakit infeksi menular seksual
(IMS). Namun, alat kontrasepsi ini hanya bersifat sekali pakai.
Suntik
Terdapat dua jenis KB suntik, suntik yang memiliki jangka waktu tiga bulan dan suntik yang
hanya bisa bertahan selama satu bulan. Metode ini dinilai lebih efektif dibandingkan
dengan mengonsumsi pil KB.
Implan
Alat kontrasepsi jenis ini memiliki bentuk dan seukuran batang korek api dan dimasukkan
ke bagian bawah kulit, biasanya pada lengan bagian atas. KB implan akan mengeluarkan
hormon progestin secara perlahan dan dapat mencegah kehamilan hingga tiga tahun.
IUD
IUD (intrauterine device) memiliki bentuk seperti huruf T. Alat KB ini dipasang pada rahim
untuk menghalangi sperma dari proses pembuahan. IUD umumnya memiliki dua bentuk
utama, yaitu IUD yang dibuat dari tembaga, misalnya ParaGard, yang memiliki ketahanan
hingga 10 tahun. Jenis lainnya yaitu IUD yang memiliki kandungan hormon, seperti Mirena
yang harus diperbarui setiap lima tahun.
Kondom Wanita
Wanita juga bisa menggunakan kondom khusus, yaitu berupa plastik yang dipasang
menyelubungi vagina. Di bagian ujungnya terdapat cincin plastik yang berperan untuk
menyesuaikan posisi alat kelamin pria saat berhubungan intim.
Tempat Melakukan KB
Beberapa alat KB (kondom dan pil KB) dapat kamu beli di apotek. Sedangkan alat KB
yang dimasukkan ke dalam tubuh, prosedurnya harus dilakukan di fasilitas kesehatan.
Kesehatan reproduksi sangat penting dalam masa kehamilan dan proses persalinan agar
ibu dan bayi bisa selamat sampai melahirkan
Kasuari
Ruang Kasuari merupakan ruangan yang digunakan untuk perawatan ibu pasca
melahirkan, untuk memulihkan kesehatannya kembali baik fisik maupun psikologi.
Ruang kasuari menyediakan rawat gabung ibu dan bayi bagi pasien yang
menghendakinya, dengan ketentuan kesehatan ibu dan bayi mendukung untuk rawat
gabung dan mendapatkan persetujuan dari dokter penanggung jawab. Rawat gabung ini
berguna untuk meningkatkan ikatan batin antara ibu dan bayi dan memberikan rasa
kenyamanan bagi ibu dan bayi.
Ibu pasca melahirkan dipantau langsung oleh dokter Spesialis Kandungan yang dibantu
oleh tenaga Bidan dan Perawat, hal ini dikarenakan kondisi ibu pasca melahirkan belum
stabil.
Nama Mahasiswa
LANGKAH PERTAMA
A Persiapan alat
- Tempat Air ( Air Lysol, Air Sabun, Air Bersih )
- Bengkok
- Tongspatel dalam bak Instrume
- Celstop dalam Tromol
- Tensimeter
- Jam tangan
- Temp
- Stetoskop
- Monoskop
- Jangka Martin ( Jangka Panggul )
- Center
- Reflek Hamer
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH TUGAS
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH TUGAS
Nama Mahasiswa
LANGKAH KERJA
Nama Mahasiswa
No LANGKAH KERJA
Latihan Hari 1
A. Latihan Pernafasan iga-iga
1. Tujuan :
- u/mendapatkan oksigen yang cukup
-.Memberi tenaga dan < kelelahan
-.Memperlancar sirkulasi darah
2 Sikap:
Ibu tidur terlentang dengan satu bantal
3 Posisi :
Ibu tidur terlentang dengan ke2 kaki
dibengkokkan dengan meletakkan kedua tangan
(mengepal) di iga bawah dada
4 Gerakan:
1. Menarik napas dari hidung →iga
mengembang hingga kepalan tangan
terdorong keatas
8. Sikap:
Ibu duduk dengan dengan kedua lutut lurus,
bersandar pada ke2 lengan yang diletakkan
disamping belakang
9 Gerakan :
1. Gerakan dorsi fleksi dan plantar fleksi:
tegakkan ke2 telapak kaki dgn lutut menekan
kasur,kmd tundukkan ke 2 telapak kaki
bersama jari-jarinya dst.
12. Anjuran:
Latihan dilakukan 2X sehari ,masing-masing 6
hitungan bila sudah ada pembengkakan ,
lakukan sesering mungkin
13. Tujuan:
- Mencegah kesulitan buang air besar dan
kecil
- Membantu kontraksi rahim sehingga
perdarahan cepat berhenti.
14. Sikap:
15. Gerakan :
Tundukkan kepala, kerutkan pantat kedalam
sehingga lepas dari kasur, kempeskan perut
samapai punggung menekan kasur, lepaskan
perlahan
16. Anjuran:
Lakukan 15X gerakan pagi dan sore, setiap 5X
gerakan istirahat sebentar
Latihan hari ke 2
Latihan hari 1 diulang ditambah
17 Tujuan:
Mencegah agar dinding otot perut tidak kendur
18. Sikap 1:
Tidur terlentang dgn 1 bantal dikepala kedua
lutut lurus dan ke 2 tangan disamping badan.
19. Gerakan 1 :
Angkat kepala sehingga dagu menempel di
dada, perlahan-lahan kembali.
20. Sikap 2:
Sama seperti 1
21. Gerakan2:
Bengkokan lutut kiri ½ tinggi lalu luruskan,
kemudian ganti lutut
kanan
22. Anjuran:
Lakukan 5X gerakan pagi dan sore
B. Latihan Kaki
23 Sikap:
24. Gerakan:
- Kedua lutut direbahkan kesamping kiri ½
rendah
- Bahu tetap pada kasur ,kembali ketengah ,
dibawa kekanan, kembali ketengah,
seterusnya bergantian
25. Anjuran :
- Lakukan 5X gerakan untuk masing-masing
sisi
C. Latihan untuk menguatkan otot dada
26 Tujuan
- Mempertahankan payudara agar tidak
kendur
- Memperlancarkan Asi
27 Sikap:
- Duduk atau berdiri dengan kedua tangan
saling berpegangan pada lengan bawah
dekat siku
- Badan dan lengan atas membentuk sudut
90
28 Gerakan :
Kedua tangan mendorong lengan kearah siku
tanpa menggeser telapak
Sampai otot dada terasa tertarik kemudian
lepaskan
29 Anjuran :
Lakukan 45X gerakan ,setiap 15 x gerakan
berhenti sebentar, kerjakan pagi dan sore.
30 Tujuan :
- Mempercepat pengembalian rahim pada bentuk
dan posisi semula
31 Sikap:
Tidur tengkurap dengan dua bantal menyangga
perut bagian bawah, 1 bantal kecil menyangga
punggung kaki , kepala menoleh kesamping
kiri/kanan , tangan diletakkan dibawah bantal
dgn siku sedikit dibengkokkan
32 Anjuran:
Pertahankan sikap ini mula-mula selama 5 menit
kelamaan sampai 20 menit, lakukan latihan ini
sampai ibu tidak merasakan mulas lagi.
33 Sikap:
Tidur telentang dgn kedua lutut lurus, kedua
tangan lurus diatas kepala.
34 Gerakan :
Kedua tangan diayun kedepan sambil
mengangkat kepala dan bahu
35 Anjuran :
Lakukan gerakan ini 6-10 kali setiap hari pada
pagi atau sore hari
(.……………………………………………………….)
Nama Mahasiswa
No LANGKAH KERJA
C. LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN
4. Cuci tangan
5. Melakukan Pemeriksaan
Tekanan Darah
Nadi
Suhu
Pernafasan
6. Pasien di minta untuk mengganti
pakaian dan meminta pasien untuk
melepas pakaian dalamnya.Pasien
7. Pemeriksaan Kepala
8. Pemeriksaan Telinga
9. Pemeriksaan Muka
12 Pemeriksaan Abdomen
13 Pemeriksaan Ekstremitas
Cara Kerja:
a) Inspeksi : Warna kemerahan
atau tidak
b) Palpasi : Pada pemeriksaan kaki
apakah ada varises , oedema,
reflek patella , nyeri tekan dan
panas pada betis , jika ada maka
menandakan tanda homan positif
16 Pemeriksaan Anus
20 Dokumentasikan
80
(.
………………………………………………….)
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH KERJA
(.……………………………………………………….)
DAFTAR TILIK
PEMBERIAN IMUNISASI BCG
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH KERJA
6. a. Spuit 1cc/tuberkulin.
b. Sarung tangan handscoun 1 pasang
c. Vaksin BGC dan pelarutnya
d. Kapas DTT
e. Bak instrumen
f. Bedong/kain pembungkus bayi
g. Bengkok
h. Buku KIA dan alat tulis
C. LANGKAH-LANGKAH TINDAKAN
7. Memberi tahu ibu tentang prosedur yang akan
di lakukan
Muara Enim,
DAFTAR TILIK
PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK
Nama Mahasiswa
N
LANGKAH KERJA
O
DAFTAR TILIK
PEMBERIAN IMUNISASI DPT
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH KERJA
(………………………………………)
DAFTAR TILIK
IMUNISASI HEPATITIS B
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH KERJA
DAFTAR TILIK
PEMBERIAN IMUNISASI POLIO (OPV)
0 Tidak dikerjakan ; Langkah tugas tidak dikerjakan
1 Dikerjakan tdk benar ; Langkah tugas diperagakan tapi salah
2 Mampu ; Tidak sempurna dalam dalam memperagakan
langkah tugas
3 Hampir Sempurna ; Mendekati sempurna dalam memperagakan langkah
tugas
4 Mahir : Memperagakan langkah/tugas sesuai prosedur
standar
(…………………………………………)
Nama Mahasiswa
NO LANGKAH KERJA
(……………………………………….)
DAFTAR TILIK
PEMASANGAN IMPLANT
Muara Enim, 2
Nama Mahasiswa
NO KEGIATAN
Muara Enim,