DISUSUN OLEH :
Tingkat IIA
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................1
B. Tujuan.........................................................................................................2
C. Sistematika Penulisan..................................................................................2
D. Rumusan Masalah.......................................................................................3
A. KESIMPULAN...........................................................................................10
B. SARAN.......................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................13
Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan dengan jumlah, struktur, pertumbuhan,
persebaran, mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi kesejahteraan yang menyangkut
politik, ekonomi, sosial budaya, agama serta lingkungan penduduk setempat.KB (keluarga
berencana) yaitu membatasi jumlah anak hanya dua, tiga dan lainnya. Keluarga berencana
yang dibolehkan syariat adalah suatu usaha pengaturan kelahiran atau usaha pencegahan
kehamilan sementara atas kesepakatan suami istri. KB juga merupakan suatu tindakan
perencanan suami istri untuk mendapatkan kelahiran yang diinginkan, mengatur interfal
kelahiran dan menentukan jumlah anak sesuai dengan kemampuannya serta sesuai situasi
masyarakat dan Negara.
Riwayat perkembangan KB di Indonesia KB masuk di Indonesia seperti di negara
lainnya melalui pintu kesehatan, bukan pintu kependudukan ataupun isu peledakan
penduduk. Pada mulanya belum dimengerti oleh banyak pihak. Bahkan belum dimengerti
dan dihayati oleh banyak para pengambil keputusan. Masalah kependudukan adalah suatu
masalah yang dihadapi oleh semua bangsa. Masalah yang dianggap mendesak adalah
perkembangan penduduk. Banyak teori-teori dikemukakan oleh para ahli yang menaruh
perhatian terhadap perkembangan penduduk. Teori-teori tersebut pada hakekatnya mencari
pemecahan tentang perkembangan penduduk yang cenderung meningkat lebih cepat dari
pada kebutuhan hidup. Pada masa Orde Baru, masalah kependudukan menjadi fokus
perhatian pemerintah. Hal ini berpengaruh terhadap keluarga berencana di Indonesia. KB
diimplementasikan sebagai program pemerintah dalam waktu yang singkat.
Program KB berkaitan dengan program nasional di bidang kesehatan karena program
KB bersifat mendukung dan mempunyai sassaran yang serupa. Tujuan program KB untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak yang merupakan tujuan kelima dari lima tujuan
pembangunan kesehatan. Dalam pelayanan KB bidan menggunakan alat kontrasepsi yang
lebih modern daripada cara tradisional yang dilakukan oleh masyarakat pada waktu KB
sebelum menjadi program nasional .
Dua inti pokok mengapa BKKBN di adakan di Indonesia adalah untuk meningkatkan
kualitas manusia Indonesia dengan jalan Keluarga Berencana (KB). Jadi dua kata kunci :
kualitas manusia dan KB. Kualitas manusia dipengaruhi oleh pendidikan, kesehatan, dan
sosial-ekonomi. Pendidikan dapat secara formal di sekolah dan non formal di keluarga dan
masyarakat. Kesehatan meliputi kesehatan lahir, spiritual, dan emosional. Kesehatan lahir
tergantung pada ketersediaan pangan, sandang dan papan.
Karena berpijak pada prinsip sukarela maka usaha yang dilakukan merangsang minat
masyarakat terhadap pelaksana Keluarga Berencana. Adapun usaha-usaha yang dilakukan
antara lain melalui pendidikan, penyuluhan dan pendekatan medis. Kegiatan penerangan dan
penyuluhan ditujukan pada masyarakat umum agar setiap anggota masyarakat memiliki
pengertian dan rasa tanggung jawab akan terciptanya keluarga sejahtera dengan menerima
norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera (NKKBS).\
1. Sosial Ekonomi
Tinggi rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia akan
mempengaruhi perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia. Kemajuan program
KB tidak bisa terlepas dari tingkat ekonomi masyarakat krena berkaitan erat dengan
kemampuan untuk membeli alaty kontrasepsi yang di gunakan.
Dengan suksesya program KB maka perekonomian suatu Negara akan lebih baik
krena dengan anggota kelurga yang sedikit kebutuhan dapat lebih tercukupi dan sejahtera
dapat terjamin
2. Sosial Budaya
Menimbang : Bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 12 ayat (2), Pasal 22 ayat (3),
dan Pasal 50 ayat (4) Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang
Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga perlu dietapkan
Peraturan Pemerintah tentang Perkembangan Kependudukan dan
Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi
Keluarga;
Mengingat : I. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indoncsia Tahun
1945;
MEMUTUSKAN:
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
6. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri,
atau suami, istri dan anakya, atau ayah dan anakya, atau ibu dan anakya.
8. Keluarga Berencana adalah upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia
ideal melahirkan, mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan, dan
bantuan sesuai dengan hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga yang
berkualitas.
10. Ketahanan dan kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga yang memiliki
keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik-materil guna
hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup
harmonis dalam meningkatkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir dan batin.
11. Norma Keluarga Kecil, Bahagia, dan Sejahtera yang selanjutnya disingkat
12. NKKBS adalah suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai agama dan sosial
budaya yang membudaya dalam diri pribadi, keluarga, dan masyarakat, yang
berorientasi kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal untuk
mewujudkan kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin.
13. Advokasi adalah suatu bentuk rangkaian komunikasi strategis yang dirancang
secara sistematis dan dilaksanakan dalam kurun waktu tertentu baik oleh
individu ataupun kelompok dengan maksud agar pembuat keputusan membuat,
Data dan Informasi Keluarga adalah data dan informasi hasil pengumpulan,
pengolahan, dan penyajian serta penyebarluasan data berdasarkan pendataan
keluarga.
12. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati atau Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
Pasal 2
Pengaturan Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana,
dan Sistem Informasi Keluarga dimaksudkan untuk mewujudkan konsistensi kebijakan
nasional, provinsi dan kabupaten/kota dengan tujuan:
a. mewujudkan keserasian, keselarasan, dan keseimbangan antara kuantitas,
kualitas, dan persebaran penduduk dengan lingkungan hidup;
b. meningkatkan kualitas keluarga agar dapat timbul rasa aman, tentram, dan
harapan masa depan yang lebih baik dalam mewujudkan kesejahteraan lahir dan
kebahagiaan batin dengan melembagakan dan membudayakan norma keluarga
kecil, bahagia, dan sejahtera;
c. meningkatkan upaya mengatur kelahiran anak, jarak, usia ideal melahirkan,
mengatur kehamilan, melalui promosi, perlindungan dan bantuan sesuai dengan
hak reproduksi untuk mewujudkan keluarga berkualitas; dan
d. menyediakan Data dan Informasi Keluarga untuk digunakan oleh Pemerintah
dan Pemerintah Daerah sebagai dasar penetapan kebijakan, penyelenggaraan,
dan pembangunan.
Pasal 3
Ruang lingkup Peraturan Pemerintah ini meliputi tugas dan tanggung jawab
Pemerintah dalam perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, kebijakan
Keluarga Berencana, penyelenggaraan Sistem Informasi Keluarga, pemantauan dan
pelaporan, pembinaan dan pengawasan, dan pendanaan.
Anak dapat tumbuh secara wajar karena ibu yang mengandungnya dalam
keadaaan sehat.
Sesudah lahir, anak mendapat perhatian, pemeliharaan dan makanan yang
cukup karena kehadiran anak tersebut memang diinginkan dan
direncanakan.
b. Mengobati kemandulan
Pada tahun 1970 LKBN dibubar kan oleh pemerintah dan kemudian di bentuk
badan koordinasi keluarga berencana nasional ( BKKBN)
1. BKKBN Pusat
6. Pesertra KB
Fungsinya yaitu :
a. Menerima jasa pelayanan KB
a. 1980-an
b. 1999-an
c. 1995-an
d. 1985-an
e. 1978-an
Jawabannya : a. 1980-an
a. Mengatur kehamilan yang dinginkan pasangan usia subur untuk membentuk generasi
penerus yang sehat dan cerdas
b. Menjaga kesehatan dan menurunkan angka kematian ibu, bayi dan anak
c. Meningkatkan akses dan kualitas informasi, pendidikan, konseling, dan pelayanan
keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
d. Meningkatkan partisipasi dan kesertaan pria dalam praktek keluarga berencana
e. Sebagai bentuk realisasi dari kerja BKKBN
http://diar13-midyuin08.blogspot.com/2010/04/mkalah-kb-bu-hasniahfaktor-faktor-
yang.html
INFORMASI GERAKAN KB NASIONAL. 1994. JAKARTA. KELUARGA
SEJAHTERA
Martosewojo. Samiarti. 1992. PEDOMAN KB IBI. JAKARTA. PENGURUS
PUSAT IKATAN BIDAN INDONESIA
http://worldhealth-bokepzz.blogspot.com/2012/05/dampak-program-kb-terhadap-
pencegahan.html