Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

KELUARGA BERENCANA DAN KESEHATAN REPRODUKSI


“PERKEMBANGAN KB DI INDONESIA”

Dosen Pengampuh : IbuTirza V.I. Tabelak, S.ST.,M.Kes

OLEH

NAMA : TAROCI FRANSINA PANDIE


NIM : PO5303240200384
KELAS : 2A

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES KUPANG
JURUSAN KEBIDANAN
ANGKATAN
XXII
2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena begitu besar
cinta kasih dan penyertaanNya saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “
PERKEMBANGAN KELUARGA BERENCANA DI INDONESIA “ . Makalah ini
dibuat untuk mendapatkan nilai tugas serta melatih kemampuan mahasiswa.
Saya merasa bahan ajar ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.
Sehingga saya merasa perlu adanya saran dan masukan yang membangun dalam usaha
memperbaiki lebih. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi masyarakat dan
bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua.

Penulis

Kupang, 14 Oktober 2021

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................................2

DAFTAR ISI..........................................................................................................................................3

BAB I : PENDAHULUAN....................................................................................................................3

A. Latar Belakang...........................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................3

C. Tujuan.........................................................................................................................................3

BAB II : PEMBAHASAN.....................................................................................................................4

A. Sejarah Perkembangan KB di Indonesia................................................................................4

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia................................5

C. Organisasi - organisasi KB di Indonesia..................................................................................6

BAB III : PENUTUP.............................................................................................................................8

A. Kesimpulan.................................................................................................................................8

B. Saran...........................................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................9

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dan peningkatan kelahiran yang terjadi di tiap-tiap negara semakin
pesat, adanya peningkatan jumlah penduduk hal ini menyebabkan permasalahan
kependudukan seperti permasalahan terlalu banyak populasi manusia, penyakit
menular saat berhubungan intim, pasaca melahirkan karena berisiko memiliki
kehamilan yang buruk, permasalahan kesehatan lainya dan kesejahteran.
Permasalahan tersebut juga terjadi di indonesia, oleh karena itu untuk mengurangi
dampak buruk yang terjadi kedepanya maka pemerintah mengadakan progam
keluarga berencana tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga
sejahtera guna untuk menekan perkembangan kependudukan yang pesat, penekanan
dilakukan dengan semaksimal mungkin yang di upayakan oleh pemerintah yang
diharapkan seminimal mungkin resiko-resiko yang berdampak buruk.
Melalui informasi, sosialisasi, pembinaan pengarahan dan peraturan pemerintah
diharapkan masarakat sadar dan mengerti dengan dampak-dampak negatif ini yang
akan terjadi kedepanya. Disisi lain dari peralatan kedokteran sudah moderen dan
canggih yang semakin memudahkan penyaluran dan penerapan kepada masyarakat
indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan KB di Indonesia ?
2. Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan KB di Indonesia ?
3. Apa saja organisasi KB yang ada di indonesia ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan KB di Indonesia
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan KB di
Indonesia
3. Untuk mengetahui organisasi KB yang ada di Indonesia

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan KB di Indonesia


Gerakan Keluarga Berencana (KB) yang kita kenal sekarang ini dipelopori oleh
beberapa tokoh, baik dalam maupun luar negeri.Pada awal abad ke 19 di Inggris
upaya KB mula-mula timbul atas prakarsa sekelompok orang yang menaruh perhatian
pada masalah kesehatan ibu.Maria Stopes (1880-1950) menganjurkan pengaturan
kehamilan di kalangan kaum buruh Inggris. Di Amerika Serikat dikenal Margareth
sanger (1883-1996) dengan program Birth Control-nya yang merupakan pelopor
kelompok Keluarga Berencana modern.
Pada 1917 didirikan National Birth Control League dan pada November 1921
diadakan konferensi nasional Amerika tentang pengontrolan kehamilan dengan
Margareth sanger sebagai ketuanya. Pada 1925 ia mengorganisasikan konferensi
internasional di New York yang menghasilkan pembentukan International Federation
of Birth Control League. Selanjutnya pada 1927 Margareth sanger menyelenggarakan
konferensi populasi dunia di Jenewa yang melahirkan International Women for
Scientific Study on Population dan International Medical Group for the Investigationa
of Contraception. Pada 1948 Margareth Sanger ikut melopori pembentukan komite
international keluarga berencana yang dalam konferensi di New Delhi pada 1952
meresmikan berdirinya International Planned Parenthood Federation (IPPF). Federasi
ini memilih Margareth Sanger dan Rama Ran dari India sebagai pimpinannya.Sejak
saat itu berdirilah perkumpulan-perkumpulan Keluarga Berencana di seluruh dunia
termasuk di Indonesia yang mendirikan perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
(PKBI).
Di Jakarta, perintisan dimulai di Bagian Kebidanan dan Kandungan FKUI/RSUP
(sekarang rumah sakit Dr. Cipto Mangunkusumo) oleh tokoh-tokoh seperti Profesor
Sarwono Prawirohardjo, Dr. M. Joedono, Dr. Hanafi Wiknjosastro, Dr. Koen S.
Martiono, Dr. R. Soeharto, dan Dr. Hurustiati Subandrio. Pelayanan keluarga
berencana dilakukan secara diam-diam di poliklinik kebidanan FKUI/RSUP. Setelah
mengadakan hubungan dengan IPPF serta mendapatkan dukungan dari para pelopor

5
keluarga berencana setempat, pada 23 desember 1957 perkumpulan keluarga
berencana Indonesia (PKBI) resmi berdiri, dengan Dr. R. Soeharto sebagai ketua.

B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan KB di Indonesia


1. Sosial Ekonomi
Tinggi rendahnya status social dan keadaan ekonomi penduduk di Indonesia
akan mempengaruhi perkembangan dan kemajuan program KB di Indonesia.
Kemajuan program KB tidak bisa lepas dari tingkat ekonomi masyarakat karena
berkaitan erat dengan kemampuan untuk membeli alat kontrasepsi yang
digunakan. Contoh : keluarga dengan penghasilan cukup akan lebih mampu
mengikuti program KB dari pada keluarga yang tidak mampu, karena bagi
keluarga yang kurang mampu KB bukan merupakan kebutuhan pokok.
Dengan suksesnya program KB maka perekonomian suatau negara akan
lebih baik karena dengan anggota keluarga yang sedikit kebutuhan dapat lebih
tercukupi dan kesejahteraan dapat terjamin.
2. Budaya
Sejumlah faktor budaya dapat mempengaruhi klien dalam memilih metode
kontrasepsi. Faktor-faktor ini meliputi salah pengertian dalam masyarakat
mengenai berbagai metode, kepercayaan religius, serta budaya, tingkat pendidikan
persepsi mengenai resiko kehamilan dan status wanita., Penyedia layanan harus
menyadari bagaimana faktor-faktor tersebut mempengaruhi pemilihan metode di
daerah mereka dan harus memantau perubahan –perubahan yang mungkin
mempengaruhi pemilihan metode.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan tidak saja mempengaruhi kerelaan menggunakan
keluarga berencana tetapi juga pemilihan suatu metode. Beberapa studi telah
memperlihatkan bahwa metode kalender lebih banyak digunakan oleh pasangan
yang lebih berpendidikan. Dihipotesiskan bahwa wanita yang berpendidikan
menginginkan keluarga berencana yang efektif, tetapi tidak rela untuk mengambil
resiko yang terkait dengan sebagai metode kontrasepsi.
4. Agama
Di berbagai daerah kepercayaan religius dapat mempengaruhi klien dalam
memilih metode. Sebagai contoh penganut katolik yang taat membatasi pemilihan
kontrasepsi mereka pada KB alami. Sebagai pemimpin islam pengklaim bahwa

6
sterilisasi dilarang sedangkan sebagian lainnya mengijinkan. Walaupun agama
islam tidak melarang metode kontrasepsi secara umum, para akseptor wanita
mungkin berpendapat bahwa pola perdarahan yang tidak teratur yang disebabkan
sebagian metode hormonal akan sangat menyulitkan mereka selama haid mereka
dilarang bersembahyang. Di sebagaian masyarakat, wanita hindu dilarang
mempersiapkan makanan selama haid sehingga pola haid yang tidak teratur dapat
menjadi masalah.
5. Status wanita
Status wanita dalam masyarakat mempengaruhi kemampuan mereka
memperoleh dan menggunakan berbagai metode kontrasepsi. Di daerah daerah
yang status wanitanya meningkat, sebagian wanita memiliki pemasukan yang
lebih besar untuk membayar metode-metode yang lebih mahal serta memiliki
lebih banyak suara dalam mengambil keputusan. Juga di daerah yang wanitanya
lebih dihargai, mungkin hanya dapat sedikit pembatasan dalam memperoleh
berbagai metode, misalnya peraturan yang mengharuskan persetujuan suami
sebelum layanan KB dapat diperoleh.

C. Organisasi - organisasi KB di Indonesia


1. Organisasi non pemerintah yaitu PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana
Indonesia)
Pada tahun 1953, sekelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai
golongan, khususnya dari kalangan kesehatan memulai prakasa kegiatan KB.
Kegiatan kelompok ini berkembang hingga berdirilah Perkumpulan Keluarga
Berencana Indonesia (PKBI). Pada tahun 1957 tepatnya pada tanggal 23
Desember 1957 dengan Dr.R Soeharto sebagai Ketua PKBI adalah pelopor
pergerakan keluarga berencana yang membantu masyarakat yang memerlukan
bantuan secara sukarela
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya keluarga sejahtera
melalui 3 macam usaha yaitu:
a. Mengatur kehamilan
b. Mengobati kemandulan
c. Memberi nasehat perkawinan

Pada tahun 1970 LKBN dibubarkan oleh pemerintah dan kemudian dibentuk
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
7
2. Organisasi pemerintah yaitu BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Nasional)
Keputusan Presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang BKKBN yaitu Depkes
sebagai unit pelaksana program KB. BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang
bertanggungjawab penuh mengenai pelaksanaan program KB di Indonesia.
Keuntungan dari BKKBN adalah:
a. Memungkinkan program-program melepaskan diri pendekatan klinis yang
jangkauannya terbatas.
b. Memungkinkan besarnya peranan pakar-pakar non medis dalam
mensukseskan program keluarga berencana di Indonesia melalui pendekatan
ke masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi, perencana, perumus
kebijaksanaan, pengawas pelaksanaan dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan
program Keluarga Berencana adalah :
a. Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu,anak keluarga dan bangsa.
b. Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf hidup rakyat dan bangsa
Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN mengembangkan lagi
kegiatannya menjadi Program Nasional Kependudukan dan KB (KKB) yang
pada waktu ini mempunyai 2 tujuan:
a. Tujuan demografis, yaitu mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk
berupa penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22
permil pada tahun 1990 atau 50 % dari keadaan pada tahun 1971
b. Tujuan normatif, yaitu dapat dihayati Norma Keluarga Kecil bahagia dan
Sejahtera (NKKBS) yang pada satu waktu akan menjadi falsafah hidup
masyarakat dan bangsa Indonesia.

8
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Di Indonesia keluarga berencana modern mulai dikenal pada tahun 1953. Pada
waktu itu sekelompok ahli kesehatan, kebidanan dan tokoh masyarakat telah mulai
membantu masyarakat. Pada tanggal 23 Desember 1957 mereka mendirikan wadah
dengan nama perkumpulan keluarga Berencana Indonesia (PKBI ) dan bergerak
secara silent operation membantu masyarakat yang memerlukan bantuan secara
sukarela, jadi di Indonesia PKBI adalah pelopor pergerakan keluarga Berencana
nasional.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di bentuk
berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 8 Tahun 1970 tentang pembentukan badan
untuk mengelola program KB yang telah dicanangkan sebagai program nasional.
Sejak pelita V program KB Nasional berubah menjadi Gerakan KB Nasional.
Gerakan KB Nasional adalah gerakan masyarakat yang menghimpun dan mengajak
seganap potensi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melembagakan dan
membudayakan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS) dalam rangka
meningkatkan mutu sumber daya Indonesia. Tujuan gerakan KB Nasional adalah
mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadi dasar terwujudnya
masyarakat sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan pertumbuhan penduduk

B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini pembaca khususnya mahasiswi jurusan
kebidanan dapat mengetahu mengenai perkembangan KB di Indonesia dengan baik.

9
DAFTAR PUSTAKA

Mandang, J. dkk. Kesehatan Reproduksi Dan Pelayanan Keluarga Berencana. Bogor: In


Media
Meilani, N. Setyawati dkk. 2012. Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Fitramaya.
Setianingrum, E. 2016. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta:CV. Trans Info Media
Sulistiawati, A. 2014. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta: Salemba Medika.
Suratun, dkk. 2013. Pelayanan Keluarga Berencana Dan Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:
Natawijaya
Saifuddin, Abdul Bari. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: yayasan
bina pustaka sarwono prawirohardjo

10

Anda mungkin juga menyukai