Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH KESEHATAN REPRODUKSI

Tentang
Perkembangan PKBI dan BKKBN

DOSEN PEMBIMBING :
Mussia, SST.,MM
DISUSUN OLEH :
1. Devi Ramadhanty (17030038)
2. Milenia Aulia Azizah (17030054)
3. Rika Anisa Putri (17030063)
4. Rindiani (17030064)
5. Rista Elva Riani (17030065)
6. Rizky Rumanul (17030066)
7. Rosalita Putri A (17030067)
8. Shirly Devita (17030068)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKES)
dr. SOEBANDI JEMBER
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang,, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Perkembangan PKBI dan BKKBN”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu,
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah yang berjudul “Perkembangan


PKBI dan BKKBN” ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi bagi semua
orang.

Jember, 21 April 2019

Penulis,

i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1


1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan .................................................................................................. 1

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 2

2.1 Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) .......................... 2


2.2 Badan Kependudukan Dan Keluarga Berencana (BKKBN) ................ 3

BAB 3 PENUTUP ........................................................................................... 4

3.1 Kesimpulan ......................................................................................... 4


3.2 Saran ..................................................................................................... 4

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 5

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terbanyak di dunia.
Ledakan penduduk ini terjadi karena laju pertumbuhan penduduk yang sangat tinggi.
Kondisi ini jelas menimbulkan dua sisi yang berbeda. Disatu sisi kondisi tersebut bisa
menjadi salah satu kekuatan yang besar untuk Indonesia. Tetapi di satu sisi kondisi tersebut
menyebabkan beban negara menjadi semakin besar. Selain menjadi beban negara juga
menimbulkan permasalahan lain. Banyaknya jumlah penduduk yang tidak disertai dengan
ketersediaan lapangan pekerjaan yang mampu menampung seluruh angkatan kerja bisa
menimbulkan pengangguran, kriminalitas, yang bersinggungan pula dengan rusaknya
moralitas masyarakat.
Karena berhubungan dengan tinggi rendahnya beban negara untuk memberikan
penghidupan yang layak kepada setiap warga negaranya, maka pemerintah memberikan
serangkaian usaha untuk menekan laju pertumbuhan penduduk agar tidak terjadi ledakan
penduduk yang lebih besar. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah adalah dengan
menggalakkan program KB (Keluarga Berencana). Program KB pertama kali dilaksanakan
pada masa pemerintahan Soeharto yaitu saat Orde Baru. Melalui KB masyarakat
diharuskan untuk membatasi jumlah kelahiran anak, yaitu setiap keluarga memiliki
maksimal dua anak. Tidak tanggung-tanggung, KB diberlakukan kepada seluruh lapisan
masyarakat, dari lapisan bawah hingga lapisan atas dalam masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) ?
2. Apa yang dimaksud Organisasi Pemerintah Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN)?
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
2. Untuk mengetahui Organisasi Pemerintah Badan Kependudukan dan Keluarga
Berencana Nasional (BKKBN)

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pegertian Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) merupakan Lembaga
Swadaya Masyarakat (LSM) yang memelopori gerakan Keluarga Berencana di Indonesia.
Lahirnya PKBI dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendiri PKBI, yang terdiri dari
sekelompok tokoh masyarakat dan ahli kesehatan terhadap berbagai masalah
kependudukan dan tingginya angka kematian ibu di Indonesia.
Banyaknya perempuan hamil dan melahirkan berimplikasi terhadap kesehatan
perempuan yaitu tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Hal ini semakin
mendorong para pendiri PKBI untuk membentuk wadah gerakan keluarga berencana di
Indonesia.
Diawali dengan diskusi dengan Mrs. Dorothy Brush, anggota Field Service IPPF
yang disusul oleh kunjungan Dr. Abraham Stone dan Margareth Sanger perwakilan
Research Institute New York maka Dr. Soeharto ketika itu sebagai dokter pribadi Presiden
Soekarno, mulai memikirkan beberapa kemungkinan untuk mendirikan sebuah organisasi
keluarga berencana. Akhirnya pada tanggal 23 Desember 1957 PKBI resmi berdiri.
Tujuan dari PKBI adalah memperjuangkan terwujudnya keluarga sejahtera melalui
3 macam usaha yaitu :
1. Mengatur kahamilan
2. Mengobati kemandulan
3. Memberi nasehat perkawinan
Strategi PKBI 2010-2020
1. Strategi I: Mengembangkan model-model dan standar pelayanan kesehatan seksual
dan reproduksi yang berkualitas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
2. Strategi II: Memberdayakan masyarakat untuk memperjuangkan hak seksual dan
reproduksi bagi dirinya dan orang lain.
3. Strategi III: Mengembangkan Upaya Pencegahan dan Penanggulangan IMS, HIV dan
AIDS.
4. Strategi IV: Melakukan advokasi di semua tingkatan organisasi kepada para
pengambil kebijakan untuk menjamin pemenuhan hak-hak dan kesehatan seksual dan
reproduksi.
5. Strategi V: Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan Sumber Daya organisasi.
Beberapa prinsip dan nilai yang digenggam PKBI dalam menyediakan pelayanan KB
dan Kespro :
1. tanpa Diskriminasi dan Tidak menghakimi,
2. berbasis hak (right based)
3. subsidi silang dan presentase alokasi (cross subsidize )

2
4. berbasis counseling (counseling based)
5. pelayanan yang ramah kepada semua (youth friendly services)
6. Layanan klinik PKBI berdasarkan kebutuhan klien (client needs)
7. Layanan Terintegrasi.

2.2 Organisasi pemerintah yaitu BKKBN ( Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana
Nasional )
Keputusan presiden RI Nomor 8 tahun 1970 tentang BKKBN yaitu Depkes
sebagai unit pelaksanaan program KB. BKKBN yaitu badan resmi pemerintah yang
bertanggung jawab penuh mengenai pelaksanaan program KB di Indonesia.
Keuntungan dari BKKBN adalah
1) Memungkinkan program- program melepaskan diri pendekatan klinis yang
jangkauannya terbatas.
2) Memungkinkan besarnya peranan pakar – pakar non medis dalam mensukseskan
program keluarga berencana di Indonesia melalui pendekatan ke masyarakat.
Sedangkan fungsi BKKBN adalah pengkoordinasi, perencana, perumus
kebijakan, pengawas pelaksana dan evaluasi. Pada waktu itu tujuan program keluarga
berencana adalah :
 Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan ibu, anak keluarga dan bangsa.
 Mengurangi angka kelahiran untuk menaikan taraf hidup rakyat dan bangsa.

Dalam perkembangan selanjutnya BKKBN mengembangkan lagi kegiatannya


menjadi program nasional kependudukan dan KB (KKB) yang pada waktu ini
mempunyai 2 tujuan :
 Tujuan demografis,yaitu mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk berupa
penurunan angka fertilitas dari 44 permil pada tahun 1979 menjadi 22 permil pada
tahun 1990 atau 50 % dari keadaan pada tahun 1971.
 Tujuan normatif,yaitu dapatdihayati norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
(NKKBS) yang pada satu waktu akan menjadi falsafah hidup masyarakat dan
bangsa Indonesia.

3
a. BKKBN pusat
Melalui kepres no. 38 tahun 1978 tentang tugas pokok BKKBN. BKKBN pusat
berfungsi untuk mempersiapakn kebijakan umum dan mengkoordinasi pelaksanaan
program KB nasional dan kependudukan yang mendukungnya, baik ditingkat pusat
maupun daerah, serta mengkoordinasi penyelenggaraan dilapangan.
b. BKKBN Prop. / Kab / Kota
Melalui surat keputusan Kep. BKKBN provinsi dan perwakilan BKKBN
kabupaten / Kota, BKKBN Provinsi ? Kabupaten / Kota berfungsi untuk melaksanakan
tugas pokok dan fungsi BKKBN di provinsi dan kabupaten / Kota yang antara lain :
 Menkoordinir penyelanggaraan KB di tingkat provinsi kabupaten / kota
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan program KB
 Menyusun dan pelaporan KB ke tingkat provinsi maupaun pusat
c. Tingkat Kecamatan
BKKBN tingkat kecamatan berfungsi:
 Mengkoordinasi penyelenggaraan KB tingkat kecamatan.
 Mengadakan rapat koordinasi melibatkan pihak-pihak terkait.
 Mengdakan evaluasi pelaksanaan program KB berdasarkan laporan dan cakupan
wilayah.
 Pelaporan pelaksanaan kegiatan program KB ke tingkat Kabupaten / Kota.

4
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) merupakan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) yang memelopori gerakan Keluarga Berencana di Indonesia. Lahirnya PKBI
dilatarbelakangi oleh keprihatinan para pendiri PKBI, yang terdiri dari sekelompok tokoh
masyarakat dan ahli kesehatan terhadap berbagai masalah kependudukan dan tingginya angka
kematian ibu di Indonesia.
Banyaknya perempuan hamil dan melahirkan berimplikasi terhadap kesehatan perempuan yaitu
tingginya angka kematian ibu dan bayi baru lahir. Hal ini semakin mendorong para pendiri PKBI
untuk membentuk wadah gerakan keluarga berencana di Indonesia.

3.2 SARAN
Mengingat banyaknya keuntungan dan peluang yang timbul dari program KB, pemerataan
kesehatan dan pendidikan harus disiapkan oleh pemerintah agar program KB ini tercapai.

5
DAFTAR PUSTAKA
Hartanto, Hanafi. 2004. Keeluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: CV Muliasari.
Handayani, Sri. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta: Pustaka Rihanna.
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia, Tentang Kami,2019

Anda mungkin juga menyukai