a. Pekerja keras.
b. Disiplin.
c. Mandiri
d. Realitas
f. Komitmen tinggi
i. Kretaif
Karakteristik yang khas dari Entrepreneur thetos enterprenerial menurut Moeljanto Tjokrowinoto
(1996) adalah:
Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut
proses Entrepreneurship. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang Entrepreneur
diharuskan mempunyai :
Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.
Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.
· Kepemimpinan
Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta
kritik.
· Keorisinalan
1) Tahap memulai
Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.
Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3) Tahap mempertahankan usaha
Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.
Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil
1. Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-
ide orang lain, baik dari teknik produksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.
2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and developing). Pada tahap ini para wirausaha
mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun masih masih dalam perkembangan yang lambat
dan cenderung kurang dinamis.
3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different). Pada tahap ini
wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi, dengan cara menciptakan
produk yang baru dan berbeda. Hal ini didasarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan
proses produksi yang ada, keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.
Daftar Pustaka
Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007. Kewirausahaan,
Jakarta:Penerbit Erlangga.