Anda di halaman 1dari 3

5.

Menjelaskan ciri-ciri seorang enterpreneur

Ciri-ciri seorang Entrepreneur :

a. Pekerja keras.

b. Disiplin.

c. Mandiri

d. Realitas

e. Prestatif (selalu ingin maju)

f. Komitmen tinggi

g. Tajam naluri bisnisnya.

h. Cepat melihat peluang usaha

i. Kretaif

j. Ulet serta siap pada tantangan

k. Ingin mencapai sesuatu.

Karakteristik yang khas dari Entrepreneur thetos enterprenerial menurut Moeljanto Tjokrowinoto
(1996) adalah:

a. Kejelian melihat peluang untuk memperoleh keuntungan.

b. Selalu mencari perubahan

c. Kemampuan untuk mendefinisikan resiko

d. Kemampuan untuk mengalihkan sunber dari kegiatan prodiktifitas.

Kegiatan menemukan sampai mewujudkan peluang menjadi usaha yang menghasilkan disebut
proses Entrepreneurship. Dalam kegiatan mewujudkan peluang tersebut seorang Entrepreneur
diharuskan mempunyai :

a. Memiliki komitmen serta determinasi serta ketekunan.

b. Mengarah kepada pencapaian serta pertumbuhan.

c. Berorientasi kepada sasaran serta peluang.

d. Mengambil inisiatif serta pertanggung jawaban personal.

e. Tidak kenal menyerah dalam memecahkan masalah.

f. Realistis serta memiliki gaya humor.

g. Memanfaatkan serta selalu mencari umpan balik.

h. Dapat mengendalikan permasalahan-permasalahan di dalam perusahaan.


i. Mampu mengelola serta menghitung resiko.

j. Tidak berorientasi kepada status.

k. Memilki integritas serta dapat dipercaya.

Para ahli mengemukakanciri-ciri enterpreneur dengan konsep yang berbeda-beda. Geoffrey G.


Meredith (1996: 5-6), misalnya, mengemukakan ciri-ciri seorang enterpreneur sebagai berikut

· Percaya diri dan Optimis

Memiliki kepercayaan diri yang kuat, tidak tergantung pada orang lain, dan individualisme.

· Berorientasi pada tugas dan hasil

Kebutuhan untuk berprestasi, berorientasi laba, mempunyai dorongan kuat, energik, tekun dan
tabah, tekad kerja keras, serta inisiatif.

· Berani mengambil resiko dan menyukai tantangan

Mampu mengambil resiko yang wajar

· Kepemimpinan

Berjiwa kepemimpinan, mudah beradaptasi dengan orang lain, dan terbuka terhadap saran serta
kritik.

· Keorisinalan

Inovatif , kreatif, dan fleksibal.

· Berorientasi masa depan

Memiliki visi dan perspektif terhadap masa depan

6. Tahap-tahap melakukan wirausaha

Secara umum tahap-tahap melakukan wirausaha sebagai berikut:

1) Tahap memulai

Tahap di mana seseorang yang berniat untuk melakukan usaha mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, diawali dengan melihat peluang usaha baru yang mungkin apakah membuka usaha baru,
melakukan akuisisi, atau melakukan ‘’franchising’’. Tahap ini juga memilih jenis usaha yang akan
dilakukan apakah di bidang pertanian, industri, atau jasa.

2) Tahap melaksanakan usaha

Dalam tahap ini seorang wirausahawan mengelola berbagai aspek yang terkait dengan usahanya,
mencakup aspek-aspek : pembiayaan, SDM, kepemilikan, organisasi, kepemimpinan yang meliputi
bagaimana mengambil risiko dan mengambil keputusan, pemasaran, dan melakukan evaluasi.
3) Tahap mempertahankan usaha

Tahap di mana wirausahawan berdasarkan hasil yang telah dicapai melakukan analisis
perkembangan yang dicapai untuk ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi yang dihadapi.

4) Tahap mengembangkan usaha

Tahap di mana jika hasil yang diperoleh tergolong positif atau mengalami perkembangan atau dapat
bertahan maka perluasan usaha menjadi salah satu pilihan yang mungkin diambil

Menurut Daryanto tahap-tahap kewirausahaan, yakni:

1. Tahap imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini, para wirausaha meniru ide-
ide orang lain, baik dari teknik produksi, desain, proses, organisasi usaha dan pola pemasarannya.

2. Tahap duplikasi dan pengembangan (duplicating and developing). Pada tahap ini para wirausaha
mulai mengembangkan ide-ide barunya, walaupun masih masih dalam perkembangan yang lambat
dan cenderung kurang dinamis.

3. Tahap menciptakan sendiri produk baru yang berbeda (creating new and different). Pada tahap ini
wirausaha sudah mulai berpikir untuk mencapai hasil yang lebih baik lagi, dengan cara menciptakan
produk yang baru dan berbeda. Hal ini didasarkan karena wirausaha sudah mulai bosan dengan
proses produksi yang ada, keingintahuan dan ketidakpuasan terhadap hasil yang sudah ada.

Daftar Pustaka

Daryanto, 2012. Pendidikan Kewirausahaan. Yogyakarta: Gava Media. hal. 15.

Dr.Suryana, M.Si.2006.Kewirausahaan.Jakarta:Salemba Empat.

Adji Wahyu, Suwerli, & Suratno. Editor : Setiawan Yusuf. S, Utami Diyah .P. 2007. Kewirausahaan,
Jakarta:Penerbit Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai