Anda di halaman 1dari 25

PROSES KEWIRAUSAHAAN

BY : NANY LIBRIANTY, M. MA
1. Faktor-faktor pemicu kewirausahaan
 Menurut David C. McClelland (1961)
kewirausahaan (enterpreneurship)
ditentukan oleh :

1. Motif berprestasi (achiement)


2. Optimisme (optimism)
3. Sikap-sikap nilai (value attitude)
4. Status kewirausahaan
(enterpreneurial status) atau
keberhasilan.
 Perilaku kewirausahan dipengaruhi
oleh faktor internal dan eksternal,
yaitu :

1. Faktor internal, meliputi :


 Hak kepemilikan (iproperty right, PR)
 Kemampuan (competency/ability, C)
 Insentif (incentive, I)

2. Faktor eksternal, meliputi lingkungan


(environment, E)
Kemampuan berwirausaha
(entreprenerial) merupakan fungsi dari
perilaku kewirausahaan dalam
mengkombinasi kreativitas, inovasi,
kerja keras, keberanian menghadapi
risiko untuk memperoleh peluang.
Kewirausahaan, Suryana (2000)
2. Model Proses Kewirausahaan
Proses kewirausahaan (Bygrave) :

1.Inovasi
2.Kejadian pemicu
3.Implementasi (pelaksanaan)
4.Proses pertumbuhan
Keterangan...
1.Innovation (Inovasi)

faktor personal yang mendorong inovasi adalah:


-keinginan berprestasi
-adanya sifat penasaran
-keinginan menanggung resiko
-faktor pendidikan dan
-faktor pengalaman.

faktor lingkungan yang medorong inovasi adalah :


- adanya peluang
-pengalaman
-kreativitas
2.Triggering Event (pemicu)

beberapa faktor personal yang mendorong pemicu artinya yang


memicu atau memaksa seseorang untuk terjun kedunia bisnis
adalah:
-adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan yang sekarang
-adanya pemutusan hubungan kerja (PHK)
-tidak ada pekerjaan lain
-dorongan karena faktor usia
-keberanian menanggung resiko
- komitmen dan minat tinggi terhadap bisnis.

Faktor faktor lingkungan yang mendorong menjadi pemicu bisnis


adalah :
-sumber-sumber yang bisa di manfaatkan, misalnya tabungan,
modal, warisan, memiliki bangunan yang strategis
-mengikuti latihan-latihan bisnis, kursus bisni. dst
3.Implementasi (pelaksanaan)

beberapa faktor personal yang mendorong


pelaksanaan dari sebuah binis adalah
sebagai berikut :
- siap mental secara total
- adanya manaer pelaksana sebagai tangan
kanan, pembantu utama.
- adanya komitmen yang tinggi terhadap
bisnis
- adanya visi, pandangan yang jauh ke
depan guna mencapai keberhasilan.
4. Growth ( Proses Pertumbuhan )

-adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha


sehingga semua rencana dan pelaksanaan operasional
berjalan produktif.
-adanya strategi yang mantap sebagai produk dari tim
yang kompak.
-adanya roduk yang di banggakan, atau keitimewaan yang
dimiliki misalnya kualitas makanan, lokasi usaha,
manajemen, personalia dsb.
-adanya konsumen dan pemasok barang yang continue
-adanya pihak investor yang memberikan fasilitas
keuangan
adanya kebujaksanaan pemerintahan yang menunjang
berupa peraturan bidang ekonomi yang menguntugkan.
3. Ciri-ciri Penting Tahap Pemulaan dan
Pertumbuhan Kewirausahaan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan
oleh Suryana, terhadap usaha kecil di
Bandung diperoleh kesimpulan,
pertumbuhan usaha kecil memiliki tiga
ciri:

a. Tahap imitasi dan duplikasi


b. Tahap duplikasi dan pengembangan
c. Tahap menciptakan sendiri barang
dan jasa baru yang berbeda
Keterangan...

a.Proses imitasi dan duplikasi (imitating


and duplicating). Pada tahap ini,
wirausaha mulai meniru ide-ide orang
lain, misalnya: memulai usaha barunya
diawali dengan meniru usaha orang lain,
dalam menciptakan jenis barang yang
dihasilkan meniru yang sudah ada.
b. Proses duplikasi dan pengembangan
(duplicating and development). Pada
tahap ini, wirausaha mulai
mengembangkan ide barunya. Dalam
tahap duplikasi produksi, wirausaha mulai
mengembangkan produksinya melalui
deversifikasi dan diferensiasi denagn
model sendiri.
c. Proses penciptaan (creating) atau
disebut proses inovasi dan kreasi yang
diawali dengan teknik produksi baru,
mencari bahan baku baru, organisasi
usaha baru, dan metode pemasaran baru
seperti halnya proses inovasi dari
schumpeter(1934).
4. Langkah Menuju Keberhasilan
Kewirausahaan
Keterangan....
 Untuk menjadi wirausaha yang sukses, pertama-tama
harus memiliki ide atau visi bisnis (business vision) yang
jelas, kemudian ada kemauan dan keberanian untuk
menghadapi risiko baik waktu maupun uang. Apabila ada
kesiapan dalam menghadapi risiko, lngkah berikutnya
adalah membuat perencanaan usaha, mengorganisasikan
dan menjalankannya. Agar usaha berhasil, selain harus
kerja keras sesuai urgensinya, wiarausaha harus mampu
mengembangkan hubungan, baik dengan mitrausaha
maupun dengan semua pihak yang terkait dengan
kepentingan perusahaan.
5. Faktor penyebab keberhasilan
& kegagalan kewirausahaan

Penyebab keberhasilan
1. Kemampuan dan kemauan
2. Tekat yang kuat dan kerja
keras
3. Kesempatan dan peluang
Sedangkan penyebab kegagalan
(Zimmerer (1996)
1. Tidak kompeten dalam manajerial
2. Kurang pengalaman
3. Kurang dapat mengendalikan
keuangan
4. Gagal dalam perencanaan
5. Lokasi yang kurang memadai
6. Kurangnya pengawasan peralatan
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh
dalam berusaha
8. Ketidakmampuan dalam melakukan
transisi kewirausahaan
Keterangan...
1. Tidak kompeten dalam manajerial. Tidak kompeten atau
tidak memilki kemampuan manajerial dan pengetahuan
mengelola usaha merupakan faktor penyebab utama
membuat perusahaan kurang berhasil.
2. Kurang berpengalaman baik dalam kemampuan teknik,
kemampuan memvisualisasikan usaha, kemampuan
mengkoordinasikan, keterampilan mengelola sumber-
sumber daya manusia, maupun kemampuan
mengintegrasikan operasi perusahaan.
3. Kurang dapat mengendalikan keuangan. Yaitu dengan
memelihara aliran kas , mengatur pengeluaran dan
penerimaan secara cermat. Kekeliruan dalam
memelihara aliran kas akan menghambat operasional
perusahaan dan mengakibatkan perusahaan tidak
lancar.
4. Gagal dalam perencanaan. Perencanaan merupakan titik awal
dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan.
5. Lokasi yang kurang memadai. Lokasi usaha yang strategis
merupakan faktor yang menentukan keberhasialn usaha.
Lokasi yang tidak strategis dapat mengakibatkan perusahaan
sukar beroperasi karena kurang efisien.
6. Kurang pengawasan peralatan.Pengawasan erat kaitannya
dengan efisiensi dan efektivitas. Kurang pengawasan dapat
mengakibatkan penggunaan alat yang tidak efisien dan tidak
efektif.
7. Sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha. Sikap
yang setengah-setengah terhadap usaha akan mengakibatkan
usaha yang dilakukan menjadi labil dan gagal. Dengan sikap
setengah hati, kemungkinan gagal adalah besar.
8. Ketidakmampuan dalam melakukan peralihan/transisi
kewirausahaan. Wirausaha yang kurang siap
menghadapi dan melakukan perubahan, maka ia
tidak akan menjadi wirausaha yang berhasil.
Keberhasilan dalam berwirausaha hanya bisa
diperoleh apabila berani mengadakan perubahan dan
mampu mmbuat peralihan setiap waktu.
Selain faktor-faktor yang membuat kegagalan
kewirausahaan, Zimmerer (1996) mengemukakan
beberapa potensi yang membuat seseorang mundur
dari kewirausahaan, yaitu:

1. Pendapatan yang tidak menentu.


2. Kerugian akibat hilangnya modal investasi. Tingkat
kegagalan bagi usaha baru sangatlah tinggi.
3. Perlu kerja keras dan waktu yang lama.
4. Kualitas kehidupan yang tetap rendah meskipun
usahanya mantap.
6. Keuntungan dan kerugian
Berwirausaha.
Cara Menghindari Kegagalan dalam
Berwirausaha..
1. Mengenali Bisnis Anda Secara Mendalam. Kita memerlukan
pengalaman yang relevan dalam bisnis yang akan didirikan.
2. Mengembangkan Rencana Bisnis yang Matang. Untuk
wirausahawan yang baru, rencana bisnis yang ditulis dengan
baik adalah resep yang sangat penting untuk keberhasilan
bisnis.
3. Mengelola Sumber Daya Keuangan.
4. Memahami Laporan Keuangan. Setiap pemilik bisnis
harus mengandalkan catatan dan laporan keuangan
untuk mengetahui kondisi keuangan bisnisnya.
5. Belajar Mengelola Manusia Secara Efektif. Tidak
menjadi soal apa jenis bisnis yang akan dilakukan,
tetapi harus dapat mempelajari cara mengelola
manusia.
6.Menjaga Kondisi Diri. Keberhasilan suatu
bisnis akan tergantung peda keberadaan
dan perhatian secara terus-menerus,
oleh sebab itu seoarang wirausahawan
perlu memantau kesehatan diri denagn
cermat. Stres merupakan masalah
utama, terutama bila tidak dikendalikan.

Anda mungkin juga menyukai