Anda di halaman 1dari 63

IMPLEMENTASI

ASUHAN KEPERAWATAN
BERBASIS PATIENT SAFETY

Elis Puji Utami


Mandala Health Education Center
02 April 2022
Elis Puji Utami
RSUPN. dr. Cipto Mangunkusumo
Riwayat Pelatihan :
Organisasi : • TOT Calon surveior rumah sakit, Kemenkes 2022
• Ketua Pengurus Pusat Himpunan Perawat Pencegah • Pelatihan Pembimbing Surveior Komisi Akreditasi Rumah Sakit / KARS
dan Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII ) (2022 -2027) 2019,
• Ketua Bidang Diklat Himpunan Perawat Pencegah dan • Pelatihan Surveior KARS 2017,
Pengendali Infeksi Indonesia (HIPPII) (2016-2021)
• Pelatihan TOT Perawat Critical care 2019,
• Anggota Bidang Penelitian, Perkumpulan Pengendali
Infeksi Indonesia /Perdalin Pusat (2016 - saat ini) • TOT pencegahan dan Pengendalian Infeksi 2017, Pelatihan
• Himpunan Perawat Critical Care Indonesia /HIPERCCI Assesmen Kompetensi Perawat PPI 2019, Pelatihan Assesmen
PUSAT (2000-2017), sbg: Sekretaris Bidang Kompetensi Perawat Generalis 2019,
Layanan, Ketua Bidang Layanan, Ketua Bidang • Asia Pasific Infection Control, Thailand, 2017,
Kesejahteraan) • Logistic Management training, 2017,
• Dewan Pertimbangan HIPERCCI Pusat 2017- saat • Hospital management training, Singapura 2016,
ini
• Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga , Persatuan • Assesor Kompetensi , BNSP – 2014, 2016
Perawat Nasional Indonesia - DPK RSCM • Pelatihan JCI Acreditation 2012,
• Asia Pasific Sociaty Training Course in Infection Control,
Riwayat Pendidikan : Singapura, 2008,
• Sekolah Perawat Kesehatan 1987 • Attachment with Infection Control Unit, di NUH, Singapura, 2008,
• Akper Depkes RI, JkT 1996
• Sarjana Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan - • Pelatihan sterilisasi, 2007
UI, 2004 • Pelatihan ICU, Pulmonologi,Geriatri - Netherlands-1997-1999
• Program “NERS” FIK-UI, 2005 Lain lain :
• Magister Manajemen Rumah Sakit, Fakutas Ilmu • Surveior KARS
Kedokteran - UGM, 2013
• Kandidat Doktor Ilmu Manajemen, FEB Universitas • Narasumber Pelatihan di berbagai Organisasi Profesi
Keperawatan (HIPPII, HIPERCCI, PERDALIN,), Kemenkes, RSCM,
Persada Indonesia –YAI, Jakarta, 2022
bbrp RS di Indonesia , STIKES , FIK-UI, FKep-UNBRAW
OBJECTIVE
■ Konsep Keselamatan pasien (patient safety) dalam
keperawatan
■ Sasaran keselamatan pasien dalam asuhan
keperawatan
■ Insiden, Alur pelaporan dan manfaat dalam
keperawatan dalam masa mendatang
■ Peran perawat dalam pengendalian infeksi di Fasilitas
pelayanan kesehatan

ayunda_elis@yahoo.co.id
MENGAPA KESELAMATAN
PASIEN PENTING?

ayunda_elis@yahoo.co.id
ayunda_elis@yahoo.co.id
“Researchers: Medical errors now third leading cause of death in United States” (Washington Post,
jun. 3 2016)

A problem that fully affects biomedical ethics is


medical errors, which can even lead to death of the
patient involved. A recently published article in
American newspaper The Washington Post (3-V-
2016) analysed the frequency of them, using as a
source an article from the British Medical Journal of
3rd May, which stated that “medical errors in hospitals
and other health-care facilities are incredibly common
and may now be the third-leading cause of death in the
United States – claiming 251,00 lives every year, 700 per
day, more than respiratory disease, accidents, stroke
and Alzheimer’s” (read the article HERE). We do not
need to highlight the ethical component that such
carelessness entails, and the need to promote
measures to help to reduce them.

ayunda_elis@yahoo.co.id
KESALAHAN IDENTIFIKASI à
SALAH SPERMA

ayunda_elis@yahoo.co.id
OPERASI SALAH SISI

ayunda_elis@yahoo.co.id
Hampir 1.200 terjadi KTD peristiwa serius di
rumah sakit di Inggris selama empat tahun
terakhir,

April 2012 dan Maret 2013, 290 kasus


Tahun 2013/14 338, kasus
Tahun 2014/15 306 kasus

Pada 2014/15
• 27 kasus gigi yang salah diekstraksi,
• kasus operasi ke mata yang salah
• 102 kasus di mana benda asing tertinggal di
dalam tubuh ketika luka dijahit.
• 4 kasus kesalahan identifikasi pasien.

ayunda_elis@yahoo.co.id
INFEKSI DAERAH OPERASI,
TERINFEKSI MRSA
TERTINGGAL GUNTING

ayunda_elis@yahoo.co.id
Regulasi: Permenkes 11/2017
Tentang Keselamatan Pasien

ayunda_elis@yahoo.co.id
STANDAR KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT

1. Hak pasien
2. Mendidik pasien dan keluarga
3. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk
melakukan evaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien

ayunda_elis@yahoo.co.id
TUJUH LANGKAH MENUJU
KESELAMATAN PASIEN RUMAH SAKIT
1. BANGUN KESADARAN AKAN NILAI KP, Ciptakan kepemimpinan & budaya yg terbuka &
adil.
2. PIMPIN DAN DUKUNG STAF ANDA, Bangunlah komitmen & fokus yang kuat & jelas
tentang KP di RS Anda
3. INTEGRASIKAN AKTIVITAS PENGELOLAAN RISIKO, Kembangkan sistem & proses
pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi & asesmen hal yang potensial bermasalah
4. KEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN, Pastikan staf Anda agar dgn mudah dapat
melaporkan kejadian / insiden, serta RS mengatur pelaporan kpd KKP-RS.
5. LIBATKAN DAN BERKOMUNIKASI DENGAN PASIEN, Kembangkan cara-cara
komunikasi yg terbuka dgn pasien
6. BELAJAR & BERBAGI PENGALAMAN TTG KP, Dorong staf anda utk melakukan analisis
akar masalah untuk belajar bagaimana & mengapa kejadian itu timbul
7. CEGAH CEDERA MELALUI IMPLEMENTASI SISTEM KP, Gunakan informasi yang ada
tentang kejadian / masalah untuk melakukan perubahan pada sistem pelayanan

ayunda_elis@yahoo.co.id
PENGERTIAN
Keselamatan pasien adalah suatu system dimana RS membuat asuhan
pasien lebih aman, meliputi :
q Assesment risisko
q Identifikasi dan pengelolaan hal yg berhubungan dg risiko pasien
q Pelaporan dan analisis insiden
q Kemampuan belajar dan tindak lanjut dari insiden

Keselamatan pasien adalah suatu system untuk mencegah


cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil

ayunda_elis@yahoo.co.id
Insiden Keselamatan Pasien adalah setiap kejadian atau
situasi yg dapat mengakibatkan atau berpotensi
mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian)
yg seharusnya tidak terjadi

■ Terciptanya budaya keselamatan pasien di RS


■ Meningkatnya akuntabilitas RS terhadap pasien dan
masyarakat
■ Menurunnya Angka Insiden Keselamatan Pasien di RS
TUJUAN ■ Terlaksananya program-program pencegahan sehinga tidak
terjadi pengulangan KTD

Setiap fasilitas pelayanan kesehatan harus menerapkan keselamatan pasien


(patient safety), PMK No.11/2017 tentang keselamatan pasien

ayunda_elis@yahoo.co.id
“PATIENT SAFETY” MERUPAKAN SUATU TRANSFORMASI
KULTURAL.
Perubahan Budaya yang Diharapkan :
■ Culture of Safety
■ Blame-Free Culture
■ Reporting Culture
■ Learning Culture

Diperlukan upaya transformasional yang menyangkut intervensi


multi level dan multi dimensional yang terfokus pada misi dan
strategi organisasi, leadership style, serta budaya organisasi

ayunda_elis@yahoo.co.id
BAGIAN DARI PROSES
KESELAMATAN ASUHAN
PASIEN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN

EVALUASI DIAGNOSA
KEPERAWATAN

PERENCA
IMPLEMENTASI
NAAN

ayunda_elis@yahoo.co.id
■ Tuntutan pelayanan Keperawatan è Quality and safety

■ Pelayanan Keperawatan :
– Pelayanan 24 jam terus menerus
– Jumlah tenaga banyak
– Berada di berbagai unit kerja di RS
– Prosedur/tindakan banyak è RISIKO SALAH tinggi
– Pelaksanaan praktik keperawatan è Berkolaborasi dg tim kes. lain è
risiko salah tinggi
■ Alur komunikasi/ pelaporan jelas !!! è
program keselamatan pasienè terlaksana dengan baik !!!

ayunda_elis@yahoo.co.id
SASARAN KESELAMATAN PASIEN

1.Mengidentifikasi pasien dengan benar

2.Meningkatkan komunikasi yang efektif

3. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus


diwaspadai;

4.Memastikan tepat sisi, tepat prosedur, tepat


pasien operasi.

5.Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan Kesehatan

6.Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh

ayunda_elis@yahoo.co.id
SASARAN -1 : KETEPATAN IDENTIFIKASI PASIEN

PENERAPAN IDENTIFIKASI PASIEN DENGAN


BENAR :
PALING SEDIKIT GUNAKAN 2 CARA IDENTITAS PASIEN
( NAMA, NO.RM, TGL LAHIR ) KETIKA:
– MEMBERIKAN ASUHAN
– PENGOBATAN/TINDAKAN
– SERVICE

ayunda_elis@yahoo.co.id
KAPAN IDENTIFIKASI PASIEN
DILAKUKAN ??

Ø Identifikasi pasien harus dilakukan


sebelum:
Ø Memberikan obat, darah, atau produk darah
Ø Mengambil darah dan spesimen lain untuk
pengujian klinis
Ø Sebelum memberikan perawatan dan prosedur
Ø Bagi bayi, identifikasi juga dilakukan sebelum
mentransfer pasien dari kamar bayi ke kamar ibu
Ø Memberikan therapy diit pasien

ayunda_elis@yahoo.co.id
• GELANG IDENTITAS
• Biru: Laki Laki
• Pink: Perempuan
• GELANG PENANDA:
• Merah: Alergi
• Kuning: Risiko Jatuh
• Ungu : Do Not Resucitate

ayunda_elis@yahoo.co.id
SASARAN-2 : PENINGKATAN
KOMUNIKASI EFEKTIF
Meningkatkan efektivitas komunikasi lisan dan / atau telepon di antara PPA,
proses pelaporan hasil kritis pada pemeriksaan diagnostictermasuk POCT
dan proses komunikasi saat serah terima.

a. Menerapkan komunikasi saat menerima instruksi melalui


telpon : menulis / menginput ke komputer – membacakan –
konfirmasi kembali” dan SBAR serta di dokumentasikan
dalam RM.
b. Menerapkan komunikasi saat pelaporan hasil kritis
pemeriksaan penunjang diagnostic melalui telpon :
menulis / menginput ke komputer – membacakan –
konfirmasi kembali” dan di dokumentasikan dalam RM.
c. Menerapkan komunikasi saat serah terima sesuai
dengan jenis serah terima
ayunda_elis@yahoo.co.id
PEDOMAN KOMUNIKASI EFEKTIF

1. Komunikasi dengan masyarakat/komunitas


2. Komunikasi dengan pasien dan keluarga
3. Komunikasi antar PPA (Profesional Pemberi
Asuhan) di dalam /diluar RS

• KOMUNIKASI ANTAR PPA HARUS


DISTANDARDISASI KARENA BILA TERJADI
MISKOMUNIKASI à MEMBAHAYAKAN
PASIEN
ayunda_elis@yahoo.co.id
KOMUNIKASI YG SERING SALAH
DAN MEMBAHAYAKAN PASIEN: LISAN/LEWAT TELEPON

DPJP

LAPORAN KONDISI
PASIEN TERKINI

Memberikan perintah
pengobatan/tindakan

TULBAKON

Dr Jaga/Prwt
ayunda_elis@yahoo.co.id
§ ISI PERINTAH
§ NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN
PEMBERI PERINTAH

1. Tulis Lengkap § NAMA LENGKAP DAN TANDA TANGAN


PENERIMA PERINTAH
TANGGAL DAN JAM
2. Baca Ulang- Eja untuk
§

NORUM/LASA
3. Konfirmasiàlisan dan
tanda tangan

ayunda_elis@yahoo.co.id
Jenis Serah Terima
Jenis serah terima (handover) :
§ antara PPA (mis., antar dokter, dokter perawat,
antar perawat,
§ antara unit perawatan yang berbeda di RS (mis. dari
ruang perawatan intensif ke ruang perawatan atau
dari IGD ke OK);
§ dari ruang perawatan pasien ke unit layanan
diagnostik seperti radiologi atau fisioterapi

Metode, formulir dan alat bantu ditetapkan sesuai jenis


komunikasi, dilakukan secara konsisten dan lengkap.

ayunda_elis@yahoo.co.id
SASARAN-3 : meningkatkan keamanan penggunaan obat yang
memerlukan kewaspadaan tinggi (high alert medication)
termasuk obat LASA.

a. Penetapan daftar obat kewaspadaan tinggi ( High Alert) termasuk


obat LASA.
b. Penerapan pengelolaan obat kewaspadaan tinggi (High Alert)
termasuk obat LASA secara seragam di seluruh rumah sakit untuk
mengurangi risiko dan cedera

c. Mengevaluasi dan memperbaharui daftar obat High- Alert dan


obat LASA yang sekurang-kurangnya satu tahun sekali
berdasarkan laporan insiden lokal, nasional dan internasional

ayunda_elis@yahoo.co.id
OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH ALLERT MEDICATION)

1. Obat HIGH RISK/RISIKO TINGGI, obat yang bila


terjadi kesalahan (error) dapat menimbulkan
kematian atau kecacatan seperti, insulin,
heparin, atau kemoterapeutik;
2. Obat LASA seperti Xanax dan Zantac atau
hydralazine dan hydroxyzine
3. Elektrolit konsentrat:
4. Elektrolit dengan konsentrasi tertentu:
ayunda_elis@yahoo.co.id
KEBIJAKAN PENANGANAN OBAT HIGH
ALERT
HIGH ALERT
■ Obat berisiko tinggi yang menyebabkan bahaya yang bermakna bila
digunakan secara salah
■ KETENTUAN :
1. Setiap unit yan obat harus tersedia daftar obat high alert, Obat LASA,
Elektrolit Konsentrat, serta panduan penata laksanaan obat high alert
2. Setiap staf klinis terkait harus tahu penata laksanaan obat high alert
3. Obat high alert harus disimpan terpisah, akses terbatas, diberi label
yang jelas
4. Instruksi lisan obat high alert hanya boleh dalam keadaan emergensi,
atau nama obat harus di eja perhuruf
5. Sebelum menyuntikkan obat high alert setelah cek 5 tepat, lanjutkan
dengan double check.

ayunda_elis@yahoo.co.id
ELEKTROLIT KONSENTRAT
HIGH
1. Kalium/potasium klorida = > 2 mEq/ml ALERT

2. Kalium/potasium fosfat => 3 mmol/ml


3. Natrium/sodium klorida > 0.9%
4. Magnesium sulfat : => 50% atau lebih
pekat

ELEKTROLIT DENGAN KONSENTRASI TERTENTU

1. Kalium/potasium klorida < 2 mEq/ml


2. magnesium sulfat : 20 sd 40 %

ayunda_elis@yahoo.co.id
ELEKTROLIT KONSENTRATE
■ Cairan ini bisa mengakibatkan KTD/sentinel event bila tak disiapkan dan
dikelola dengan baik
■ Terpenting :
– Ketersediaan
– Akses
– Resep
– Pemesanan
– Persiapan
– Distribusi
– Label
– Verifikasi
– Administrasi dan pemantauan HIGH
ALERT

ayunda_elis@yahoo.co.id
LASA (LOOK ALIKE SOUND ALIKE)
NORUM ( NAMA OBAT RUPA UCAPAN MIRIP)

■ hidraALAzine § hidrOXYzine
■ ceREBYx § ceLEBRex
■ vinBLASTine § vinCRIStine

■ chlorproPAMIDE § chlorproMAZINE
§ glYBURIde
■ glipiZIde
§ dOXOrubicine
■ DAUNOrubicine

ayunda_elis@yahoo.co.id
LASA
DOSIS BERTINGKAT

LOOK ALIKE

ayunda_elis@yahoo.co.id
PEMBERIAN OBAT :
• chek instruksi dr
• benar obat
• benar dosis,
• benar cara,
• benar waktu,
• benar orang
• cek alergy obat
• jelaskan tujuan dan
• kemungkinan efek obat
• catat / dokumentasi
• kerjakan sesuai SOP

ayunda_elis@yahoo.co.id
SASARAN-4 : Memastikan tepat sisi,
tepat prosedur, tepat pasien operasi

a. Melaksanakan proses verifikasi pra operasi dengan daftar


tilik untuk memastikan benar pasien, benar tindakan dan
benar sisi.
b. Menetapkan dan menerapkan tanda yang seragam, mudah
dikenali dan tidak bermakna ganda untuk mengidentifikasi
sisi operasi atau tindakan invasif
c. Penandaan sisi operasi atau tindakan invasif (site
marking) dilakukan oleh dokter operator / dokter asisten
yang melakukan operasi atau tindakan invasif dengan
melibatkan pasien bila memungkinkan
d. Menerapkan Surgical Safety Checklist dari (WHO
Patient Safety terkini) pada tindakan operasi termasuk
tindakan medis invasive.

ayunda_elis@yahoo.co.id
MENCEGAH KESALAHAN
DALAM
TINDAKAN/PROSEDUR
■ SALAH ORANG
■ SALAH LOKASI
■ SALAH PROSEDUR
■ TERTINGGALNYA BENDA
ASING DALAM TUBUH
PASIEN

ayunda_elis@yahoo.co.id
PENANDAAN (MARKING SITE ) LOKASI OPERASI

■ MENGIDENTIFIKASI TEMPAT INSISI ATAU INSERSI


YANG BENAR
■ SISI YANG BENAR HARUS DIBERI TANDA ( MARKING )
DAN TANDA TSB HARUS TETAP TERLIHAT SETELAH
PASIEN DILAKUKAN PREPARASI DAN DRAPING
■ BERI TANDA PADA DAERAH YANG AKAN
DIOPERASI è LIBATKAN PASIEN/ KELUARGA è
YANG MEMBERI TANDA ADALAH DOKTER YANG
AKAN MELAKUKAN OPERASI

ayunda_elis@yahoo.co.id
SIGN IN TIME OUT SIGN OUT

ayunda_elis@yahoo.co.id
PANDUAN SIGN IN
Sebelum Induksi Anestesi:

1. Identifikasi pasien, prosedur, informed consent sudah


dicek ?
2. Sisi operasi sudah ditandai ?
3. Mesin anestesi dan obat-obatan lengkap ?
4. Pulse oxymeter terpasang dan berfungsi ?
5. Allergi ?
6. Kemungkinan kesulitan jalan nafas atau aspirasi
7. Risiko kehilangandarah >= 500ml

ayunda_elis@yahoo.co.id
PANDUAN TIME OUT
Sebelum Insisi Kulit (Time-out):Apakah …….

1. Konfirmasi anggota tim (nama dan peran)


2. Konfirmasi nama pasien , prosedur dan lokasi incisi
3. Antibiotik propillaksi sdh diberikan dalam 60 menit
sebelumnya
4. Antisipasi kejadian kritis:
1. Dr Bedah: apa langkah, berapa lama, kmk blood lost ?
2. Dr anestesi: apa ada patients spesific corcern ?
3. Perawat : Sterilitas , instrumen ?
5. Imaging yg diperlukan sdh dipasang ?

ayunda_elis@yahoo.co.id
PANDUAN
SEBELUM PASIEN MENINGGALKAN KAMAR OPERASI SIGN OUT

1. Perawat melakukan konfirmasi secara verbal, bersama


dr dan anestesi
1. Nama prosedur,
2. Instrumen, gas verband, jarum dihitung harus lengkap
3. Speciment telah di beri label identitas
4. Apa ada masalah peralatan yang harus ditangani
2. Dokter kpd perawat dan anesesi, apa yang harus
diperhatikan dalam recovery dan manajemen pasien
ayunda_elis@yahoo.co.id
PENCEGAHAN DAN
PENGENDALIAN INFEKSI
■ Reduce the risk of health care -aquiered
infections
■ Requirement : Comply with current CDC
(Center for Disease Control) è hand hygiene
guidelines
WHO : CLEAN CARE IS
SAFER CARE

“ GETTING YOUR HANDS ON A CULTURE OF


SAFETY”

ayunda_elis@yahoo.co.id
Kebersihan Tangan

– Sederhana dan efektif


mencegah HAIs
– Bagian dari standar
precaution
– Pilar PPI
– Komponen sentral dari
Patient Safety
– Menciptakan lingkungan
yang aman
– Pelayanan kesehatan
aman

ayunda_elis@yahoo.co.id
SASARAN-6: MENINGKATKAN KESELAMATAN
PASIEN MELALUI è PENURUNAN RISIKO JATUH
a. Melaksanakan skrining pasien rawat jalan pada
kondisi, diagnosis, situasi atau lokasi yang dapat
menyebabkan pasien berisiko jatuh, dengan
menggunakan alat bantu / metode skrining yang
ditetapkan rumah sakit
b. Tindakan dan / atau intervensi dilakukan untuk
mengurangi risiko jatuh pada pasien jika
hasil skrining menunjukkan adanya risiko jatuh
dan hasil skrining serta intervensi
didokumentasikan.

ayunda_elis@yahoo.co.id
Banyak cedera yang terjadi di unit rawat
inap dan rawat jalan akibat pasien jatuh.
Berbagai faktor yang meningkatkan risiko pasien jatuh antara lain:
a) kondisi pasien;
b) gangguan fungsional pasien (contoh gangguan keseimbangan,
gangguan penglihatan, atau perubahan status kognitif);
c) lokasi atau situasi lingkungan rumah sakit;
d) riwayat jatuh pasien;
e) konsumsi obat tertentu;
f) konsumsi alkohol.

ayunda_elis@yahoo.co.id
•ASESMEN CEPAT
Rawat jalan
dan IGD •(RAPID ASSESMENT)

•Akan ranap à ASESMEN


Rawat Jalan
IGD
LANJUTAN

Rawat •ASESMEN ULANG


Inap

ayunda_elis@yahoo.co.id
ayunda_elis@yahoo.co.id
Pediatric Patient Falls Scale
Scale Characteristics
General Risk Assessment Humpty-Dumpty Scale- CHAMPS Pediatric Fall Pediatric Fall Risk
of Pediatric Inpatient Inpatient Risk Assessment Tool Assessment Scale
Falls (GRAF-PIF) (PFRA)
Used at NCH

Physical & physiological All types of falls except All types of falls All types of falls
falls (not developmental) when child is “dropped”

5 items 7 items 4 items 10 items

Scale 0 to 5+ Scale 7 to 23 Scale 0 to 4 Scale 0 to 30

Cut-off score = 2 Cut-off score = 12 Cut-off score = 1 Cut-off score = 5

ayunda_elis@yahoo.co.id
PENDUKUNG UPAYA MENURUNKAN RISIKO
CEDERA KARENA JATUH

■ Proses terintegrasi : mengembangkan kebijakan/


menyusun SOP
■ Melaksanakan proses asesmen awal, asesmen lanjutan
dan asesmen ulang risiko jatuh
■ Monev pelaksanaan program pencegahan pasien jatuh:
§ Monitoring laporan insiden pasien jatuh
§ Observasi pelaksanaan pencegahan pasien jatuh
■ Mengembangkan sistem pelaporan pasien jatuh
ayunda_elis@yahoo.co.id
PERAN PERAWAT DALAM PPI DI
FASKES
PEMAMAHAN RISIKO
TERJADINYA INFEKSI
Pasien dapat
Risiko infeksi tertular infeksi
sebelum dirawat di
selalu ada rumah sakit

Pasien mungkin Penularan penyakit


mendapatkan infeksi di infeksi melalui : kontak,
dalam rumah sakit droplet dan airborne
Insiden Rate Infeksi (HAIs)
100 pasien dirawat
Negara Maju :
7 Pasien

Mengalami
Negara 1x HAIs
Berkembang :
10 Pasien

The European Centre


Survey point–
for Disease Prevention
and Control prevalence
Prevalensi HAI negara
•Negara berkembang :
•4,131,000 pasien terinfeksi
HAIs per tahun di Eropa 75.000 pasien meninggal berkembang: 5,7% - 19,1%
•37.000 kematian selama perawatan
•kerugian finansial sekitar 7 •Separuh dari HAIs
juta pound sterling setahun didapatkan diluar Unit
Perawatan Intensif

ayunda_elis@yahoo.co.id
PENULARAN INFEKSI DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
The picture can't be displayed.

ALAT KESEHATAN&
PETUGAS PENUNJANG
PELAYANAN
KESEHATAN

The picture can't be displayed.

PASIEN 2
PASIEN 1

LINGKUNGAN
PENGUNJUNG
YANKES
& KELUARGA

ayunda_elis@yahoo.co.id
RANTAI INFEKSI

ayunda_elis@yahoo.co.id
FAKTOR RISIKO
INSTRINSIK
PENYEBAB INFEKSI
EKSTRINSIK
Petugas
▫ Kurangnya kompetensi tenaga kesehatan
▫ Kurangnya kepatuhan melaksanakan prinsip-prinsip PPI:penerapan
Kewaspadaan Standar, penerapan bundles of HAIs, penggunaan antimikroba
yang tidak rasional
▫ Kurangnya kepedulian tenaga kesehatan
Lingkungan
Udara yang tidak sehat
Peralatan yang tidak steril
Permukaan lingkungan yang kotor
Peralatan
Antibiotika tidak rasional/bijaksana §Tidak bersih
§Tidak steril
JENIS Central-line Associated Blood Stream Infection (CLABSI) atau
Infeksi aliran darah terkait kateter vena sentral à 3,93 per 1000 hari Pelayanan sterilisasi:
HAIs pemasangan kateter sentral (studi di Taiwan) - Penyediaan instrument

(INFEKSI - Kompetensi SDM


- Peran dan Kompetensi
RUMAH Surgical Site Infection (SSI)
pengguna (user)

SAKIT) atau
Infeksi daerah operasi (IDO) à Studi di Saudi Arabia: insiden IDO pada
- Kepatuhan penerapan
standar prosesur ?
pasien bedah ortopedi sebesar 2,55% (79 dari 3.096 pasien)

Catheter-associated Urinary Tract Infections (CAUTIs)


atau
ISK terkait Pemasangan Kateter à HAIs yang paling banyak di berbagai
negara, sekitar 40% dari keseluruhan HAIs

Ventilator Associated Pneumonia (VAP)


atau
Pneumonia terkait Pemasangan Ventilator à VAP terjadi 9-27% pada
pasien dengan pemasangan ventilator
FENOMENA GUNUNG ES
BAGAIMANA PERAN PERAWAT DALAM MENINGKATKAN
KESELAMATAN PASIEN ?
ayunda_elis@yahoo.co.id
1. Siapa yang melaksanakan ?
The picture can't be displayed.
2. Kapan dilakukan ?
HAIs 3. Bagaimana cara melaksanakan?

HAIs
HAIs HAIs

ayunda_elis@yahoo.co.id
Setiap individu di
faskes wajib
Mencegah dan melaksanakan
mengendalikan Infeksi PPI

PPI dilakukan dg
PPI dilakukan cara
pada saat setiap melaksanakan
memberikan Program PPI
pelayanan di
faskes
STRATEGI /CARA
MENURUNKAN RESIKO INFEKSI ?

Penerapan Progam PPI

Sarasan : Pasien, Petugas dan


pengunjung/masyarakat

PPI pada : Lingkungan dan sarana kesehatan

ayunda_elis@yahoo.co.id
PROGRAM PPI à PENCEGAHAN &
PENGENDALIAN INFEKSI
Merupakan Program yang
komprehensif, efektif yang sangat
penting didukung untuk mengurangi
risiko infeksi dan meningkatkan
keselamatan pasien

Mencakup: pengawasan ■ Pelaksana program


kegiatan pencegahan & adalah Komite /TIM
pelatihan staf PPI
• Sistem pelaporan
• Perbaikan mutu
• Rencana tindak lanjut oleh
pihak manajemen
ayunda_elis@yahoo.co.id
PROGRAM PPI Sesuai dengan PMK 27/2017

DIREKRUS RS PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI DI FASKES

KOMITE/TIM PPI KEWASPADAAN K.standar &


IPCN ISOLASI K.transmisi
IPCLN

IAD VAP ISK IDO


PENDIDIKAN &
PPI BUNDLE HAIs PELATIHAN
PROGRAM
IPCN Audit
PURNAWAKTU PPI
ICRA Petugas RS, Peserta
didik/mahasiswa
pasien & pengunjung

1 : 100 TT PPRA
SURVEILANS PENGGUNAAN
HAIs AB
BIJAKSANAN
IAD VAP ISK IDO

ayunda_elis@yahoo.co.id
KESIMPULAN

■ Patient safety in nursing merupakan bagian integral


dari program keselamatan pasien RS.
■ Sasaran keselamat bagi pasien adalah tanggung
jawab seluruh petugas

ayunda_elis@yahoo.co.id
TERIMA KASIH
This is a
sample text. Enter
your text here

This is a
sample text. Enter
your text here

This is a
sample text. Enter
your text here

ayunda_elis@yahoo.co.id

Anda mungkin juga menyukai