Anda di halaman 1dari 13

Investigasi wabah

Ns. Riani, S.Kep, M.Kes


Gambaran Kejadian Luar Biasa di
Indonesia
No KLB Kasus Keterangan

1 Malaria, pasaman 783/47 Kompas, 2001

2 DBD, Sumenep 386/8 Nusantara, 2007

3 Polio, Sukabumi Beberapa anak Tempo, 2005

4 Flu burung, Beberaoa kasus Tempo, 2005


nasional dan menyebar

5 DBD, Banten - Tempo, 2005

6 HIV, Madiun Penyebaran naik Tempo, 2007


2x lipat dari
sebelumnya
A. PENGERTIAN KLB

 Kejadian yang melebihi keadaan biasa, pada


satu /sekelompok masyarakat tertentu. (Mac
Mahon and Pugh, 1970; Last, 1983,
Benenson,1990)

 Peningkatan frekuensi penderita penyakit,


pada populasi tertentu, pada tempat dan
musim atau tahun yang sama (Last, 1983).
Undang-Undang Wabah , 1969:

 Wabah : adalah peningkatan kejadian kesakitan/kematian, yang meluas


secara cepat baik dalam jumlah kasus maupun luas daerah penyakit,
dan dapat menimbulkan malapetaka.
(UU No 4 th. 1984, Bab I, Pasal 1).

 Kejadian Luar Biasa (KLB) : adalah timbulnya suatu kejadian


kesakitan/kematian dan atau meningkatnya suatu kejadian
kesakitan/kematian yang bermakna secara epidemiologis pada
suatu kelompok penduduk dalam kurun waktu tertentu
(Undang-undang Wabah, 1969).

 Peraturan Menteri Kesehatan RI No . 949/ MENKES/SK/VII/2004.


Kejadian Luar Biasa (KLB) : timbulnya atau meningkatnya
kejadian Kesakitan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu.
Kriteria Kejadian Luar Biasa
(Keputusan Dirjen PPM No 451/91) tentang
Pedoman Penyelidikan dan Penanggulangan
Kejadian Luar Biasa

 unsur –unsur KLB : -Peningkatan kejadian


penyakit/kematian 2 kali lipat
- Timbulnya suatu penyakit atau lebih dibandingkan
menular yang sebelumnya dengan periode sebelumnya
tidak ada atau tidak dikenal. (jam, hari, minggu, bulan,
 Peningkatan tahun).
kejadian
-Jumlah penderita baru dalam
penyakit terus-menerus
satu bulan menunjukkan
selama 3 kurun waktu
kenaikan 2 kali lipat atau
berturut-turut menurut lebih bila dibandingkan
penyakitnya (jam, hari, dengan angka rata-rata
minggu). perbulan dalam tahun
sebelumnya.
Perbedaan definisi antara Wabah dan
KLB
KLB (Kejadian Luar Biasa) : Wabah harus mencakup:
 Jumlah kasus yang besar.,-
 “Timbulnya atau meningkatnya Daerah yang luas ,- Waktu
kejadian kesakitan/kematian yg yang lebih lama,- Dampak
bermakna secara epidemiologis yang timbulkan lebih berat.
pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan  suatu peningkatan kejadian
keadaan yang dapat menjurus kesakitan atau kematian yang
pada terjadinya wabah” telah meluas secara cepat,
(Peraturan Pemerintah No. 40, baik jumlah kasusnya maupun
th 1991, Bab 1, Pasal 1). daerah terjangkit (Dep Kes
DirJen PPM dan PLP th 1981).
Tujuan Penyidikan KLB

 Tujuan Umum :
• Mencegah meluasnya  penanggulangan.
•Mencegah terulangnya KLB di masa yang akan datang 
pengendalian.

 Tujuan khusus :
• Diagnosis kasus yang terjadi dan mengidentifikasi penyebab
penyakit
• Memastikan bahwa keadaan tersebut merupakan KLB,
• Mengidentifikasikan sumber dan cara penularan
• Mengidentifikasi keadaan yang menyebabkan KLB
• Mengidentifikasikan populasi yang rentan atau daerah yang
beresiko akan terjadi KLB (CDC, 1981; Bres, 1986).
Kriteria kerja KLB
(1) Pernah tidaknya penyakit tsb ditemukan di wilayah terjangkit,
(2) Peningkatan penyakit/kematian dlm 3 periode waktu,
(3) Peningkatan kejadian minimal 2x dari periode waktu sebelumnya
(4) Penyakitnya tak pernah ada/dikenal sebelumnya di wilayah itu
(5) Penyakit/kematian meningkat terus selama 3 kurun waktu
berturut-turut .
(6) Kejadiannya meningkat > 2 x dibanding periode sebelumnya
(7) Jumlah penderita baru dalam 1 bulan naik 2x dibanding rata-rata
perbulan dalam tahun sebelumnya.
Pseudo-epidemik (KLB Palsu)

•Pseudo-epidemik:  KLB Palsu (pseudo-


Peningkatan laporan epidemic), terjadi oleh
jumlah kasus yg bukan karena :
merupakan wabah - Perubahan cara
mendiagnosis penyakit,
* Perubahan cara pelaporan - Perubahan perhatian
* Perbaikan cara diagnosis terhadap penyakit
* Ada penyakit dg gejala tersebut, atau
sama perubahan organisasi
* Peningkatan proporsi pelayanan kesehatan,
penderita yg berobat - Perhatian yang berlebihan
Respons pertama soal uas

 Pastikan apakah memang ada wabah. Cari


informasi (dr petugas kesehatan) ttg :
- kebenaran adanya wabah. Jumlah kasus
biasanya? Jumlah saat ini?
- apa penyakitnya (pemastian klinis?, Lab?
ds/lb.)
- pseudo-epidemik?
- adakah faktor yg dicurigai?
- tindakan yg sdh dilakukan?
PEMASTIAN DIAGNOSIS PENYAKIT
DAN PENETAPAN KLB

 A. pemastian diagnosis penyakit dengan cara :

a. Mencocokkan gejala/tanda penyakit yang terjadi pada


individu.
b. Menyusun distribusi frekuensi gejala klinisnya.

 Cara menghitung distribusi frekuensi dari tanda-tanda


dan gejala-gejala yang ada pada kasus adalah sebagai
berikut :
a. Buat daftar gejala yang ada pada kasus
b. Hitung persen kasus yang mempunyai gejala tersebut
c. Susun ke bawah menurut urutan frekuensinya
Petunjuk penetapan KLB :
1. Angka kesakitan/kematian suatu bila dibandingkan dengan angka rata-rata
penyakit menular disuatu Kecamatan bulanan dalam tahun sebelumnya dari
menunjukkan kenaikan 3 kali atau lebih penyakit yang sama di Kecamatan yang
selama tiga minggu berturut-turut atau sama pula
lebih. 4. Case Fatality rate suatu penyakit menular
2. Jumlah penderita baru dalam satu bulan tertentu dalam satu bulan di sutu
dan suatu penyakit menular di suatu Kecamatan, menunjukkan kenaikan 50 %
atau lebih, bila dibandingkan CFR
Kecamatan, menunjukkan kenaikan dua
penyakit yang sama dalam bulan yang
kali lipat atau lebih, bila dibandingkan
lalu di Kecamatan tersebut.
dengan angka rata-rata sebulan dalam
5. Proporsional rate penderita baru dari
setahun sebelumnya dari penyakit suatu penyakit menular dalam waktu
menular yang sama di kecamatan satu bulan, dibandingkan dengan
tersebut itu. proportional rate penderita baru dari
3. Angka rata-rata bulanan selama satu penyakit
tahun dari penderita-penderita baru dari menular yang sama selama periode waktu
suatu penyakit menular di suatu yang sama dari tahun yang lalu
Kecamatan, menunjukkan kenaikan  menunjukkan kenaikan dua kali atau
dua kali atau lebih, lebih.
Kasus Klb

Contoh kasus
investigasi KLB

Anda mungkin juga menyukai