Risal Maru
NIM : 2021013
RESUME
SISTEM KEWASPADAAN DINI KEJADIAN LUAR BIASA
(SKD KLB)
B. KRITERIA KLB
1. Timbulnya suatu penyakit menular yang sebelumnya tidak ada atau tidak dikenal.
2. Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus-menerus selama 3 kurun waktu berturut-
turut menurut jenis penyakitnya (jam, hari, minggu)
3. Peningkatan kejadian penyakit/kematian 2 kali lipat atau lebih dibandingkan dengan
periode sebelumnya (jam, hari, minggu, bulan, tahun).
4. Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukkan kenaikan 2 kali lipat atau lebih bila
dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Yang menetapkan KLB : Kadinkes Kab./kota, Kadinkes Prov., atau Menkes dpt menetapkan
daerah dlm keadaan KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu kriteria diatas. Kadinkes
Kab./Kota atau Kadinkes Prov menetapkan suatu daerah dlm keadaan KLB di wilayah
kerjanya masing-masing dgn menerbitkan laporan KLB.
Tindakan Pencegahan tergantung sifat KLB Ditujukan pada sumber infeksi yaitu
makanan, tinja, air, udara. Sumber awal yaitu kasus penyakit. Alat/cara penularan yaitu
jarum suntik, droplet dsb. Orang rentan yaitu diberi vaksinasi. Penanggulangan sedini
mungkin dengan diagnosa dini (pengobatan/pencegahan yang tepat).
GAMBAR :
E. PELAPORAN
Tenaga kesehatan atau masy. wajib memberikan laporan kpd kepala desa/lurah & puskesmas
terdekat atau jejaringnya selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sejak mengetahui
adanya penderita atau tersangka penderita penyakit tertentu yg dpt menimbulkan KLB/wabah.
Pimpinan puskesmas yg menerima laporan harus segera melaporkan kepada Kadinkes
Kab/Ko selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sejak menerima informasi.
Kadinkes Kab/Kota memberikan laporan adanya penderita atau tersangka penderita penyakit
tertentu secara berjenjang kpd Bupati/Walikota, Gubernur, & Menteri melalui Direktur
Jenderal selambat-lambatnya 24 (dua puluh empat) jam sejak menerima laporan.
F. SUMBER DAYA
Pendanaan yg timbul dlm upaya penanggulangan KLB /Wabah dibebankan pd anggaran
pemerintah daerah. Dalam kondisi pemerintah daerah tidak mampu menanggulangi
KLB/Wabah maka dimungkinkan untuk mengajukan permintaan bantuan kepada Pemerintah
atau pemerintah daerah lainnya.Pengajuan permintaan bantuan sebagaimana dimaksud
menggunakan contoh formulir terlampir.
Pemerintah dpt melimpahkan sumber pendanaan penanggulangan KLB/Wabah kpd
pemerintah daerah sesuai dgn ketentuan peraturan perundang-undangan.Dalam
penanggulangan KLB/Wabah, Pemerintah dapat bekerja sama dgn negara lain atau badan
internasional dlm mengupayakan sumber pembiayaan dan/atau tenaga ahli sesuai dgn
ketentuan peraturan perundang-undangan.
G. KETENAGAAN
Dalam rangka upaya penanggulangan KLB/Wabah, dibentuk Tim Gerak Cepat di tingkat pusat,
provinsi dan kabupaten/kota. Tim Gerak Cepat sebagaimana dimaksud terdiri atas tenaga medis,
epidemiolog kesehatan, sanitarian, entomolog kesehatan, tenaga laboratorium, dengan melibatkan
tenaga pada program/sektor terkait maupun masyarakat.
Tim Gerak Cepat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 ditetapkan oleh :
Kadinkes Kab/Ko atas nama bupati/walikota untuk tingkat kabupaten/kota;
Kadnkes Prov. atas nama gubernur untuk tingkat provinsi;
Direktur Jenderal atas nama Menteri untuk tingkat pusat.
KURVA EPIDEMI
6. Pembahasan
Kondisi KLB saat penyelidikan dilakukan, kemungkinan peningkatan kasus, penyebaran KLB
dan kemungkinan berakhirnya KLB.
7. Kesimpulan
8. Rekomendasi
Rekomendasi tentang perlunya penyelidikan KLB lebih lanjut dalam bidang tertentu,
rekomendasi untuk kemajuan suatu program, rekomendasi perlunya bantuan Tim
Penanggulangan KLB Propinsi, dsb.