Anda di halaman 1dari 39

IMPLEMENTASI TATA KELOLA MUTU

DI PUSKESMAS

Pertemuan Pelaksanaan Akreditasi FKTP


Bagi Penanggung Jawab Manajemen Mutu
Serang, 24 Mei 2023
STRATEGI PENINGKATAN MUTU
TAHUN 2020 - 2024

PENGUATAN LAYANAN (PRIMER & RUJUKAN)

Meningkatnya Akses Pelayanan Kesehatan Dasar & Rujukan

Meningkatnya Fasilitas Pelayanan Kesehatan Yang Bermutu Bagi masyarakat

Penyempurnaan Sistem Akreditasi


(Standar dan Instrumen Akreditasi, Sistem Informasi, Penyelenggaraan Survei)
Terlaksananya Pengukuran Mutu Pelayanan Kesehatan
Terlaksananya Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien
Di Fasyankes
STRATEGI PENINGKATAN
MUTU DI YANKES
PRIMER

DINAS KESEHATAN
PROVINSI :
PEMANTAUAN MUTU PERIODIK

PENGUATAN PERAN
DINAS KESEHATAN
STRATEGI KABUPATEN /KOTA:
UNTUK MELAKUKAN
PEMBINAAN TERPADU

PENGUATAN TATA
KELOLA MUTU DI
PUSKESMAS
KEMENKES :
PENYEDIAAN NSPK
MUTU
MUTU PELAYANAN KESEHATAN

Peningkatan Mutu
Pemenuhan sarana, Penyelenggaraan
Berkesinambungan
Prasarana, Alat, SDM Pelayanan Kesehatan Pelayanan di Fasyankes

Kepatuhan FasyankesTerhadap Standar Input, Proses, Output


Akreditasi
Pengukuran Indikator Mutu & Pelaporan Insiden Keselamatan pasien

Akses dan Mutu


Pelayanan Kesehatan di
Indonesia
RISIKO PELAYANAN YANG TIDAK BERMUTU

1 2 3 4 5

MENGGERUS MENGUBAH RISIKO SERIUS


MENGURANGI
KEPERCAYAA PERILAKU TIDAK
MOTIVASI MERUGIKAN
N PADA DALAM TERCAPAINYA
PEMBERI SECARA
SISTEM MEMILIH UNIVERSAL
PELAYANAN FINANSIAL
PELAYANAN PELAYANA HEALTH
KESEHATAN
KESEHATAN N COVERAGE
KESEHATA
N
MUTU

Mutu Pelayanan Kesehatan adalah


tingkat layanan kesehatan untuk individu dan masyarakat
yang dapat meningkatkan luaran kesehatan yang optimal,
diberikan sesuai dengan standar pelayanan,
dan perkembangan ilmu pengetahuan terkini,
serta untuk memenuhi hak dan kewajiban pasien.
(PMK 30/2022, Ps 1 ay 2)
KONSEP MUTU

20XX Presentation title 7


QUALITY Mendefinisikan
PLANNING Pelanggan
dan
Kebutuhannya.
TEORI JURAN QUALITY Kendali Yang Bersifat
Proaktif Pada Proses
TRILOGI JURAN CONTROL & Desain

QUALITY Peningkatan Mutu


Berkesinambungan
IMPROVEMENT
LANGKAH PENETAPAN MUTU
(CROSBY)
01. KOMITMEN MANAJEMEN 14. LAKUKAN LAGI
(MANAGEMENT COMMITMENT (DO IT OVER AGAIN).

02. MEMBANGUN TIM PENINGKATAN MUTU 13. MENDIRIKAN DEWAN-DEWAN


(QUALITY IMPROVEMENT TEAM) MUTU (QUALITY COUNCILS).

03. PENGUKURAN MUTU 12. PENGAKUAN


(QUALITY MEASUREMENT) (RECOGNITION)

04. MENGUKUR BIAYA MUTU 11. PENGHAPUSAN SEBAB


(THE COST OF QUALITY KESALAHAN (ERROR CAUSE
REMOVAL)

05. MEMBANGUN KESADARAN MUTU 10.. PENYUSUNAN TUJUAN


(QUALITY AWARENESS) (GOAL SETTING)

06. KEGIATAN PERBAIKAN 09. PENYUSUNAN TUJUAN


(CORRECTIVE ACTION). (GOAL SETTING).

07. PERENCANAAN TANPA 08. MENEKANKAN PERLUNYA


CACAT PELATIHAN PENGAWAS
(ZERO DEFFECTS (SUPERVISOR TRAINING)
PLANNING)
TEORI EDWARD W. DEMING
DALAM PEMECAHAN MASALAH
PERBEDAAN ANTARA PDCA
DENGAN PDSA
PDSA UNSUR PDSA
Masalah kompleks adalah
PDCA
Masalah sederhana adalah
Masalah yang terdiri dari banyak masalah yang satu penyebab
faktor penyebab
Pembelajaran dan Perubahan dan kepatuhan
Fokus
peningkatan mutu terhadap standar
Perlu uji coba
Waktu singkat
Periode Membutuhkan waktu cukup
(Few minute_less than
Waktu lama, (maksimum 6 bulan)
one month)

1. Identifikasi masalah
1. Identifikasi masalah
2. Kumpulkan data bukti
2. Analisa masalah
3. Analisa masalah-sebab
3. Rencana solusi
Proses 4. Rencana Ujicoba
4. Kerjakan
Pelaksanaan 5. Ujicoba
5. Cek hasilnya
6. Pelajari hasilnya
6. Lakukan untuk
7. Tindak lanjut ke unit
seterusnya
kerja lainnya
PENERAPAN MUTU DI FKTP

24
PMK 30/2022 sebagai
Dasar Hukum penguuran
INM
BEBERAPA PENGERTIAN (PASAL 1
PMK 30/2022)
• Indikator Nasional Mutu Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya
disebut Indikator Mutu adalah tolok ukur yang digunakan untuk
menilai tingkat capaian target mutu pelayanan kesehatan di praktik
mandiri dokter dan dokter gigi, klinik, pusat kesehatan masyarakat,
rumah sakit, laboratorium kesehatan, dan unit transfusi darah.
• Mutu Pelayanan Kesehatan adalah tingkat layanan kesehatan untuk
individu dan masyarakat yang dapat meningkatkan luaran kesehatan
yang optimal, diberikan sesuai dengan standar pelayanan, dan
perkembangan ilmu pengetahuan terkini, serta untuk memenuhi
hak dan kewajiban pasien.
• Pengaturan Indikator Mutu digunakan sebagai acuan bagi pemerintah
pusat, pemerintah daerah, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter
Gigi, Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium Kesehatan, dan
UTD dalam pelaksanaan pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan
kesehatan sesuai dengan Indikator Mutu yang ditetapkan. (pasal 2)
• Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan secara berkesinambungan, Tempat Praktik Mandiri Dokter
dan Dokter Gigi, Klinik, Puskesmas, Rumah Sakit, Laboratorium
Kesehatan, dan UTD harus melakukan pengukuran dan evaluasi
mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan Indikator Mutu. (pasal 3)
INDIKATOR MUTU PUSKESMAS
• a. kepatuhan kebersihan tangan;
• b. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri;
• c. kepatuhan identifikasi pasien;
• d. keberhasilan pengobatan pasien Tuberkulosis semua kasus sensitif obat;
• e. ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ante natal care sesuai standar;
• f. kepuasan pasien.
INDIKATOR MUTU KLINIK
• a. kepatuhan kebersihan tangan;
• b. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri;
• c. kepatuhan identifikasi pasien; dan
• d. kepuasan pasien.
INDIKATOR MUTU TEMPAT PRAKTIK
MANDIRI DOKTER DAN DOKTER GIGI
• a. kepuasan pasien;
• b. kepatuhan penyediaan sarana dan prasarana kebersihan tangan;
• c. kepatuhan kunjungan pasien hipertensi sesuai jadwal kontrol, untuk
tempat praktik mandiri dokter;
• d. penurunan skor Oral Hygiene Index Simplified (OHIS) pasien, untuk
tempat praktik mandiri dokter gigi.
INDIKATOR MUTU
LABORATORIUM KESEHATAN

• a. kepatuhan kebersihan tangan;


• b. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri;
• c. kepatuhan identifikasi pasien;
• d. kepatuhan pelaporan hasil kritis;
• e. kejadian sampel/spesimen yang hilang;
• f. pengulangan hasil
• g. kepuasan pasien
INDIKATOR MUTU UTD
• a. kepatuhan kebersihan tangan;
• b. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri;
• c. pemenuhan kebutuhan darah oleh UTD;
• d. donasi dari pendonor darah sukarela;
• e. hasil pemeriksaan golongan darah pendonor yang berbeda dengan
uji konfirmasi golongan darah;
• f. suhu penyimpanan produk darah; dan
• g. kepuasan pasien.
INDIKATOR MUTU RUMAH SAKIT
• a. kepatuhan kebersihan tangan;
• b. kepatuhan penggunaan alat pelindung diri;
• c. kepatuhan identifikasi pasien;
• d. waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi;
• e. waktu tunggu rawat jalan;
• f. penundaan operasi elektif;
• g. kepatuhan waktu visite dokter;
• h. pelaporan hasil kritis laboratorium;
• i. kepatuhan penggunaan formularium nasional;
• j. kepatuhan terhadap alur klinis (clinical pathway);
• k. kepatuhan upaya pencegahan risiko pasien jatuh;
• l. kecepatan waktu tanggap komplain; dan
• m. kepuasan pasien.
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

20XX Presentation title 22


PERMENKES 30 TH 2022
TUJUAN PENGUKURAN
Indikator Nasional Mutu Pelayanan
Kesehatan Tempat Praktik Mandiri INDIKATOR MUTU
Kepentingan
Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat transparansi
Kesehatan Masyarakat, Rumah Sakit, Menilai apakah
publik
upaya yang
Laboratorium Kesehatan, dan Unit telah dilakukan
Transfusi Darah dapat
meningkatkan

IN
keluaran
pelayanan Memberikan
kesehatan umpan balik

M
kepada
Tolok ukur yang digunakan untuk Pembelajaran fasyankes .
menilai tingkat keberhasilan menggunakan
pelayanan kesehatan mutu praktik terbaik yang
diperoleh melalui
pelayanan kesehatan di fasilitas proses kaji
ba
nding
25
INM TPMD, KLINIK, PUSKESMAS,
RS, LABKES, DAN UTD

• Untuk mempertahankan dan


mutu harus melakukan pengukuran dan
meningkatkan PUSKESMAS • 6 INDIKATOR
evaluasi mutu pelayanan Kesehatan
RS • 13 INDIKATOR
• Pengukuran Indikator Mutu dilakukan dengan
menggunakan profil Indikator Mutu melalui KLINI • 4 INDIKATOR
tahapan kegiatan: K
• pengumpulan data
• validasi data LABKES • 7 INDIKATOR
• analisis data
• pelaporan dan komunikasi UTD • 7 INDIKATOR

• Pengukuran Indikator tersebut TPMD/DG • 4 INDIKATOR


Mutu
dilakukan melalui sistem informasi yang
dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan
26
PROFIL INDIKATOR

•Pengukuran menggunakan profil


indikator mutu (pasal 5 ayat 1)
•Lihat pada lampiran PMK No 30
tahun 2022: hal 13 sd 85
FORMAT PROFIL INDIKATOR
Judul Indkator
Dasar pemikiran Besar Sampel
Dimensi mutu Cara pengambilan sampel
Tujuan Periode Pengumulan data
Definisi Operasional Penyajian data
Jenis Indikator Periode analisis dan
pelaporan data
Satuan Pengukuran
Penanggung jawab
Numerator
Denominator
Target
Kriteria inklusi & eksklusi
Formula
Metoda pengumpulan data
Sumber data
Instrumen Pengambilan
data
KESELAMATAN PASIEN
PERMENKES NO.11 TAHUN 2017 TTG KESELAMATAN
PASIEN

PASAL 1 : PASAL 19 :

Keselamatan Pasien adalah suatu sistem • Fasilitas pelayanan kesehatan


yang membuat asuhan pasien lebih harus melakukan pelaporan
aman, meliputi: Insiden, secara online atau
• asesmen risiko, tertulis kepada Komite Nasional
Keselamatan Pasien
• identifikasi dan pengelolaan risiko • Pelaporan Insiden tersebut
pasien, disampaikan setelah dilakukan
• pelaporan dan analisis insiden, analisis, serta mendapatkan
• kemampuan belajar dari rekomendasi dan solusi dari tim
insiden dan tindak lanjutnya, Keselamatan Pasien fasilitas
• implementasi solusi pelayanan kesehatan.

27
PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

Tujuan :
• untuk mengetahui data IKP berdasarkan laporan dan
pembelajaran keselamatan pasien di tingkat nasional
• Insiden yang dilaporkan ke SP2KN untuk mendukung
pembelajaran dan perbaikan secara Nasional
• Hasil kajian insiden akan memberikan informasi prioritas
nasional untuk peningkatan mutu dan keselamatan pasien
Pelaporan IKP melalui
Apa yang dilaporkan ? aplikasi mutu playanan
kesehatan
Internal : semua kejadian Sentinel dan KTD, KNC, KTC, KPCS 
dianalisis dan ditindaklanjuti oleh Puskesmas
Eksternal : ke KNKP : Sentinel dan KTD
IMPLEMENTASI TATA KELOLA MUTU
DI PUSKESMAS
KERANGKA KONSEP IMPLEMENTASI TKM DI PUSKESMAS

1. PENGUMPULAN DATA
1. LAKUKAN PILOT PROJECT
2. TETAPKAN TUJUAN
2. DOKUMENTASIKAN HASIL
3. IDENTIFIKASI AKAR UJI COBA
PENYEBAB MASALAH
3. LAKUKAN ANALISA DATA
4. RENCANAKAN PEMECAHAN
MASALAH

KOMITMEN
KEPEMIMPINAN PLAN DO PRODUK
PENGORGANISASIAN LAYANAN
BUDAYA MUTU
KESEHATA
N YANG
PEMENUHAN SPA, SDM BERMUTU
ACT STUDY
ANALISA DATA
1. BANDINGKAN HASIL UJI
1. STANDARISASI UNTUK COBA DENGAN TARGET
DIREPLIKASI JIKA HASIL
/TUJUAN UJI COBA
UJI COBA DITERIMA
2. BUAT KESIMPULAN
2. JIKA HASIL UJI COBA
3. LAKUKAN
DITOLAK MAKA KEMBALI
KE PLAN UNTUK MEMBUAT PEMANTAUAN,
RENCANA PERBAIKAN PENGENDALIAN DAN
YANG BARU 4. PENILAIAN (AITM)
PEMBELAJARAN
(LESSON LEARN)

INPUT PROSES OUTPUT


PENINGKATAN MUTU DI PUSKESMAS
PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN

1. Kepala Puskesmas menetapkan penanggungjawab mutu, tim mutu dan


mutu, tim mutu dan program peningkatan mutu
Puskesmas
a). Penyelenggaraan pelayananharus dapat
j) Perencanaan, pelaksanaan dan menjamin mutu dan keselamatan pasien,
capaian
pelayanan program peningkatan mutu keluarga, masyarakat, dan lingkungan.
didokumentasikan disosialisasikan, dan
, dikomunikasikan b) Ditetapkan Penanggung Jawab
Mutu,
yang dalam pelaksanaan
tugasnya
dibantu oleh Tim Mutu Puskesmas
i) Program mutu
peningkatan dengan disusun
antara
pencapaian
memperhatian indikator lain c)Penunjukan dan persyaratan kompetensi
perkembangan kebutuhan dan harapanmutu, Penanggungjawab Mutu ditentukan oleh
masyarakat, ketentuan perundang- Kepala Puskesmas.
undangan, perkembangan teknologi dan
pedoman yang berlaku
d) tugas tim mutu

h)Program peningkatan mutu disusun


secara kolaboratif program
e.)Kebijakan, prosedur, pedoman dan
peningkatan mutu Puskesmas sebagai
acuan, serta pelaksana kegiatan
Puskesmas
g) Kepala Puskesmas perlu memfasilitasi,
mengalokasikan, dan menyediakan sumber daya yang f)Program peningkatan mutu yang dibuat
dibutuhkan untuk program mutu sesuai harus mencakup minimal tujuan, target,
dengan
ketersediaan anggaran dan sumber daya yang ada di pembagian tanggung jawab yang jelas serta
Puskesmas kegiatan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan dan target tersebut.
f) Indikator mutu yang sudah tercapai
dan dapat dipertahankan
selama
tahun berjalan dapat diganti dengan a) Kepala Puskesmas bertanggung
indikator mutu yang baru. jawab
untuk menetapkan prioritas program
dan kegiatan yang perlu diperbaiki

e) Kepala Puskesmas dan petugas yang


diberi tanggung jawab dalam
perencanaan dan penerapan b)Area prioritas perbaikan untuk tingkat
peningkatan mutu mendapatkan Puskesmas ditetapkan setiap tahun
pelatihan untuk berdasarkan masalah kesehatan yang
pengetahuan dan keterampilan
meningkatkan ada di wilayah kerja sebagai hasil
analisis kebutuhan dan
.
harapan
masyarakat

d) Puskesmas melakukan pengukuran


yang terdiri atas indikator sebagai
berikut. c) Keberhasilan perbaikan terhadap area prioritas
(1) Indikator Nasional Mutu (INM) diukur dengan indikator area prioritas.
(2) Indikator Mutu
Prioritas
Puskesmas (IMPP)
(3) Indikator Mutu
Pelayanan
PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN

2. Dilakukan validasi dan analisis hasil pengumpulan data indikator mutu


sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk
peningkatan mutu Puskesmas dan kinerja
a)Manfaat dan program
i) Analisis data dapat dilakukan dengan cara: keberhasilan
peningkatan mutu ditunjukkan oleh
(1) pencapaian dibandingkan secara ketersediaan data yang sahih.
serial dari waktu ke waktu.
(2) pencapaian dibandingkan dengan target b) dilakukan validasi data
yang telah ditentukan.
(3) pencapaian dibandingkan dengan
pencapaian fasilitas pelayanan kesehatan c)Validasi data dilakukan ketika
sejenisnya. (1) ada indikator baru yang digunakan;
(4) pencapaian dibandingkan dengan standar (2) dataakan ditampilkan
dan referensi yang digolongkan sebagai masyarakat
kepada
best practice atau panduan praktik klinis. (3) ada perubahan profil indikator,
(4) ada perubahan data pengukuran
yang tidak diketahui sebabnya; dan
(5) sumber data berubah,.
j) Puskesmas wajib menyediakan
informasi publik yang akurat, benar, d)Pelaksanaan validasi data hasil
dan faktual. pengukuran dilakukan oleh
.
yang ditunjuk petugas
f) Analisis data melibatkan individu di dalam
h)Penetapan frekuensi pengumpulan data tim mutu yang memahami manajemen
dan analisisnya informasi, mempunyai keterampilan dalam
metode pengumpulan data,
g) Teknik statistik dapat berguna dalam dan
mengetahui cara menggunakan berbagai
proses analisis data alat statistik. Hasil analisis data harus
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas
PENINGKATAN MUTU BERKESINAMBUNGAN

3. Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan


a) Informasi dari analisis data digunakan untuk mengidentifikasi potensi
g)Program peningkatan mutu Puskesmas perbaikan dan untuk mengurangi atau mencegah kejadian yang
dilaporkan kepada dinas kesehatan daerah merugikan
kabupaten/kota minimal setahun sekali

b)Metode untuk meningkatkan dan


mempertahankan mutu dan
keselamatan
pasien/masyarakat

f)Perbaikan baik yang bersifat


mempertahankan capaian maupun upaya
peningkatan, didokumentasikan

c)Setelah perencanaan, dilakukan uji coba


peningkatan dan dipelajari hasilnya dengan
. mengumpulkan data selama kegiatan uji coba,
kemudian dilakukan penilaian
e)Perubahan efektif yang dapat dilakukan,

d) dipastikan bahwa dilakukan perbaikan berkelanjutan


berdasarkan pengumpulan dan analisis data secara
berkesinambungan.
HATUR NUHUN….

Anda mungkin juga menyukai