Anda di halaman 1dari 21

PEDOMAN PELAYANAN

PONKESDES BRINGINAN

PUSKESMAS JAMBON
KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo
pada Tahun 2016 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk
menunjang pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo maka
diperlukan pedoman pelayanan di Puskesmas jambon.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat
dan bagi Puskesmas Jambon, sehingga akreditasi di Puskesmas Jambon Kabupaten
Ponorogo berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.

Kepala Puskesmas Jambon


BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Ponkesdes adalah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM)


yang dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan
kesehatan dasar bagi masyarakat desa (Depkes, 2007).Dan tetap berada di bawah
naungan pertanggungjawaban kepala puskesmas.
Ponkesdes Bringinan adalah salah satu dari bentuk UKBM (Usaha Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat), yang berada di wilayah kerja Puskesmas Jambon,
Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo dengan wilayah kerja yang mencakup 3
Dukuh, 23 RT dan 10 RW.
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh Ponkesdes
Bringinan adalah “Sebagai Penggerak Pembangunan Kesehatan di wilayah kerja
desa Bringinan untuk mewujudkan masyarakat sehat yang mandiri dan berkeadilan.”
Untuk mencapai visi tersebut, Ponkesdes Bringinan menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat,salah satunya
adalah kesehatan dengan bersumber daya masyarakat. Dalam menyelenggarakan
upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, ponkesdes
Bringinan perlu ditunjang dengan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Sesuai dengan perkembangan di bidang kesehatan, telah terjadi pergeseran
orientasi pelayanan kesehatan dari pelayanan kuratif menjadi pelayanan promotif dan
prefentif, maka lebih luasnya pelayanan kesehatan yang ada di ponkesdes Bringinan
mencakup pelaksanaan pemberian informasi untuk mencegah timbulnya penyakit
dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya arti kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan di ponkesdes Bringinan, agar dapat berjalan
dengan baik dan dapat memenuhi kebutuhan pasien maka Ponkesdes Carat
menyusun PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN PONKESDES BRINGINAN
PUSKESMAS JAMBON.
B. TUJUAN
1. TUJUAN UMUM
Terlaksananya pelayanan kesehatan di ponkesdes Bringinan yang merata,
bermutu dan berkesinambungan, khususnya di wilayah desa Bringinan.
2. TUJUAN KHUSUS
Sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan di ponkesdes BringinanPuskesmas Jambon.

C. SASARAN PEDOMAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait, yaitu :Tenaga
Pelaksana di Puskesmas khususnya yang bertugas di PONKESDES

D.RUANG LINGKUP PELAYANAN


Pelayanan di Ponkesdes Bringinan - Puskesmas Jambon secara garis besar meliputi
empat kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat promotif ,prefentif, kuratif dan
rehabilitative, dimana Pelayanan kesehatan di Ponkesdes Bringinan ke dalam upaya
Promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.

E.LANDASAN HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 Tentang
Pusat Kesehatan Masyaraka (Puskesmas).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

A. SUMBER DAYA MANUSIA


Untuk dapat melaksanakan fungsinya dan menyelenggarakan pelayanan di Ponkesdes
bringinan Puskesmas Jambon, dibutuhkan sumber daya manusia yang mencukupi baik
jumlah maupun mutunya. Adapun tenaga di ponkesdes Bringinan sebagai berikut :
No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH
1 PENGELOLA BIDAN 1
2 PENGELOLA PERAWAT 1
Sedangkan untuk standart ketenagaan untuk penyelenggaraan pelayanan di
Ponkesdes, adalah sebagai berikut :
No JENIS TENAGA KUALIFIKASI JUMLAH
1 PENGELOLA BIDAN 1

2 PENGELOLA PERAWAT 1

Dengan melihat tabel ketenagaan penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Ponkesdes


Bringinan maka dapat di lihat bahwa ketenagaan di ponkesdes Bringinan sudah
memenuhi standart, dengan adanya satu tenaga bidan dan satu tenaga perawat untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di Ponkesdes bringinan, meliputi kuraftif,
promotif, preventif dan rehabilitative.
Adapun uraian tugas, pengelola pelayanan di Ponkesdes Bringinan, berdasarkan
TUPOKSI yang sesuai kompetensinya. Pengelola Pelayanan di Ponkesdes Bringianan
mempunyai tugas:
1. Melaksanakan dan memberikan upaya pengobatan dasar dengan penuh
tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya serta sesuai standar
profesi dan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pengobatan dasar di Pustu/ Ponkesdes.
3. Melaksanakan pelayanan medik/ asuhan keperawatan sesuai SOP, Standar
Pelayanan Minimal (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP) tata kerja dan
kebijakan yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas.
4. Memberikan pelayanan KIA-KB.
5. Memberikan penyuluhan kesehatan dengan pendekatan promotif dan edukatif.
6. Melakukan pencatatan pada rekam medik dengan baik, lengkap serta dapat
dipertanggung jawabkan termasuk memberi kode diagnosa penyakit menurut
ICD X.
7. Melakukan pencatatan dan menyusun pelaporan serta visualisasi data kegiatan
pengobatan dasar sebagai bahan informasi dan pertanggung jawaban kepada
Kepala Puskesmas.
8. Mengidentifikasi, merencanakan, memecahkan masalah dan melakukan evaluasi
kinerja program pengobatan dasar.
9. Melaksanakan pengelolaan keuangan, inventaris/ peralatan medis, non medis
dan obat, mengajukan kebutuhan obat, mengambil dan menyimpan obat
10. Mengikuti rapat atau pertemuan internal dan atau koordinasi lintas sektor
11. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Puskesmas
B.DISTRI BUSI KETENAGAAN
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI
PELAYANAN PONKESDES BRINGINAN

KEPALA PUSKESMAS

PENANGGUNG JAWAB JARINGAN

PENANGGUNG JAWAB PONKESDES


BRINGINAN

PELAKSANA PELAYANAN PONKESDES


BRINGINAN

Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Umum

Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga


Berencana (KIA/ KB)

WEWENANG DAN TANGGUNGJAWAB KETENAGAAN PONKESDES BRINGINAN


1. WEWENANG
a. Menggunakan alat kesehatan dan inventaris untuk kepentingan pelayanan
b. Melakukan tindakan medis sesuai dengan kompetensi
c. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan kemampuan, kewenangan
atas perintah Kepala Puskesmas dan dibawah pengawasan dokter Puskesmas
baik dalam maupun luar gedung
d. Melaksanakan upaya rujukan medik dan kesehatan baik horizontal maupun
vertikal ke sarana pelayanan kesehatan yang lebih mampu
e. Menyelenggarakan administrasi: keuangan, sarana prasarana, obat-obatan,
kepegawaian, ketatausahaan yang sederhana
f. Melaksanakan fungsi manajemen (perencanaan, penggerakan dan
pelaksanaan, pengawasan, pengendalian dan penilaian
g. Membina & menggerakkkan peran serta masyarakat (posyandu, kader, tokoh
masyarakat dan dukun) di wilayah kerjanya
2. TANGGUNGJAWAB
a. Memberikan pelayanan kebidanan, keperawatan dan medis sesuai SOP
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas yang dibebankan
c. Bertanggung jawab atas keberhasilan upaya kesehatan di wilayahnya
d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana kesehatan di Puskesmas
e. Bertanggung jawab atas tertib administrasi (keuangan, kepegawaian,
pencatatan dan pelaporan, obat-obatan dll)
f. Bertanggung jawab kepada Kepala Puskesmas secara teknik medik dan
administratif
B. JADWAL KEGIATAN
Jadwal kegiatan penyelenggaraan pelayanan di Ponkesdes Bringinan adalah sebagai
berikut, jam pelayanan : - hari Senin s/d Kamis :pkl 07.00 -13.00
- Jum’at : pkl. 07.30 – 11.00
- Sabtu : pkl. 07.30 – 12.00
- Minggu : Tutup
Apabila ada kegiatan UKM (posyandu, kunjungan rumah, penyuluhan, dan kegiatan lain
yang berhubungan dengan UKM, pelayanan di Ponkesdes Bringinan Tutup dengan
memberikan keterangan di papan pengumuman Ponkesdes.
C. Dalam rangka penyiapan dan pengembangan ketrampilan tenaga Medis maka
Puskesmas menyelenggarakan aktivitas sebagai berikut:
a. Setiap tenaga medis dan paramedis mempunyai kesempatan yang sama untuk
Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilannya.
b. Tenaga medis medis harus memberi masukan pada pimpinannya dalam Menyusun
program pengembangan staf.
c. Staf baru mengikuti orientasi untuk mengetahui tugas,fungsi wewenang dan
Tanggung jawabnya.
d. Melakukan analisa kebutuhan peningkatan ketrampilan dan pengetahuan bagi
Tenaga medis dan para medis.
e. Tenaga medis dan para medis difasilitasi untuk mengikuti program yang di adakan
oleh organisasi profesi dan institusi pengembangan pendidikan berkelanjutanTerkait.
f. Memberikan kesempatan bagi institusi lain untuk melakukan praktik ,magang dan
Penelitian tentang pelayanan kesehatan di puskesmas.
BAB III
STANDAR FASILITAS

Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan
Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang Secara
tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung Pelayanan klinik
di Ponkesdes, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.

A. Denah Ruang Ponkesdes Bringinan

DENAH RUANG

teras

BP
Ruang
tunggu

KIA
Berkas dan obat

Kamar
mandi
KETERANGAN : S
a. Luas ruangan
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup T B
d. Memiliki sumber air yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik U
f. Dinding dicat warna cerah

B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pelayanan 2
b. Kursi petugas 2
c. Kursi Pasien 2
d. Kursi tunggu 2
e. Wastafel 1
f. Tempat sampah 2
g. Pompa Air 1
h. Alat bersih bersih ruangan 1
i. Tempat Tidur Pasien 1
j. Laci Kecil 1
k. Lemari Obat 2

2. PERALATAN MEDIS
NO JENIS ALAT JUMLAH
1 Meja Pelayanan 2
2 Timbangan dewasa 1
3 Emergency kit 1 set
4 IUD KIT 1 Set
5 IMPLAN KIT 1 Set
6 Tensi meter jarum 1
7 Stetoskop 1
8 CHN kit 1
9 Penlight 1
10 Pengukur Lila 1
11 Timbangan Bayi 1
12
13 Metlin 1
14 Termomether 1

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. LINGKUP KEGIATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan ibu dan anak di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
menggunakan konsep pelayanan Continuum of Care yaitu pelayanan yang dimulai
dari persiapan sebelum terjadinya kehamilan, pemeriksaan kehamilan, pelayan bagi
bayi dan balita, anak pra sekolah.
Upaya Pelayanan Kesehatan Umum di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya pelayanan kesehatan umum yang dilaksanakan
oleh pemerintah selama ini mengacu pada pendekatan level of care (kebijakan WHO)
yaitu tindakan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang merumuskan
pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh
dikaitkan dengan sumber daya yang ada.

Pendaftaran Pemeriksaan

B. METODE
ALUR KEGIATAN
Pemberian Obat PEMERIKSAAN
Pasien datang Diagnosa

Pulang Administrasi Rujukan


Keterangan :
1. Pasien datang
2. Melakukan Pendaftaran
3. Anamnesa Pasien
4. Pemeriksaan
5. Menetukan Diagnosa Apabila pasien memerlukan pemeriksaan lebih lanjut ,
segera rujuk ke puskesmas.
6. Memberikan Obat
7. Melengkapi Administrasi
8. Pasien kemudian diijinkan pulang.

C. KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Ponkesdes Bringinan Puskesmas Jambon meliputi :
a. Promotif , berupa penyuluhan sederhana
b. Preventif,seperti PSN, Pemberdayaan Kader Kesehatan, Kunjungan Rumah
(penyuluhan)
c. Kuratif, seperti pengobatan ringan
d. Rehabilitative, seperti Kujungan Rumah (pengobatan, control)

D. RUJUKAN
Jika Ponkesdes Bringinan menemukan kasus patologis melalui pemeriksaan, maka
pasien dikirim ke Puskesmas Jambon (rujukan)

E. PENCATATAN DAN PELAPORAN


1. PENCATATAN
Pencatatan selain untuk pemantauan data juga untuk evaluasi. Macam-macam
pencatatan antara lain :
a. Buku register pendaftaran
b. Kartu Rawat Jalan
c. Lembar in form concern
d. Lembaran kwitansi pembayaran
e. Register Kohort (IBU, Bayi, Anak, KB dan APRAS)

2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Puskesmas Kauman
( Puskesmas Induk) berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi
pencatatan Pasien, Laporan KIA-KB, Laporan Gizi, Laporan P2PL (ISPA, Pnemonia,
Diare, DBD, Surveilance, Imunisasi), Laporan upaya pengembangan (Lansia, Indera)

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan logistik untuk pelaksanaan pelayanan Ponkesdes Bringinan, direncanakan dalam


renstra, POA, permintaan obat dan bahan habis pakai dan lokmin bulanan. Pengadaan
logistik berasal dari Puskesmas Jambon. Ponkesdes tinggal menunggu logistik datang dari
Dinas Kesehatan Kabupaten menuju Puskesmas Jambon.

Daftar logistik yang dibutuhkan oleh Ponkesdes bringinan


No NAMA
1. Kapas, Kassa
2 Alkohol 90 %
3 Bethadine
4 Spuit 3 ml, 0,5 ml dan 5 ml
5 Masker dan handscoon
6 Kresek untuk sampah
7 Jelly
8 Obat
9 Sabun Cuci Tangan
10 Baycline
11 Tisu Kering
12 ALKES
13 Alat Kebersihaan
14 ATK

BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan di Ponkesdes Bringinan,


perlu diperhatikan keselamatan pasien dengan melakukan identifikasi resiko terhadap segala
kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan. Upaya pencegahan resiko
terhadap pasien harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pengendalian mutu pelayanan klinis merupakan kegiatan untuk mencegah terjadinya
masalah terkait pelayanan pengobatan atau mencegah terjadinya kesalahan pengobatan /
medikasi (medication error), yang bertujuan untuk keselamatan pasien.
Unsur-unsur yang mempengaruhi mutu pelayanan sebagai berikut:
a. Unsur masukan (input), yaitu sumber daya manusia, sarana dan prasarana,
ketersediaan dana, dan Standar Prosedur Operasional.
b. Unsur proses, yaitu tindakan yang dilakukan, komunikasi, dan kerja sama.
c. Unsur lingkungan, yaitu kebijakan, organisasi, manajemen, budaya, respon dan tingkat
pendidikan masyarakat.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Untuk keamanan dan kenyamanan bagi petugas dalam memberikan pelayanan


kesehatan, terutama untuk mencegah tertularnya penyakit dimana banyak kasus –kasus
penyakit menular misal; TBC ,Kusta ,hepatitis, HIV AIDS dan penyakit yang disebabkan virus
lainya. maka petugas dalam melaksanakan pelayanan diwajibkan memperhatikaan
keamanan diri dengan pemakaian alat perlindungan diri (APD), menggunakan masker
,sarung tangan ,dan clemek plastic,jas oprasi bila diperlukan. Dan selalu melakukan cuci
tangan sebelum dan setelah melaksanakan kegiatan atau pelayanan

PEMAKAIAN ALAT PERLINDUNGAN DIRI (APD)


Pemeriksaan Tindakan Tindakan tanpa
Perlukaan perlukaan
Sanitasi tangan ya Ya ya
Sarung tangan Tidak rutin Ya ya
Masker Tidak Rutin Ya ya
Celemek Tidak Rutin Ya Tidak
(Apron)

Pembuangan sampah medis (seperti jarum) di bawa ke Puskesmas biasanya di ambil oleh
petugas sanitasi, untuk sampah non medis, di bakar di tempat pembuangan sampah milik
Balai Desa, karena Ponkesdes Carat bersandingan dengan Balai Desa

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu
pelayanan klinis di Ponkesdes yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk
peningkatan mutu standar.
b. Pelaksanaan, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan antara
capaian dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk
memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.
Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan
proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil
pemantauan.
Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui
metode berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data.
a. Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
1. Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.
Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
2. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan
kebutuhan.
b. Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
1. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis
2. Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu
c. Cara pengambilan data :
1. Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh : survey kepuasan pelanggan.
2. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan
menggunakan ceklist atau perekaman.
d. Pelaksanaan evaluasi terdiri atas :
1. Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan
pengukuran kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan
kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan
menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh karena itu, audit merupakan alat
untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara
sistematis.
Terdapat 2 macam audit, yaitu:
a. Audit Klinis
Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis,
meliputi prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumber
daya, hasil yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan
dengan pengobatan berbasis bukti.
b. Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga
medis dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang
disepakati, penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu
2. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan
pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan standar.
Contoh : kajian penggunaan antibiotika.
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pelayanan Ponkesdes Bringinan- Puskesmas Jambon ini digunakan


sebagai acuan pelaksanaan pelayanan di Ponkesdes Bringinan. Untuk keberhasilan
pelaksanaan Pedoman Pelayanan Polindes Bringinan - Puskesmas Jambon diperlukan
komitmen dan kerja sama semua pihak. Hal tersebut t akan menjadikan Pelayanan di
Ponkesdes Bringinan semakin optimal dan dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
yang di wilayah desa Bringinan khususnya. Serta dapat meningkatkan citra puskesmas dan
kepuasan pasien atau masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 Tentang


Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).

Anda mungkin juga menyukai