PONKESDES BRINGINAN
PUSKESMAS JAMBON
KABUPATEN PONOROGO
TAHUN 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan berkat dan rahmat-Nya sehingga Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo
pada Tahun 2016 ini mendapat kesempatan untuk melaksanakan akreditasi.
Akreditasi bagi Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo sangatlah penting untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan kepuasan bagi pasien serta masyarakat. Untuk
menunjang pelaksanaan akreditasi di Puskesmas Jambon Kabupaten Ponorogo maka
diperlukan pedoman pelayanan di Puskesmas jambon.
Harapan kami mudah mudahan pedoman pelayanan ini dapat memberi manfaat
dan bagi Puskesmas Jambon, sehingga akreditasi di Puskesmas Jambon Kabupaten
Ponorogo berjalan lancar dan menjadi Puskesmas yang lebih baik.
C. SASARAN PEDOMAN
Pedoman ini disusun untuk digunakan bagi para pihak terkait, yaitu :Tenaga
Pelaksana di Puskesmas khususnya yang bertugas di PONKESDES
E.LANDASAN HUKUM
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2015 Tentang
Pusat Kesehatan Masyaraka (Puskesmas).
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
2 PENGELOLA PERAWAT 1
KEPALA PUSKESMAS
Sarana adalah suatu tempat ,fasilitas dan peralatan yang langsung terkait dengan
Pelayanan klinis. Sedangkan prasarana adalah tempat ,fasilitas dan peralatan yang Secara
tidak langsung mendukung pelayanan kesehatan. Dalam upaya mendukung Pelayanan klinik
di Ponkesdes, diperlukan sarana dan prasarana yang memadai.
DENAH RUANG
teras
BP
Ruang
tunggu
KIA
Berkas dan obat
Kamar
mandi
KETERANGAN : S
a. Luas ruangan
b. Ruangan kering dan tidak lembab
c. Memiliki ventilasi yang cukup T B
d. Memiliki sumber air yang cukup
e. Lantai terbuat dari keramik U
f. Dinding dicat warna cerah
B. STANDAR FASILITAS
1. PERLENGKAPAN
a. Meja pelayanan 2
b. Kursi petugas 2
c. Kursi Pasien 2
d. Kursi tunggu 2
e. Wastafel 1
f. Tempat sampah 2
g. Pompa Air 1
h. Alat bersih bersih ruangan 1
i. Tempat Tidur Pasien 1
j. Laci Kecil 1
k. Lemari Obat 2
2. PERALATAN MEDIS
NO JENIS ALAT JUMLAH
1 Meja Pelayanan 2
2 Timbangan dewasa 1
3 Emergency kit 1 set
4 IUD KIT 1 Set
5 IMPLAN KIT 1 Set
6 Tensi meter jarum 1
7 Stetoskop 1
8 CHN kit 1
9 Penlight 1
10 Pengukur Lila 1
11 Timbangan Bayi 1
12
13 Metlin 1
14 Termomether 1
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN
Upaya Pelayanan Kesehatan ibu dan anak di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana
menggunakan konsep pelayanan Continuum of Care yaitu pelayanan yang dimulai
dari persiapan sebelum terjadinya kehamilan, pemeriksaan kehamilan, pelayan bagi
bayi dan balita, anak pra sekolah.
Upaya Pelayanan Kesehatan Umum di Indonesia dilaksanakan baik oleh
pemerintah maupun swasta. Upaya pelayanan kesehatan umum yang dilaksanakan
oleh pemerintah selama ini mengacu pada pendekatan level of care (kebijakan WHO)
yaitu tindakan Promotif, Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif yang merumuskan
pelayanan kesehatan berjenjang untuk memberikan pelayanan yang menyeluruh
dikaitkan dengan sumber daya yang ada.
Pendaftaran Pemeriksaan
B. METODE
ALUR KEGIATAN
Pemberian Obat PEMERIKSAAN
Pasien datang Diagnosa
C. KEMAMPUAN PELAYANAN
Kemampuan pelayanan Ponkesdes Bringinan Puskesmas Jambon meliputi :
a. Promotif , berupa penyuluhan sederhana
b. Preventif,seperti PSN, Pemberdayaan Kader Kesehatan, Kunjungan Rumah
(penyuluhan)
c. Kuratif, seperti pengobatan ringan
d. Rehabilitative, seperti Kujungan Rumah (pengobatan, control)
D. RUJUKAN
Jika Ponkesdes Bringinan menemukan kasus patologis melalui pemeriksaan, maka
pasien dikirim ke Puskesmas Jambon (rujukan)
2. PELAPORAN
Pelaporan yang harus disampaikan secara berkala ke Puskesmas Kauman
( Puskesmas Induk) berupa laporan bulanan yang merupakan hasil rekapitulasi
pencatatan Pasien, Laporan KIA-KB, Laporan Gizi, Laporan P2PL (ISPA, Pnemonia,
Diare, DBD, Surveilance, Imunisasi), Laporan upaya pengembangan (Lansia, Indera)
BAB V
LOGISTIK
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN
Pembuangan sampah medis (seperti jarum) di bawa ke Puskesmas biasanya di ambil oleh
petugas sanitasi, untuk sampah non medis, di bakar di tempat pembuangan sampah milik
Balai Desa, karena Ponkesdes Carat bersandingan dengan Balai Desa
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
Pengendalian mutu pelayanan klinis terintegrasi dengan program pengendalian mutu
pelayanan klinis di Ponkesdes yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Kegiatan pengendalian mutu pelayanan klinis meliputi:
a. Perencanaan, yaitu menyusun rencana kerja dan cara monitoring dan evaluasi untuk
peningkatan mutu standar.
b. Pelaksanaan, yaitu:
1. Monitoring dan evaluasi capaian pelaksanaan rencana kerja(membandingkan antara
capaian dengan rencana kerja)
2. Memberikan umpan balik terhadap hasil capaian.
c. Tindakan hasil monitoring dan evaluasi yaitu:
1. Melakukan perbaikan kualitas pelayanan standar
2. Meningkatkan kualitas pelayanan jika capaian sudah memuaskan.
Monitoring merupakan kegiatan pemantauan selama proses berlangsung untuk
memastikan bahwa aktifitas berlangsung sesuai dengan yang direncanakan.
Monitoring dapat dilakukan oleh tenaga medis dan paramedis yang melakukan
proses. Aktifitas monitoring perlu direncanakan untuk mengoptimalkan hasil
pemantauan.
Contoh ; monitoring pelayanan pasien, monitoring kinerja tenaga kesehatan
Sedangkan untuk menilai hasil atau capaian pelaksanaan pelayanan klinis, dilakukan
evaluasi. Evaluasi dilakukan terhadap data yang dikumpulkan yang diperleh melalui
metode berdasarkan waktu, cara dan teknik pengambilan data.
a. Berdasarkan waktu pengambilan data, terdiri atas:
1. Retrospektif
Pengambilan data dilakukan setelah pelayanan dilaksanakan.
Contoh : survey kepuasan pelanggan, laporan mutasi barang.
2. Prospektif
Pengambilan data dijalankan bersamaan dengan pelaksanaan pelayanan.
Contoh : waktu pelayanan kesehatan di Puskesmas, sesuai dengan
kebutuhan.
b. Berdasarkan cara pengambilan data, terdiri atas:
1. Langsung (data primer);
Data diperoleh secara langsung dari sumber informasi oleh pengambil data.
Contoh: survey kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan kilnis
2. Tidak langsung (data sekunder);
Data diperoleh dari sumber informasi yang tidak langsung
Contoh: catatan riwayat penyakit yang lalu
c. Cara pengambilan data :
1. Survei
Survei yaitu pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner.
Contoh : survey kepuasan pelanggan.
2. Observasi
Observasi yaitu pengamatan langsung aktifitas atau proses dengan
menggunakan ceklist atau perekaman.
d. Pelaksanaan evaluasi terdiri atas :
1. Audit
Audit merupakan usaha untuk menyempurnakan kualitas pelayanan dengan
pengukuran kinerja bagi yang memberikan pelayanan dengan menentukan
kinerja yang berkaitan dengan standar yang dikehendaki dan dengan
menyempurnakan kinerja tersebut. Oleh karena itu, audit merupakan alat
untuk menilai, mengevaluasi, menyempurnakan pelayanan klinis secara
sistematis.
Terdapat 2 macam audit, yaitu:
a. Audit Klinis
Audit Klinis yaitu analisis kritis sistematis terhadap pelayanan klinis,
meliputi prosedur yang digunakan untuk pelayanan, penggunaan sumber
daya, hasil yang didapat dan kualitas hidup pasien. Audit klinis dikaitkan
dengan pengobatan berbasis bukti.
b. Audit Profesional
Audit Profesional yaitu analisis kritis pelayanan klinis oleh seluruh tenaga
medis dan paramedis terkait dengan pencapaian sasaran yang
disepakati, penggunaan sumber daya dan hasil yang diperoleh.
Contoh : audit pelaksanaan system manajemen mutu
2. Review (pengkajian)
Review (pengkajian) yaitu tinjauan atau kajian terhadap pelaksanaan
pelayanan klinis tanpa dibandingkan dengan standar.
Contoh : kajian penggunaan antibiotika.
BAB IX
PENUTUP