Pe Peserta Judul Latar belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaa Monitoring &
e Mulai/ nd hadir Laporan Pemilihan n Evaluasi
UK a intervensi
Selesai
M m
Kegiata pi
n ng
F5 27/11/ LL Bayi Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
20 Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu dilaksanaka baik, petugas
mendapat (PD3I) tidak Melati desa n pada menggunakan
kekebalan awal hanya dapat Singajaya pada tanggal 27 APD level 2,
secara aktif sebelum menimbulkan bayi dan balita November jumlah vaksin
anak berusia penyakit yang terdaftar 2020 memunuhi
setahun yang tetapi dapat di tanggal bersamaan kebutuhan dan
mencakup imunisasi berdampak tersebut untuk dengan penyimpanan
BCG (Bacille, pada mendapatkan jadwal yang terstandar.
Calmette, Guerin),
kematian dan imunisasi posyandu kegiatan
hepatitis B, DPT
kecacatan. sesuai dengan melati di dilakukan dengan
(Difteri, Pertusis dan
Oleh karena jadwalnya Desa mematuhi
Tetanus), polio, dan
itu,program masing-masing. Singajaya. protokol
campak. Imunisasi
dasar juga Imunisasi Imunisasi yang Kegiatan kesehatan yang
merupakan salah harus diberikan dibuka berlaku.
satu bentuk upaya dilaksanakan berupa dengan
secara imunisasi dasar Pengukuran - Tidak ada
pencegahan
kejadian ikutan
penyakit infeksi berkelanjutan yaitu imunisasi BB, TB, dan
dan mendapat polio, campak, PB. paska imunisasi
untuk
meningkatkan dukungan dari DPT, dan BCG. Dilanjutkan - Terdapat 1 bayi
kualitas hidup berbagai dengan yang datang
(Setiawan, 2010). Imunisasi
pihak. pemberian dengan keadaan
dilakukan imunisasi
bersamaan demam sehingga
Menurut Keputusan yang pemberian
Menteri Kesehatan dengan jadwal dilakukan
RI Nomor posyandu di imunisasi harus
oleh bidan ditunda.
1611/MENKES/SK/X Desa Singajaya desa dan
I/ 2005, program tersebut dokter
pengembangan dengan tujuan internship.
imunisasi mencakup memudahkan Kegiatan ini
satu kali HB-0, satu untuk datang dihadiri
kali imunisasi BCG, dan membawa oleh 15
tiga kali imunisasi anaknya untuk bayi yang
DPT-HB, empat kali imunisasi. diantar
imunisasi polio, dan Karena langsung
satu kali imunisasi lokasinya yang oleh
campak. Imunisasi tidak jauh dari ibunya.
BCG diberikan pada tempat tinggal
bayi umur kurang mereka di
dari tiga bulan;
bandingkan
imunisasi polio pada
dengan datang
bayi baru lahir, dan
ke puskesmas.
tiga dosis
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).
F4 27/11/ LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
20 an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
Kembang keluarga n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
mengharapkan
dan gagal tumbuh Posyandu dilaksanaka menggunakan
anaknya tumbuh
Deteksi pada anak Melati desa n pada APD level 2.
kembang secara
Dini optimal. Kualitas akibat dari Singajaya pada tanggal 27 kegiatan
Stunting seorang anak dapat kekurangan bayi dan balita November dilakukan dengan
dinilaia dari proses gizi kronis, yang terdaftar 2020 mematuhi
pertumbuhan dan sehingga anak di tanggal bersamaan protokol
perkembangan. menjadi tersebut untuk dengan kesehatan yang
Pertumbuhan adalah
terlalu pendek memantau jadwal berlaku.
suatu proses
pertambahan ukuran, untuk tumbuh posyandu
usianya. kembang anak. melati di - Tidak ada bayi
baik volume, bobot,
terdeteksi
dan jumlah sel yang Kekurangan Desa
bersifat irreversible gizi kronis Pemantauan Singajaya. mengalami gizi
(tidak dapat kembali dilakukan kurang ataupun
terjadi sejak Kegiatan
ke asal) sedangkan bayi dalam bersamaan dibuka gizi buruk.
perkembangan adalah dengan jadwal
kandungan dengan
salah satu indikator posyandu di
dalam memantau hingga usia Pengukuran
Desa Singajaya
kesehatan anak. dua tahun. BB, TB, dan
Stunting pada tersebut PB.
Perkembangan anak
mencakup dengan tujuan
anak-anak Dilanjutkan
perkembangan mencerminka memudahkan dengan
personal sosial, untuk datang
n efek yang pemberian
motorikakasar, dan membawa
luas dari imunisasi
bahasa, dan motorik anaknya untuk
halus. kekurangan yang
gizi yang pemantauan dilakukan
Pertumbuhan dan
perkembangan dan
kronis selain oleh bidan
dimulai sejak lahir itu beresiko pengukuran BB desa dan
sehingga pemantauan dan TB/PB.
lebih besar dokter
pertumbuhan dimulai menderita Karena internship.
sejak dini. Setiap anak penyakit lokasinya yang Kegiatan ini
mengikuti pola umum menular dan tidak jauh dari dihadiri
pertumbuhan berat
tidak menular tempat tinggal oleh 15
badan di mana besar
pada usia mereka di bayi yang
dan laju
pertumbuhannya bisa dewasa.Anak bandingkan diantar
saja berbeda. pendek ini dengan datang langsung
Intervensi kesehatan merupakan ke puskesmas. oleh
dan gizi harus gambaran ibunya.
diberikan secara kekurangan
optimal pada periode
gizi kronis
ini untuk menjamin
kelangsungan hidup yang dimulai
dan tumbuh kembang sejak janin
anak.. Untuk hingga masa
mendeteksi pertumbuhan
pertumbuhan anak sampai usia 2
bisa dilakukan dengan tahun
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F1 27/11/ LL Seluruh Penyuluha Seribu hari pertama Berdasarkan Diperlukan Penyuluhan Kegiatan
20 peserta n tentang kehidupan anak (1000 hasil edukasi terkait tentang penyuluhan sudah
posyandu, pentingny HPK) adalah sejak hari penelitian pentingnya pentingnya terlaksana dengan
pertama kehamilan
kader a gizi pada Hermina dan 1000 hari pemenuha baik, peserta
sampai anak umur
1000 hari Sri Prihatini, pertama pada n penyuluhan
dua tahun yang dapat
pertama menentukan masa jumlah anak anak terutama kebutuhan mengikuti
anak depan manusia. Fase usia 24-59 dalam hal gizi pada penyuluhan
ini disebut sebagai bulan yang kebutuhan gizi 1000 hari dengan antusias.
periode emas karena mengonsumsi pertama
pada masa ini terjadi energi dan anak
pertumbuhan otak
protein di dilaksanaka
yang sangat pesat. bawah n di
Masalah gizi yang kebutuhan 3 Posyandu
sering terjadi pada minimal Melati Desa
1000 HPK adalah
(defisit) Singajaya
BBLR (Bayi Berat Lahir
menurut dari pukul
Rendah), anak balita
pendek (stunting), gizi status gizi 09.00-
kurang (underweight), (TB/U), 11.00.
dan gizi lebih sebanyak
31,5% anak
yang pendek
mengalami
defisit energi,
sedangkan
anak dengan
status gizinya
normal tetapi
mengalami
defisit energi
sebanyak
24,9%.
Demikian juga
dengan
tingkat
konsumsi
protein,
sebanyak
23,0% anak
yang pendek
mengalami
defisit protein
dan anak yang
normal tetapi
mengalami
defisit protein
sebanyak
17,5%
F6 28/12/ LL Peserta Screening Wabah Covid-19 1.Pelaksanaan Terkait akan Kegiatan - Persiapan
20 lomba COVID 19 menjadi pandemi lomba senam dilaksanakanny dilaksanaka petugas
senam (Rapid global setelah antar desa se a lomba senam n pada hari kesehatan sangat
kecamatan Test) diumumkan oleh kecamatan antar desa di senin, 7 baik, petugas
jonggol, WHO atau Badan jonggol yang kecamatan Desember menggunakan
dokter Kesehatan Dunia dan mana akan jonggol di 2020 di APD level 3,
internship, dengan membuat tengah kantor jumlah alat rapid
perawat penyebarannya yang kerumunan pandemi COVID kecamatan memenuhi
dan bidan begitu cepat dan 19. Maka jonggol kebutuhan.
puskesmas membuat Covid-19 perkumpulan perlunya pada jam kegiatan
jonggol menjadi topik utama orang dalam dilakukan 08.00. dilakukan dengan
di penjuru dunia. jumlah besar screening agar Kegiatan mematuhi
Tidak terkecuali di yang bisa meminimalisir diawali protokol
Indonesia karena menyebarkan penyebaran dengan kesehatan yang
jumlah masyarakat covid 19 di covid 19 di persiapan berlaku.
yang terinfeksi virus kecamatan wilayah barang
- Terdapat 1
Covid-19 atau Corona jonggol secara kecamatan bawaan di
mengalami masif jonggol. Selain puskesmas peserta yang
memiliki hasil
peningkatan hari itu juga jonggol
demi hari. 2.Perlunya protokol kemudian reaktif pada IgM
data dan 1 peserta
kesehatan bersama-
Salah satu upaya kesehatan berupa 3M sama yang memiliki
pencegahan peserta lomba hasil reaktif pada
tetap harus menuju ke
penyebaran selain 3M apakah
adalah melakukan sedang dilakukan. kecamatan IgG.
screening covid terkena covid jonggol.
berupa rapid test. 19 atau tidak Semua
pemeriksa
menggunak
an APD
level 3.
Dilakukan
pemeriksaa
n rapid test
ke 80
peserta
lomba
senam.
Acara
selesai
pada pukul
11.00.
F1 1/12/2 LL Masyarakat Penyuluha HIV adalah penyakit Menurut data 1.Diperlukan Penyuluhan Kegaiatan
0 Kec. n menular pembunuh Direktorat sosialisasi tentang penyuluhan sudah
Jonggol, HIV/AIDS nomor satu di dunia. Jenderal mengenai apa HIV/AIDS terlaksana dengan
dokter pada hari Menurut data dari Pengendalian itu HIV/AIDS, dilakukan baik namun
internsip, HIV World Health dan penyebarannya di halaman dikarenakan
Perawat sedunia Organization (WHO) Pencegahan , depan kegiatan yang
puskesmas tahun 2017 Penyakit pencegahannya puskesmas dilakukan
menyatakan bahwa Kemenkes RI dan jonggol mendadak
940.000 orang menyatakan pengobatannya pada sehingga
meninggal karena bahwa jumlah . tanggal 1 pembawaan dan
HIV. Ada sekitar 36,9 kasus HIV dari Desember pemberian materi
juta orang yang hidup tahun 2005 2. Screening 2020 belum maksimal
dengan HIV pada sampai terhadap bertepatan
akhir tahun 2017 dengan tahun pasien dengan dengan hari
dengan 1,8 juta orang 2017 resiko tinggi HIV dunia.
menjadi terinfeksi mengalami terkena Dengan
baru pada tahun 2017 kenaikan HIV/AIDS peserta
secara global. setiap penyuluhan
tahunnya. adapah
Kasus HIV 2 di pasien
Indonesia poliklinik
pada tahun puskesmas
2016 tercatat jonggol
41.250 kasus yang masih
dan data menunggu
terakhir giliran
hingga untuk
Desember dilakukan
2017 tercatat screening
48.300 kasus. covid
Sedangkan sebelum
kasus AIDS di masuk
Indonesia kedalam
pada tahun puskesmas.
2016 tercatat Penyuluhan
10.146 kasus dibawakan
dan data oleh dokter
terakhir internship
hingga dan
Desember perawat.
2017 tercatat Dengan isi
9.280 kasus. penyuluhan
Presentase tentang
infeksi HIV penjelasan
tertinggi HIV/AIDS,
dilaporkan penyebaran
pada nya,
kelompok pencegaha
umur 25-49 nnya dan
tahun pengobata
(69,2%), nnya.
diikuti
kelompok
umur 20-24
tahun
(16,7%),
kelompok
umur ≥50
tahun (7,6%),
kelompok
umur 15-19
tahun sebesar
4%.
F1 5/12/2 LL Masyarakat Prolanis Prolanis merupakan Ditinjau dari Diadakanannya Program Program prloanis
0 Kec. program pemerintah masalah saat prolanis di prolanis di puskesmas
Jonggol yaitu system ini Indonesia kecamatan dilaksanaka jonggol sudah
usia > 40th, pelayanan Kesehatan mengalami Jonggol rutin n pada terlaksana dan
dokter dan pendekatan transisi setiap tanggal 5 berjalan dengan
internsip, proaktif yang epidemiologi bulannya, Desember baik dan rutin tiap
Perawat dilaksanakan secara dimana terjadi kegiatan 2020 mulai bulannya. Hanya
puskesmas terintegrasi peningkatan prolanis pukul 08.00 saja selama
melibatkan peserta, prevalensi meliputi senam di aula pandemi ini
faislitas Kesehatan penyakit tidak lansia, Puskesmas kegiatan senam
dan BPJS Kesehatan. menular penyluhan Jonggol lansia tidak lagi
Prolanis bertujuan (PTM). Saat ini Kesehatan, yang dilakukan dan
mendoorng peserta Indonesia pemeriksaan dihadiri sluruh kegiatan
penyandang penyakit masuk 10 laboratorium oleh 30 berlangsung
kronis seperti DM tipe negara darah, peserta, 2 dengan tetap
II dan hipertensi terbesar pemeriksaan dokter memperhatikan
untuk mencapai penderita tensi, internsip, protokol
kualitas hidup yang diabetes pengukuran perawat kesehatan
optimal mellitus di BB. puskesmas
dunia, selain dan
itu pada pegawai
penyakit laboratoriu
hipertensi di m. Kegiatan
Indonesia juga diawali
masih tinggi dengan
prevalensinya. penyuluhan
Kesehatan
mengenai
hipertensi
dan DM,
lalu
pengeceka
n tekanan
darah dan
pengukura
n BB serta
pengambila
n sampel
darah.
F5 4/12/2 LL Balita Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
0 Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu dilaksanaka baik, petugas
mendapat (PD3I) tidak Anggrek desa n pada menggunakan
kekebalan awal hanya dapat Singasari pada tanggal 4 APD level 2,
secara aktif sebelum menimbulkan bayi dan balita Desember jumlah vaksin
anak berusia penyakit yang terdaftar 2020 memunuhi
setahun yang tetapi dapat di tanggal bersamaan kebutuhan dan
mencakup imunisasi
berdampak tersebut untuk dengan penyimpanan
BCG (Bacille,
pada mendapatkan jadwal yang terstandar.
Calmette, Guerin),
kematian dan imunisasi posyandu kegiatan
hepatitis B, DPT
kecacatan. sesuai dengan anggrek di dilakukan dengan
(Difteri, Pertusis dan
Tetanus), polio, dan Oleh karena jadwalnya Desa mematuhi
campak. Imunisasi itu,program masing-masing. Singasari. protokol
dasar juga Imunisasi Imunisasi yang Kegiatan kesehatan yang
merupakan salah harus diberikan dibuka berlaku.
satu bentuk upaya dilaksanakan berupa dengan
- Tidak ada
pencegahan secara imunisasi dasar Pengukuran
kejadian ikutan
penyakit infeksi berkelanjutan yaitu imunisasi BB, TB, dan
untuk paska imunisasi
dan mendapat polio, campak, PB.
meningkatkan dukungan dari DPT, dan BCG. Dilanjutkan
kualitas hidup berbagai dengan
(Setiawan, 2010). pihak. Imunisasi pemberian
dilakukan imunisasi
Menurut Keputusan bersamaan yang
Menteri Kesehatan dengan jadwal dilakukan
RI Nomor posyandu di oleh bidan
1611/MENKES/SK/X Desa Singasari desa dan
I/ 2005, program tersebut dokter
pengembangan dengan tujuan internship.
imunisasi mencakup memudahkan Kegiatan ini
satu kali HB-0, satu untuk datang dihadiri
kali imunisasi BCG, dan membawa oleh 11
tiga kali imunisasi
anaknya untuk bayi yang
DPT-HB, empat kali
imunisasi. diantar
imunisasi polio, dan
Karena langsung
satu kali imunisasi
lokasinya yang oleh
campak. Imunisasi
BCG diberikan pada tidak jauh dari ibunya.
bayi umur kurang tempat tinggal
dari tiga bulan; mereka di
imunisasi polio pada bandingkan
bayi baru lahir, dan dengan datang
tiga dosis ke puskesmas.
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).
F4 4/12/2 LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
0 an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
keluarga
Kembang n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
mengharapkan
dan anaknya tumbuh gagal tumbuh Posyandu dilaksanaka menggunakan
Deteksi kembang secara pada anak Anggrek desa n pada APD level 2.
Dini optimal. Kualitas akibat dari Singasari pada tanggal 4 kegiatan
Stunting seorang anak dapat kekurangan bayi dan balita Desember dilakukan dengan
dinilaia dari proses gizi kronis, yang terdaftar 2020 mematuhi
pertumbuhan dan sehingga anak di tanggal bersamaan protokol
perkembangan.
menjadi tersebut untuk dengan kesehatan yang
Pertumbuhan adalah
suatu proses terlalu pendek memantau jadwal berlaku.
pertambahan ukuran, untuk tumbuh posyandu
usianya. kembang anak. anggrek di - Tidak ada bayi
baik volume, bobot,
dan jumlah sel yang terdeteksi
Kekurangan Desa
bersifat irreversible gizi kronis Pemantauan Singasari. mengalami gizi
(tidak dapat kembali dilakukan kurang ataupun
terjadi sejak Kegiatan
ke asal) sedangkan bersamaan gizi buruk.
bayi dalam dibuka
perkembangan adalah dengan jadwal
salah satu indikator kandungan dengan
hingga usia posyandu di Pengukuran
dalam memantau
Desa Singasari
kesehatan anak. dua tahun. BB, TB, dan
Perkembangan anak Stunting pada tersebut PB.
mencakup dengan tujuan
anak-anak Dilanjutkan
perkembangan memudahkan
personal sosial, mencerminka untuk datang dengan
motorikakasar, n efek yang dan membawa pemberian
bahasa, dan motorik luas dari anaknya untuk imunisasi
halus.
kekurangan pemantauan yang
Pertumbuhan dan
gizi yang dan dilakukan
perkembangan
dimulai sejak lahir kronis selain pengukuran BB oleh bidan
sehingga pemantauan itu beresiko dan TB/PB. desa dan
pertumbuhan dimulai lebih besar Karena dokter
sejak dini. Setiap anak menderita lokasinya yang internship.
mengikuti pola umum penyakit tidak jauh dari Kegiatan ini
pertumbuhan berat
menular dan tempat tinggal dihadiri
badan di mana besar
dan laju tidak menular mereka di oleh 11
pertumbuhannya bisa pada usia bandingkan bayi yang
saja berbeda. dewasa.Anak dengan datang diantar
Intervensi kesehatan pendek ini ke puskesmas. langsung
dan gizi harus merupakan oleh
diberikan secara gambaran ibunya.
optimal pada periode
kekurangan
ini untuk menjamin
kelangsungan hidup gizi kronis
dan tumbuh kembang yang dimulai
anak.. Untuk sejak janin
mendeteksi hingga masa
pertumbuhan anak pertumbuhan
bisa dilakukan dengan
sampai usia 2
pengukuran berat
tahun
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F6 7/12/2 LL Pegawai Screening Penyakit tidak Ditinjau dari Kegiatan Kegiatan - Persiapan
0 kecamatan PTM di menular (PTM) telah masalah saat pengukuran dilaksanaka petugas
jonggol, kantor menjadi masalah ini Indonesia tensi dan n pada hari kesehatan kurang
besar di masyarakat
dokter kecamata mengalami pengukuran senin, 7 baik, petugas
internship, n jonggol Indonesia. Penyakit transisi GDS dilakukan Desember menggunakan
perawat (HT dan tidak menular epidemiologi di kantor 2020 di APD level 2,
dan bidan DM) cenderung terus dimana terjadi kecamatan kantor pemeriksaan
meningkat secara
puskesmas peningkatan jonggol dan kecamatan terlambat dimulai
global dan nasional
jonggol prevalensi konsultasi jonggol karena obat-
telah menduduki
sepuluh besar penyakit tidak terkait PTM. pada jam obatan belum
penyakit penyebab menular 08.00. dibawa karena
kematian. Kasus (PTM). Saat ini Kegiatan adanya
terbanyak dari Indonesia diawali miskomunikasi.
penyakit tidak masuk 10 dengan
menular tersebut
negara persiapan
adalah diabetes
melitus dan terbesar barang
hipertensi. penderita bawaan di
diabetes puskesmas
Diabetes melitus mellitus di jonggol
digambarkan sebagai dunia, selain kemudian
penyakit yang itu pada bersama-
gejalanya adalah
penyakit sama
sering kencing
sehingga disebut pula hipertensi di menuju ke
dengan penyakit Indonesia juga kecamatan
kencing manis. Pada masih tinggi jonggol.
pasien yang prevalensinya. Semua
menderita penyakit pemeriksa
diabetes melitus
menggunak
kadar gulanya
an APD
menjadi meningkat.
Pada saat itu tubuh level 2.
tidak bisa Dilakukan
menggunakan glukosa pemeriksaa
yang ada didalam n gula
darah untuk diubah darah stik
menjadi energi karena dan tensi.
penumpukan atau Acara
kelebihan glukosa selesai
dalam darah.
pada pukul
11.00.
Hipertensi merupakan
penyakit tidak
menular, penyakit
degeneratif ini banyak
terjadi dan
mempunyai tingkat
mortalitas yang cukup
tinggi serta
mempengaruhi
kualitas hidup dan
produktifitas
seseorang. Hipertensi
sering diberi gelar The
Sillent Killer karena
penyakit ini
merupakan
pembunuh
tersembunyi. Penyakit
tekanan darah atau
hipertensi telah
membunuh 9,4 juta
warga di dunia setiap
tahunnya
F5 12/12/ LL Kepala Edukasi Wabah Covid-19 1.Banyaknya Diperlukan Kegiatan Persiapan alat dan
20 dusun, Masyarak menjadi pandemi informasi penyuluhan penyuluhan materi sudah
ketua RT, at global setelah yang salah kepada kader covid19 bagus. Materi
kader mengenai diumumkan oleh dan tidak kesehatan dilaksanaka bersifat ringan
Kesehatan, Covid19 WHO atau Badan benar yang di setempat, n pada sehingga mudah
pengurus dalam Kesehatan Dunia dan percaya bidan desa, dan tanggal 12 diterima oleh
RT, MMD dengan masyarakat perangkat desa desember masyarakat
perawat desa penyebarannya yang mengenai 2020 di awam.
puskesmas, Singajaya 2. Belum covid19 balai
begitu cepat adanya
bidan desa membahas juga pertemuan
membuat Covid-19 kesadaran
menjadi topik utama penuh dari fakta dan mitos desa
di penjuru dunia. masyarakat yang banyak singajaya.
Tidak terkecuali di akan beredar. Dihadiri
Indonesia karena pentingnya Dengan oleh
jumlah masyarakat 3M dalam mengedukasi beberapa
yang terinfeksi virus upaya tokoh perangkat
Covid-19 atau pencegahan masyarakat ini dusun,
Corona mengalami infeksi di harapkan ketua RT,
covid19 dapat ketua RW,
peningkatan hari
meluruskan kader
demi hari. 3. stigma banyaknya Kesehatan,
masyarakat
Semakin majunya informasi- bidan desa.
terhadap informasi yang Kegiatan ini
teknologi, membuat
penderita
masyarakat mudah salah di dilaksanaka
covid19 masyarakat. n
untuk mencari
informasi, namun Sehingga bersamaan
meningkatkan dengan
cukup banyak
pengetahuan jadwal
informasi diluar sana
masyarakat MMD desa
yang tidak dapat
terkait penyakit Singajaya.
dipertanggung
covid19 ini. Kegiatan
jawabkan
dibuka
kebenarannya.
dengan
Sebagian besar pemberian
masyarakat belum materi
mampu menyaring mengenai
informasi-informasi covid19
mana yang benar dan
dan dapat dipercaya. dilanjutkan
Oleh karena itu dengan sesi
sebuah upaya yang tanya
dapat dilakukan jawab
untuk meningkatkan kemudian
pengetahuan MMD.
masyarakat adalah Kegiatan
edukasi dan dilakukan
penyeluhan kepada dengan
perangkat dusun tetap
mematuhi
serta kader
protocol
Kesehatan setempat.
Kesehatan.
F1 14/12/ LL Masyarakat Posbindu Posbindu merupakan Ditinjau dari Diadakanannya Program Program posbindu
20 Desa program pemerintah masalah saat posbindu di posbindu di desa singajaya
Singajaya yaitu kegiatan ini Indonesia desa singajaya dilaksanaka sudah terlaksana
usia > 40th, monitoring dan mengalami rutin setiap n pada dan berjalan
dokter deteksi dini faktor transisi bulannya, tanggal 14 dengan baik.
internsip, resiko PTM epidemiologi kegiatan Desember Hanya saja selama
Bidan terintegrasi dimana terjadi posbindu 2020 mulai pandemi ini
promkes melibatkan peserta, peningkatan meliputi pukul 08.00 kegiatan posbindu
faislitas Kesehatan prevalensi penyuluhan di dua tidak berjalan
dan BPJS Kesehatan. penyakit tidak Kesehatan, tempat, rutin setiap bulan
Posbindu bertujuan menular pemeriksaan yaitu, untuk
untuk mendeteksi (PTM). Saat ini laboratorium rumah menghindari
sedini mungkin dan Indonesia darah, dan salah satu keraiamaian yang
melakukan masuk 10 pemeriksaan warga dan bisa
pemantauan penyakit negara tensi. aula meningkatkan
kronis seperti DM tipe terbesar pengajian resiko
II dan hipertensi penderita yang penyebaran
untuk mencapai diabetes dihadiri
kualitas hidup yang mellitus di oleh 30 COVID 19.
optimal dunia, selain peserta,
itu pada dokter
penyakit internsip,
hipertensi di dan bidan
Indonesia juga puskesmas.
masih tinggi Kegiatan
prevalensinya. diawali
dengan
penyuluhan
Kesehatan
mengenai
3M, lalu
pengeceka
n tekanan
darah dan
pengambila
n sampel
darah.
F5 8/1/21 LL Bayi Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu desa dilaksanaka baik, petugas
mendapat (PD3I) tidak Singajaya pada n pada menggunakan
kekebalan awal hanya dapat bayi dan balita tanggal 8 APD level 2,
secara aktif sebelum menimbulkan yang terdaftar Januari jumlah vaksin
anak berusia penyakit di tanggal 2021 memunuhi
setahun yang tetapi dapat tersebut untuk bersamaan kebutuhan dan
mencakup imunisasi
berdampak mendapatkan dengan penyimpanan
BCG (Bacille,
pada imunisasi jadwal yang terstandar.
Calmette, Guerin),
kematian dan sesuai dengan posyandu kegiatan
hepatitis B, DPT
kecacatan. jadwalnya di Desa dilakukan dengan
(Difteri, Pertusis dan
Tetanus), polio, dan Oleh karena masing-masing. Singasari. mematuhi
campak. Imunisasi itu,program Imunisasi yang Kegiatan protokol
dasar juga Imunisasi diberikan dibuka kesehatan yang
merupakan salah harus berupa dengan berlaku.
satu bentuk upaya dilaksanakan imunisasi dasar Pengukuran
- Tidak ada
pencegahan secara yaitu imunisasi BB, TB, dan kejadian ikutan
penyakit infeksi berkelanjutan polio, campak, PB. paska imunisasi
untuk dan mendapat DPT, dan BCG. Dilanjutkan
meningkatkan dukungan dari dengan
kualitas hidup berbagai Imunisasi pemberian
(Setiawan, 2010). dilakukan
pihak. imunisasi
bersamaan yang
Menurut Keputusan dengan jadwal dilakukan
Menteri Kesehatan posyandu di oleh bidan
RI Nomor Desa Singasari desa dan
1611/MENKES/SK/X tersebut dokter
I/ 2005, program dengan tujuan internship.
pengembangan memudahkan
imunisasi mencakup Kegiatan ini
untuk datang
satu kali HB-0, satu dihadiri
dan membawa oleh 25
kali imunisasi BCG,
anaknya untuk
tiga kali imunisasi bayi yang
imunisasi. diantar
DPT-HB, empat kali
Karena
imunisasi polio, dan langsung
satu kali imunisasi lokasinya yang oleh
campak. Imunisasi tidak jauh dari ibunya.
BCG diberikan pada tempat tinggal
bayi umur kurang mereka di
dari tiga bulan; bandingkan
imunisasi polio pada dengan datang
bayi baru lahir, dan ke puskesmas.
tiga dosis
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).
F4 8/1/21 LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
keluarga
Kembang n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
mengharapkan
dan gagal tumbuh Posyandu desa dilaksanaka menggunakan
anaknya tumbuh
Deteksi kembang secara pada anak Singajaya pada n pada APD level 2.
Dini optimal. Kualitas akibat dari bayi dan balita tanggal 8 kegiatan
Stunting seorang anak dapat kekurangan yang terdaftar Januari dilakukan dengan
dinilaia dari proses gizi kronis, di tanggal 2021 mematuhi
pertumbuhan dan sehingga anak tersebut untuk bersamaan protokol
perkembangan.
menjadi memantau dengan kesehatan yang
Pertumbuhan adalah
suatu proses terlalu pendek tumbuh jadwal berlaku.
pertambahan ukuran, untuk kembang anak. posyandu
- Tidak ada bayi
baik volume, bobot, usianya. di Desa
dan jumlah sel yang Kekurangan Pemantauan Singajaya. terdeteksi
bersifat irreversible dilakukan mengalami gizi
gizi kronis Kegiatan
(tidak dapat kembali terjadi sejak bersamaan dibuka kurang ataupun
ke asal) sedangkan bayi dalam dengan jadwal dengan gizi buruk.
perkembangan adalah kandungan posyandu di Pengukuran
salah satu indikator hingga usia Desa Singasari BB, TB, dan
dalam memantau
dua tahun. tersebut PB.
kesehatan anak.
Stunting pada dengan tujuan Dilanjutkan
Perkembangan anak
mencakup anak-anak memudahkan dengan
perkembangan mencerminka untuk datang pemberian
personal sosial, n efek yang dan membawa imunisasi
motorikakasar, luas dari anaknya untuk yang
bahasa, dan motorik kekurangan pemantauan dilakukan
halus.
gizi yang dan oleh bidan
Pertumbuhan dan
perkembangan kronis selain pengukuran BB desa dan
dimulai sejak lahir itu beresiko dan TB/PB. dokter
sehingga pemantauan lebih besar Karena internship.
pertumbuhan dimulai menderita lokasinya yang Kegiatan ini
sejak dini. Setiap anak penyakit tidak jauh dari dihadiri
mengikuti pola umum menular dan tempat tinggal oleh 25
pertumbuhan berat
tidak menular mereka di bayi yang
badan di mana besar
dan laju pada usia bandingkan diantar
pertumbuhannya bisa dewasa.Anak dengan datang langsung
saja berbeda. pendek ini ke puskesmas. oleh
Intervensi kesehatan merupakan ibunya.
dan gizi harus gambaran
diberikan secara
kekurangan
optimal pada periode
gizi kronis
ini untuk menjamin
kelangsungan hidup yang dimulai
dan tumbuh kembang sejak janin
anak.. Untuk hingga masa
mendeteksi pertumbuhan
pertumbuhan anak sampai usia 2
bisa dilakukan dengan tahun
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F1 8/1/20 LL Peserta Edukasi Wabah Covid-19 1.Banyaknya Diperlukan Kegiatan Penyuluhan
posyandu, Masyarak menjadi pandemi informasi penyuluhan penyuluhan berjalan dengan
bidan desa at global setelah yang salah mengenai covid19 baik dengan
mengenai diumumkan oleh dan tidak covid19 dilaksanaka respon dari
Covid19 WHO atau Badan benar yang di membahas juga n pada peserta yang
Kesehatan Dunia dan percaya fakta dan mitos tanggal 8 antusias dengan
dengan masyarakat yang banyak Januari mengajukan
penyebarannya yang beredar. 2021 di beberapa
2. Belum Dengan posyandu pertanyaan.
begitu cepat adanya mengedukasi desa
membuat Covid-19 kesadaran tokoh singasari.
menjadi topik utama penuh dari masyarakat ini Kegiatan
di penjuru dunia. masyarakat di harapkan dibuka
Tidak terkecuali di akan dapat dengan
Indonesia karena pentingnya meluruskan pemberian
jumlah masyarakat 3M dalam banyaknya materi
yang terinfeksi virus upaya informasi- mengenai
Covid-19 atau pencegahan informasi yang covid19
Corona mengalami infeksi salah di dan
peningkatan hari covid19 masyarakat. dilanjutkan
demi hari. Sehingga dengan
3. stigma
masyarakat meningkatkan kegiatan
Semakin majunya
terhadap pengetahuan posyandu.
teknologi, membuat
penderita masyarakat
masyarakat mudah
untuk mencari covid19 terkait penyakit
informasi, namun covid19 ini.
cukup banyak
informasi diluar sana
yang tidak dapat
dipertanggung
jawabkan
kebenarannya.
Sebagian besar
masyarakat belum
mampu menyaring
informasi-informasi
mana yang benar
dan dapat dipercaya.
Oleh karena itu
sebuah upaya yang
dapat dilakukan
untuk meningkatkan
pengetahuan
masyarakat adalah
edukasi dan
penyeluhan kepada
perangkat dusun
serta kader
Kesehatan setempat.
F3 28/12/ LL Rumah Dalam Undang- 1. Pertumbu Diperlukan Kegiatan Kegiatan survey
2020 Sehat undang Nomor 4 han adanya survey survey berjalan dengan
Tahun 1992 penduduk inspeksi rumah baik dengan tetap
tentang Perumahan yang tidak sanitasi sehat melaksanakan
dan Permukiman, diikuti Kesehatan dilakukan protocol
perumahan adalah pertamba lingkungan pada kesehatan.
kelompok rumah han luas rumah yang tanggal 28
tanah -> dilakukan desember Kondisi rumah
yang berfungsi penduduk yang
masalah langsung ke 2020 di
sebagai lingkungan
tempattinggal atau kepadatan rumah-rumah kampung dikunjungi masih
lingkungan hunian populasi warga dan haur Sebagian besar
yang dilengkapi dan menilai kondisi kuning, dalam kriteria
dengan prasarana lingkungan masing-masing galang, rumah tidak
dan sarana tempat rumah. karni Desa sehat. Pemerintah
lingkungan. Rumah tinggal -> Diperlukan juga jonggol. setempat
adalah sebuah penyakit edukasi kepada kegiatan diharapkan dapat
tempat tujuan akhir serta masyarakat berupa memberikan
masalah mengenai wawancara bantuan terhadap
dari manusia. Rumah
Kesehatan kriteria rumah dan warga yang
menjadi tempat
sehat, manfaat inspeksi kurang mampu
berlindung dari
dan langsung terutama dalam
cuaca dan kondisi
2. prasyarat dampaknya keadaan hal pembangunan
lingkungan sekitar,
berperilak bagi Kesehatan. rumah dan jamban yang
menyatukan sebuah
u sehat dilanjutkan saniter.
keluarga, dengan
memiliki
meningkatkan edukasi
kriteria
tumbuh kembang kepada
yang sulit
kehidupan setiap pemilik
dapat
manusia,dan rumah.
dipenuhi
menjadi bagian dari Total
akibat
gaya hidup manusia kepadatan rumah yang
Sedangkan populasi dikunjungi
pengertian Sehat yang tidak sebanyak 5
menurut WHO diimbangi rumah.
adalah suatu ketersedia
keadaan yang an lahan
sempurna baik fisik, perumaha
mental maupun n serta <<
sosial budaya, bukan pemaham
hanya keadaan yang an
bebas penyakit dan seseorang
kelemahan terhadap
(kecacatan) kriteria
rumah
Rumah yang tidak sehat
sehat merupakan
penyebab dari 3. Permasala
rendahnya taraf han
kesehatan jasmani penyakit
dan rohani yang berbasis
memudahkan lingkungan
terjangkitnya yang
penyakit dan ditemukan
mengurangi daya didesa
kerja atau daya saat
kegiatan
produktif seseorang.
lapangan
Rumah tidak sehat
diantarany
ini dapat menjadi
a ISPA.
reservoir penyakit
bagi seluruh
lingkungan, jika
kondisi tidak sehat
bukan hanya pada
satu rumah
tetapipada
kumpulan rumah
(lingkungan
pemukiman).
Timbulnya
permasalahan
kesehatan
dilingkungan
pemukiman pada
dasarnya
disebabkan karena
tingkat kemampuan
ekonomimasyarakat
yang rendah,
karena rumah
dibangun
berdasarkan
kemampuan
keuanganpenghunin
ya (Notoatmodjo,
2003)
F5 12/2/2 LL Bayi Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
1 Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu dilaksanaka baik, petugas
mendapat (PD3I) tidak Melati desa n pada menggunakan
kekebalan awal hanya dapat Singajaya pada tanggal 12 APD level 2,
secara aktif sebelum menimbulkan bayi dan balita Februari jumlah vaksin
anak berusia penyakit yang terdaftar 2021 memunuhi
setahun yang tetapi dapat di tanggal bersamaan kebutuhan dan
mencakup imunisasi berdampak tersebut untuk dengan penyimpanan
BCG (Bacille, pada mendapatkan jadwal yang terstandar.
Calmette, Guerin),
kematian dan imunisasi posyandu kegiatan
hepatitis B, DPT
kecacatan. sesuai dengan melati di dilakukan dengan
(Difteri, Pertusis dan
Oleh karena jadwalnya Desa mematuhi
Tetanus), polio, dan
itu,program masing-masing. Singasari. protokol
campak. Imunisasi
dasar juga Imunisasi Imunisasi yang Kegiatan kesehatan yang
merupakan salah harus diberikan dibuka berlaku.
satu bentuk upaya dilaksanakan berupa dengan
secara imunisasi dasar Pengukuran - Tidak ada
pencegahan
kejadian ikutan
penyakit infeksi berkelanjutan yaitu imunisasi BB, TB, dan
dan mendapat polio, campak, PB. paska imunisasi
untuk
meningkatkan dukungan dari DPT, dan BCG. Dilanjutkan
kualitas hidup berbagai dengan
(Setiawan, 2010). Imunisasi
pihak. pemberian
dilakukan imunisasi
Menurut Keputusan bersamaan yang
Menteri Kesehatan dengan jadwal dilakukan
RI Nomor posyandu di oleh bidan
1611/MENKES/SK/X Desa Singasari desa dan
I/ 2005, program tersebut dokter
pengembangan dengan tujuan internship.
imunisasi mencakup memudahkan Kegiatan ini
satu kali HB-0, satu untuk datang dihadiri
kali imunisasi BCG, dan membawa oleh 20
tiga kali imunisasi anaknya untuk bayi yang
DPT-HB, empat kali imunisasi. diantar
imunisasi polio, dan Karena langsung
satu kali imunisasi lokasinya yang oleh
campak. Imunisasi tidak jauh dari ibunya.
BCG diberikan pada tempat tinggal
bayi umur kurang mereka di
dari tiga bulan;
bandingkan
imunisasi polio pada
dengan datang
bayi baru lahir, dan
ke puskesmas.
tiga dosis
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).
F4 12/2/2 LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
1 an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
Kembang keluarga n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
mengharapkan
dan gagal tumbuh Posyandu desa dilaksanaka menggunakan
anaknya tumbuh
Deteksi pada anak Singajaya pada n pada APD level 2.
kembang secara
Dini optimal. Kualitas akibat dari bayi dan balita tanggal 12 kegiatan
Stunting seorang anak dapat kekurangan yang terdaftar Februari dilakukan dengan
dinilaia dari proses gizi kronis, di tanggal 2021 mematuhi
pertumbuhan dan sehingga anak tersebut untuk bersamaan protokol
perkembangan. menjadi memantau dengan kesehatan yang
Pertumbuhan adalah
terlalu pendek tumbuh jadwal berlaku.
suatu proses
pertambahan ukuran, untuk kembang anak. posyandu
usianya. di Desa - Tidak ada bayi
baik volume, bobot,
Pemantauan terdeteksi
dan jumlah sel yang Kekurangan Singajaya.
bersifat irreversible gizi kronis dilakukan Kegiatan mengalami gizi
(tidak dapat kembali bersamaan kurang ataupun
terjadi sejak dibuka
ke asal) sedangkan bayi dalam dengan jadwal dengan gizi buruk.
perkembangan adalah posyandu di
kandungan Pengukuran
salah satu indikator Desa Singasari
dalam memantau hingga usia BB, TB, dan
tersebut
kesehatan anak. dua tahun. PB.
Stunting pada dengan tujuan Dilanjutkan
Perkembangan anak
mencakup memudahkan
anak-anak dengan
perkembangan mencerminka untuk datang pemberian
personal sosial, dan membawa
n efek yang imunisasi
motorikakasar, anaknya untuk
luas dari yang
bahasa, dan motorik pemantauan
halus. kekurangan dilakukan
gizi yang dan oleh bidan
Pertumbuhan dan
perkembangan pengukuran BB
kronis selain desa dan
dimulai sejak lahir itu beresiko dan TB/PB. dokter
sehingga pemantauan Karena
lebih besar internship.
pertumbuhan dimulai menderita lokasinya yang Kegiatan ini
sejak dini. Setiap anak penyakit tidak jauh dari dihadiri
mengikuti pola umum menular dan tempat tinggal oleh 20
pertumbuhan berat
tidak menular mereka di bayi yang
badan di mana besar
pada usia bandingkan diantar
dan laju
pertumbuhannya bisa dewasa.Anak dengan datang langsung
saja berbeda. pendek ini ke puskesmas. oleh
Intervensi kesehatan merupakan ibunya.
dan gizi harus gambaran
diberikan secara kekurangan
optimal pada periode
gizi kronis
ini untuk menjamin
kelangsungan hidup yang dimulai
dan tumbuh kembang sejak janin
anak.. Untuk hingga masa
mendeteksi pertumbuhan
pertumbuhan anak sampai usia 2
bisa dilakukan dengan tahun
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F1 12/2/2 LL Peserta Edukasi Wabah Covid-19 1.Banyaknya Diperlukan Kegiatan Penyuluhan
0 posyandu, Masyarak menjadi pandemi informasi penyuluhan penyuluhan berjalan dengan
bidan desa at global setelah yang salah mengenai covid19 baik dengan
mengenai diumumkan oleh dan tidak covid19 dilaksanaka respon dari
Covid19 WHO atau Badan benar yang di membahas juga n pada peserta yang
Kesehatan Dunia dan percaya fakta dan mitos tanggal 12 antusias dengan
dengan masyarakat yang banyak Februari mengajukan
penyebarannya yang beredar. 2021 di beberapa
2. Belum Dengan posyandu pertanyaan.
begitu cepat adanya mengedukasi desa
membuat Covid-19 kesadaran tokoh singasari.
menjadi topik utama penuh dari masyarakat ini Kegiatan
di penjuru dunia. masyarakat di harapkan dibuka
Tidak terkecuali di akan dapat dengan
Indonesia karena pentingnya meluruskan pemberian
jumlah masyarakat 3M dalam banyaknya materi
yang terinfeksi virus upaya informasi- mengenai
Covid-19 atau pencegahan informasi yang covid19
Corona mengalami infeksi salah di dan
covid19 masyarakat. dilanjutkan
peningkatan hari
Sehingga dengan
demi hari. 3. stigma meningkatkan kegiatan
masyarakat
Semakin majunya pengetahuan posyandu.
terhadap masyarakat
teknologi, membuat
masyarakat mudah penderita terkait penyakit
untuk mencari covid19 covid19 ini.
informasi, namun
cukup banyak
informasi diluar sana
yang tidak dapat
dipertanggung
jawabkan
kebenarannya.
Sebagian besar
masyarakat belum
mampu menyaring
informasi-informasi
mana yang benar
dan dapat dipercaya.
Oleh karena itu
sebuah upaya yang
dapat dilakukan
untuk meningkatkan
pengetahuan
masyarakat adalah
edukasi dan
penyeluhan kepada
perangkat dusun
serta kader
Kesehatan setempat.
F6 16/1/2 LL Pasien Kunjunga Wabah Covid-19 1.Perlunya Diperlukan Kegiatan - Persiapan
1 suspek, n Rumah menjadi pandemi dilakukan pengawasan dilaksanaka petugas
kontak erat pasien global setelah pengawasan dan n pada hari kesehatan sangat
terkonfir diumumkan oleh kondisi pasien pemantauan sabtu, 16 baik. Kegiatan
masi WHO atau Badan terkonfirmasi, terhadap Januari dilakukan dengan
Covid 19 Kesehatan Dunia dan suspek kondisi pasien 2021 di mematuhi
dengan maupun terkonfirmasi, rumah protokol
penyebarannya yang kontak erat suspek maupun pasien kesehatan.
begitu cepat kontak erat dimulai dari
membuat Covid-19 2.Perlunya COVID 19. jam 09.00. - Terdapat 1
edukasi pasien yang
menjadi topik utama Perlu Kegitan
di penjuru dunia. terkait dipertimbangka berupa mengalami
isoman, gejala desaturasi hingga
Tidak terkecuali di n untuk anamnesis
Indonesia karena dan terapi dilakukan keluhan, 89%
yang
jumlah masyarakat rujukan apabila pemberian
yang terinfeksi virus diperlukan kondisi pasien obat dan
Covid-19 atau Corona mengalami edukasi.
mengalami perburukan. Pemeriksa
peningkatan hari Selain itu perlu mengguana
demi hari. dilakukan kan masker
edukasi terkait dan face
protokol shield, dan
isoman, gejala menjaga
apa saja yang jarak 2
bisa muncul, meter dari
apa saja yang pasien.
harus diawasi Kegiatan
mandiri oleh selesai
pasien dan pada pukul
terapi apa saja 13.00.
yang
diperlukan
pasien.
F6 18/1/2 LL Pasien Swab PCR Wabah Covid-19 1.Perlunya Diperlukan Kegiatan - Persiapan
1 suspek, di rumah menjadi pandemi dilakukan dilakukan swab dilaksanaka petugas
kontak erat pasien global setelah swab PCR PCR untuk n pada hari kesehatan sangat
suspek diumumkan oleh untuk pasien suspek selasa, 19 baik. Petugas
dan WHO atau Badan menegakkan maupun kontak Januari menggunakan
kontak Kesehatan Dunia dan diagnosis erat COVID 19 2021 di APD level 3.
erat Covid dengan pada pasien untuk rumah
19 penyebarannya yang suspek menegakakan pasien - Beberapa pasien
memiliki keluhan
begitu cepat maupun diagnosis dimulai dari
membuat Covid-19 kontak erat COVID 19.. jam 09.00. ringan
menjadi topik utama Selain itu perlu Kegitan
di penjuru dunia. 2.Perlunya dilakukan berupa
edukasi
Tidak terkecuali di edukasi terkait pengisian
Indonesia karena terkait protokol lembar
isoman, gejala
jumlah masyarakat isoman, gejala surveilens,
dan terapi
yang terinfeksi virus yang apa saja yang swab PCR
Covid-19 atau Corona diperlukan bisa muncul, dan
mengalami apa saja yang anamnesis
peningkatan hari harus diawasi keluhan.
demi hari. mandiri oleh Pemeriksa
pasien dan menggunak
terapi apa saja an APD
yang level 3.
diperlukan Kegiatan
pasien. selesai
pada pukul
13.00.
F6 16/2/2 LL Pasien Swab PCR Wabah Covid-19 1.Perlunya Diperlukan Kegiatan - Persiapan
1 suspek, di rumah menjadi pandemi dilakukan dilakukan swab dilaksanaka petugas
kontak erat pasien global setelah swab PCR PCR untuk n pada hari kesehatan sangat
suspek diumumkan oleh untuk pasien suspek selasa, 16 baik. Petugas
dan WHO atau Badan menegakkan maupun kontak Februari menggunakan
kontak Kesehatan Dunia dan diagnosis erat COVID 19 2021 di
erat Covid dengan pada pasien untuk rumah APD level 3.
19 penyebarannya yang suspek menegakakan pasien
begitu cepat maupun diagnosis dimulai dari - Beberapa pasien
memiliki keluhan
membuat Covid-19 kontak erat COVID 19.. jam 09.00.
menjadi topik utama Selain itu perlu Kegitan ringan
2.Perlunya
di penjuru dunia. dilakukan berupa
Tidak terkecuali di edukasi edukasi terkait pengisian
terkait
Indonesia karena protokol lembar
jumlah masyarakat isoman, gejala isoman, gejala surveilens,
dan terapi
yang terinfeksi virus apa saja yang swab PCR
Covid-19 atau Corona yang bisa muncul, dan
diperlukan
mengalami apa saja yang anamnesis
peningkatan hari harus diawasi keluhan.
demi hari. mandiri oleh Pemeriksa
pasien dan menggunak
terapi apa saja an APD
yang level 3.
diperlukan Kegiatan
pasien. selesai
pada pukul
13.00.
Derajat Kesehatan
masyarakat yang
masih belum optimal
tersebut di atas pada
hakikatnya
dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan,
perilaku masyarakat,
pelayanan Kesehatan
dan genetika.
Kalangan ilmuwan
umumnya
berpendapat bahwa
determinan utama
dari derajat
Kesehatan
masyarakat tersebut,
selain kondisi
lingkungan adalah
perilaku masyarakat.
Dari hasil RISKESDAS
tahun 2007 memang
diketahui bahwa
rumah tangga yang
mempraktikkan
perilaku hidup bersih
sehat baru mencapai
37%.
Meningkatkan
cakupan rumah
tangga yang
mempraktikkan
PHBS sebesar lebih
dari 30% dalam
kurun waktu 2010-
2014
merupakan upaya
yang sangat berat