Anda di halaman 1dari 28

Kod Tgl.

Pe Peserta Judul Latar belakang Permasalahan Perencanaan & Pelaksanaa Monitoring &
e Mulai/ nd hadir Laporan Pemilihan n Evaluasi
UK Selesai a intervensi
M Kegiata m
n pi
ng
F3 27/11/ LL Ibu Hamil, Pentingny Pemeriksaan 1.Kurangnya 1.Diperlukan Sosialisasi 1.Pemeriksaan
20 Bidan Desa, a Antenatal Care adalah pemahaman sosialisasi pentingnya daftar hadir dalam
Kader Pemeriksa suatu program yang ibu hamil kader ibu hamil ANC ibu keikutsertaan ibu
Kesehatan an Berkala terencana berupa mengenai kepada ibu-ibu hamil hamil dalam
(ANC) observasi, edukasi pentingnya hamil di dilaksanaka mengikuti
pada Ibu dan penanganan ANC untuk lingkungan n di sosialisasi
Hamil medik pada ibu hamil, keselamatan sekitarnya Posyandu pentingnya ANC
untuk untuk memperoleh ibu dan janin dengan cara Melati Desa setiap trimester
Kesehatan suatu proses yang lebih Singajaya kehamilan
Ibu dan kehamilan dan 2. Masih atraktif untuk dari pukul 2.Peningkatan
Anak persalinan yang aman terdapat ibu menarik 09.00-11.00 jumlah ibu hamil
dan memuaskan hamil yang perhatian dan pagi di yang hadir
Menurut WHO malas antusiasme laksanakan megikuti
(2010), Antental Care memeriksaka ibu-ibu hamil 1x tiap sosialisasi dan
adalah pengawasan n ANC dengan untuk lebih bulannya pemeriksaan ANC
sebelum persalinan alasan tidak rajin atau rutin dengan di Psyandu Melati
terutama ditujukan ada keluhan kontrol ANC di jadwal yang 3.Penurunan
pada pertumbuhan apapun Puskesmas sudah angka kematian
dan perkembangan selama maupun ke ditentukan ibu hamil dan
janin dalam rahim. kehamilan. Bidan terdekat. sebelumny janin di Desa
Manfaat Antenatal 2.Pemantauan a. Acara Singajaya
Care yaitu 3. Masih berkala tersebut
Memfasilitasi hasil terdapat terhadap diikuti
yang sehat dan positif banyak keikutsertaan dokter,
bagi ibu hamil kejadian ibu ibu hamil bidan, 2
maupun bayinya hamil dalam kegiatan kader ibu
dengan alas an mengalami ANC hamil, serta
menegakkan pendarahan 5 ibu hamil.
hubungan post partum Acara
kepercayaan dengan akibat tidak diawali
ibu, mendeteksi rutin kontrol dengan
komplikasi yang dapat ANC sehingga pengukura
mengancam jiwa, tidak dapat n tinggi
mempersiapkan memperkiraka badan,
kelahiran dan n jumlah berat
memberikan kehilangan badan,
pendidikan darah saat tekanan
kesehatan. melahirkan darah,
serta
pengisian
buku KIA,
dilanjutkan
dengan
pemberian
vaksin
tetanus,
pemeriksaa
n ANC dan
pembagian
tablet besi.
F5 27/11/ LL Bayi Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
20 Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu dilaksanaka baik, petugas
(PD3I) tidak Melati desa n pada menggunakan
mendapat
hanya dapat Singajaya pada tanggal 27 APD level 2,
kekebalan awal
menimbulkan bayi dan balita November jumlah vaksin
secara aktif sebelum penyakit yang terdaftar 2020 memunuhi
anak berusia tetapi dapat di tanggal bersamaan kebutuhan dan
setahun yang berdampak tersebut untuk dengan penyimpanan
mencakup imunisasi pada mendapatkan jadwal yang terstandar.
BCG (Bacille, kematian dan imunisasi posyandu kegiatan
Calmette, Guerin), kecacatan. sesuai dengan melati di dilakukan dengan
hepatitis B, DPT Oleh karena jadwalnya Desa mematuhi
(Difteri, Pertusis dan itu,program masing-masing. Singajaya. protokol
Tetanus), polio, dan Imunisasi Imunisasi yang Kegiatan kesehatan yang
harus diberikan dibuka berlaku.
campak. Imunisasi
dilaksanakan berupa dengan - Tidak ada
dasar juga
secara imunisasi dasar Pengukura kejadian ikutan
merupakan salah berkelanjutan yaitu imunisasi n BB, TB, paska imunisasi
satu bentuk upaya dan polio, campak, dan PB. - Terdapat 1 bayi
pencegahan mendapat DPT, dan BCG. Dilanjutkan yang datang
penyakit infeksi dukungan dari Imunisasi dengan dengan keadaan
untuk berbagai dilakukan pemberian demam sehingga
meningkatkan pihak. bersamaan imunisasi pemberian
kualitas hidup dengan jadwal yang imunisasi harus
(Setiawan, 2010). posyandu di dilakukan ditunda.
Desa Singajaya oleh bidan
tersebut desa dan
Menurut Keputusan
dengan tujuan dokter
Menteri Kesehatan
memudahkan internship.
RI Nomor untuk datang Kegiatan ini
1611/MENKES/SK/X dan membawa dihadiri
I/ 2005, program anaknya untuk oleh 15
pengembangan imunisasi. bayi yang
imunisasi mencakup Karena diantar
satu kali HB-0, satu lokasinya yang langsung
kali imunisasi BCG, tidak jauh dari oleh
tiga kali imunisasi tempat tinggal ibunya.
DPT-HB, empat kali mereka di
imunisasi polio, dan bandingkan
dengan datang
satu kali imunisasi
ke puskesmas.
campak. Imunisasi
BCG diberikan pada
bayi umur kurang
dari tiga bulan;
imunisasi polio pada
bayi baru lahir, dan
tiga dosis
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).

F4 27/11/ LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
20 an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
Kembang keluarga n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
dan mengharapkan gagal tumbuh Posyandu dilaksanaka menggunakan
Deteksi anaknya tumbuh pada anak Melati desa n pada APD level 2.
Dini kembang secara akibat dari Singajaya pada tanggal 27 kegiatan
Stunting optimal. Kualitas kekurangan bayi dan balita November dilakukan dengan
seorang anak dapat gizi kronis, yang terdaftar 2020 mematuhi
dinilaia dari proses sehingga anak di tanggal bersamaan protokol
pertumbuhan dan menjadi tersebut untuk dengan kesehatan yang
perkembangan. terlalu pendek memantau jadwal berlaku.
Pertumbuhan adalah untuk tumbuh posyandu - Tidak ada bayi
suatu proses usianya. kembang anak. melati di terdeteksi
pertambahan ukuran, Kekurangan Pemantauan Desa mengalami gizi
baik volume, bobot, gizi kronis dilakukan Singajaya. kurang ataupun
dan jumlah sel yang terjadi sejak bersamaan Kegiatan gizi buruk.
bersifat irreversible bayi dalam dengan jadwal dibuka
(tidak dapat kembali kandungan posyandu di dengan
ke asal) sedangkan hingga usia Desa Singajaya Pengukura
perkembangan adalah dua tahun. tersebut n BB, TB,
salah satu indikator Stunting pada dengan tujuan dan PB.
dalam memantau anak-anak memudahkan Dilanjutkan
kesehatan anak. mencerminka untuk datang dengan
Perkembangan anak n efek yang dan membawa pemberian
mencakup luas dari anaknya untuk imunisasi
perkembangan kekurangan pemantauan yang
personal sosial, gizi yang dan dilakukan
motorikakasar, kronis selain pengukuran BB oleh bidan
bahasa, dan motorik itu beresiko dan TB/PB. desa dan
halus. lebih besar Karena dokter
Pertumbuhan dan menderita lokasinya yang internship.
perkembangan penyakit tidak jauh dari Kegiatan ini
dimulai sejak lahir menular dan tempat tinggal dihadiri
sehingga pemantauan tidak menular mereka di oleh 15
pertumbuhan dimulai pada usia bandingkan bayi yang
sejak dini. Setiap anak dewasa.Anak dengan datang diantar
mengikuti pola umum pendek ini ke puskesmas. langsung
pertumbuhan berat merupakan oleh
badan di mana besar gambaran ibunya.
dan laju kekurangan
pertumbuhannya bisa gizi kronis
saja berbeda. yang dimulai
Intervensi kesehatan sejak janin
dan gizi harus hingga masa
diberikan secara pertumbuhan
optimal pada periode sampai usia 2
ini untuk menjamin tahun
kelangsungan hidup
dan tumbuh kembang
anak.. Untuk
mendeteksi
pertumbuhan anak
bisa dilakukan dengan
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F1 27/11/ LL Seluruh Penyuluha Seribu hari pertama Berdasarkan Diperlukan Penyuluhan Kegiatan
20 peserta n tentang kehidupan anak (1000 hasil edukasi terkait tentang penyuluhan sudah
posyandu, pentingny HPK) adalah sejak hari penelitian pentingnya pentingnya terlaksana dengan
kader a gizi pada pertama kehamilan Hermina dan 1000 hari pemenuha baik, peserta
1000 hari sampai anak umur Sri Prihatini, pertama pada n penyuluhan
pertama dua tahun yang dapat jumlah anak anak terutama kebutuhan mengikuti
anak menentukan masa usia 24-59 dalam hal gizi pada penyuluhan
depan manusia. Fase bulan yang kebutuhan gizi 1000 hari dengan antusias.
ini disebut sebagai mengonsumsi pertama
periode emas karena energi dan anak
pada masa ini terjadi protein di dilaksanaka
pertumbuhan otak bawah n di
yang sangat pesat. kebutuhan 3 Posyandu
Masalah gizi yang minimal Melati Desa
sering terjadi pada (defisit) Singajaya
1000 HPK adalah menurut dari pukul
BBLR (Bayi Berat Lahir status gizi 09.00-
Rendah), anak balita (TB/U), 11.00.
pendek (stunting), gizi sebanyak
kurang (underweight), 31,5% anak
dan gizi lebih yang pendek
mengalami
defisit energi,
sedangkan
anak dengan
status gizinya
normal tetapi
mengalami
defisit energi
sebanyak
24,9%.
Demikian juga
dengan
tingkat
konsumsi
protein,
sebanyak
23,0% anak
yang pendek
mengalami
defisit protein
dan anak yang
normal tetapi
mengalami
defisit protein
sebanyak
17,5%
F6 28/12/ LL Peserta Screening Wabah Covid-19 1.Pelaksanaan Terkait akan Kegiatan - Persiapan
20 lomba COVID 19 menjadi pandemi lomba senam dilaksanakanny dilaksanaka petugas
senam (Rapid global setelah antar desa se a lomba senam n pada hari kesehatan sangat
kecamatan Test) diumumkan oleh kecamatan antar desa di senin, 7 baik, petugas
jonggol, WHO atau Badan jonggol yang kecamatan Desember menggunakan
dokter Kesehatan Dunia dan mana akan jonggol di 2020 di APD level 3,
internship, dengan membuat tengah kantor jumlah alat rapid
perawat penyebarannya yang kerumunan pandemi COVID kecamatan memenuhi
dan bidan begitu cepat dan 19. Maka jonggol kebutuhan.
puskesmas membuat Covid-19 perkumpulan perlunya pada jam kegiatan
jonggol menjadi topik utama orang dalam dilakukan 08.00. dilakukan dengan
di penjuru dunia. jumlah besar screening agar Kegiatan mematuhi
Tidak terkecuali di yang bisa meminimalisir diawali protokol
Indonesia karena menyebarkan penyebaran dengan kesehatan yang
jumlah masyarakat covid 19 di covid 19 di persiapan berlaku.
yang terinfeksi virus kecamatan wilayah barang - Terdapat 1
Covid-19 atau Corona jonggol secara kecamatan bawaan di peserta yang
mengalami masif jonggol. Selain puskesmas memiliki hasil
peningkatan hari 2.Perlunya itu juga jonggol reaktif pada IgM
demi hari. data protokol kemudian dan 1 peserta
Salah satu upaya kesehatan kesehatan bersama- yang memiliki
pencegahan peserta lomba berupa 3M sama hasil reaktif pada
penyebaran selain 3M apakah tetap harus menuju ke IgG.
adalah melakukan sedang dilakukan. kecamatan
screening covid terkena covid jonggol.
berupa rapid test. 19 atau tidak Semua
pemeriksa
menggunak
an APD
level 3.
Dilakukan
pemeriksaa
n rapid test
ke 80
peserta
lomba
senam.
Acara
selesai
pada pukul
11.00.
F1 1/12/2 LL Masyarakat Penyuluha HIV adalah penyakit Menurut data 1.Diperlukan Penyuluhan Kegaiatan
0 Kec. n menular pembunuh Direktorat sosialisasi tentang penyuluhan sudah
Jonggol, HIV/AIDS nomor satu di dunia. Jenderal mengenai apa HIV/AIDS terlaksana dengan
dokter pada hari Menurut data dari Pengendalian itu HIV/AIDS, dilakukan baik namun
internsip, HIV World Health dan penyebarannya di halaman dikarenakan
Perawat sedunia Organization (WHO) Pencegahan , depan kegiatan yang
puskesmas tahun 2017 Penyakit pencegahannya puskesmas dilakukan
menyatakan bahwa Kemenkes RI dan jonggol mendadak
940.000 orang menyatakan pengobatannya pada sehingga
meninggal karena bahwa jumlah . tanggal 1 pembawaan dan
HIV. Ada sekitar 36,9 kasus HIV dari 2. Screening Desember pemberian materi
juta orang yang hidup tahun 2005 terhadap 2020 belum maksimal
dengan HIV pada sampai pasien dengan bertepatan
akhir tahun 2017 dengan tahun resiko tinggi dengan hari
dengan 1,8 juta orang 2017 terkena HIV dunia.
menjadi terinfeksi mengalami HIV/AIDS Dengan
baru pada tahun 2017 kenaikan peserta
secara global. setiap penyuluhan
tahunnya. adapah
Kasus HIV 2 di pasien
Indonesia poliklinik
pada tahun puskesmas
2016 tercatat jonggol
41.250 kasus yang masih
dan data menunggu
terakhir giliran
hingga untuk
Desember dilakukan
2017 tercatat screening
48.300 kasus. covid
Sedangkan sebelum
kasus AIDS di masuk
Indonesia kedalam
pada tahun puskesmas.
2016 tercatat Penyuluhan
10.146 kasus dibawakan
dan data oleh dokter
terakhir internship
hingga dan
Desember perawat.
2017 tercatat Dengan isi
9.280 kasus. penyuluhan
Presentase tentang
infeksi HIV penjelasan
tertinggi HIV/AIDS,
dilaporkan penyebaran
pada nya,
kelompok pencegaha
umur 25-49 nnya dan
tahun pengobata
(69,2%), nnya.
diikuti
kelompok
umur 20-24
tahun
(16,7%),
kelompok
umur ≥50
tahun (7,6%),
kelompok
umur 15-19
tahun sebesar
4%.

F1 5/12/2 LL Masyarakat Prolanis Prolanis merupakan Ditinjau dari Diadakanannya Program Program prloanis
0 Kec. program pemerintah masalah saat prolanis di prolanis di puskesmas
Jonggol yaitu system ini Indonesia kecamatan dilaksanaka jonggol sudah
usia > 40th, pelayanan Kesehatan mengalami Jonggol rutin n pada terlaksana dan
dokter dan pendekatan transisi setiap tanggal 5 berjalan dengan
internsip, proaktif yang epidemiologi bulannya, Desember baik dan rutin tiap
Perawat dilaksanakan secara dimana terjadi kegiatan 2020 mulai bulannya. Hanya
puskesmas terintegrasi peningkatan prolanis pukul 08.00 saja selama
melibatkan peserta, prevalensi meliputi senam di aula pandemi ini
faislitas Kesehatan penyakit tidak lansia, Puskesmas kegiatan senam
dan BPJS Kesehatan. menular penyluhan Jonggol lansia tidak lagi
Prolanis bertujuan (PTM). Saat ini Kesehatan, yang dilakukan dan
mendoorng peserta Indonesia pemeriksaan dihadiri sluruh kegiatan
penyandang penyakit masuk 10 laboratorium oleh 30 berlangsung
kronis seperti DM tipe negara darah, peserta, 2 dengan tetap
II dan hipertensi terbesar pemeriksaan dokter memperhatikan
untuk mencapai penderita tensi, internsip, protokol
kualitas hidup yang diabetes pengukuran perawat kesehatan
optimal mellitus di BB. puskesmas
dunia, selain dan
itu pada pegawai
penyakit laboratoriu
hipertensi di m. Kegiatan
Indonesia juga diawali
masih tinggi dengan
prevalensinya. penyuluhan
Kesehatan
mengenai
hipertensi
dan DM,
lalu
pengeceka
n tekanan
darah dan
pengukura
n BB serta
pengambila
n sampel
darah.
F5 4/12/2 LL Balita Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
0 Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu dilaksanaka baik, petugas
(PD3I) tidak Anggrek desa n pada menggunakan
mendapat
hanya dapat Singasari pada tanggal 4 APD level 2,
kekebalan awal
menimbulkan bayi dan balita Desember jumlah vaksin
secara aktif sebelum penyakit yang terdaftar 2020 memunuhi
anak berusia tetapi dapat di tanggal bersamaan kebutuhan dan
setahun yang berdampak tersebut untuk dengan penyimpanan
mencakup imunisasi pada mendapatkan jadwal yang terstandar.
BCG (Bacille, kematian dan imunisasi posyandu kegiatan
Calmette, Guerin), kecacatan. sesuai dengan anggrek di dilakukan dengan
hepatitis B, DPT Oleh karena jadwalnya Desa mematuhi
(Difteri, Pertusis dan itu,program masing-masing. Singasari. protokol
Tetanus), polio, dan Imunisasi Imunisasi yang Kegiatan kesehatan yang
harus diberikan dibuka berlaku.
campak. Imunisasi
dilaksanakan berupa dengan - Tidak ada
dasar juga
secara imunisasi dasar Pengukura kejadian ikutan
merupakan salah berkelanjutan yaitu imunisasi n BB, TB, paska imunisasi
satu bentuk upaya dan polio, campak, dan PB.
pencegahan mendapat DPT, dan BCG. Dilanjutkan
penyakit infeksi dukungan dari Imunisasi dengan
untuk berbagai dilakukan pemberian
meningkatkan pihak. bersamaan imunisasi
kualitas hidup dengan jadwal yang
(Setiawan, 2010). posyandu di dilakukan
Desa Singasari oleh bidan
Menurut Keputusan tersebut desa dan
dengan tujuan dokter
Menteri Kesehatan
memudahkan internship.
RI Nomor untuk datang Kegiatan ini
1611/MENKES/SK/X dan membawa dihadiri
I/ 2005, program anaknya untuk oleh 11
pengembangan imunisasi. bayi yang
imunisasi mencakup Karena diantar
satu kali HB-0, satu lokasinya yang langsung
kali imunisasi BCG, tidak jauh dari oleh
tempat tinggal ibunya.
tiga kali imunisasi
mereka di
DPT-HB, empat kali
bandingkan
imunisasi polio, dan dengan datang
satu kali imunisasi ke puskesmas.
campak. Imunisasi
BCG diberikan pada
bayi umur kurang
dari tiga bulan;
imunisasi polio pada
bayi baru lahir, dan
tiga dosis
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).
F4 4/12/2 LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
0 an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
Kembang keluarga n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
dan mengharapkan gagal tumbuh Posyandu dilaksanaka menggunakan
Deteksi anaknya tumbuh pada anak Anggrek desa n pada APD level 2.
Dini kembang secara akibat dari Singasari pada tanggal 4 kegiatan
Stunting optimal. Kualitas kekurangan bayi dan balita Desember dilakukan dengan
seorang anak dapat gizi kronis, yang terdaftar 2020 mematuhi
dinilaia dari proses sehingga anak di tanggal bersamaan protokol
pertumbuhan dan menjadi tersebut untuk dengan kesehatan yang
perkembangan. terlalu pendek memantau jadwal berlaku.
Pertumbuhan adalah untuk tumbuh posyandu - Tidak ada bayi
suatu proses usianya. kembang anak. anggrek di terdeteksi
pertambahan ukuran, Kekurangan Pemantauan Desa mengalami gizi
baik volume, bobot, gizi kronis dilakukan Singasari. kurang ataupun
dan jumlah sel yang terjadi sejak bersamaan Kegiatan gizi buruk.
bersifat irreversible bayi dalam dengan jadwal dibuka
(tidak dapat kembali kandungan posyandu di dengan
ke asal) sedangkan hingga usia Desa Singasari Pengukura
perkembangan adalah dua tahun. tersebut n BB, TB,
salah satu indikator Stunting pada dengan tujuan dan PB.
dalam memantau anak-anak memudahkan Dilanjutkan
kesehatan anak. mencerminka untuk datang dengan
Perkembangan anak n efek yang dan membawa pemberian
mencakup luas dari anaknya untuk imunisasi
perkembangan kekurangan pemantauan yang
personal sosial, gizi yang dan dilakukan
motorikakasar, kronis selain pengukuran BB oleh bidan
bahasa, dan motorik itu beresiko dan TB/PB. desa dan
halus. lebih besar Karena dokter
Pertumbuhan dan menderita lokasinya yang internship.
perkembangan penyakit tidak jauh dari Kegiatan ini
dimulai sejak lahir menular dan tempat tinggal dihadiri
sehingga pemantauan tidak menular mereka di oleh 11
pertumbuhan dimulai pada usia bandingkan bayi yang
sejak dini. Setiap anak dewasa.Anak dengan datang diantar
mengikuti pola umum pendek ini ke puskesmas. langsung
pertumbuhan berat merupakan oleh
badan di mana besar gambaran ibunya.
dan laju kekurangan
pertumbuhannya bisa gizi kronis
saja berbeda. yang dimulai
Intervensi kesehatan sejak janin
dan gizi harus hingga masa
diberikan secara pertumbuhan
optimal pada periode sampai usia 2
ini untuk menjamin tahun
kelangsungan hidup
dan tumbuh kembang
anak.. Untuk
mendeteksi
pertumbuhan anak
bisa dilakukan dengan
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F6 7/12/2 LL Pegawai Screening Penyakit tidak Ditinjau dari Kegiatan Kegiatan - Persiapan
0 kecamatan PTM di menular (PTM) telah masalah saat pengukuran dilaksanaka petugas
jonggol, kantor menjadi masalah ini Indonesia tensi dan n pada hari kesehatan kurang
dokter kecamata besar di masyarakat mengalami pengukuran senin, 7 baik, petugas
internship, n jonggol Indonesia. Penyakit transisi GDS dilakukan Desember menggunakan
perawat (HT dan tidak menular epidemiologi di kantor 2020 di APD level 2,
dan bidan DM) cenderung terus dimana terjadi kecamatan kantor pemeriksaan
puskesmas meningkat secara peningkatan jonggol dan kecamatan terlambat dimulai
jonggol global dan nasional prevalensi konsultasi jonggol karena obat-
telah menduduki penyakit tidak terkait PTM. pada jam obatan belum
sepuluh besar menular 08.00. dibawa karena
penyakit penyebab (PTM). Saat ini Kegiatan adanya
kematian. Kasus Indonesia diawali miskomunikasi.
terbanyak dari masuk 10 dengan
penyakit tidak negara persiapan
menular tersebut terbesar barang
adalah diabetes penderita bawaan di
melitus dan diabetes puskesmas
hipertensi. mellitus di jonggol
dunia, selain kemudian
Diabetes melitus itu pada bersama-
digambarkan sebagai penyakit sama
penyakit yang hipertensi di menuju ke
gejalanya adalah Indonesia juga kecamatan
sering kencing masih tinggi jonggol.
sehingga disebut pula prevalensinya. Semua
dengan penyakit pemeriksa
kencing manis. Pada menggunak
pasien yang an APD
menderita penyakit level 2.
diabetes melitus Dilakukan
kadar gulanya pemeriksaa
menjadi meningkat. n gula
Pada saat itu tubuh darah stik
tidak bisa dan tensi.
menggunakan glukosa Acara
yang ada didalam selesai
darah untuk diubah pada pukul
menjadi energi 11.00.
karena penumpukan
atau kelebihan
glukosa dalam darah.

Hipertensi merupakan
penyakit tidak
menular, penyakit
degeneratif ini banyak
terjadi dan
mempunyai tingkat
mortalitas yang cukup
tinggi serta
mempengaruhi
kualitas hidup dan
produktifitas
seseorang. Hipertensi
sering diberi gelar The
Sillent Killer karena
penyakit ini
merupakan
pembunuh
tersembunyi. Penyakit
tekanan darah atau
hipertensi telah
membunuh 9,4 juta
warga di dunia setiap
tahunnya

F1 5/12/2 LL Kepala Sosialisasi Wabah Covid-19 1. Belum Diperlukan Kegiatan


0 Dusun, pentingny menjadi pandemi adanya adanya sosialisasi
Ketua RT a 3M global setelah kesadaran sosialisasi rutin 3M ini
dari dalam diumumkan oleh penuh dari kepada dilaksanaka
masing- upaya WHO atau Badan masyarakat masyarakat n setiap
masing pencegah Kesehatan Dunia dan akan dengan hari sabtu
lingkungan, an dengan pentingnya langsung turun bergiliran di
perawat Covid19 penyebarannya yang 3M dalam ke lapangan. tiap-tiap
puskesmas begitu cepat upaya Dengan bentuk desa.. Pada
bagian membuat Covid-19 pencegahan wawar atau tanggal 15
promkes menjadi topik utama infeksi keliling-keliling desember
di penjuru dunia. covid19 lingkungan 2020 ini
Tidak terkecuali di 2. Kelelahan rumah dilaksanaka
Indonesia karena yang muncul masyarakat n di
jumlah masyarakat diantara sehingga perumahan
yang terinfeksi virus masyarakat menarik citra indah
Covid-19 atau Corona karena jenuh perhatian dan cluster
mengalami dengan antusiasme bukti
peningkatan hari anjuran untuk masyarakat mahoni,
demi hari. tetap di serta dengan bukit pinus,
Salah satu upaya yang rumah kecuali cara demikian bukit palm
dilakukan keadaan penjelasannya dan agave.
kementerian penting dapat mudah Kegiatan
Kesehatan adalah didengar oleh berupa
dengan menggalakan maysrakat keliling di
sebuah gerakan yang meskipun dari lingkungan
dikenal dengan 3M rumahnya rumah
(mencuci tangan, masing-masing. masyarakat
menggunakan Diharapkan , pasar dan
masker, dan menjaga dapat tempat-
jarak). membuat tempat
masyarakat umum
lebih dengan
menganggap menggunak
serius an ambulan
persoalan dan
covid19 ini dan memberika
disiplin n
menjalankan penyuluhan
3M sebagai dengan
upaya speaker.
pencegahan Dilakukan
utama. juga
kegiatan
membagi-
bagikan
masker
kepada
masyarakat
yang lewat
terutama
yang tidak
menggunak
an masker.
F5 12/12/ LL Kepala Edukasi Wabah Covid-19 1.Banyaknya Diperlukan Kegiatan Persiapan alat dan
20 dusun, Masyarak menjadi pandemi informasi penyuluhan penyuluhan materi sudah
ketua RT, at global setelah yang salah kepada kader covid19 bagus. Materi
kader mengenai diumumkan oleh dan tidak kesehatan dilaksanaka bersifat ringan
Kesehatan, Covid19 WHO atau Badan benar yang di setempat, n pada sehingga mudah
pengurus dalam Kesehatan Dunia dan percaya bidan desa, dan tanggal 12 diterima oleh
RT, MMD dengan masyarakat perangkat desa desember masyarakat
perawat desa penyebarannya yang 2. Belum mengenai 2020 di awam.
puskesmas, Singajaya begitu cepat adanya covid19 balai
bidan desa kesadaran membahas juga pertemuan
membuat Covid-19
penuh dari fakta dan mitos desa
menjadi topik utama
masyarakat yang banyak singajaya.
di penjuru dunia.
akan beredar. Dihadiri
Tidak terkecuali di pentingnya Dengan oleh
Indonesia karena 3M dalam mengedukasi beberapa
jumlah masyarakat upaya tokoh perangkat
yang terinfeksi virus pencegahan masyarakat ini dusun,
Covid-19 atau infeksi di harapkan ketua RT,
Corona mengalami covid19 dapat ketua RW,
peningkatan hari 3. stigma meluruskan kader
demi hari. masyarakat banyaknya Kesehatan,
Semakin majunya terhadap informasi- bidan desa.
teknologi, membuat penderita informasi yang Kegiatan ini
masyarakat mudah covid19 salah di dilaksanaka
untuk mencari masyarakat. n
informasi, namun Sehingga bersamaan
cukup banyak meningkatkan dengan
informasi diluar sana pengetahuan jadwal
yang tidak dapat masyarakat MMD desa
dipertanggung terkait penyakit Singajaya.
jawabkan covid19 ini. Kegiatan
kebenarannya. dibuka
Sebagian besar dengan
masyarakat belum pemberian
materi
mampu menyaring
mengenai
informasi-informasi
covid19
mana yang benar
dan
dan dapat dipercaya.
dilanjutkan
Oleh karena itu dengan sesi
sebuah upaya yang tanya
dapat dilakukan jawab
untuk meningkatkan kemudian
pengetahuan MMD.
masyarakat adalah Kegiatan
edukasi dan dilakukan
penyeluhan kepada dengan
perangkat dusun tetap
serta kader mematuhi
Kesehatan setempat. protocol
Kesehatan.
F1 14/12/ LL Masyarakat Posbindu Posbindu merupakan Ditinjau dari Diadakanannya Program Program posbindu
20 Desa program pemerintah masalah saat posbindu di posbindu di desa singajaya
Singajaya yaitu kegiatan ini Indonesia desa singajaya dilaksanaka sudah terlaksana
usia > 40th, monitoring dan mengalami rutin setiap n pada dan berjalan
dokter deteksi dini faktor transisi bulannya, tanggal 14 dengan baik.
internsip, resiko PTM epidemiologi kegiatan Desember Hanya saja selama
Bidan terintegrasi dimana terjadi posbindu 2020 mulai pandemi ini
promkes melibatkan peserta, peningkatan meliputi pukul 08.00 kegiatan posbindu
faislitas Kesehatan prevalensi penyuluhan di dua tidak berjalan
dan BPJS Kesehatan. penyakit tidak Kesehatan, tempat, rutin setiap bulan
Posbindu bertujuan menular pemeriksaan yaitu, untuk
untuk mendeteksi (PTM). Saat ini laboratorium rumah menghindari
sedini mungkin dan Indonesia darah, dan salah satu keraiamaian yang
melakukan masuk 10 pemeriksaan warga dan bisa
pemantauan penyakit negara tensi. aula meningkatkan
kronis seperti DM tipe terbesar pengajian resiko
II dan hipertensi penderita yang penyebaran
untuk mencapai diabetes dihadiri COVID 19.
kualitas hidup yang mellitus di oleh 30
optimal dunia, selain peserta,
itu pada dokter
penyakit internsip,
hipertensi di dan bidan
Indonesia juga puskesmas.
masih tinggi Kegiatan
prevalensinya. diawali
dengan
penyuluhan
Kesehatan
mengenai
3M, lalu
pengeceka
n tekanan
darah dan
pengambila
n sampel
darah.

F3 8/1/21 LL Ibu Hamil, Pentingny Pemeriksaan 1.Kurangnya 1.Diperlukan Sosialisasi 1.Pemeriksaan


Bidan Desa, a Antenatal Care adalah pemahaman sosialisasi pentingnya daftar hadir dalam
Kader Pemeriksa suatu program yang ibu hamil kader ibu hamil ANC ibu keikutsertaan ibu
Kesehatan an Berkala terencana berupa mengenai kepada ibu-ibu hamil hamil dalam
(ANC) observasi, edukasi pentingnya hamil di dilaksanaka mengikuti
pada Ibu dan penanganan ANC untuk lingkungan n di sosialisasi
Hamil medik pada ibu hamil, keselamatan sekitarnya Posyandu pentingnya ANC
untuk untuk memperoleh ibu dan janin dengan cara Desa setiap trimester
Kesehatan suatu proses yang lebih Singasari kehamilan
Ibu dan kehamilan dan 2. Masih atraktif untuk dari pukul 2.Peningkatan
Anak persalinan yang aman terdapat ibu menarik 08.30-10.30 jumlah ibu hamil
dan memuaskan hamil yang perhatian dan pagi di yang hadir
Menurut WHO malas antusiasme laksanakan megikuti
(2010), Antental Care memeriksaka ibu-ibu hamil 1x tiap sosialisasi dan
adalah pengawasan n ANC dengan untuk lebih bulannya pemeriksaan ANC
sebelum persalinan alasan tidak rajin atau rutin dengan di Psyandu
terutama ditujukan ada keluhan kontrol ANC di jadwal yang 3.Penurunan
pada pertumbuhan apapun Puskesmas sudah angka kematian
dan perkembangan selama maupun ke ditentukan ibu hamil dan
janin dalam rahim. kehamilan. Bidan terdekat. sebelumny janin di Desa
Manfaat Antenatal 2.Pemantauan a. Acara Singajaya
Care yaitu 3. Masih berkala tersebut
Memfasilitasi hasil terdapat terhadap diikuti
yang sehat dan positif banyak keikutsertaan dokter,
bagi ibu hamil kejadian ibu ibu hamil bidan, 5
maupun bayinya hamil dalam kegiatan kader ibu
dengan alas an mengalami ANC hamil, serta
menegakkan pendarahan 4 ibu hamil.
hubungan post partum Acara
kepercayaan dengan akibat tidak diawali
ibu, mendeteksi rutin kontrol dengan
komplikasi yang dapat ANC sehingga pengukura
mengancam jiwa, tidak dapat n tinggi
mempersiapkan memperkiraka badan,
kelahiran dan n jumlah berat
memberikan kehilangan badan,
pendidikan darah saat tekanan
kesehatan. melahirkan darah,
serta
pengisian
buku KIA,
dilanjutkan
dengan
pemberian
vaksin
tetanus,
pemeriksaa
n ANC dan
pembagian
tablet besi.
F5 8/1/21 LL Bayi Imunisasi Imunisasi dasar Penyakit yang Kegiatan Kegiatan - Persiapan
Dasar adalah imunisasi Dapat Dicegah imunisasi imunisasi petugas
Lengkap yang diberikan pada dengan dilakukan di dasar kesehatan sangat
anak untuk Imunisasi Posyandu desa dilaksanaka baik, petugas
(PD3I) tidak Singajaya pada n pada menggunakan
mendapat
hanya dapat bayi dan balita tanggal 8 APD level 2,
kekebalan awal
menimbulkan yang terdaftar Januari jumlah vaksin
secara aktif sebelum penyakit di tanggal 2021 memunuhi
anak berusia tetapi dapat tersebut untuk bersamaan kebutuhan dan
setahun yang berdampak mendapatkan dengan penyimpanan
mencakup imunisasi pada imunisasi jadwal yang terstandar.
BCG (Bacille, kematian dan sesuai dengan posyandu kegiatan
Calmette, Guerin), kecacatan. jadwalnya di Desa dilakukan dengan
hepatitis B, DPT Oleh karena masing-masing. Singasari. mematuhi
(Difteri, Pertusis dan itu,program Imunisasi yang Kegiatan protokol
Tetanus), polio, dan Imunisasi diberikan dibuka kesehatan yang
harus berupa dengan berlaku.
campak. Imunisasi
dilaksanakan imunisasi dasar Pengukura - Tidak ada
dasar juga
secara yaitu imunisasi n BB, TB, kejadian ikutan
merupakan salah berkelanjutan polio, campak, dan PB. paska imunisasi
satu bentuk upaya dan DPT, dan BCG. Dilanjutkan
pencegahan mendapat Imunisasi dengan
penyakit infeksi dukungan dari dilakukan pemberian
untuk berbagai bersamaan imunisasi
meningkatkan pihak. dengan jadwal yang
kualitas hidup posyandu di dilakukan
Desa Singasari oleh bidan
(Setiawan, 2010).
tersebut desa dan
dengan tujuan dokter
Menurut Keputusan memudahkan internship.
Menteri Kesehatan untuk datang Kegiatan ini
RI Nomor dan membawa dihadiri
1611/MENKES/SK/X anaknya untuk oleh 25
I/ 2005, program imunisasi. bayi yang
pengembangan Karena diantar
imunisasi mencakup lokasinya yang langsung
satu kali HB-0, satu tidak jauh dari oleh
kali imunisasi BCG, tempat tinggal ibunya.
mereka di
tiga kali imunisasi
bandingkan
DPT-HB, empat kali
dengan datang
imunisasi polio, dan ke puskesmas.
satu kali imunisasi
campak. Imunisasi
BCG diberikan pada
bayi umur kurang
dari tiga bulan;
imunisasi polio pada
bayi baru lahir, dan
tiga dosis
berikutnya
diberikan dengan
jarak paling cepat
empat minggu,
imunisasi DPT-HB
pada bayi umur dua
bulan, tiga bulan
empat bulan
dengan interval
minimal empat
minggu; dan
imunisasi campak
paling dini umur
sembilan bulan
(Balitbang
Kemenkes RI, 2013).

F4 8/1/21 LL Bayi Pemantau Anak merupakan Stunting pada Kegiatan Kegiatan - Persiapan
an dambaan setiap anak pengukuran BB pemantaua petugas
Tumbuh keluarga. Setiap mencerminka dan TB/PB n BB dn kesehatan sangat
Kembang keluarga n kondisi dilakukan di TB/PB baik, petugas
dan mengharapkan gagal tumbuh Posyandu desa dilaksanaka menggunakan
Deteksi anaknya tumbuh pada anak Singajaya pada n pada APD level 2.
Dini kembang secara akibat dari bayi dan balita tanggal 8 kegiatan
Stunting optimal. Kualitas kekurangan yang terdaftar Januari dilakukan dengan
seorang anak dapat gizi kronis, di tanggal 2021 mematuhi
dinilaia dari proses sehingga anak tersebut untuk bersamaan protokol
pertumbuhan dan menjadi memantau dengan kesehatan yang
perkembangan. terlalu pendek tumbuh jadwal berlaku.
Pertumbuhan adalah untuk kembang anak. posyandu - Tidak ada bayi
suatu proses usianya. Pemantauan di Desa terdeteksi
pertambahan ukuran, Kekurangan dilakukan Singajaya. mengalami gizi
baik volume, bobot, gizi kronis bersamaan Kegiatan kurang ataupun
dan jumlah sel yang terjadi sejak dengan jadwal dibuka gizi buruk.
bersifat irreversible bayi dalam posyandu di dengan
(tidak dapat kembali kandungan Desa Singasari Pengukura
ke asal) sedangkan hingga usia tersebut n BB, TB,
perkembangan adalah dua tahun. dengan tujuan dan PB.
salah satu indikator Stunting pada memudahkan Dilanjutkan
dalam memantau anak-anak untuk datang dengan
kesehatan anak. mencerminka dan membawa pemberian
Perkembangan anak n efek yang anaknya untuk imunisasi
mencakup luas dari pemantauan yang
perkembangan kekurangan dan dilakukan
personal sosial, gizi yang pengukuran BB oleh bidan
motorikakasar, kronis selain dan TB/PB. desa dan
bahasa, dan motorik itu beresiko Karena dokter
halus. lebih besar lokasinya yang internship.
Pertumbuhan dan menderita tidak jauh dari Kegiatan ini
perkembangan penyakit tempat tinggal dihadiri
dimulai sejak lahir menular dan mereka di oleh 25
sehingga pemantauan tidak menular bandingkan bayi yang
pertumbuhan dimulai pada usia dengan datang diantar
sejak dini. Setiap anak dewasa.Anak ke puskesmas. langsung
mengikuti pola umum pendek ini oleh
pertumbuhan berat merupakan ibunya.
badan di mana besar gambaran
dan laju kekurangan
pertumbuhannya bisa gizi kronis
saja berbeda. yang dimulai
Intervensi kesehatan sejak janin
dan gizi harus hingga masa
diberikan secara pertumbuhan
optimal pada periode sampai usia 2
ini untuk menjamin tahun
kelangsungan hidup
dan tumbuh kembang
anak.. Untuk
mendeteksi
pertumbuhan anak
bisa dilakukan dengan
pengukuran berat
badan dan tinggi
badan/panjang badan
F1 8/1/20 LL Peserta Edukasi Wabah Covid-19 1.Banyaknya Diperlukan Kegiatan Penyuluhan
posyandu, Masyarak menjadi pandemi informasi penyuluhan penyuluhan berjalan dengan
bidan desa at global setelah yang salah mengenai covid19 baik dengan
mengenai diumumkan oleh dan tidak covid19 dilaksanaka respon dari
Covid19 WHO atau Badan benar yang di membahas juga n pada peserta yang
Kesehatan Dunia dan percaya fakta dan mitos tanggal 8 antusias dengan
dengan masyarakat yang banyak Januari mengajukan
penyebarannya yang 2. Belum beredar. 2021 di beberapa
begitu cepat adanya Dengan posyandu pertanyaan.
kesadaran mengedukasi desa
membuat Covid-19
penuh dari tokoh singasari.
menjadi topik utama
masyarakat masyarakat ini Kegiatan
di penjuru dunia.
akan di harapkan dibuka
Tidak terkecuali di
pentingnya dapat dengan
Indonesia karena 3M dalam meluruskan pemberian
jumlah masyarakat upaya banyaknya materi
yang terinfeksi virus pencegahan informasi- mengenai
Covid-19 atau infeksi informasi yang covid19
Corona mengalami covid19 salah di dan
peningkatan hari 3. stigma masyarakat. dilanjutkan
demi hari. masyarakat Sehingga dengan
Semakin majunya terhadap meningkatkan kegiatan
teknologi, membuat penderita pengetahuan posyandu.
masyarakat mudah covid19 masyarakat
untuk mencari terkait penyakit
informasi, namun covid19 ini.
cukup banyak
informasi diluar sana
yang tidak dapat
dipertanggung
jawabkan
kebenarannya.
Sebagian besar
masyarakat belum
mampu menyaring
informasi-informasi
mana yang benar
dan dapat dipercaya.
Oleh karena itu
sebuah upaya yang
dapat dilakukan
untuk meningkatkan
pengetahuan
masyarakat adalah
edukasi dan
penyeluhan kepada
perangkat dusun
serta kader
Kesehatan setempat.

Anda mungkin juga menyukai