Anda di halaman 1dari 25

Pembinaan Bumil Dengan

Faktor Resiko Dan Resiko Tinggi


UPTD. Puskesmas Pasir Putih
SENIN, 22 Februari 2021
APA ITU KEHAMILAN RESIKO TINGGI ??

• Kehamilan risiko tinggi adalah kehamilan yang kemungkinan dapat


menyebabkan terjadinya bahaya atau komplikasi baik terhadap ibu
maupun janin yang dikandungnya selama masa kehamilan, melahirkan
ataupun nifas bila dibandingkan dengan kehamilan persalinan dan nifas
normal akibat adanya gangguan/komplikasi kehamilan
• Setiap wanita hamil mempunyai risiko untuk mendapatkan hal-hal yang
merugikan jiwanya maupun janin yang dikandungnya, hanya saja
mempunyai derajat risiko yang bervariasi
Lima penyebab kematian ibu terbesar
1. Perdarahan
2. hipertensi dalam kehamilan (HDK)
3. Infeksi
4. partus lama/macet
5. abortus.
Faktor resiko kehamilan
1. Bumil kehamilan pertama usia kurang dari 20 th dan lebih dari 35 th
2. Jumlah anak lebih dari 4
3. Jarak persalinan kurang dari 2 th
4. Lingkar lengan atas kurang dari 23,5 cm/ penambahan BB hamil kurang dari 9 kg selama kehamilan
5. Anemia
6. TB kurang dari 145cm/ dg kelainan bentuk panggul dan tulang belakang
7. Riwayat HT pd kehamilan atau sebelum hamil
8. Penyakit kronis (TB, JANTUNG, GINJAL, HATI, DM, LUPUS, TUMOR)
9. Riwayat kehamilan buruk ( keguguran berulang, KET, Mola, KPD, bayi Cacat kongenital)
10.Riwayat persalinan komplikasi (SC, Vakum)
11.Riwayat Nifas dg Komplikasi ( Pendarahan dan infeksi masa Nifas)
12.Riwayat keluarga ( DM, HT, Riwayat cacat kongenital)
13.Kelainan jumlah janin (Ganda, Dampit)
14.Kelainan besar janin ( pertumbuhan janin terhambat)
15.Kelainan letak dan posisi janin ( sungsang, obligh pada usia kehamilan lebih dari 32 mg)
1. Bumil kehamilan pertama usia kurang 20th dan lebih 35th

• Pada usia ini rahim dan panggul ibu belum berkembang dengan baik dan relatif masih
kecil, biologis sudah siap tetapi psikologis belum matang. Apabila telah menikah pada
usia di bawah 20 tahun, gunakanlah salah satu alat/obat kontrasepsi untuk menunda
kehamilan anak pertama sampai usia yang ideal untuk hamil
• Risiko persalinan kembali meningkat setelah umur 35 tahun yaitu risiko terjadinya
kematian ibu. Pada usia ini organ kandungan menua, jalan lahir tambah kaku, ada
kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak cacat, terjadi persalinan macet dan
perdarahan. Penyulit lain yang mungkin timbul adalah kelainan letak, plasenta previa,
dystocia dan partus lama. Pada proses pembuahan kualitas sel telur juga telah menurun
dibandingkan dengan usia reproduksi sehat yaitu usia 20-30 tahun.
2. Jumlah anak lebih dari 4

• Ibu yang memiliki anak lebih dari 4, apabila terjadi hamil lagi, perlu
diwaspadai kemungkinan terjadinya persalinan lama, perdarahan pasca
persalinan karena semakin banyak anak, rahim ibu makin melemah
3. Jarak persalinan kurang dari 2 tahun

• Bila jarak anak terlalu dekat, maka rahim dan kesehatan ibu belum pulih
dengan baik, pada keadaan ini perlu diwaspadai kemungkinan
pertumbuhan janin kurang baik, persalinan lama, atau perdarahan.
4. LILA kurang dari 23.5cm &
penambahan BB selama kehamilan kurang dari 9kg

Keadaan Malnutrisi yang


dapat menyebabkan
perkembangan janin
terhambat dan gizi bumil
tidak terpenuhi
5. Anemia (HB kurang dari 11gr)
6. Tinggi badan kurang dari 150 cm

Pemeriksaan tinggi badan ini dilakukan untuk


menilai apakah ada penyulit dalam persalinan
seperti panggul sempit atau kelainan panggul.
7. Riwayat Hipertensi
• Hipertensi (tensi diatas 140/90 mmhg) di kehamilan diatas 5 bulan disertai
dengan protein urin dapat menyebabkan:
1. Kejang-kejang
2. Perdarahan persalinan
3. Hingga koma
8. sedang/pernah menderita penyakit kronis
1. Tuberkulosis (infeksi paru-paru)
2. Kelainan jantung-ginjal-hati
3. DM
4. Lupus
5. Tumor
9. Riwayat kehamilan buruk
1. Keguguran berulang
2. Kehamilan ektopik terganggu
3. Mola hidatidosa
4. Kpd
5. Bayi cacat kongenital
10. Riwayat persalinan SC, VAKUM
1. Adanya masalah pada denyut jantung bayi  menjadi pertimbangan metode vakum ekstraktor digunakan,
persalinan harus segera dilakukan. Dalam hal ini, melahirkan normal bisa dibantu dipercepat dengan
bantuan alat vakum.
2. Efek jangka panjang dari operasi Caesar antara lain adalah uterine rupture. Pada kasus ini, bekas luka
sayatan operasi Caesar akan kembali membuka pada kehamilan atau kelahiran berikutnya.

risiko pemakaian alat ekstraksi vakum persalinan bayi yang mungkin terjadi:
•Nyeri pada jaringan antara vagina dan anus (perineum) setelah melahirkan.
•Susah buang air kecil untuk sementara waktu.
•Adanya luka di kulit kepala
•Bayi berisiko salah satu bahu masih berada di dalam vagina
•retak pada tulang tengkorak kepala
•Perdarahan di dalam tengkorak kepala
11. Riwayat Nifas komplikasi
• 1. perdarahan setelah persalinan
• 2. Infeksi masa nifas
12. Riwayat keluarga
• 1. DM
• 2. Hipertensi
• 3. Cacat kongenital
13. Kelainan jumlah janin
• Seperti ganda atau dampit
Ibu hamil anak kembar mempunyai risiko mengalami masalah kehamilan lebih tinggi dibandingkan ibu hamil anak
satu. Mulai dari masalah biasa, seperti mual dan muntah di pagi hari, sampai dengan masalah yang lebih serius,
seperti anemia, tekanan darah tinggi, dan diabetes.
14. Kelainan besar janin
1. pertumbuhan janin terhambat
Pertumbuhan janin dinilai terhambat jika janin lebih kecil dibandingkan dengan usia kehamilan, dapat dinilai oleh dokter
melalui USG. Pertumbuhan janin terhambat akan dinilai dari berat badan yang lebih rendah, volume air ketuban yang
sedikit, dan pergerakan janin yang lemah.
Efek pada bayi:
• Hipoglikemia atau rendahnya kadar gula darah, dapat menyebabkan gangguan pada sistem saraf dan otak.
• Hipotermia atau suhu tubuh yang di bawah normal, disebabkan oleh rendahnya cadangan lemak, dan untuk
mempertahankan panas tubuh. Oleh karena itu, pada umumnya, bayi yang lahir dengan kondisi PJT, harus
diletakkan di dalam mesin penghangat bayi (infant warmer).
2. Janin besar
riwayat diabetes (hormonal), kenaikan berat badan berlebih saat hamil, dan faktor keturunan.
• Persalinan macet
15. Kelainan letak/ posisi janin
• Posisi atau letak janin sangat erat kaitannya dengan penentuan tehnik
persalinan dan  keberhasilan proses persalinan
1. letak lintang
2. Oblique

3. sungsang pada usia kehamilan > 32mg


Bahaya kehamilan Risiko Tinggi
DAMPAK BAGI IBU
• Keguguran (abortus),merupakan penghentian kehamilan sebelum janin dapat hidup. Keguguran dini terjadi sebelum usia
kehamilan 12 minggu dan keguguran tahap lanjut terjadi antara usia kehamilan 12 minggu-20 minggu
• Partus macet, merupakan pola persalinan yang abnormal dimana terjadi fase laten dan fase aktif memanjang/melambat bahkan
berhenti
• Perdarahan antepartum merupakan perdarahan yang terjadi setelah kehamilan 28 minggu. Biasanya lebih banyak dan lebih
berbahaya daripada perdarahan kehamilan sebelum 28 minggu. Perdarahan postpartum merupakan perdarahan lebih dari 500-
6000 ml dalam waktu 24 jam setelah bayi lahir
• IUFD (Intra Uterine Fetal Death) merupakan kematian janin dalam rahim sebelum terjadi proses persalinan, usia kehamilan 28
minggu keatas atau berat janin 1000 gram dapat juga mengakibatkan kelahiran mati. Bila janin dalam kandungan tidak segera
dikeluarkan selama lebih dari 4 minggu dapat menyebabkan terjadinya kelainan darah
• Preeklamsia dan kejang merupakan keracunan pada kehamilan. Di Indonesia 3 kematian ibu terbesar salah satunya disebabkan
oleh preeklamsia/ eclampsia
DAMPAK BAGI JANIN
• Bayi preterm maupun bayi prematur. Bayi Preterm merupakan bayi yang
lahir pada usia kehamilan kurang dari 37 minggu, tanpa memperhatikan
berat badan lahir.
• Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang dari
2500 gram.
Penatalaksanaan Kehamilan Risiko Tinggi

• Deteksi dini kehamilan risiko tinggi


adalah upaya penjaringan dan penyaringan yang dilaksanakan untuk
menemukan gejala kehamilan risiko tinggi sejak awal.
• Anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal
komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali dengan 1 kali pada
trimester 1, 1 kali pada trimester II dan 2 kali pada trimester III, termasuk
minimal 1 kali kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga
Tujuan pengawasan antenatal

• Melakukan pengawasan yang lebih intensif


• Memberikan pengobatan sehingga risikonya dapat dikendalikan
• Melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan yang akurat
• Menurunkan angka kesakitan dan kematian ibu
KASUS RESIKO TINGGI PKM PASIR
PUTIH TH 2020

• 23 kasus Kurang Energi Kronik


• 20 Kasus Anemia
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai