Anda di halaman 1dari 33

By: Hj.Rimurdayati SPd.M.M.

Kes
1. Pemberitahuan ibu hamil untuk SALIN di
NAKES (promosi bidan SIAGA)
Desa siaga adalah desa yang penduduknya
memiliki kesiapan sumber daya dan kemauan
untuk mencegah dan mengatasi masalah masalah
kesehatan, bencana dan kegawatdaruratan
kesehatan secara mandiri.
Kader dan dukun perlu mengetahui program Desa siaga yaitu tentang
kesadaran penduduk, Suami Siaga, dan Bidan SIAGA. Kata Siaga sendiri
merupakan singkatan dari:

Siap :
1. Mencatat ibu hamil di lingkungan anda
2. Mempersiapkan tabungan untuk ibu bersalin dan kegawatdaruratan
3. Mempersiapkan pendonor darah
4. Bidan selalu siap memberikan pelayanan
Antar :
5. Bidan dg cepat & sigap mendmpingi & mengantar ibu yg akan melahirkan
bila memerlukan tindakan gawat darurat.
6. Mempersiapkan transportasi menuju tempat persalinan dan penanganan
kegawatdaruratan
Jaga :
7. Menemani ibu hamil pada masa persalinan
8. Menganjurkan ibu segera meneteki bayi setelah bersalin,
jangan beri makanan lain, beri ASI saja
9. Menemani istri dan bayi periksa dalam seminggu setelah
melahirkan
Peran Kader dalam ANC:
Melakukan penyuluhan tentang tanda bahaya ibu
hamil & ibu bersalin, gizi, kebersihan pribadi sesuai
dalam buku KIA
Membantu memotivasi persalinan (bersalin dimana,
oleh siapa, transportasi, biaya persalinan, donor darah
dan KB paska persalinan
Melakukan kunjungan rumah untuk memotivasi
perencanaan persalinan
Apabila ada masalah segera datang ke Bidan /
Puskesmas setempat untuk konsultasi
Peran Kader Kesehatan dalam
Persalinan:
Memotivasi persalinan di Bidan
Memotivasi keluarga menyiapkan transportasi saat
bersalin atau saat rujukan
Mengantar ibu bersalin ke Bidan
Membantu Bidan menyiapkan sarana bersalin
Memotivasi ASI segera
Memotivasi rujukan bila diperlukan
Peran Kader Kesehatan dalam Nifas:
Memantau kesehatan bayi baru lahir & ibu nifas
Memotivasi rujukan bila diperlukan
Membantu menyiapkan transportasi, dasolin atau
donor darah bila dibutuhkan
Memotivasi KB setelah melahirkan
Peran Dukun Bayi dalam ANC:
Memotivasi ibu hamil untuk periksa di Bidan
Mengantar ibu hamil untuk periksa ke Bidan
Melakukan ritual / tradisi yang sehat pada ibu hamil
Melakukan motivasi waktu rujukan diperlukan
Melapor ke Bidan bila ditemukan ibu hamil baru
Memotivasi bumil & keluarga bila ada tanda bahaya &
mengikuti KB paska persalinan
Peran Dukun Bayi dalam
Persalinan:
Memotivasi persalinan di Bidan
Memotivasi keluarga menyiapkan transportasi
Mengantar ibu bersalin ke Bidan
Membantu mendampingi ibu saat bersalin
Membantu Bidan merawat bayi baru lahir
Membantu ritual keagamaan / tradisi setempat
Memotivasi ASI segera
Memotivasi rujukan bila diperlukan
Membantu Bidan setelah menolong persalinan
Peran Dukun Bayi dalam Nifas:
Melakukan ritual / tradisi yang sehat
Membantu perawatan nifas
Memotivasi rujukan bila diperlukan
Melaporkan ke Bidan segera bila ditemukan gejala
sakit
2. Pengenalan tanda bahaya kehamilan,
persalinan dan nifas serta rujukannya
APA SAJA TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU HAMIL?
1. Pendarahan
2. Bengkak kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala kadang kala disertai kejang
3. Demam tinggi
4. Keluar air ketuban sebelum waktunya
5. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
6. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Kader dan dukun memberi tahu bumil & keluarga untuk segera datang ke
Bidan / Puskesmas
APA SAJA TANDA-TANDA BAHAYA PADA IBU BERSALIN?
1. Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas
2. Pendarahan lewat jalan lahir
3. Tali pusat atau tangan bayi keluar dari jalan lahir
4. Ibu tidak kuat mengejan atau mengalami kejang
5. Air ketuban keruh atau berbau
6. Setelah bayi lahir, ari-ari tidak keluar
7. Ibu gelisah atau mengalami kesakitan yang hebat
Kader dan dukun segera memberi tahu suami / keluarga harus segera
menghubungi / membawa ibu bersalin ke bidan / dokter jika ada salah satu
tanda-tanda di atas. Suami mendampingi ibu bersalin
APA SAJA TANDA-TANDA BAHAYA DAN PENYAKIT PADA IBU
NIFAS?
1. Pendarahan lewat jalan lahir
2. Keluar cairan berbau dari jalan lahir
3. Demam lebih dari 2 hari
4. Bengkak di muka, tangan atau kaki. Mungkin dengan sakit kepala dan
kejang-kejang
5. Payudara bengkak kemerahan disertai rasa sakit
6. Mengalami gangguan jiwa
Kader dan dukun segera memberi tahu suami atau keluarga segera
membawa ibu nifas ke bidan / dokter jika ada salah satu tanda-tanda di
atas. Suami perlu mendampingi ibu nifas
BIDAN
ALAT

KELUARGA

SURAT
OBAT

KENDARAAN
UANG
DARAH
3. Penyuluhan Gizi dan KB
PENYULUHAN GIZI
Makanan bergizi adalah makanan yang mengandung zat
tenaga, zat pembangun dan zat pengatur dalam susunan yang
seimbang serta jumlah yang sesuai dengan kebutuhan gizi
yang diperlukan untuk hidup sehat.

Manfaat makanan bergizi bagi ibu hamil:


Menjaga kesehatan ibu
Memenuhi kebutuhan gizi janin
Meningkatkan produksi ASI yang dibutuhkan bayi setelah
lahir
Manfaat makanan bergizi bagi ibu menyusui:
Menjaga kesehatan ibu
Meningkatkan produksi ASI
Memulihkan kekuatan setelah melahirkan
Makanan Bagi Ibu Hamil
Kehamilan Triwulan I
Pada kehamilan triwulan 1 biasanya nafsu makan ibu
kurang, dan sering timbul rasa mual dan ingin muntah.
Namun makanan ibu hamil harus tetap diberikan seperti
biasa.
Makan makanan dengan porsi kecil tetapi sering perlu
dilakukan, seperti : sup, susu, telur, biskuit dan lain
sebagainya.
Makan sayuran daun hijau,minum susu 1 gelas dan air 6
gelas setiap hari
Makan buah-buahan yang segar lebih sering dan lebih
banyak
Kehamilan Triwulan II
Pada kehamilan Triwulan II nafsu makan ibu
biasanya sudah normal kembali kebutuhan
akan zat tenaga seperti nasi, roti, singkong,
mie demikian juga kebutuhan zat pembangun
dan zat pengatur seperti lauk pauk dan buah-
buahan perlu dimakan lebih banyak.
Kehamilan Akhir Triwulan III
Jumlah makanan yang dimakan sama seperti wanita
dewasa. Makanan yang mengandung zat pembangun
dan pengatur perlu ditambah, guna mengatasi
pertumbuhan janin yang sangat besar dan untuk
persiapan persalinan. Sedangkan makanan yang
mengandung lemak dan hidrat arang seperti
makanan yang manis-manis agar dikurangi.
Jangan lupa minum tablet tambah darah satu butir
sehari selama kehamilan.
Pesan Gizi Seimbang
1. Makanlah Aneka Ragam Makanan
2. Makanlah makanan sumber karbohidrat, setengah dari kebutuhan energi
3. Batasi Konsumsi lemak dan Minyak sampai seperempat dari kecukupan energi
4. Gunakan Garam Beryodium
5. Makanlah Makanan sumber zat besi
PENYULUHAN KB

Kader dan dukun memberikan penyuluhan


kepada ibu nifas supaya mengikuti KB, dengan
mengajak ibu nifas ke Bidan untuk memilih
kontrasepsi pil, kondom, suntik atau IUD.

Kader dapat membantu Bidan memberikan pil,


kondom pada waktu Posyandu

Untuk lebih jelasnya ibu dapat datang ke


Puskesmas terdekat atau BPS.
4. Pencatatan kelahiran dan kematian bayi
/ ibu
Pencatatan kelahiran penting sekali untuk pendataan pertambahan
penduduk suatu desa / kelurahan.
Pencatatan kematian bayi maupun ibu sangat penting karena sebagai
data pengambilan keputusan dinas kesehatan.
Di suatu desa tersebut kematian disebabkan oleh penyakit apa?
Ada wabah penyakit apa?
Khusus kematian bayi dan ibu bersalin pencatatan harus jelas untuk
bahan pelacakan karena perlu laporan segera ke dinas untuk bahan AMP
(Audit Maternal Perinatal)
Blangko ini diberikan kepada kader untuk mencatat kelahiran & kematian
di wilayah kerja kader tersebut (RT/RW) untuk dilaporkan ke Bidan
wilayah
CATATAN KELAHIRAN / KEMATIAN
DESA / KELURAHAN :
TAHUN :
KELAHIRAN
NO NAMA BAYI NAMA IBU / BAPAK TANGGAL ALAMAT DITOLONG KETERANGAN
LAHIR

LAPORAN KEMATIAN
DESA / KELURAHAN : TAHUN :
KEMATIAN
NO NAMA UMUR ALAMAT SEBAB KEMATIAN TEMPAT / ALAMAT KETERANGAN
5. Promosi TABULIN, donor darah berjalan dan
ambulance Desa, suami siaga, berperan aktif
dalam kegiatan SATGAS GSI
TABULIN (Tabungan Ibu Bersalin)

Upaya menyisihkan uang atau barang berharga (yang bisa diuangkan


sewaktu-waktu) oleh ibu hamil yang disimpan oleh bidan desa atau pihak
yang ditunjuk oleh masyarakat yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan
untuk biaya persalinan

Besar simpanan / nominal, tergantung dari perkiraan biaya persalinan


normal atau sesuai dengan kesepakatan
DONOR DARAH BERJALAN
Donor darah ini dilakukan oleh masyarakat
diperuntukkan bagi pasien yang membutuhkan
Pelaksana : instansi kesehatan dan PMI, yang mana
dimotori oleh tokoh masyarakat, PKK, instansi
kesehatan
Syarat Donor Darah Sukarela
Usia 17-60 tahun
Berat badan minimal :
laki-laki : 49 kg
perempuan : 40 kg
Tekanan darah antara 100/60 180/100
Kadar kaemoglobin (Hb) 12 gr%
Tidak sedang menderita penyakit (Hepatitis, TBC, dll)
Tidak sedang menjalani pengobatan suatu penyakit
Tidak mempunyai luka / infeksi
Tidak sedang hamil / menyusui / menstruasi
Mengisi inform consent
AMBULANCE DESA

Ambulan desa ini atas prakarsa desa yang dipergunakan untuk


kepentingan masyarakatnya yang sakit perlu dirujuk ke instansi
yang lebih tinggi

Usaha : desa (perangkat desa, tokoh masyarakat, polindes, dan


kader-kader PKK / kesehatan)
Pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam
promosi suami, bidan dan desa siaga
1. Pertemuan antara pokja GASI kecamatan dan desa diadakan 3
bulan sekali,kalau terdapat masalah dapat
diadakan pertemuan sewaktu- waktu.
2. Satgas gazi terdiri dari :
- bidang penyuluhan
- bidang bina program
- bidang penggerak PSM

Anda mungkin juga menyukai