Anda di halaman 1dari 19

STANDAR PRAKTEK

KEBIDANAN

BY: CENDIKIA HAQIQI (Bd.DH.2014.034)


KIKY KUSUMA N. (Bd.DH.2014.045)
A. PENGERTIAN STANDAR
Standar adalah ukuran atau paramenter yng digunakan
sebagai dasar untuk menilai tingkat kualitas yang telah
disepakati dan mampu dicapai dengan ukuran yang telah
di tetapkan.
Kebidanan merupakan ilmu terapan yang terkait dengan
ilmu terapan yang terkait dengan ilmu kedokteran, ilmu
keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat, ilmu perilaku
dan ilmu social budaya. Praktik kebidanan kepada klien
dengan pendekatan menejemen kebidanan.
Penentuan standar profesi selalu berkaitan erat
dengan situasi dan kondisi dari tempat standar
profesi itu berlaku. Sebagai tenaga kesehatan
tang profesionalmaka bidan dalam melakukan
tugasnya wajib memenuhi standar profesi sesuai
dengan apa yang dinyatakan dalam UU No.
23/92 tentang kesehatan, bahwa tenaga
kesehatan dalam melakukan tugasnya
berkewajiban untuk mematuhi standar profesi
dan menghomati hak pasien.
B. DEFINISI STANDAR PRAKTIK DAN
HUKUM PERUNDANGAN-UNDANGAN
Standar praktik kebidanan adalah uraian pernyataan
tentang tingkat kinerja yang diinginkan, sehingga
kualitas struktur, proses dan hasil dapat dinilai.
Standar asuhan kebidanan berarti pernyataan
kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai dengan
pemberian asuhan kebidanan terhadap pasien atau
klien. Hubungan antara kualitas dan standar
menjadi dua hal yang saling terkaitan, karena
melalui standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti
pelayanan meningkat dan memburuk.
Hukum perundangan adalah himpunan petunjuk atas
kaidah atau norma yang mengatur tata tertib
didalam suatu masyarakat, oleh karena itu harus
ditaati oleh masyarakat yang bersangkutan.
C. STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN

Meliputi 9 standar:

1. Standar I : Metode Asuhan


2. Standar II : Pengkajian
3. Standar III : Diagnosis Kebidanan
4. Standar IV : Rencana Asuhan
5. Standar V : Tindakan
6. Standar VI : Partisipasi Klien
7. Standar VII : Pengawasan
8. Standar VIII : Evaluasi
9. Standar IX : Dokumentasi
STANDAR I : METODE ASUHAN

Asuhan kebidanan dilaksanakan denga metode


manajemen kebidanan melalui pengumpulan
data dan analisis data, penentuan diagnosis,
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan
dokumentasi.

Definisi Operasional
1.Terdapat format manajemen kebidanan yang
telah terdaftar pada catatan medis.
2.Format manajemen kebidanan yang terdiri atas
format pengumpulan data, rencana format
pengawasan resume dan tindak lanjut catatan
kegiatan dan evaluasi.
STANDAR II : PENGKAJIAN

Pengumpulan data tentang status kesehatan klien


dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan.
Data yang iperoleh dicatat dan dianalisis.

Definisi Operasional :
Terdapat format pengumpulan data.
Pengumpulan data dilakukan secara sistematis,
terfokus, yang meliputi identitas klien, Riwayat
penyakit terdahulu,
Data dikumpulkan dari, Klien, keluarga dan sumber
lain, Tenaga kesehatan, Individu dalam lingkungan
terdekat.
Data diperoleh dengan cara Wawncara, Observasi,
Pemeriksaan fisik,
STANDAR III : DIAGNOSIS KEBIDANAN

Diagnosis kebidanan dirumuskan berdasarkan


analisis data yang telah dikumpulkan.

Definisi Operasional
Diagnosis kebidanan dibuat sesuai dengan
kesenjangan ang dihadapi oleh klien atau suatu
keadaan psikologis yang ada pada tindakan
kebidanan sesuai dengan wewenang bidan dan
kebutuhan klien.
Diagnosis kebidanan dirumuskn secara padat,
jelas, sistematis, mengarah pada asuan
kebidanan yang diperlukan oleh klien.
STANDAR IV : RENCANA ASUHAN

Rencana asuhan kebidanan dibuat berdasarkan


diagnosis kebidanan.

Definisi Operasional
Terdapat format rencana asuhan kebidanan.

Format rencana asuhan kebidanan terdiri atas


diagnosis, rencana tindakan, dan evaluasi.
STANDAR V : TINDAKAN

Tindakan kebidanan dilaksanankan berdasarkan rencana


dan perkembangan keadaan klien. Tindakan kebidanan
dilanjutkan dengan evaluasi keadaan klien.

Definisi Operasional
Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan rencana dan
perkembangan klien.
Tindakan kebidanan dilaksanakan sesuai dengan prosedur
tetap dan wewenang bidan atau tugas kolaborasi.
Tindakan kebidanan dilaksanakan dengan menerapkan
kode eatik kebidanan, etika kebidanan, serta
mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan serta hak
klien.
Seluruh tindakan kebidanan dicatat pada format yang
telah tersedia.
STANDAR VI : PARTISIPASI KLIEN

Tindakan kebidanan dilaksanakan bersama


(partisipatori) klien dan keluarga dalam upaya
peningkatan pemeliharaan dan pemulihan
kesehatan.

Definisi Operasional
Klien atau keluarga mendapat informasi tentang
Rencana tindakan yang akan dilaksanakan,
Peranan klien atau keluarga dalam tindakan
kebidanan,
Klien dan keluarga bersama dengan petugas
melaksanakan tindakan atau kegiatan.
STANDAR VII : PENGAWASAN

Pemantauan atau pengawasan terhadap klien


dilaksanakan secara terus-menerus dengan
tujuan mengetahui perkembangan klien.

Definisi Operasional
Terdapat format pengawasan klien.

Pelaksanakan dilaksanakan secara terus-


menerus dan sistematis untuk mengetahui
keadaan perkembangan klien.
Pengawasan dilaksanakan selalu dicatat pada
catatan yang telah disediakan
STANDAR VIII : EVALUASI

Evaluasi asuhan kebidanan dilaksanakan secara


terus-menerus seiring tindakan kebidanan yang
dilaksanakan dan evaluasi dari rencana yang
telah dirumuskan.
Definisi Operasional
Evaluasi dilakukan setelah dilaksanakan
tindakan kebidanan klien sesuai dengan standar
ukuran yang telah ditetapkan.
Evaluasi dilaksanakan untuk mengukur rencana
yang telah dirumuskan.
Hasil evaluasi dicatat pada format yang telah
disediakan.
STANDAR IX : DOKUMENTASI

Asuhan kebidanan didokumentasikan sesuai


dengan standar dokumentasi asuhan kebidanan
yang diberikan.

Definisi Operasional
Dokumentasi dilaksanakan untuk setiap langkah
manajemen kebidanan.
Dokumentasi dilaksanakan secara jujur,
sistematis, jelas, dan bertanggung jawab.
Dokumentasi merupakan bukti legal
pelaksanaan asuhan kebidanan.
D. HUBUNGAN STANDAR PRAKTIK KEBIDANAN
DENGAN HUKUM/ PERUNDANG-UNDANGAN

Sesuai pasal 53 UU No. 23/92 menerapkan sebagai


berikut: standar profesi adalah pedoman yang harus
dipergunakan sebagai petunjuk dalam menjalankan
profesi secara baik. Tenga kesehatan terhadap
dengan pasien seperti dokter, bidan dan perawat
dalam melaksanakan tugasnya harus menghormati
hak pasien.

Menurut Prof. Wila Chandrawila S, bahwa dalam


melaksanakan profesinya, seorang tenaga kesehatan
perlu berpegangan kepada tiga ukuran umum yaitu:
1. Kewenangan
2. Kemampuan rata-rata
3. Ketelitian yang umum
Kewenangan bidan diatur dalam KepMenKes No.
900/MenKes/SK/VII/2002 Tentang registrasi dan
praktek bidan, disini bidan berwenang untuk
melakukan atau melakukan suatu hal yang
berhubungan dengan pekerjaannya, jadi merupakan
dasar yang digunakan oleh bidan dalam melakukan
tugasnya secara otonomi dan mandiri. Dalam
menjalankan kewenangan yang diberikan, bidan
harus:

1. Melaksanakan tugas kewenangan sesuai standar


profesi
2. Memiliki keterampilan dan kemampuan untuk
tindakan yang dilakukan
3. Mematuhi dan melaksanakan protab yang berlaku di
wilayahnya
4. Bertanggung jawab atas pelayanan yang diberikan
dan berupaya secara optimal dengan mengutamakan
keselamatan ibu dan janin
Menurut pasal 1 ayat 3 UU No. 23/92 Tentang
Kesehatan, menetapkan apa yang dimaksud dengan
tenaga kesehatan yaitu: setiap orang yang
mengabdiakan diri dalam bidang kesehatan serta
memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui
pendidikan dibidang kesehatan kesehatan yang untuk
jenis tertentu memerlukan memerlukan kewenangan
untuk melakukan upaya kesehatan.
KESIMPULAN

Standar praktik kebidanan adalah uraian


pernyataan tentang tingkat kinerja yang
diinginkan, sehingga kualitas struktur, proses
dan hasil dapat dinilai. Standar asuhan
kebidanan berarti pernyataan kualitas yang
diinginkan dan dapat dinilai dengan pemberian
asuhan kebidanan terhadap pasien atau klien.
Hubungan antara kualitas dan standar menjadi
dua hal yang saling terkaitan, karena melalui
standar dapat dikuantifikasi sebagai bukti
pelayanan meningkat dan memburuk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai