Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KABUPATEN PROBOLINGGO

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PAITON
Jalan Raya Paiton No.302 A Sukodadi – Paiton – Probolinggo - 67291
Telp (0335) 771035, Email : phc.paiton@gmail.com

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEJADIAN TIDAK
DIHARAPKAN, KEJADIAN POTENSIAL CEDERA, DAN KEJADIAN NYARIS CEDERA

A. PENDAHULUAN
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien
lebih aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubung-
an dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan untuk tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
Insiden keselamatan pasien yang selanjutnya disebut insiden adalah setiap kejadian
yang tidak disengaja dan kondisi yang mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan ce-
dera yang dapat dicegah pada pasien, terdiri dari Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian
Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera.

B. LATAR BELAKANG
Fasilitas pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan secara paripurna bisa dida-
patkan di rumah sakit. Hal ini menjadikan rumah sakit sebagai tempat untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan utama yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas, sumber daya, dan
peralatan teknologi yang mutakhir dalam mengatasi permasalahan kesehatan. Kompleksitas
yang ada dalam rumah sakit dibentuk dalam rangka pemberian pelayanan kesehatan yang
bermutu sehingga kompleksitas tersebut selain memberikan hal positif dapat pula menjadi
hal negatif seperti menimbulkan berbagai permasalahan. Salah satu permasalahan yang
muncul jika kurangnya interaksi dan komunikasi antar tenaga kesehatan dalam memberikan
pelayanan kesehatan yaitu berpotensi terjadinya IKP (Insiden Keselamatan Pasien).
Laporan IKP oleh KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien-Rumah Sakit) di Indonesia
pada bulan Januari-April 2011, menemukan bahwa adanya pelaporan kasus KTD (14,41%)
dan KNC (18,53%) yang disebabkan karena proses atau prosedur klinik (9,26 %), medikasi
(9,26%), dan Pasien jatuh (5,15%). RS Unhas (Universitas Hasanuddin) terdapat 18 kasus
IKP di sembilan unit yaitu instalasi rawat jalan, rawat inap, IGD (Instalasi Gawat Darurat),
ICU (Intensive Care Unit), laboratorium, radiologi, bedah sentral, farmasi, dan gizi. Terdapat
sembilan kasus KTD, empat kasus KNC, tiga kasus KTC (Kejadian Tidak Cedera), dan dua
kasus KPC (Kejadian Potensial Cedera). Kasus terbanyak berasal dari unit laboratorium
yaitu sebanyak lima kasus IKP.
Dari temuan-temuan tersebut yang dapat terjadi di wilayah kerja Puskesmas Paiton per-
lu dilakukan tindak lanjut berupa sosialisasi tentang pencegahan dan penanganan terhadap
terjadinya IKP, sehingga bila memang harus dilakukan tindakan/ intervensi berupa pence-
gahan ataupun penganganan sudah daapat dilakukan secara maksimal dan jika perlu pe-
nangananan lanjutan dengan rujukan akan segera dapat ditintaklanjuti.

C. TUJUAN :
1. Tujuan Umum : Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas
2. Tujuan Khusus :
a. Meningkatnya akuntabilitas Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat
b. Menurunnya Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian
Nyaris Cedera di Puskesmas
c. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi penanggulangan
Kejadian Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Sosilisasi tentang pencegahan dan penanganan terhadap terjadinya kasus Kejadian
Tidak Diharapkan, Kejadian Potensial Cedera dan Kejadian Nyaris Cedera yang berisi poin-
poin berikut :
1. Identifikasi kasus
2. Pelaporan kepada Tim PMKP
3. Analisis kasus oleh Tim PMKP
4. Penyusunan Rencana Perbaikan oleh Tim PMKP
5. Implementasi / Pelaksanaan Perbaikan pada Mutu Layanan Klinis oleh semua tenaga
klinis di Puskesmas
6. Pencegahan terulangnya kembali kasus yang sama oleh semua tenaga klinis di
Puskesmas

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1. Diskusi
2. Role play

F. SASARAN
Petugas di unit layanan klinis

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pertemuan dilaksanakan setiap bulan

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap akhir bulan oleh Pemegang Program

UKP selanjutnya dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan evaluasi di minilok rutin.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


Pelaporan dilakukan di setiap akhir bulan dan dievaluasi, tindak lanjut oleh tim PMKP

Kepala Puskesmas Paiton Pelaksana

dr. Nina Kartika, MM.Kes Jasuli, S.Kep.Ns


NIP. 19690328 200212 2 004 NIP. 19690707 199303 1 006

Anda mungkin juga menyukai