Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN MESUJI

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TANJUNG MAS MAKMUR
Jln.Soekarno-Hatta Desa Tanjung Mas Makmur Kec.Mesuji Timur Kab.Mesuji
Email :pkmtanjungmasmakmur@gmail.comTelepon : 0821-7597-4356

KERANGKA ACUAN KEGIATAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN

A. PENDAHULUAN
Pelayanan kesehatan pada dasarnya adalah untuk menyelamatkan pasien. Namun dengan
semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan, khususnya di Puskesmas
menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
apabila tidak dilakukan dengan hati-hati. Di Puskesmas terdapat ratusan macam
obat,dan beberapa tes dan prosedur, banyak alat dengan teknologinya, bermacam jenis
tenaga profesi dan non profesi yang siap memberikan pelayanan kepada pasien .
Keberagaman dan kerutinan pelayanan tersebut apabila tidak dikelola dengan baik dapat
terjadi KTD. Mengingat keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka
pelaksanaan program keselamatan pasien Puskesmas perlu dilakukan. Oleh karena itu
diperlukan acuan yang jelas untuk melaksanakan keselamatan pasien tersebut. Dalam
pelaksanaan keselamatan pasien, Puskesmas. perlu dilakukan pencatatan mengenai pelaporan
insiden keselamatan pasien (incident report).

B. LATAR BELAKANG
Keselamatan (safety) telah terjadi isu global termasuk keselamatan puskesmas. Ada
lima isu penting yang terkait dengan keselamatan (safety) puskesmas yaitu keselamatan
pasien, keselamatan pekerja atau petugas kesehatan, keselamatan bangunan dan peralatan
puskesmas yang bisa berdampak terhadap keselamatan pasien dan petugas, keselamatan
lingkungan yang berdampak pada pencemaran lingkungan dan keselamatan puskesmas yang
terkait dengan kelangsungan hidup puskesmas.
Banyaknya risiko yang kemungkinan timbul yang diakibatkan oleh karakteristik pasien
misalnya kondisi (keparahan dan kegawatan) bahasa dan komunikasi serta faktor sosial, oleh
karena itu puskesmas perlu melakukan pengelolaan resiko dalam suatu mananemen risiko
dan keselamatan pasien yang professional, komprehensif, dan terintegrasi, agar insiden dapat
diminimalisir dan dicegah sedini mungkin.
Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan puskesmas maka dilakukanlah upaya
asuhan pasien lebih aman dengan system keselamatan pasien dengan
beracuan pada PMK 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien yang mengatur tentang
system keselamatan pasien dengan menggunakan sasaran keselamatan pasien dengan
memuat tujuh standar keselamatan pasien melalui tujuh langkah menuju keselamatan pasien,
melaksanakan identifikasi resiko hingga usaha meminimalkan faktor resiko, serta pelaporan
insiden hingga penanganan insiden agar tidak berulang.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Menurunnya insiden keselamatan pasien (KTD dan KNC) dan meningkatnya mutu
pelayanan dan keselamatan pasien
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan insiden keselamatan pasien
di puskesmas.
b. Diketahui penyebab insiden keselamatan pasien sampai pada akar masalah
c. Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada pasien

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


Insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan
atau berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi. Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) adalah suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera
pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil, dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat
diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
Kejadian Nyaris Cedera (KNC) adalah suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil yang dapat mencederai pasien, tetapi
cedera serius tidak terjadi, karena keberuntungan karena pencegahan, atau peringanan.
Pelaporan insiden keselamatan pasien atau incident report merupakan pelaporan tertulis setiap
KTD atau KNC yang menimpa pasien atau kejadian lain yang menimpa keluarga pengunjung,
maupun pegawai yang terjadi di Puskesmas.

Pencatatan Incident report yang terdapat di Puskesmas antara lain:


- Ketidaklengkapan pengisian data Informed consent
- Ketidaklengkapan pengisian catatan medis
- Kesalahan penulisan identitas pasien
- Sample tertukar
- Sample rusak karena salah penyimpanan
- Salah obat dan salah orang
- Pasien Dekubitus
- Pasien Flebitis (infeksi jarum infus)
- Pasien jatuh dari tempat tidur
- Pasien terpleset

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

1. Setiap unit kerja memiliki formulir incident report untuk mencatat setiap kejadian

2. Apabila ada kejadian dicatat pada formulir incident report oleh petugas yang
menemukan kejadian.

3. Kepala unit pada masing-masing unit kerja melakukan pemantauan secara


administratif terhadap pencatatan incident report setiap minggunya untuk
mengetahui apakah ada suatu kejadian tidak diharapkan yang terjadi pada unitnya

4. Apabila ada kejadian Kepala unit akan melakukan pelaporan kepada Sub Komite
Keselamatan Pasien Puskesmas untuk menindaklanjuti kejadian tersebut

5. Setiap bulannya dilakukan rekapitulasi terhadap data incident report untuk


mengetahui jumlah kejadian tidak diharapkan yang terjadi di Puskesmas.

6. Hasil rekapitulasi incident report dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. melalui Sub
Komite Keselamatan Pasien Puskesmas.

Apabila ada suatu kasus, mekanisme pelaporannya adalah sebagai berikut:

a. Apabila terjadi suatu insiden (kejadian nyaris cedera/kejadian tidak diharapkan),


segera ditindaklanjuti (dicegah/ditangani) untuk mengurangi dampak/akibat
yang tidak diharapkan

b. Setelah ditindaklanjuti, segera buat laporan insidennya dengan mengisi formulir


laporan insiden pada akhir jam kerja/shift kepada atasan langsung

c. Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas bersama-sama dengan Kepala Unit


yang bersangkutan melakukan analisa terhadap data incident report apabila terjadi
suatu kejadian.

d. Kepala Bagian/Kepala Unit/Kepala Pelayanan Medis terlapor memeriksa


laporan dan melakukan grading risk terhadap insiden yang dilaporkan
e. Hasil grading akan menentukan bentuk investigasi dan analisis yang akan
dilakukan sebagai berikut:

- Grade biru: investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 1


minggu

- Grade hijau: investigasi sederhana oleh atasan langsung, waktu maksimal 2


minggu

- Grade kuning: investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh Sub


Komite Keselamatan Pasien Puskesmas, waktu maksimal 45 hari

- Grade merah: investigasi komprehensif/analisis akar masalah/RCA oleh Sub


Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit, waktu maksimal 45 hari.

f. Setelah selesai melakukan investigasi sederhana, laporan hasil investigasi dan


laporan insiden dilaporkan ke Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas.

g. Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas akan menganalisis kembali hasil


investigasi dan laporan insiden untuk menentukan apakah perlu dilakukan
investigasi lanjutan (RCA) dengan melakukan regrading

h. Untuk grade kuning/merah, Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas akan


melakukan analisis akar masalah (Root Cause Analysis/RCA)

i. Setelah melakukan RCA, Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas akan


membuat laporan dan rekomendasi untuk perbaikan serta pembelajaran berupa
petunjuk atau safety alert untuk mencegah kejadian yang sama terulang lagi

j. Hasil RCA, rekomendasi dan rencana kerja dilaporkan kepada Kepala


Puskesmas

k. Rekomendasi untuk perbaikan dan pembelajaran diberikan umpan balik


kepada unit kerja terkait

l. Laporan hasil investigasi sederhana/analisis akar masalah/RCA yang terjadi pada


pasien dilaporkan oleh Sub Komite Keselamatan Pasien Puskesmas dan mengetahui
Kepala Puskesmas kepada Komite Keselatan Pasien Puskesmas dengan mengisi
formulir laporan insiden keselamatan pasien.
F. SASARAN

Sasaran umum: Semua unit di Puskesmas

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
No Kegiatan dan Pelaksanaan KET.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Melakukan identifikasi,
analisis, hingga tindak lanjut
terhadap pelaporan insiden
KTD,KNC,KPC, dan KTC
√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
yang ditangani melalui grading
resiko dengan investigasi
sederhana hingga RCA

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


A. RENCANA MONITORING DAN EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN
Pencatatan dilakukan setiap hari kerja sesuai dengan indikator kegiatan
B. PELAPORAN HASIL MONEV
Pelaporan dilakukan setiap satu bulan yang disampaikan oleh penanggungjawab unit
pelayanan kepada tim keselamatan pasien, dan laporan menyeluruh dilaporkan tim
keselamatan pasien dalam rapat tinjauan manajemen setiap 6 bulan

I. PENCATATAN PELAPORAN DAN EVALUASI KESELURUHAN KEGIATAN


Evaluasi kegiatan setiap 1 bulan sekali, 6 bulanan, dan 1 tahunan yang disampaikan dalam
rapat tinjauan manajemen.

Mengetahui,
Pelaksana Program Pelaporan Insiden Kepala UPTD Puskesmas Tanjung Mas
Keselamatan Pasien Makmur

YUDIAN MURBANTAKA, SKM

Anda mungkin juga menyukai