Anda di halaman 1dari 2

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT

DIARE
No.Dokumen : SOP/UKP.001/2022

SOP No. Revisi :3

TanggalTerbit : 29-10-2022

Halaman :1/5

drg. Rury Suryani


PUSKESMAS
WINDUSARI NIP. 19820105 201001 2 021

1. Pengertian Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis


secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan
kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan
penularan penyakit diare agar melakukan tindakan
penanggulangan secara efektif dan efisien
2. Tujuan  Diketahuinya situasi epidemiologi masyarakat sehingga dapat
dibuat perencanaan dalam pencegahan penanggulangan
maupun pembeerantasannya disemua jenjang pelayanan
 Diketahuinya informasi yang terbaru dan benar mengenai
penyakit diare di masyarakat.
 Dilaksanakannya deteksi secara dini terhadap peningkatan
penderita diare serta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
 Dilaksanakannya tatalaksana penderita diare ssegera
mungkin ,untuk mencegah kemtian diare dan meluasnya KLB
diare.
 Dibentuk dan diaktifkannya TIM Gerak Cepat (TGC) dalam
penanggulangan KLB dan sewaktu-waktusiap dikirimkan.
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare
5. Alat dan Bahan  Alat tulis
 laporan
6. Langkah kerja A. Pengumpulan Data Diare :
 Laporan rutin :laporan bulanan dan laporan mingguan (W2), yang
diambil dari register harian penderita diare.
 Laporan kejadian luar biasa (KLB) Wabah, yang dilaporkan
dalam periode 24 jam (W1) yang dilanjutkan dengan laporan
khusus yang meliputi :
1. Kronologis terjadinya KLB
2. Cara penyebaran serta faktor-faktor yang mempengaruhinya
3. Keadaan epidemiologis penderita
4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan
5. Hasil Penanggulangan KLB dan RTL
Kriteria KLB Diare (Permenkes RI No. 1501/Menkes/Per/X/2010) :
1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud dalam pasal 4 Permenkes Nomor
1501/Meneks/Per/X/2010 (konfirmasi kolera) yang sebelumnya
tidak ada atau tidak dkenal pada suatu daerah.
1. Peningkatan kejadian kesakitan erus menerus selama 3
(tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-
turut.
1. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau lebih
dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun
waktu jam, hari atau minggu.
2. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan
menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan
dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun sebelumnya.
3. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1
(satu) tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih
dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian
kesakitan per bulanpada tahun sebelumnya.
4. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu)
kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% atau lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu penykit
periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.

A. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi :


Data-data yang telah dikumpulkan diolah dan ditampilkan dalam
bentuk table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi.

B. Penyebarluasan Hasil Interpretasi :


Hasil analisis dan interpretasi data yang telah dikumpulkan, diumpan
balikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu :kepada
pihak kecamatan dan desa.

7. Bagan Alir

Anda mungkin juga menyukai