Anda di halaman 1dari 29

KELOMPOK B

Jody Fajar Hibatullah


Alvin Dzaky Nurhady
Rolan Ronaldo
MaulydiaTasya Novella
Tasnim Basor
Isnawati
Almira Noreen
Entan Nabila Kasdy
SKENARIO

Di wilayah Puskesmas Makmur, puskesmas non-perawatan,


sejak 2 hari yang lalu terjadi peningkatan kasus diare (muntah-
mencret-muntaber) sehingga Puskemas Makmur kewalahan
dan tidak mampu menampungnya. Sebagian besar dirujuk ke
puskesmas rawat lainnya dan sebagian lagi dirujuk ke RSU. Dari
95 orang yang sudah dirawat dan 1 orang balita meninggal
dunia. Kasus ini terjadi sejak 25 ramadhan dan dari pemantauan
sudah sampai dengan 1 Hari Raya Idul Fitri kasus belum berhasil
dikendalikan.

Tugas: Apa langkah-langkah yang akan saudara lakukan


sebagai dokter dan manajer/kepala puskesmas?
• Diare adalah buang air besar (defekasi) yang mengalami perubahan pada
DEFINISI DIARE

konsistensi dan atau frekuensi. Perubahan konsistensi yang dimaksud


adalah peningkatan kandungan air dalam feses, yaitu lebih dari 10
ml/kgBB/hari2 (pada anak) atau lebih dari 200 ml/hari1 (pada dewasa).
Perubahan frekuensi yang dimaksud adalah lebih dari tiga kali sehari.
• Secara klinis penyebab diare dapat dikelompokkan:
1. Infeksi (bakteri, virus, atau parasit)
2. Malabsorpsi
3. Alergi
4. Keracunan
5. Imunodefisiensi
6. dan lain-lain.

Penyebab yang paling sering ditemukan secara klinis adalah diare


yang disebabkan infeksi dan keracunan
Diare memiliki 2 jenis yaitu diare akut dan diare persisten atau
JENIS JENIS DIARE

kronik. Diare akut adalah diare yang berlangsung kurang dari


14 hari, sementara diare kronis adalah diare yang
berlangsung lebih dari 14 hari.

Derajat dehidrasi

Diare tanpa Diare dengan Diare dengan


dehidrasi dehidrasi dehidrasi berat
ringan/sedang
LINTAS DIARE (LIMA LANGKAH TUNTAS DIARE)
LINTAS DIARE

01 04
BERIKAN ORALIT PEMBERIAN ANTIBIOTIK

02 05
BERIKAN OBAT ZINC PEMBERIAN NASIHAT

03
PEMBERIAN ASI/MAKANAN
KEJADIAN LUAR BIASA

KEJADIAN LUAR BIASA (KLB)

Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu timbulnya atau meningkatnya


kejadian kesakitan dan atau kematian yang bermakna secara
epidemiologis pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu,
dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya
wabah (Permenkes RI No.949/Menkes/SK/ VIII/2004)
KEJADIAN LUAR BIASA KRITERIA KLB
Sesuai Permenkes RI no.1501/MENKES/PER/X/2010:

1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana dimaksud pada pasal 4


Permenkes RI No. 1501/MENKES/PER/2010.(Konfirmasi kolera) yang sebelumnya tidak
ada atau tidak dikenal pada suatu daerah.
2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam,
hari, atau minggu berturut turut.
3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu.
4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua
kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata per bulan dalam tahun
sebelumnya.
5. Rata rata jumlah kejadian kesakitan perbulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan
kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata rata jumlah kejadian kesakitan
perbulan pada tahun sebelumnya.
6. Angka kematian kasus (CFR) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan
50% atau lebih dibandingkan dengan angka kematian kasus pada suatu periode
sebelumnya dalam kurun waktu yang sama.
KRITERIA KLB DIARE
KEJADIAN LUAR BIASA

● Peningkatan kejadian kesakitan/kematian karena diare secara


terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut (jam, hari,
minggu).
● - Peningkatan kejadian/kematian kasus diare 2 kali /lebih
dibandingkan jumlah kesakitan/kematian karena diare yang
biasa terjadi pada kurun waktu sebelumnya (jam, hari, minggu).
● - CFR karena diare dalam kurun waktu tertentu menunjukkan
kenaikan 50% atau lebih dibandingkan priode sebelumnya
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Masa pra KLB :

Informasi kemungkinan akan terjadinya KLB / wabah adalah dengan


melaksanakan Sistem Kewaspadaan Dini secara cermat, selain itu
melakukan langkah-langkh lainnya :
1. Meningkatkan kewaspadaan dini di puskesmas baik SKD (Sistem
kewaspadaan dini), tenaga dan logistik.
2. Membentuk dan melatih TIM Gerak Cepat puskesmas.
3. Mengintensifkan penyuluhan kesehatan pada masyarakat
4. Memperbaiki kerja laboratorium
5. Meningkatkan kerjasama dengan instansi lain Tim Gerak Cepat (TGC) :
Sekelompok tenaga kesehatan yang bertugas menyelesaikan
pengamatan dan penanggulangan wabah di lapangan sesuai dengan
data penderita puskesmas atau data penyelidikan epideomologis.
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Masa pra KLB :

Tugas /kegiatan :
Pengamatan :
● Pencarian penderita lain yang tidak datang berobat.
● Pengambilan usap dubur terhadap orang yang dicurigai terutama
anggota keluarga. Pengambilan contoh air sumur, sungai, air pabrik dll
yang diduga tercemari dan sebagai sumber penularan.
● Pelacakan kasus untuk mencari asal usul penularan dan mengantisipasi
penyebarannya. Pencegahan dehidrasi dengan pemberian oralit bagi
setiap penderita yang ditemukan di lapangan.
● Penyuluhahn baik perorang maupun keluarga. Membuat laporan
tentang kejadian wabah dan cara penanggulangan secara lengkap.
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Pembentukan Pusat Rehidrasi.

Untuk menampung penderita diare yang memerlukan perawatan dan pengobatan.


Tugas pusat rehidrasi :
● Merawat dan memberikan pengobatan penderita diare yang berkunjung.
● Melakukan pencatatan nama , umur, alamat lengkap, masa inkubasi, gejala
diagnosa dsb.
● Memberikan data penderita ke Petugas TGC, Mengatur logistik, Mengambil
usap dubur penderita sebelum diterapi.
● Penyuluhan bagi penderita dan keluarga
● Menjaga pusat rehidrasi tidak menjadi sumber penularan (lisolisasi).
● Membuat laporan harian, mingguan penderita diare yang dirawat (yang diinfus,
tdk diinfus, rawat jalan, obat yang digunakan dsb.
PENANGGULANGAN WABAH/KLB
PENANGGULANGAN WABAH/KLB

01 02
Penyelidikan Penatalaksanaan
epidemiologi dan penderita (pemeriksaan,
surveilans. pengobatan, perawatan

03 04
Pencegahan Pemusnahan
dan pengebalan penyebab penyakit.

05
Penanganan
Jenazah
USAHA PUSKEMAS GUNA MENCEGAH KLB DIARE
Program Pemberantasan Penyakit Diare (P2D)

Program Pemberantasan Penyakit Diare adalah salah satu usaha pokok di


Puskesmas. Kebijaksanaan Program P2D ini adalah menurunkan angka
kesakitan, kematian, dan penanggulangan KLB karena diare yang akan terus
dilaksanakan dengan mengintensifkan peningkatan mutu pelayanan (quality
assurance), meningkatkan kerja sama lintas program dan sektoral terkait serta
mengikutsertakan partisipasi aktif masyarakat secara luas, antara lain dengan
organisasi profesi dan LSM di pusat maupun daerah
KEJADIAN LUAR BIASA PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE (P2D)

● Program P2D dilakukan dengan berfokus pada pelanggan, yaitu menjalankan


segala kegiatan yang dapat memuaskan pelanggan dengan pelayanan yang
profesional, sarana dan prasaran yang memadai, dan informasi yang mudah
didapat.
● Pengorganisasian program P2D di Puskesmas kelurahan meliputi (1) penyediaan
pelayanan pemeriksaan, pengobatan, dan rujukan ke Puskesmas kecamatan
dan rumah sakit serta (2) koordinasi dengan Puskesmas kecamatan bila terjadi
peningkatan kasus di wilayah kerjanya.
● Sumber daya yang diperlukan untuk menjalankan program P2D di Puskesmas
kelurahan adalah dokter umum sebagai pemeriksa dan perawat sebagai wasor
program diare dan petugas perawatan kesehatan masyarakat
KEJADIAN LUAR BIASA PROGRAM PEMBERANTASAN PENYAKIT DIARE (P2D)
Secara umum P2D meliputi :

● Penemuan Kasus Dini


● Diagnosis
● Pengobatan
● Penyediaan Air Bersih
● Distribusi Logistik
● Komunikasi, Informasi dan Edukasi
● Laboraturium
● Pencatatan dan Pelaporan
● Pelayanan Kesehatan Preventif
ALUR LAPORAN KLB (FORMULIR W1)
ALUR LAPOR KEWASPADAAN
KEGIATAN SAAT KLB

PENYELIDIKAN KLB

Tujuan:
● Memutus rantai penularan
● Menegakkan diagnosa penderita yang dilaporkan
● Mengidentifikasi etiologi diare.
● Memastikan terjadinya KLB Diare
● Mengetahui distribusi penderita menurut waktu, tempat dan
orang.
● Mengidentifikasi sumber dan cara penularan penyakit diare
● Mengidentifikasi populasi rentan
KEGIATAN SAAT KLB
TAHAPAN PENYELIDIKAN KLB
Mengumpulkan, mengolah dan menganalisis
informasi termasuk faktor risiko yang ditemukan.
Membuat kesimpulan berdasarkan: FAKTOR WAKTU
yang digambarkan dalam grafik
histogram yang menggambarkan
hubungan waktu (harian), masa
tunas serta agen. Setelah dibuat
grafiknya dapat diinterpretasikan:
- Kemungkinan penyebab KLB
- Kecenderungan
FAKTOR TEMPAT
perkembangan KLB
yang digambarkan dalam suatu peta - Lamanya KLB
(spotmap) atau tabel tentang::
- Kemungkinan risiko yang menjadi
sumber penularan.
- Keadaan lingkungan biologis
(agen, penderita), fisik dan sosial
ekonomi.
- Cuaca
- Ekologi FAKTOR ORANG
- Adat kebiasaan terdiri atas: umur, jenis kelamin, tingkat
- Sumber air minum dan pendidikan, jenis pekerjaan, suku bangsa,
sebagainya. adat istiadat, agama/kepercayaan dan
sosial ekonomi
KEGIATAN SAAT KLB

PEMUTUSAN RANTAI PENULARAN MELIPUTI

● Peningkatan kualitas kesehatan lingkungan yang


mencakup: Air bersih, jamban, pembuangan
sampah dan air limbah.
● Promosi kesehatan yang mencakup:
- Pemanfaatan jamban
- Air bersih & minum air yang sudah dimasak
- Pengendalian serangga/lalat
KEGIATAN SAAT KLB

PENANGGULANGAN KLB

● Mengaktifkan Tim Gerak Cepat (TGC): TCG terdiri


dari unsur lintas program dan lintas sektor.
● Pembetukan Pusat Rehidrasi (Posko KLB Diare):
Pusat Rehidrasi dibentuk dengan maksud untuk
menampung penderita diare yang memerlukan
perawatan dan pengobatan. Pusat Rehidrasi
dipimpin oleh seorang dokter dan dibantu oleh
tenaga kesehatan yang dapat melakukan
tatalaksana kepada penderita diare
KEGIATAN SAAT KLB

Penemuan penderita Diare secara


aktif untuk mencegah kematian di
masyarakat, dengan kegiatan :
1. Penyuluhan intensif agar
penderita segera mencari
pertolongan.
2. Mengaktifkan Posyandu
sebagai Pos Oralit.
3. Melibatkan Kepala
Desa/RW/RT atau tokoh
masyarakat untuk
membagikan oralit kepada
warganya yang diare
TREATMENT

PENATALAKSANAAN PENDERITA
Analisis tatalaksana penderita untuk
memperoleh gambaran

Ratio pengunaan obat (Oralit,


Zinc, Ringer Lactat, Antibiotika)

Proporsi derajat dehidrasi

Proporsi penderita yang


dirawat di Pusat Rehidrasi.

Dan lain-lain
KEGIATAN SAAT KLB
SETELAH KLB/WABAH TENANG
Setelah KLB/wabah tenang,
beberapa kegiatan yang perlu
dilakukan:
• Pengamatan intensif masih
dilakukan selama 2 minggu
berturut-turut (2 kali masa
inkubasi terpanjang), untuk
melihat kemungkinan timbulnya
kasus baru
• Perbaikan sarana lingkungan
yang diduga penyebab
penularan.
• Promosi kesehatan tentang PHBS
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Penyediaan Air Bersih

Penyediaan air bersih yang dimaksud adalah proses penyediaan air yang
memenuhi syarat kesehatan baik fisik, nimia, bakteriologis, maupun radioaktif di
masyarakat. Penerapan dari hal ini adalah inspeksi sarana penyediaan air bersih,
pemeriksaan contoh air dan analisis laboratorium (bakteri dan kimia), rehabilitasi
sarana yang telah rusak, dan pemberian bahan kimia (kaporisasi).
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Distribusi Logistik

Distribusi logistik adalah suatu rangkaian kegiatan pendistribusian oralit dan ringer
laktat (RL) dalam rangka penyediaan cairan rehidrasi di unit pelayanan kesehatan.
Penerapan dari hal ini adalah tersedianya oralit di kader-kader kesehatan,
Posyandu, dan Puskesmas, serta tersedianya antibiotik dan ringer laktat (RL) di
Puskesmas.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mencegah kematian pada balita dan dehidrasi
berat pada semua golongan umur penderita diare.
Ketentuan yang ditetapkan adalah terpenuhinya kebutuhan oralit pada setiap
penderita sebanyak 6 bungkus oralit 200 ml serta pengadaan oralit / RL oleh
Puskesmas dan didistribusikan ke Puskesmas kelurahan dan Posyandu di wilayah
kerjanya masing-masing.
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)

● KIE meliputi serangkaian kegiatan yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar


untuk mencapai suatu keadaan di mana individu, keluarga, dan masyarakat
mendapat informasi dengan cepat dan benar tentang penanggulangan penyakit
diare.
● Penerapan dari hal ini adalah penyuluhan baik perorangan maupun kelompok
yang dilakukan secara langsung maupun tidak langsung dan pelatihan petugas
serta kader.
● Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan,
kesadaran, kemauan, dan praktik mengenai penanggulangan penyakit diare.
Sasaran utama KIE adalah masyarakat.
KEJADIAN LUAR BIASA PENANGGULANGAN LINTAS SEKTORAL DAN PROGRAM
Pelayanan Kesehatan Preventif

● Pencegahan primer : promosi kesehatan(health promotion) dan perlindungan


khusus (specific protection)
● Pencegahan sekunder : diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis
and prompt treatment) dan pembatasan kecacatan (disability limitation)
● Pencegahan tersier : rehabilitasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai