0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan4 halaman
Ringkasan dokumen SOP Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare adalah sebagai berikut:
SOP ini memberikan panduan bagi petugas kesehatan dalam menyelidiki epidemiologi KLB diare, meliputi menegakkan diagnosa, memastikan terjadinya KLB, menggambarkan karakteristiknya, mengidentifikasi sumber dan cara penularan, serta menyusun laporan dan rekomendasi penanggulangan. Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi K
Ringkasan dokumen SOP Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare adalah sebagai berikut:
SOP ini memberikan panduan bagi petugas kesehatan dalam menyelidiki epidemiologi KLB diare, meliputi menegakkan diagnosa, memastikan terjadinya KLB, menggambarkan karakteristiknya, mengidentifikasi sumber dan cara penularan, serta menyusun laporan dan rekomendasi penanggulangan. Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi K
Ringkasan dokumen SOP Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare adalah sebagai berikut:
SOP ini memberikan panduan bagi petugas kesehatan dalam menyelidiki epidemiologi KLB diare, meliputi menegakkan diagnosa, memastikan terjadinya KLB, menggambarkan karakteristiknya, mengidentifikasi sumber dan cara penularan, serta menyusun laporan dan rekomendasi penanggulangan. Langkah-langkah penyelidikan epidemiologi K
No. SOP Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit Halaman 1/4 UPTD drg. Ai Nurul PUSKESMAS Hidayah GITIK NIP. 19780717 200604 2 015 1. Pengertian - Diare akut adalah buang air besar yang frekuensinya lebih sering dari biasanya (pada umumnya 3 kali atau lebih) per hari dengan konsistensi cair dan berlangsung kurang dari 7 hari. - Diare adalah penyakit dimana penyebabnya adalah infeksi, malabsorspi, keracunan pangan, dan terkait penggunaan antibiotik (DTA/AAD). Diare dapat menimbulkan KLB dengan jumlah penderita dan kematian yang besar. KLB sering terjadi di daerah dengan kualitas sanitasi buruk, air bersih yang tidak memadai dan banyaknya gizi buruk. - Kolera/Suspect Kolera adalah diare terus menerus, cair seperti air cucian beras, tanpa sakit perut, disertai muntah dan mual diawal penyakit. - Telah terjadi KLB jika memenuhi salah satu kriteria berikut: Peningkatan kejadian diare terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut. Peningkatan kejadian d i a r e dua kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu menurut jenis penyakitnya. Jumlah penderita baru diare dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka rata-rata
SOP PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB DIARE 1
per bulan dalam tahun sebelumnya. Rata-rata jumlah kejadian diare per bulan selama 1 (satu) tahun menunjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan rata-rata jumlah kejadian diare per bulan pada tahun sebelumnya. Kematian diare (Case Fatality Rate) dalam 1 (satu) kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikan 50% (lima puluh persen) atau lebih dibandingkan dengan kematian Karena diare suatu penyakit periode sebelumnya dalam kurun waktu yang sama. - Khusus KLB tersangka kolera, disamping kriteria diatas berlaku ketentuan sebagai berikut: Daerah endemis, kenaikan menyolok jumlah penderita dengan gejal klinis kolera terutama yang menyerang golongan umur diatas 5 tahun atau dewasa Daerah bebas, terdapat satu atau lebih penderita atau kematian karena diare dengan gejala klinis kolera dalam satu kecamatan, desa/kelurahan Apabila ada satu penderita atau kematian karena diare yang dari pemeriksaan usap duburnya ditemukan V.Cholera. 2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah bagi petugas dalam Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare 3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Gitik Nomor: 188.4/02.07/429.112.13/2020 Tentang Jenis-Jenis Layanan di Puskesmas Gitik. 4. Referensi Buku Pedoman Penyelidikan Dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa Penyakit Menular Dan Keracunan Pangan. 5. Prosedur 1. Menegakkan Diagnosa 2. Memastikan KLB 3. Menggambarkan karakteristik KLB - Distribusi kasus diare menurut waktu (harian,
SOP PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB DIARE 2
mingguan) digambarkan melalui kurva epidemik sehingga dapat menentukan atau memperkirakan sumber atau cara penularan dan mengidentifikasi waktu paparan atau pencarian kasus awal - Distribusi kasus diare menurut tempat berupa attack rate dalam spot map - Distribusi kasus menurut orang dengan melihat attack rate perkelompok umur 4. Mengidentifikasi sumber penyebab dan cara penularan - Mengembangkan hipotesa sementara sebagai dasar untuk melaksanakan penyelidikan - Melakukan pembuktian hipotesa berdasarkan analisa 5. Mengidentifikasi populasi yang mempunyai peningkatan resiko infeksi 6. Memberikan pelayanan kesehatan sebagai upaya penanggulangan sementara 7. Menyusun laporan dan rekomendasi penanggulangan - Laporan hasil penyelidikan berisi lama KLB, distribusi kasus, hasil analisis dan penyusunan rekomendasi penanggulangan - Rekomendasi penanggulangan KLB secara rinci dijelaskan kebutuhan dana, tenaga, sarana (logistik) dan bentuk kegiatannya. Beberapa rekomendasi penanggulangan KLB diare yang dapat diajukan: Pengobatan masal Pencegahan berupa chorinasi, lisolisasi dan penyuluhan, pengawasan TPM dan TTU Melakukan kerjasama lintas setor terutama dengan pengelola air bersih 6. Bagan Alir Menegakkan Diagnosa
SOP PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI KLB DIARE 3
Memastikan KLB
Menggambarkan karakteristik KLB
Mengidentifikasi sumber penyebab dan cara penularan
Mengidentifikasi populasi yang mempunyai peningkatan
resiko infeksi
Memberikan pelayanan kesehatan sebagai upaya
penanggulangan sementara
Menyusun laporan dan rekomendasi penanggulangan
7. Unit Terkait 1. Posyandu
2. Poskesdes 3. Puskesmas 8. Dokumen 1. Form PE KLB Diare Terkait 9. Rekaman Yang Isi Tanggal Mulai Historis No Diubah Perubahan Diberlakukan Perubahan