GIARDIASIS)
No. Dokumen :
/441/SOP/TU-PKM/GP/2020
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/11
UPT
PUSKESMAS EDDY SUPIANO
NIP. 19670224 198902 1 001
LAMPEONG
2. Tujuan
3. Kebijakan
4. Referensi KMK RI Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan
Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Bila terjadinya diare didahului oleh makan atau minum dari sumber
yang kurang higienenya, GE dapat disebabkan oleh infeksi.
Riwayat bepergian ke daerah dengan wabah diare, riwayat
intoleransi laktosa (terutama pada bayi), konsumsi makanan iritatif,
minum jamu, diet cola, atau makan obat-obatan seperti laksatif,
magnesium hidroklorida, magnesium sitrat, obat jantung quinidine,
obat gout (kolkisin), diuretika (furosemid, tiazid), toksin (arsenik,
organofosfat), insektisida, kafein, metil xantine, agen endokrin
(preparat pengantian tiroid), misoprostol, mesalamin,
antikolinesterase dan obat-obat diet perlu diketahui.
Diagnosis Klinis
Diagnosis Banding
Komplikasi
Syok hipovolemik
Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
DEWASA
1. Memberikan cairan dan diet adekuat
Pada diare akut awal yang ringan, tersedia cairan oralit yang
hipotonik dengan komposisi 29 gr glukosa, 3,5 gr NaCl, 2,5 gr
Natrium bikarbonat dan 1,5 KCl setiap liter. Cairan ini diberikan
secara oral atau lewat selang nasogastrik. Cairan lain adalah
cairan ringer laktat dan NaCl 0,9% yang diberikan secara
intravena.
2.Menentukan jumlah cairan yang akan diberikan
15
ANAK
Umur < 1 tahun: ¼ - ½ gelas setiap kali anak mencret (50– 100
ml)
4.Antibiotik Selektif
Obat-obatan anti diare juga tidak boleh diberikan pada anak yang
menderita diare karena terbukti tidak bermanfaat. Obat anti muntah
tidak dianjurkan kecuali muntah berat. Obat-obatan ini tidak
mencegah dehidrasi ataupun meningkatkan status gizi anak,
bahkan sebagian besar menimbulkan efek samping yang
berbahaya dan bisa berakibat fatal. Obat anti protozoa digunakan
bila terbukti diare disebabkan oleh parasit (amuba, giardia)
1. Pemberian ASI
2. Pemberian makanan pendamping ASI
3. Menggunakan air bersih yang cukup
4. Mencuci tangan
5. Menggunakan jamban
6. Membuang tinja bayi dengan benar
7. Pemberian imunisasi campak
Kriteria Rujukan
1. Anak diare dengan dehidrasi berat dan tidak ada fasilitas rawat
inap dan pemasangan intravena.
Prognosis