Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PENDAHULUAN

GEA, BERESIKO DEHIDRASI RINGAN KEPADA PASYEM RUMAH SAKIT

A. Pengertian
a) GEA
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya. Diare dengan memakai
kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali dalam sehari dengan atau tanpa
disertai darah atau lendir, diare dibagi menjadi dua:
 Diare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan berlangsung kurang dari 14
hari,
 Sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari 14 hari. Diare dapat
disebabkan infeksi maupun non infeksi.
Dari penyebab diare yang terbanyak adalah diare infeksi yang dapat disebabkan oleh
virus, bakteri dan parasit. Penyebab terbanyak dari diare infeksi adalah Vibrio cholerae,
diikuti dengan Shigella spp, Salmonella spp, Escherichia coli, Parahaemoliticus, Salmonella
typhi, Campylobacter Jejuni, dan Salmonella paratyphi.
Lebih dari 2 juta kasus diare akut infeksius di Amerika setiap tahunnya yang
merupakan penyebab kedua dari morbiditas dan mortalitas di seluruh dunia [Joan B, 2015].
WHO memperkirakan ada sekitar 4 miliar kasus diare akut setiap tahu dengan mortalitas 3-4
juta pertahun. Bila angka itu diterapkan di Indonesia, setiap tahun sekitar 100 juta episode
kejadian diare akut pada orang dewasa per tahun.
Di Amerika Serikat, diperkirakan 211-375 juta kasus diare terjadi setiap tahunnya
yang mana 73 juta kasus di antaranya berkonsultasi ke dokter, 1,8 juta kasusopname di rumah
sakit dan 3.100 kasus diantaranya mengalami kematian [Guerrant R et al, 2001, Thielman N
et al, 2004].
Muntah merupakan gejala yang sering ditemukan dan sering kali merupakan gejala
awal dari penyakit infeksi didalam atau luar gastrointestinal, dan kelainan anatomi
gastrointestinal. Muntah merupakan gejala yang sering ditemukan dan seringkali merupakan
gejala awal dari berbagai macam penyakit infeksi, misalnya faringitis, otitis media,
pneumonia, infeksi saluran kencing, bila disertai adanya gejala panas badan. Muntah dapat
juga merupakan gejala awal dari berbagai macam kelainan. Muntah dapat pula merupakan
gejala awal dari tekanan intrakranial yang meningkat. Muntah secara klinis merupakan hal

1
yang penting sebab muntah yang berkepanjangan atau persisten akan mengakibatkan
gangguan metabolisme.
Muntah didefinisikan sebagai keluarnya isi lambung dengan kekuatan bagaikan
menyemprot melalui mulut. Hal ini dapat terjadi sebagai reflek protektif untuk mengeluarkan
bahan toksik dari dalam tubuh atau untuk mengurangi tekanan dalam organ intestinal yang
dibawahnya didapatkan obstruksi, kejadian ini biasanya didahului nausea dan retching.

b) Dehidrasi
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh. Hal ini
terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum).
Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat
elektrolit tubuh. Dehidrasi merupakan komplikasi paling sering dari diare akut. Berdasarkan
derajat dehidrasi, diare akut dibagi menjadi tiga bagian yaitu
 Diare tanpa dehidrasi,
 Diare dengan dehidrasi ringan-sedang dan
 Diare dengan dehidrasi berat.
Tatalaksana awal yang cepat dan tepat sangat diperlukan untuk mengatasi diare dan
dehidrasi sehingga dapat menghindari komplikasi yang lebih berat.

B. Etiologi GEA Beresiko Dehidrasi Ringan


 Bakteri dalam air
 Perubahan air dan makanan
 Penyalahgunaan zat
 Program pengobatan ( misal, agen tiroid, analgesik, pelunak fases, ferosulfat)
 Kecemasan
 Tinggat stres tinggi
 Inflamasi gastrointestinal
 Proses infeksi

C. Patofisiologi
Diare akut infeksi diklasifikasikan secara klinis dan patofisiologis menjadi diare non
inflamasi dan Diare inflamasi. Diare Inflamasi disebabkan invasi bakteri dan sitotoksin di
kolon dengan manifestasi sindroma disentri dengan diare yang disertai lendir dan darah.

2
Gejala klinis yang menyertai keluhan abdomen seperti mulas sampai nyeri seperti kolik,
mual, muntah, demam, tenesmus, serta gejala dan tanda dehidrasi. Pada pemeriksaan tinja
rutin secara makroskopis ditemukan lendir dan/atau darah, serta mikroskopis didapati sel
leukosit polimorfonuklear.

Diare dapat terjadi akibat lebih dari satu mekanisme. Pada infeksi bakteri paling tidak
ada dua mekanisme yang bekerja peningkatan sekresi usus dan penurunan absorbsi di usus.
Infeksi bakteri menyebabkan inflamasi dan mengeluarkan toksin yang menyebabkan
terjadinya diare. Infeksi bakteri yang invasif mengakibatkan perdarahan atau adanya leukosit
dalam feses. Pada dasarnya mekanisme terjadinya diare akibat kuman enteropatogen meliputi
penempelan bakteri pada sel epitel dengan atau tanpa kerusakan mukosa, invasi mukosa, dan
produksi enterotoksin atau sitotoksin. Satu bakteri dapat menggunakan satu atau lebih
mekanisme tersebut untuk dapat mengatasi pertahanan mukosa usus.

D. Manifestasi Klinis
Dehidrasi adalah gangguan dalam keseimbangan cairan atau air pada tubuh yang
terjadi karena pengeluaran air lebih banyak daripada pemasukan (misalnya minum).
Gangguan kehilangan cairan tubuh ini disertai dengan gangguan keseimbangan zat
elektrolit tubuh. Dehidrasi merupakan komplikasi paling sering dari diare akut. Berdasarkan
derajat dehidrasi, diare akut dibagi menjadi tiga bagian yaitu diare tanpa dehidrasi, diare
dengan dehidrasi ringan-sedang dan diare dengan dehidrasi berat.

Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair
(setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya. Diare dengan memakai
kriteria frekuensi, yaitu buang air besar encer lebih dari 3 kali dalam sehari dengan atau tanpa
disertaidarah atau lendir. Diare akut adalah diare yang onset gejalanya tiba-tiba dan
berlangsung kurang dari 14 hari, sedang diare kronik yaitu diare yang berlangsung lebih dari
14 hari.

E. Pemeriksaan Laboratorium
Evaluasi laboratorium pasien tersangka diare infeksi dimulai dari pemeriksaan feses
adanya leukosit. Kotoran biasanya tidak mengandung leukosit, jika ada itu dianggap sebagai
penanda inflamasi kolon baik infeksi maupun non infeksi. Karena netrofil akan berubah,
sampel harus diperiksa sesegera mungkin. Sensitifitas lekosit feses terhadap inflamasi
3
patogen (Salmonella, Shigella dan Campylobacter) yang dideteksi dengan kultur feses
bervariasi dari 45% - 95% tergantung dari jenis patogennya.

Penanda yang lebih stabil untuk inflamasi intestinal adalah laktoferin. Laktoferin
adalah glikoprotein bersalut besi yang dilepaskan netrofil, keberadaannya dalam feses
menunjukkan inflamasi kolon. Positip palsu dapat terjadi pada bayi yang minum ASI. Pada
suatu studi, laktoferin feses, dideteksi dengan menggunakan uji agglutinasi lateks yang
tersedia secara komersial, sensitifitas 83 – 93 % dan spesifisitas 61 – 100 % terhadap pasien
dengan Salmonella,Campilobakter, atau Shigella spp, yang dideteksi dengan biakan kotoran.
Biakan kotoran harus dilakukan setiap pasien tersangka atau menderita diare inflammasi
berdasarkan klinis dan epidemiologis, test lekosit feses atau latoferin positip, atau keduanya.
Pasien dengan diare berdarah yang nyata harus dilakukan kultur feses untuk EHEC
O157 : H7.1 Pasien dengan diare berat, demam, nyeri abdomen, atau kehilangan cairan harus
diperiksa kimia darah, natrium, kalium, klorida, ureum, kreatinin, analisa gas darah dan
pemeriksaan darah lengkap Pemeriksaan radiologis seperti sigmoidoskopi, kolonoskopi dan
lainnya biasanya tidak membantu untuk evaluasi diare akut infeksi.

F. Penatalaksanaan
Aspek paling penting dari terapi diare adalah untuk menjaga hidrasi yang adekuat
dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. Dengan menerapkan aspek-aspek di
bawah ini.
- Berikan asupan cairan oral, “misl. Larutan garam gula, oralit, padialyte”
- Monitor jumlah pengeluaran diare
- Monitor dalam keamanaan penyimpanan makanan
- Monitor warna, volume, frekuwensi, dan konsistensi tinja
- Anjurkan menghindari makanan yang mengandung gas, pedas dan mengandung laktosa
- Kolaborasi dengan dokter mengenai obat antimotitilitas “misl. Loperamide,
difenoksilat”
- Kolaborasi dengan dokter untuk obat pengeras feses “misl. Antapulgit, smekitit”

G. Pengkajian
Pengkajian yang sistematis meliputi pengumpulan data,analisa data dan penentuan
masalah. Pengumpulan data diperoleh dengan cara intervensi,observasi,psikal assessment.

4
Kaji data menurut Cyndi Smith Greenberg,1992 adalah:

1. Identitas klien.

2. Riwayat keperawatan. Awal serangan: Awalnya anak cengeng,gelisah,suhu tubuh


meningkat,anoreksia kemudian timbul diare.

3. Keluhan utama : Faeces semakin cair,muntah,bila kehilangan banyak air dan elektrolit
terjadi gejala dehidrasi,berat badan menurun. Pada bayi ubun-ubun besar cekung,
tonus dan turgor kulit berkurang, selaput lendir mulut dan bibir kering,frekwensi BAB
lebih dari 4 kali dengan konsistensi encer.

4. Riwayat kesehatan masa lalu.

5. Riwayat penyakit yang diderita,riwayat pemberian imunisasi.

6. Riwayat psikososial keluarga: dirawat akan menjadi stressor bagi anak itu sendiri
maupun bagi keluarga,kecemasan meningkat jika orang tua tidak mengetahui
prosedur dan pengobatan anak,setelah menyadari penyakit anaknya,mereka akan
bereaksi dengan marah dan merasa bersalah.

7. Kebutuhan dasar.

a. Pola eliminasi : akan mengalami perubahan yaitu BAB lebih dari 4 kali
sehari,BAK sedikit atau jarang.

b. Pola nutrisi : diawali dengan mual,muntah,anopreksia,menyebabkan penurunan


berat badan pasien.

c. Pola tidur dan istirahat akan terganggu karena adanya distensi abdomen yang akan
menimbulkan rasa tidak nyaman.

d. Pola hygiene : kebiasaan mandi setiap harinya.

e. Aktivitas : akan terganggu karena kondisi tubuh yang lamah dan adanya nyeri
akibat distensi abdomen.

8. Pemerikasaan fisik.

A. Pemeriksaan psikologis : keadaan umum tampak lemah,kesadran composmentis


sampai koma,suhu tubuh tinggi,nadi cepat dan lemah,pernapasan agak cepat.

B. Pemeriksaan sistematik :

1) Inspeksi : mata cekung,ubun-ubun besar,selaput lendir,mulut dan bibir

5
kering,berat badan menurun,anus kemerahan.

2) Perkusi : adanya distensi abdomen.

3) Palpasi : Turgor kulit kurang elastis

4) Auskultasi : terdengarnya bising usus.

C. Pemeriksaan tingkat tumbuh kembang: pada anak diare akan mengalami


gangguan karena anak dehidrasi sehingga berat badan menurun.

D. Pemeriksaan penunjang: pemeriksaan tinja,darah lengkap dan doodenum


intubation yaitu untuk mengetahui penyebab secara kuantitatip dan kualitatif.

H. Diaknosa

1. Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan GI berlebihan melalui feses


atau emesis.
2. Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kehilangan
cairan melalui diare, masukan yang tidak adekuat.
3. Risiko tinggi infeksi berhubungan dengan mikroorganisme yang menembus saluran
gastrointestinal.
4. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan iritasi karena diare.
5. Cemas/takut berhubungan dengan perpisahan dengan orang tua, lingkungan tidak
dikenal, prosedur yang menimbulkan stress.
6. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan krisis situasi, kurang pengetahuan.

I. Intervensi
Diagnosa keperawatan 1: Kurang volume cairan berhubungan dengan kehilangan GI
berlebihan melalui feses atau emesis.
Sasaran pasien1: Pasien menunjukkan tanda-tanda rehidrasi dan mempertahankan hidrasi
adekuat.

Intervensi Rasional
Beri larutan rehidrasi oral (LRO). Untuk rehidrasi dan penggantian
kehilangan cairan melalui feses.
Beri LRO sedikit tapi sering, Karena muntah, kecuali jika muntah itu
khususnya bila anak muntah. hebat, bukanlah kontraindikasi
untuk penggunaan LRO.
Berikan dan pantau cairan IV sesuai Untuk dehidrasi hebat dan muntah.
ketentuan.
Beri agens antimikroba sesuai Untuk mengobati patogen khusus yang
ketentuan. menyebabkan kehilangan cairan

6
yang berlebihan.
Setelah rehidrasi, berikan diet reguler Penelitian menunjukkan pemberian
pada anak sesuai toleransi. ulang diet normal secara dini
bersifat menguntungkan untuk
menurunkan jumlah defekasi dan
penurunan berat badan serta
pemendekan durasi penyakit.
Ganti LRO dengan cairan rendah Mempertahankan terapi cairan.
natrium seperti air, ASI, formula
bebas-laktosa, atau formula yang
mengandung setengah laktosa.
Pertahankan pencatatan yang ketat Mengevaluasi keefektifan intervensi.
terhadap masukan dan keluaran (urin,
feses, dan emesis).
Pantau berat jenis urin setiap 8 jam Untuk mengkaji hidrasi.
atau sesuai indikasi.
Timbang berat badan anak. Untuk mengkaji dehidrasi.
Kaji tanda-tanda vital, turgor kulit, Untuk mengkaji hidrasi.
membrane mukosa, dan status mental
setiap 4 jam atau sesuai indikasi.
Hindari masukan cairan jernih seperti
jus buah, minuman berkarbonat, dan Karena cairan ini biasanya tinggi
gelatin. karbohidrat, rendah elektrolit dan
Instrusikan keluarga dalam mempunyai osmolalitas tinggi.
memberikan terapi yang tepat, Untuk menjamin hasil optimum dan
pemantauan masukan dan keluaran memperbaiki kepatuhan terhadap
dan mengkaji tanda-tanda dehidrasi. aturan terapeutik.

Hasil yang diharapkan: payen menunjukkan tanda-tanda hidrasi yang adekuat.

Diagnosa keperawatan 2: Perubahan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan


dengan kehilangan cairan melalui diare, masukan yang tidak adekuat.
Sasaran 1: Pasien mengkonsumsi nutrsi yang adekuat untuk mempertahankan berat badan
yang sesuai dengan usia.

Intervensi Rasional

7
Setelah dehidrasi, instrusikan ibu Karena hal ini cenderug
menyusui untuk melanjutkan mengurangi kehebatan dan
pemberian ASI. durasi penyakit.
Hindari pemberian diet dengan
pisang, beras, apel, dan roti Karena diet ini rendah dalam energi
panggang atau teh. dan protein terlalu tinggidalam
Observasi dan catat respon terhadap karbohidratdan rendah
pemberian makan. elektrolit.
Instrusikan keluarga dalam Untuk mengkaji toleransi
memberikan diet yang tepat. pemberian makan.
Gali masalah dan prioritas anggota Untuk meningkatkan kepatuhan
keluarga. terhadap program terapeutik.
Untuk memperbaiki kepatuhan
terhadap program terapeutik.
Hasil yang diharapkan: pasyen mengkonsumsi nutrisi yang ditentukan dan menunjukkan
penambahan berat badan yang memuaskan.

Refrensi

8
o https://www.researchgate.net/publication/42321299_Diare_Akut_Disebabkan_Bakteri
o Standar Intervensi Keperawatan Indonesia/ tim Pokja SIKI DPP PPNI
o Standar Diaknosa Keperawatan Indonesia/tim Pokja SDKI DPP PPNI

Anda mungkin juga menyukai