Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Definisi

Diare/ Gastroenteritis adalah buang air besar (defekasi) dengan tinja berbentuk cair atau
setengah cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari 200
gram atau 200 ml/24 jam, lebih dari 3 kali sehari, dapat atau disertai darah dan lender, (ASPEN,
1998)

Gastroentritis adalah inflamasi membrane mukosa lambung dan usus halus. Gastroentritis
akut di tandai dengan diare dan pada beberapa kasus, muntah-muntah berakibat kehilangan
cairan dan elektrolit yang menimbulkan dehidrasi dan gangguan keseimbangan elektrolit. (Lynn
Betz, 2009)

Diareakut yaitu diare yang berlansung kurang dari 15 hari atau pendapat lain kurang dari 14
hari dengan jumlah lebih banyak dari normal.

Diarekronik adalah diare yang berlangsung lebih dari 15 hari.Diare infektif adalah bila
penyebabnya infeksi, sedangkan diare non infektif bila tidak ditemukan infeksi sebagai penyakit
kasus tersebut.

Diare organic adalah bila ditemukan penyebab anatomi, bakteriologik, hormonal atau
toksikologik, sedangkan diare fungsional jika tidak dapat ditemukan penyebab organik, (Diare
ditinjau dari Aspek Kesehatan; Jkt, 2009)

2. Etiologi

Etiologi dapat dibagi dalam beberapa faktor yaitu :

1. Faktor Infeksi
a) Infeksi enteral, yaitu infeksi pada saluran pencernaan dan merupakan penyebab utama
diare pada anak, meliputi :
1. Infeksi baketri : E.Coli, Salmonella, Shigella SPP, Vibrio Cholera
2. Infeksi virus : Enterovirus, Protozoa, Adenovirus
3. Infeksi jamur : Protozoa, Candida SPP, Entamoeba Histolityca
b) Infeksi parental, yaitu infeksi di bagian tubuh lain di luar alat pencernaan, seperti OMA,
broncopneumonia, tonsilofaringitis
2. Faktor malabsrorbsi
 Malabsorbsi karbohidrat
 Malabsorbsi lemak
 Malabsrobsi protein
3. Obat-obatan : zat besi, antibiotika
4. Post pembedahan usus
5. Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan
6. Faktor psikologis

3. Tanda & Gejala

Tanda-tanda klinis diare adalah :

 Feses lembek dan cair (mecret)


 Sakit perut / nyeri abdomen
 Kehilangan nafsu makan
 Haus terus menerus
 Bibir kering
 Feses yang dihasilkan dalam jumlah banyak
 Terus menerus ke toilet
 Dehidrasi

4. Klasifikasi Diare

Klasifikasi Diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare akut
dan diare kronik. Berdasarkan manifestasi klinis, diare akut dibagi menjadi disentri, kolera dan
diare akut (bukan disentri maupun kolera). Sedangkan, diare kronik dibagi menjadi diare
parsisten dan diare kronik.

 Diare Akut

Diare akut yaitu diare karena infeksi usus yang bersifat mendadak, berhenti secara cepat
atau maksimal berlangsung selama 2 minggu, namun dapat pula menetap dan melanjut
menjadi diare kronis. Hal ini dapat terjadi pada semua umur dan bila menyerang bayi
biasanya disebut gastroenteritis infantil. Penyebab tersering pada bayi dan anak-anak
adalah intoleransi laktosa.

Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lendir dianggap disentri yang disebabkan
oleh shigelosis sampai terbukti lain. Sedangkan kolera, memiliki manifestasi kilinis antara
lain diare profus seperti cucian air beras, berbau khas seperti “bayklin/sperma”, umur anak
lebih dari 3 tahun dan ada KLB dimana penyebaran pertama pada orang dewasa kemudian
baru pada anak. Sedangkan kasus yang bukan disentri dan kolera dikelompokkan kedalam
diare akut.

 Diare Kronis

Diare kronis yaitu diare yang berlangsung selama 2 minggu atau lebih. Sedangkan
berdasarkan ada tidaknya infeksi, dibagi menjadi diare spesifik dan non spesifik. Diare
spesifik adalah diare yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus atau parasit. Diare yang
disebabkan oleh makanan disebut diare non spesifik. Berdasarkan organ yang terkena, diare
dapat diklasifikasikan menjadi diare infeksi internal dan parenteral.
Diare persisten lebih ditunjukkan untuk diare akut yang melanjut lebih dari 14 hari,
umumnya disebkan oleh agen infeksi. Sedangkan diare kronik lebih ditujukkan untuk diare
yang memiliki manifestasi klinis hilang-timbul, sering berulang atau diare akut dengan
gejala yang ringan yang melanjut lebih dari 14 hari, umumnya disebkan oleh agen non
infeksi.

5. Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan feses

Berat feses > 300 gram/24 jam mengkonfirmasi adanya diare. Perhatikan bentuk tinja,
apakah setengah cair, cair, berlemak atau bercampur darah. Diare seperti air dapat terjadi
akibat kelainan pada semua tingkat system pencernaan, terutama usus halus. Adanya makanan
yang tidak tercerna merupakan manifestasi dari kontak yang terlalu cepat antara tinja dan
dinding usus yang disebabkan cepatnya waktu transit usus. Diare yang bervolume banyak dan
berbau busuk menunjukkan adanya infeksi dan dapat dilakukan pewarnaan gram ataupun
kultur.

6. Penatalaksanaan Umum
a. Berikan oralit untuk mencegah terjadinya dehidrasi untuk menganti cairan dan elektrolit
dalam tubuh yang terbuang saat diare
b. Makan teratur untuk membantu klien pulih dengan cepat
c. Berikan antibiotik secara selektif pada saat indikasi, seperti diare berdarah dan diare karena
kolera

Anda mungkin juga menyukai